“Kau merasa terpukul karena seorang pemuda meninggalkanmu? Mas Jito bukan satu-satunya
pemuda di dunia hlm. 142.
Berdasarkan kutipan
81 sampai
86 pengarang
menggambarkan penokohan Lansih menggunakan metode analitik dan dramatik. Penokohan Lansih dapat dirangkum sebagai wanita yang
pintar mengurusi rumah tangga dan mau memberi nasihat.
h. Penokohan Wati
Wati digambarkan sebagai seorang wanita yang baik. Hal itu ditunjukkan dengan menggunakan metode analitik berikut ini.
87 Namanya Wati, sipatnya lemah lembut, keibuan
hlm. 47. 88
Wati tidak
mempunyai persoalan.
Oleh pekertinya yang pendiam, dia tidak banyak
menerima kunjungan hlm. 50.
Ia juga pintar mengatur kepentingan rumah tangga, oleh sebab itu ia menggantikan tugas Lansih. