PENELITIAN-PENELITIAN TERKAIT LANDASAN TEORI

masa dewasa. Pada masa transisi ini individu mengalami banyak perubahan dalam dirinya termasuk dalam bidang pendidikan Ganda, 1987. Pendidikan di perguruan tinggi pada tahap usia ini merupakan salah satu hal penting untuk menuju kedewasaan Papalia, Feldman, Olds, 2007; Santrock, 2006. Menurut Ganda 1987, mahasiswa bertujuan untuk mencapai dan meraih taraf keilmuan yang matang, menguasai suatu ilmu, serta memiliki wawasan ilmiah yang luas, sehingga mampu bersikap dan bertindak ilmiah dalam segala hal yang berkaitan dengan keilmuannya untuk diabdikan kepada masyarakat dan umat manusia. Mahasiswa juga diharapkan menjadi insan dewasa yang memiliki kesadaran sendiri dalam mengembangkan potensi diri dan secara aktif melakukan pembelajaran, pengembangan serta pengalaman suatu ilmu pengetahuan seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012. Berdasarkan pemaparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa tahun pertama merupakan peserta didik dengan rentang usia 18 sampai 21 tahun yang sedang menjalankan tahun pertamanya semester I dan II berkuliah di suatu perguruan tinggi.

D. PENELITIAN-PENELITIAN TERKAIT

Penelitian yang dilakukan Findley dan Cooper 1983 mengenai hubungan antara locus of control dengan pencapaian performansi akademik merujuk pada kesimpulan bahwa semakin individu meyakini kemampuan dari dalam dirinya sendiri internal control maka ia mampu memperoleh prestasi akademik yang lebih tinggi. Penelitian ini menggunakan pengukuran locus of control spesifik dan pengukuran prestasi atau tes intelejensi yang terstandardisir. Warehime dan Foulds 1971 meneliti tentang persepsi locus of control dengan penyesuaian personal. Penelitian ini dilakukan pada 110 mahasiswa perguruan tinggi yang terdiri dari 55 mahasiswa perempuan dan 55 mahasiswa laki-laki. Dalam pengukurannya, Warehime dan Founds menggunakan skala Internal-External Control of Reinforcement milik Rotter I-E dan sebuah pengukuran penyesuaian personal dengan alat ukur Personal Orientation Inventory POI. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara locus of control internal dengan penyesuaian personal. Berangkat dari banyaknya penelitian mengenai hubungan antara stress dengan penyakit fisik, Roddenberry dan Renk 2010 melakukan sebuah penelitian yang bertujuan untuk menguji fenomena psikologis seperti locus of control dan efikasi diri sebagai mediator antara stress dan sakit fisik pada 159 mahasiswa perguruan tinggi. Hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut menunjukkan bahwa subjek dengan tingkat stress yang tinggi memiliki kecenderungan yang kuat pada locus of control eksternal karena subjek dengan kecenderungan locus of control eksternal lebih perseptif terhadap stress. Hal ini juga berkorelasi dengan tingkat sakit fisik yang tinggi dan tingkat efikasi diri yang cenderung rendah. Dalam penelitian ini, locus of control secara signifikan terbukti sebagai mediator antara stress dan sakit fisik yang dialami mahasiswa. Rose, Hall, Bolen, dan Webster 1996 melakukan pengujian untuk mengetahui kemampuan faktor psikologis seperti locus of control, pendekatan belajar mahasiswa, dan kehadiran dalam perkuliahan untuk memprediksi indeks prestasi kumulatif mahasiswa. Penelitian yang dilakukan pada 202 mahasiswa strata satu 72 laki-laki, 125 perempuan dan 5 tidak diketahui dengan alat ukur Study Process Questionare, Scholastic Aptitude Test, daftar hadir perkuliahan dan laporan indeks prestasi kumulatif menunjukkan bahwa pendekatan belajar mahasiswa berkorelasi secara signifikan dengan indeks prestasi kumulatifnya. Pendekatan belajar mahasiswa yang mendalam menunjukkan karakteristik mahasiswa yang termotivasi secara internal, sama halnya dengan memiliki locus of control internal, sedangkan pendekatan belajar permukaan menunjukkan karakteristik mahasiswa yang termotivasi secara eksternal yaitu mementingkan pemberian nilai dari pengajar dan dengan kata lain memiliki locus of control eksternal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan belajar yang mendalam dan terkait dengan motivasi internal dapat memprediksi perolehan indeks prestasi kumulatif dan diikuti kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan. Aspelmeier et al., 2012 melakukan penelitian guna menguji peran status generasi sebagai moderator dari hubungan antara faktor psikologis locus of control dan harga diri dan variabel perkuliahan penyesuaian di perguruan tinggi dan indeks prestasi kumulatif. Hasil penelitian ini menunjukkan status generasi secara signifikan menjadi moderator hubungan faktor psikologis dengan variabel perkuliahan. Secara umum, dari hasil PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI penelitian ini tampak bahwa hubungan antara faktor psikologis locus of control dan harga diri dengan variabel perkuliahan penyesuaian diri di perguruan tinggi dan indeks prestasi kumulatif bersifat paling kuat pada kelompok mahasiswa yang merupakan generasi pertama berkuliah di keluarganya. Selain itu, ditemukan bahwa status generasi pertama dalam perkuliahan pada mahasiswa berperan sepakai faktor yang memengaruhi kepekaan individu pada efek negatif maupun positif dari orientasi locus of control yang dimilikinya. Secara kontras, status generasi pertama pada mahasiswa justru menyebabkan dirinya beresiko memiliki harga diri yang lebih rendah. Martin dan Dixon 1994 juga melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa locus of control memiliki korelasi dengan penyesuaian diri mahasiswa dimana mahasiswa yang memiliki internal locus of control menunjukkan nilai yang tinggi pada Freshmen Transition Questionare FTQ yang mengindikasikan keberhasilan mahasiswa tersebut dalam penyesuaian diri. Akan tetapi penelitian ini kurang menggambarkan dimensi penyesuaian diri seperti halnya yang dikemukakan oleh Baker dan Siryk 1986.

E. HUBUNGAN ANTARA LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN PENYESAIAN DIRI DI PERGURUAN TINGGI