2.  Dimensi Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi
Dalam  konteks  penyesuaian  diri  di  perguruan  tinggi,  Baker  dan Siryk 1986 menyebutkan bahwa terdapat empat dimensi penyesuaian diri
di  perguruan  tinggi  college  adjustment  berdasarkan  penelitian  yang dilakukannya, yaitu:
2.1.Penyesuaian Akademik Academic Adjustment Penyesuaian  akademik  adalah  kemampuan  mahasiswa  dalam
menyesuaikan  diri  dengan  tuntutan  akademis  dalam  perkuliahan  dan mencapai  tingkat  kepuasan  pada  prestasi  akademisnya.  Dimensi  ini
tercermin  dari  motivasi  sikap  terhadap  tujuan  akademis,  motivasi untuk  mencapai  tujuan  akademis  dan  berkuliah,  aplikasi  seberapa
jauh motivasi diubah menjadi usaha untuk mencapai tujuan akademis, performa  keberhasilan  dan  keefektifaan  dalam  mencapai  tujuan
akademis,  dan  lingkungan  akademis  kepuasan  terhadap  prestasi akademis.  Individu  dengan  penyesuaian  diri  yang  baik  di  perguruan
tinggi  mampu  mengaplikasikan  motivasi  akademik,  memiliki performansi  akademik  yang  baik,  dan  mampu  mengatasi  tuntutan
akademik. 2.2.Penyesuaian Sosial Social Adjustment
Penyesuaian  sosial  adalah  kemampuan  mahasiswa  untuk berintegrasi dengan struktur sosial di lingkungan kampus. Dimensi ini
meliputi keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan di lingkungan kampus secara  umum,  keterlibatan  mahasiswa  dengan  orang  lain  seperti
menjalin pertemanan baru, dan kepuasan terhadap lingkungan kampus. Individu dengan penyesuaian diri yang baik di perguruan tinggi terlibat
aktif  dalam  kegiatan  yang  ada  di  perguruan  tinggi,  mampu  menjalin hubungan  dengan  orang  lain  dalam  lingkup  perguruan  tinggi  dan
mampu mengatasi perubahan lingkungan sosial. 2.3.Penyesuaian Personal-Emosional Personal-Emotional Adjustment
Penyesuaian personal-emosional adalah kemampuan mahasiswa untuk menyesuaikan diri terhadap masalah emosional seperti stress dan
kecemasan,  serta  masalah  fisik  seperti  kesulitan  tidur  yang  dihadapi mahasiswa.
Dimensi ini
meliputi kesejahteraan
psikologis psychological  well-being  dan  kesejahteraan  fisik  physical  well-
being . Individu dengan penyesuaian diri yang baik di perguruan tinggi
menunjukkan  bahwa  dirinya  dapat  mengontrol  emosi  dengan  baik, memiliki  persepsi  positif  terhadap  tuntutan  di  perguruan  tinggi  dan
memiliki kondisi fisik yang baik. 2.4.Kelekatan terhadap Institusi  Komitmen Institutional Adjustment
Kelekatan  terhadap  institusi  atau  komitmen  adalah  kemampuan mahasiswa  untuk  menyesuaikan  diri  dengan  membangun  kelekatan
antar  dirinya  dengan  kampus  dan  kegiatan  perkuliahan  yang  dijalani, yang  kemudian  berpengaruh  terhadap  keputusan  mahasiswa  untuk
melanjutkan  perkuliahan.  Individu  yang  memiliki  penyesuaian  diri yang baik di perguruan tinggi cenderung merasa puas terhadap fakultas
tempat  dirinya  berkuliah,  puas  terhadap  universitas  tempat  dirinya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berkuliah, dan puas terhadap keberadaannya di perguruan tinggi secara umum.
Walaupun penyesuaian diri di perguruan tinggi  yang dikemukakan oleh  Baker  dan  Siryk  1986  memiliki  empat  dimensi,  akan  tetapi  dalam
penelitian  ini  penyesuaian  diri  di  perguruan  tinggi  diperlakukan  sebagai satu  komponen  tunggal  dengan  alasan  individu  dikatakan  berhasil
melakukan  penyesuaian  diri  di  perguruan  tinggi  apabila  telah  memenuhi keempat  dimensi  tersebut  dan  tidak  dapat  dipisahkan    satu  sama  lain.
Alasan serupa juga dikemukakan oleh beberapa peneliti sebelumnya yang mengukur penyesuaian diri di perguruan tinggi sebagai sebuah komponen
yang  menyeluruh  Beyers    Goossens,  2003;  Caplan  et  al.,  2002;  Choi, 2002;  Marmarosh    Markin,  2007;  Ramos-Sanchez    Nichols,  2007,
2007. Tuntutan  yang  dihadapi  mahasiswa  tahun  pertama  di  perguruan
tinggi tidak hanya berupa tuntutan akademik saja melainkan juga tuntutan sosial.  Oleh  karena  itu,  penyesuaian  diri  di  perguruan  tinggi  tidak  dapat
dipisahkan  antara  penyesuaian  akademik  dan  penyesuaian  sosial.  Di  sisi lain,  hanya  dengan  berhasil  dalam  akademik  dan  sosial  tidak  dapat
menunjukkan  bahwa  individu  telah  melakukan  penyesuaian  diri  di perguruan tinggi dengan baik apabila penyesuaian personal-emosionalnya
sendiri masih buruk. Kemudian, dimensi komitmen dan kelekatan terhadap institusi  tentunya  tidak  dapat  semata-mata  menunjukkan  penyesuaian  diri
di  perguruan  tinggi  yang  baik  apabila  pada  dimensi  lain  individu menunjukkan indikasi yang berkebalikan.
3.  Faktor-faktor  yang  Memengaruhi  Penyesuaian  Diri  di  Perguruan Tinggi