Tabel 2. Blueprint Skala Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi
Dimensi Indikator
Bobot
1. Penyesuaian Akademik
Mampu mengaplikasikan motivasi akademik
8,33 Mampu
mengatasi tuntuan
akademik 8,33
Memiliki prestasi akademik yang baik
8,33 2. Penyesuaian
Sosial Terlibat dalam kegiatan yang ada
diperguruan tinggi 8,33
Mampu menjalin hubungan dengan orang lain di lingkungan perguruan
tinggi 8,33
Mampu mengatasi
perubahan lingkungan
8,33 3. Penyesuaian
Personal- Emosional
Mampu mengontrol emosi dengan baik
8,33 Memiliki persepsi yang positif
terhadap tuntutan di perguruan tinggi
8,33
Memiliki kondisi fisik yang baik 8,33
4. Komitmen Institusi
Kepuasan terhadap fakultas atau program studi
8,33 Kepuasan terhadap universitas
8,33 Kepuasan
terhadap status
mahasiswa 8,33
Total 100
3. Focus Group Discussion FGD
Focus group discussion dalam proses penyusunan skala penelitian
dilakukan dengan tujuan menggali lebih banyak informasi mengenai variabel penelitian agar dapat menyusun pedoman penulisan item sehingga
item-item yang disusun dapat sesuai dengan kondisikonteks yang dialami oleh responden sebenarnya.
Focus group discussion terkait variabel locus of control internal
dan penyesuaian diri di perguruan tinggi dilakukan selama 2 hari dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
melibatkan 11 orang mahasiswa aktif angkatan 2016 dari berbagai fakultas di Universitas Sanata Dharma sebagai partisipan kegiatan. Hari pertama
pelaksanaan focus group discussion berlangsung pada tanggal 14 November 2016 dengan topik bahasan locus of control internal yang
diikuti oleh 8 orang partisipan, sedangkan hari kedua pelaksanaan focus group discussion
dilaksanakan pada tanggal 22 November 2016 dengan topik bahasan penyesuaian diri di perguruan tinggi yang diikuti oleh 10
orang partisipan, dimana 7 orang diantaranya merupakan partisipan yang sama dengan pelaksanaan pertama sedangkan 3 orang yang lain
merupakan partisipan baru. Peneliti menyusun panduan pertanyaan focus group discussion
berdasarkan teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini yang dapat dilihat pada Lampiran 1. Berikut adalah gambaran hasil focus group
discussion yang telah dilakukan peneliti:
3.1.Hasil focus group discussion mengenai locus of control internal Hasil focus group discussion mengenai locus of control internal
yang dilakukan pada tanggal 14 November 2016 dirasa cukup untuk menggali gambaran nyata indikator yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari mahasiswa. Pada indikator pertama yaitu adanya keyakinan bahwa perilaku yang dilakukan mahasiswa akan menghasilkan
konsekuensi tertentu, partisipan yang mengategorikan dirinya memiliki keyakinan kuat menjelaskan bahwa ia yakin jika dirinya melakukan
persiapan tertentu sebelum melakukan sesuatu maka ia akan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memperoleh suatu hal atau hasil yang ingin dicapainya. Sebaliknya, partisipan yang mengategorikan keyakinannya terhadap hal tersebut
rendah menyebutkan bahwa dirinya masih mungkin gagal dalam memperoleh apa yang diinginkannya walau sudah melakukan
persiapan terlebih dahulu karena terdapat faktor lain yang menentukan perolehan hasil tersebut.
