kognatif berarti bahwa setiap informasi menjadi bahan pengetahuan bagi komunikan.
Berdasarkan gambar 2.1, stimulus atau pesan yang disampaiakan oleh komunikator kepada komunikan berupa isi pesan iklan Jasa Raharja
Versi “Jaja Miharja” yang dikeluarkan PT Jasa Raharja mungkin diterima atau mungkin saja terjadi penolakan. Apabila komunikan menerima
stimulus atau pesan yang disampaikan maka akan memperhatikan. Proses selanjutnya komunikan tersebut mengerti dari pesan yang disampaikan.
Dan proses terakhir adalah kesedian diri komunikan untuk mengubah sikap yang menandakan keberhasilan dalam proses komunikasi.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan muncul dari adanya proses berfikir dan pemahaman individu terhadap obyek, dengan
adanya proses tersebut maka menimbulkan kesadaran individu terhadap obyek. Proses berpikir tersebut menunjuk pada kegiatan yang melibatkan
penggunaan konsep dan lambang, sebagai pengganti obyek dan peristiwa Rakhmat, 2001:68
2.2. Kerangka Berpikir
Dalam penelitian ini, peneliti berusaha melihat tingkat pengetahuan masyarakat Surabaya tentang isi pesan iklan Jasa Raharja versi “Jaja
Miharja” di televisi. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori S-O-R. Iklan Jasa Raharja versi “Jaja Miharja”
mengandung pesan tentang adanya jasa pelayanan asuransi Jasa Raharja.
Apabila pesan itu dimengerti, kemudian timbul efek pengaruh dari Jasa Raharja versi “Jaja Miharja” terhadap rmasyarakat.
Tingkat pengetahuan masyarakat tentang iklan Jasa Raharja versi “Jaja Miharja” di televisi dalam penelitian ini adalah didasarkan atas
asumsi bahwa semakin sering seorang pemirsa menerima pesan yang disampaikan media yaitu televisi, maka akan semakin tahu dan paham
tentang informasi atau pesan yang ingin disampaikan lewat iklan Jasa Raharja versi “Jaja Miharja” tersebut, sehingga pada akhirnya akan
diketahui bagaimana tingkat pengetahuan masyarakat yang menjadi pemirsanya, dan dengan melihat iklan Jasa Raharja versi “Jaja Miharja” di
televisi, tingkat pengetahuan masyarakat akan berubah menjadi tahu.
Berdasarkan terori-teori yang telah dikemukakan, maka kerangka berpikir yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Isi Pesan Iklan Jasa Raharja Versi “Jaja Miharja”
1. Pengetahuan masyarakat
tentang Jasa Raharja 2.
Klaim masyarakat untuk bisa mendapatkan hak
asuransi bila terjadi kecelakaan darat.
3. Klaim masyarakat untuk
bisa mendapatkan hak asuransi bila terjadi
kecelakaan laut.
4. Klaim masyarakat untuk
bisa mendapatkan hak asuransi bila terjadi
kecelakaan udara.
5. Media pelayanan informasi
santunan kecelakaan lalu lintas yang diberikan Jasa
Raharja
Tingkat Pengetahuan
- Tinggi - Sedang
- Rendah
Masyarakat Surabaya
Gambar 2. Kerangka Berpikir Tingkat Pengetahuan Masyarakat Surabaya tentang Isi Pesan Iklan Jasa Raharja versi
“Jaja Miharja”
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
3.1.1. Definisi Operasional
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat Surabaya tentang isi pesan iklan Jasa Raharja versi “Jaja
Miharja”. Untuk lebih mempermudah pengukurannya, maka definisi operasional dari tingkat pengetahuan khalayak adalah sebagai berikut:
Tingkat pengetahuan masyarakat Surabaya terhadap isi pesan iklan Jasa Raharja merupakan derajat atau tingkat pengetahuan masyarakat
Surabaya sebagai pemirsa televisi setelah melihat dan memperhatikan berbagai informasi dalam iklan, dalam wujud orientasi atau kecenderungan
untuk lebih tanggap tentang perusahaan jasa yang bisa dihubungi jika terjadi kecelakaan lalu lintas jalan.
3.1.2. Isi Pesan Iklan Jasa Raharja versi “Jaja Miharja” di Televisi
Adapun isi pesan iklan Jasa Raharja versi “Jaja Miharja” yang merupakan indikator dari tingkat pengetahuan yang diamati dalam
penelitian ini, adalah sebagai berikut:
32