Faktor-Faktor Kemandirian LANDASAN TEORI

31 perilaku sosial anak: otoriter, otoritatif, dan permisif. Para ahli perkembangan berpendapat bahwa pengasuhan anak yang permisif terjadi dalam dua bentuk: permissive-indulgent dan permissive-indifferent. a Pengasuhan otoriter authoritarian parenting Suatu gaya membatasi dan menghukum yang menuntut anak untuk mengikuti perintah-perintah orang tua dan menghormati pekerjaan dan usaha. Orang tua yang otoriter menetapkan batas-batas tegas dan tidak memberi peluang yang besar kepada anak-anak untuk berbicara bermusyawarah. Pengasuhan yang otoriter diasosiasikan dengan inkompetensi sosial anak-anak. Anak-anak yang orang tuanya otoriter seringkali cemas akan perbandingan sosial, gagal memprakarsai kegiatan, dan memiliki keterampilan komunikasi yang rendah. Disiplin awal yang terlalu kasar diasosiasikan dengan agresi anak Weiss Others dalam Santrock, 2002 b Pengasuhan otoritatif authoritative parenting Pola asuh otoritatif mendorong anak-anak agar mandiri tetapi masih menetapkan batas-batas dan pengendalian atas tindakan-tindakan mereka. Musyawarah verbal yang ekstensif dimungkinkan, dan orang tua memperlihatkan kehangatan serta kasih sayang kepada anak. Pengasuhan yang otoritatif diasosiasikan dengan kompetensi sosial anak-anak. Anak-anak yang mempunyai orang tua yang otoritatif bekompeten secara sosial, percaya diri, dan bertanggung jawab. c Pengasuhan permissive-indulgent 32 Suatu gaya pengasuhan di mana orang tua sangat terlibat dalam kehidupan anak-anak mereka tetapi menetapkan sedikit batas atau kendali terhadap mereka. Pengasuhan yang pemissive-indulgent diasosiasikan dengan inkompetensi sosial anak, khususnya kurang kendali diri. Orang tua seperti itu membiarkan anak-anak mereka melakukan apa saja yang mereka inginkan, dan akibatnya ialah anak-anak tidak pernah belajar mengendalikan perilaku mereka sendiri dan selalu mengharapkan kemauan mereka dituruti. Anak-anak yang orang tuanya permissive-indulgent jarang belajar menaruh hormat pada orang lain dan mengalami kesulitan mengendalikan perilaku mereka. d Pengasuhan permissive-indifferent Suatu gaya dimana orang tua sangat tidak terlibat dalam kehidupan anak. Tipe pengasuhan ini diasosiasikan dengan inkompetensi sosial anak, khusunya kurang kendali diri. Anak-anak memiliki keinginan kuat agar orang tua mereka perduli terhadap mereka. Anak-anak yang orang tuanya bergaya permissive-indifferent mengembangkan suatu perasaan bahwa aspek-aspek lain kehidupan orang tua lebih penting daripada anak mereka. Anak-anak yang orang tuanya bergaya permissive-inddiferent inkompeten secara sosial, mereka memperlihatkan kendali diri yang buruk dan tidak membangun kemandirian dengan baik. 33 Keempat klasifikasi pengasuhan mencakup dimensi penerimaan dan kemampuan untuk mendengar, serta menuntut dan mengendalikan. Tabel 1: Karakteristik Anak Berdasarkan Pola Asuh POLA ASUH KARAKTERISTIK ANAK Pengasuhan otoriter Kehangatan yang rendah serta keterlibatan positif yang rendah juga, tidak mempertimbangkan keinginan anak dan pendapat anak, memaksakan peraturan tanpa menjelaskan pada anak secara jelas, menunjukkan kemarahan dan perasaan tidak senang, berkonfrontasi dengan anak terhadap perilaku buruknya dan menggunakan hukuman. Temperamental, tidak senang, tidak memiliki tujuan, penuh ketakutan, mudah stress, menarik diri, tidak percaya terhadap orang lain. Pengasuhan otoritatif Hangat, terlibat, menunjukkan dukungan dan rasa senang terhadap tingkah laku anak yang konstruktif, mempertimbangkan keinginan anak, memberikan berbagai alternatif pilihan, berkomunikasi dengan mereka secara jelas, menunjukkan rasa tidak senang terhadap tingkah laku yang buruk. Ceria, memiliki tujuan, memiliki kontrol diri, mandiri orientasi terhadap prestasi, menunjukkan minat dan rasa ingin tahu terhadap situasi baru, memiliki energi yang banyak, menjaga hubungan dengan teman sebaya, dapat bekerja sama dengan orang dewasa, dapat mengatasi stress dengan baik. Pengasuhan permissive-indulgent Memiliki kehangatan yang cukup, mendukung pengekspresian secara bebas terhadap keinginan anak, tidak mengomunikasikan peraturan secara jelas dan tidak memaksa mereka untuk mematuhinya, membiarkan ataupun menerima perilaku buruk anak, memiliki kedisiplinan yang tidak konsisten, tingkah laku yang mandiri, tidak menuntut ataupun mengendalikan. Agresif, cepat marah tetapi cepat pula untuk langsung dapat ceria, tidak memiliki kontrol diri, menunjukkan sifat mandiri yang rendah, impulsif, rendah dalam orientasi prestasi, tidak memiliki tujuan, kurang memiliki rasa ingin tahu. Pengasuhan permissive-indifferent Berkonsentrasi pada diri sendiri, secara umum tidak responsif, berusaha memuaskan diri sendiri dan tidak memedulikan kebutuhan anak, gagal untuk memonitor kegiatan anak, hubungan dengan anak cenderung depresif, penuh kecemasan, dan butuh akan kedekatan emosi akibat dari perceraian. Temperamental, memiliki perasaan tidak aman, impulsif, agresif, memiliki kepercayaan diri yang rendah, tidak bertanggung jawab, tidak dewasa, cenderung berteman dengan teman sebaya yang nakal.