Pada indikator kedua, yaitu adanya kontrol yang dilakukan mahasiswa terhadap perilakunya untuk mencapai suatu tujuan atau
hasil tertentu, responden yang mengategorikan dirinya melakukan kontrol dengan kuat memaparkan bahwa dirinya menyusun
perencanaan dan melakukan secara langsung cara-cara agar dapat mencapai tujuan mereka. Partisipan mencontohkan bentuk kontrol
perilaku dalam konteks akademik yang dilakukannya seperti belajar secara rutin, memusatkan perhatian, dan memprioritaskan kegiatan,
sedangkan dalam konteks sosial seperti berperilaku baik agar mendapat teman, bersikap ramah, serta menghormati dan mempelajari
karakter orang lain. Di sisi lain, partisipan yang mengaku tidak melakukan kontrol terhadap perilakunya memaparkan bahwa
meskipun dirinya memiliki tujuan yang ingin dicapai akan tetapi ia tidak melakukan apapun atau merubah kebiasaannya untuk dapat
mencapai tujuan tersebut. Berdasarkan kesimpulan diskusi mengenai indikator ketiga dan
keempat, partisipan yang mengategorikan dirinya sebagai individu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang percaya pada kemampuan dan usahanya sendiri memaparkan bahwa dirinya lebih yakin dengan kemampuan dan usahanya sendiri
dalam mengupayakan suatu hal yang ingin dicapai sehingga partisipan tersebut juga merasa bertanggung jawab akan peristiwa yang terjadi
dalam hidupnya sebagai akibat dari apa yang ia lakukan sendiri. Di sisi lain, individu yang merasa tidak yakin akan kemampuan dan usahanya
memberikan contoh bahwa dirinya membutuhkan dukungan dari pihak lain dalam melakukan sesuatu atau dalam mengupayakan suatu hal
yang ingin dicapainya. Oleh karena itu, jika suatu peristiwa terjadi dalam hidupnya, seperti kegagalan dalam konteks akademik dan sosial,
maka partisipan merasa bahwa hal tersebut bukan merupakan kesalahannya melainkan pihak lain yang terlibat.
3.2.Hasil focus group discussion mengenai penyesuaian diri di perguruan tinggi
Hasil focus group discussion mengenai penyesuaian diri di perguruan tinggi yang dilakukan pada tanggal 22 November 2017
dirasa telah memenuhi tujuan kegiatan, yaitu menggali informasi mengenai isu penyesuaian diri yang nyata terjadi di kalangan
mahasiswa tahun pertama. Berdasarkan
hasil diskusi
partisipan tentang
dimensi penyesuaian diri akademik, diketahui bahwa perilaku nyata dari
penyesuaian diri akademik yang baik tercermin ketika seorang mampu belajar secara rutin, hadir di setiap perkuliahan, mengerjakan tugas
tepat waktu, memperoleh nilai yang baik, mampu berdiskusi dan mempresentasikan pendaapatnya dalam perkuliahan, serta memahami
mata kuliah yang diajarkan. Pada dimensi penyesuaian diri sosial, perilaku nyata yang
menunjukkan penyesuaian yang baik menurut partisipan focus group discussion
adalah ketika mahasiswa mampu aktif dalam kegiatan keorganisasian, kepanitiaan, atau unit kegiatan lainnya di perguruan
tinggi, serta mampu menjalin pertemanan yang baik dengan menjaga sikap dan menyesuaikan perilakunya dengan lingkungan baru.
Kemudian, perilaku nyata yang mencerminkan penyesuaian diri personal-emosional yang baik pada mahasiswa berdasarkan hasil
diskusi adalah ketika mahasiswa tidak mengalami masalah kesehatan akibat tekanan dan tuntutan perkuliahan, tidak mengalami stress,
mampu melihat tekanan dan tuntutan di perguruan tinggi sebagai suatu pembelajaran yang baik, serta tetap dapat mengatur emosinya dengan
baik dalam menghadapi tekanan tersebut. Lalu kesimpulan focus group discussion, diketahui bahwa
perilaku nyata yang mencerminkan penyesuaian yang baik pada dimensi kelekatan institusi adalah ketika mahasiswa merasa bangga
dan puas dengan tempatnya berkuliah, serta tidak berpikir untuk mengundurkan diri.
4. Penulisan Item