Pembahasan HASIL PENELITIAN 1. Pelaksanaan Penelitian

bahwa variabel locus of control internal berkontribusi terhadap penyesuaian diri di perguruan tinggi sebesar 27,9.

7. Pembahasan

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah untuk menguji hubungan positif antara locus of control internal dan penyesuaian diri di perguruan tinggi. Berdasarkan hasil analisis korelasi yang dilakukan dalam penelitian ini, diketahui hipotesis dalam penelitian ini diterima. Artinya, ada hubungan positif yang signifikan antara locus of control internal dan penyesuaian diri di perguruan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kecenderungan locus of control internal yang dimiliki mahasiswa tahun pertama, maka semakin baik penyesuaian dirinya di perguruan tinggi. Sebaliknya, semakin rendah kecenderungan locus of control internal mahasiswa tahun pertama, maka semakin buruk pula penyesuaian dirinya di perguruan tinggi. Dalam penelitian ini diketahui bahwa sebagaian besar mahasiswa tahun pertama tergolong memiliki penyesuaian diri yang baik di perguruan tinggi, yang salah satunya tercermin dari perolehan IPK yang baik. Data yang diperoleh juga menunjukkan sebagaian besar mahasiswa tahun pertama melakukan pemilihan program studi atas keinginan dirinya sendiri. Hal ini mencerminkan karakteristik mahasiswa tahun pertama yang memiliki kepercayaan pada kemampuannya sendiri layaknya karakter individu dengan locus of control internal Sarafino, 2011 dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI melakukan penyesuaian diri secara mandiri tanpa bergantung pada faktor di luar kendalinya seperti keberuntungan atau nasib. Mahasiswa tahun pertama juga akan merasa bertanggung jawab atas hal-hal yang diperolehnya di perguruan tinggi jika mengandalkan kemampuannya sendiri. Rasa tanggung jawab tersebut dapat tercermin dari sikap pantang menyerah dan memperbaiki diri ketika mengalami kegagalan, sehingga akan memengaruhi performa akademik maupun kemampuan bersosialisasi sampai akhirnya individu tersebut berhasil mengatasi tekanan dan kecemasan di perguruan tinggi. Selain itu, adanya rasa tanggung jawab akan peristiwa yang terjadi dalam hidupnya sebagai hasil dari perbuatannya sendiri dapat mendorong kepuasan mahasiswa tahun pertama pada statusnya sebagai mahasiswa dan kepuasan terhadap tempatnya berkuliah sebagai bentuk kelekatan institusi, karena mahaiswa tersebut menganggap bahwa yang diperolehnya saat ini merupakan hasil dari jerih payahnya sendiri. Hal tersebut sekaligus mengindikasikan bahwa dirinya mampu menyesuaikan diri dengan baik di perguruan tinggi Baker Siryk, 1986. Hubungan positif antara locus of control internal dan penyesuaian diri di perguruan tinggi yang ditemukan dalam penelitian ini diperkuat oleh penelitian-penelitian sebelumnya. Dalam melakukan penyesuaian diri, individu diketahui akan melakukan coping terhadap tekanan dari lingkungannya Folkman Lazarus, 1984. Individu dengan locus of control internal cenderung memiliki kemampuan coping secara lebih adaptif terhadap stress sehingga dapat dikatakan cenderung lebih mampu melakukan penyesuaian diri dengan baik Kleinke, 1978. Senada dengan hal itu, penelitian Crede dan Niehorster 2012 serta Aspelmeier et al. 2012 menunjukkan bahwa locus of control internal memiliki pengaruh yang besar terhadap penyesuaian diri di perguruan tinggi melalui cara mahasiswa mengatasi permasalahannya dan memaknai lingkungan baru yang ia hadapi di perguruan tinggi. Dengan meletakkan kendali pada dirinya sendiri, mahasiswa tahun pertama yang memiliki locus of control internal akan menyelesaikan masalah dan tekanan di perguruan tinggi secara mandiri dan berinisiatif tanpa menunggu atau bergantung dari pihak lain Phares, 1976; Sarafino, 2011; Shojaee dan French, 2014. Selain itu, locus of control internal juga memfasilitasi penyesuaian diri di perguruan tinggi melalui tingginya tingkat kepercayaan diri dan optimisme sehingga lebih mudah untuk membentuk hubungan sosial baru Aspelmeier dkk, 2012. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa locus of control internal memberi sumbangan sebesar 27,9 terhadap penyesuaian diri di perguruan tinggi, sedangkan 72,1 penyesuaian diri di perguruan tinggi mendapat kontribusi dari faktor lain. Hal ini sesuai dengan pernyataan Credé dan Niehorster 2012 yang menunjukkan bahwa terdapat banyak faktor yang berkontribusi pada penyesuaian diri di perguruan tinggi selain locus of control , yaitu karakteristik demografis yang meliputi jenis kelamin dan asal daerah Crede Niehorster, 2012; Friedlander et al., 2007; Hertel, 2002; Schneiders Ward, 2003. Berdasarkan pengkategorian tingkat locus of control internal, diketahui dari 125 mahasiswa tahun pertama Universitas Sanata Dharma yang terlibat sebagai responden dalam penelitian ini, 54,4 diantaranya tergolong memiliki kecenderungan locus of control internal sedang, sedangkan 45,6 responden yang lain tergolong memiliki kecenderungan locus of control internal tinggi. Hasil tersebut menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa tahun pertama di Universitas Sanata Dharma yang memiliki locus of control internal yang cenderung sedang. Dari data tersebut, tidak ditemukan responden yang masuk dalam kategori rendah. Hal ini dapat terjadi karena perbedaan tingkat locus of control internal individu dipengaruhi oleh faktor usia, dimana semakin dewasa usia individu, maka locus of control individu semakin internal Crandall et al., 1965. Pada penelitian ini, responden yang digunakan merupakan individu berusia 18 hinggga 21 tahun, dimana pada tahap usia ini individu mulai terlepas dari kontrol orang tua dan mulai melakukan memiliki kendali atas dirinya sendiri sehingga kecenderungan locus of control internal yang dimilikinya semakin meningkat Arnett, 2012; Crandall et al., 1965. Kemudian, deskripsi responden menunjukkan bahwa sebagian besar responden melakukan pemilihan jurusan dari dirinya sendiri. Pengambilan keputusan yang mandiri tersebut mencerminkan adanya kecenderungan locus of control internal yang memadai. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa dari 125 mahasiswa tahun pertama Universitas Sanata Dharma yang menjadi responden penelitian, 68,8 diantaranya dapat dikategorikan memiliki penyesuian diri di perguruan tinggi yang baik, 9,6 lainnya tergolong sangat baik, sedangkan 12 mahasiswa tergolong sedang. Artinya, mayoritas mahasiswa tahun pertama Universitas Sanata Dharma memiliki penyesuaian diri di perguruan tinggi yang tergolong baik. Hal ini tampak pula dari jumlah responden yang memiliki IPK di atas 2,50 yaitu sebanyak 85,6 atau 107 orang responden. Perolehan IPK yang tergolong baik tersebut mencerminkan performansi akademik merupakan indikasi adanya penyesuaian diri yang baik di perguruan tinggi Baker Siryk, 1986. 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN