15
3. Metode Heun
Metode Heun merupakan perbaikan dari metode Euler. Metode Euler mempunyai penghitungan yang lebih sederhana dibandingkan dengan metode
Heun. Metode Heun merupakan metode Runge-Kutta tingkat dua. Bentuk umum penyelesaian persamaan diferensial biasa dengan menggunakan
metode Runge-Kutta tingkat dua, yaitu:
�+
=
�
+ � + � ,
dengan � = ℎ �
�
,
�
dan � = ℎ �
�
+ ℎ,
�
+ � .
Dari persamaan Runge-Kutta tingkat dua tersebut diketahui bahwa , , � , � adalah koefisien-koefisien yang tidak diketahui nilainya. Oleh
karena itu akan dicari nilai dari koefisien-koefisien tersebut. Misalkan,
� = �
�
,
�
,
� = ��
�
,
�
�
,
� = ��
�
,
�
�
.
Dengan menguraikan � ke dalam deret Taylor di sekitar , sampai suku
tingkat satu, diperoleh: � = ℎ �
�
+ ℎ,
�
+ �
= ℎ � + ℎ ��
�
,
�
� +
� ��
�
,
�
� = ℎ � + ℎ �
�
+ ℎ ��
= ℎ � + ℎ �
�
+ � �
16
= ℎ � + ℎ �
�
+ � �
.
Jadi,
�+
=
�
+ � + �
=
�
+ ℎ� + ℎ � + ℎ �
�
+ � �
=
�
+ ℎ� + ℎ� + ℎ �
�
+ � �
=
�
+ +
ℎ� + ℎ �
�
+ � �
.
Diketahui:
′ �
= �
�
,
�
= �, maka
′′ �
= �
′ �
,
�
= ��
� +
�� �
,
dengan menguraikan
�+
ke dalam deret Taylor disekitar
�
sampai suku tingkat dua, diperoleh:
�+
=
�
+ ℎ
� ′
+ ℎ
� ′′
,
=
�
+ ℎ � + ℎ
�� �
+ ��
�
,
=
�
+ ℎ � + ℎ
�
�
+ � �
.
Agar persamaan sama dengan persamaan haruslah, +
= , =
,
=
.
Misalkan = dengan ∈ ℝ, maka diperoleh penyelesaian:
17
= − = − ,
= =
,
= =
.
Jadi metode Runge-Kutta tingkat dua mempunyai tak hingga banyak penyelesaian. Salah satu contoh metode Runge-Kutta tingkat dua yaitu
metode Heun. Metode Heun merupakan penyelesaian khusus dari metode Runge-Kutta dengan mengambil
= , = ,
= = ,
sehingga diperoleh rumus metode Heun, yaitu:
�+
=
�
+ ℎ
[
�
�
,
�
+ �
�+
,
�+ ∗
],
dimana
�+ ∗
=
�
+ ℎ �
�
,
�
.
C. Penyelesaian Analitis Masalah Nilai Awal
Sebelum masuk ke contoh penyelesaian persamaan diferensial biasa, terlebih dahulu akan dipaparkan beberapa metode penyelesaian persamaan
diferensial biasa.
1. Persamaan Diferensial Biasa Tingkat Satu
Pada bagian ini akan dijelaskan teknik penyelesaian persamaan diferensial biasa tingkat satu, yaitu
a
persamaan diferensial biasa yang langsung diintegralkan,
b
persamaan diferensial biasa dengan variabel terpisah,
c
persamaan diferensial biasa linier, dan lain-lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
a. Persamaan diferensial biasa yang bisa langsung diintegralkan.
Akan dicari penyelesaian umum untuk persamaan diferensial biasa berikut:
= �
.
Dengan pengintegralan, diperoleh sebagai berikut: = �
≡ = �
≡
∫
=
∫
� ≡
= ∫ � + �.
Jadi, diperoleh penyelesaian umum dari suatu persamaan diferensial biasa, yaitu:
= ∫ � + �.
b. Persamaan diferensial biasa dengan variabel terpisah.
Akan dicari penyelesaian umum untuk persamaan diferensial biasa berikut:
= � ,
.
Penyelesaian persamaan diferensial tersebut dapat dicari sebagai beri- kut.
Misalkan � ,
=
�
dengan fungsi dalam dan
�
fungsi dalam . Sehingga diperoleh:
19
= �
≡ �
= .
Dengan pegintegralan, diperoleh:
∫
� =
∫
≡
∫
� =
∫
+ �. Jadi, diperoleh penyelesaian umum dari suatu persamaan diferensial
biasa, yaitu:
∫
� =
∫
+ �, dengan
� suatu konstanta.
c. Persamaan diferensial biasa linier
Akan dicari penyelesaian untuk persamaan diferensial biasa berikut: +
=
.
Persamaan diferensial biasa linier tingkat satu dapat diselesaikan dengan metode faktor integral. Berikut langkah-langkah mencari
faktor integral. Diberikan persamaan diferensial biasa linier tingkat satu. Persa-
maan tersebut dikalikan dengan suatu fungsi �
dengan �
adalah
fungsi dalam yang tidak diketahui nilainya. Sehingga di- peroleh: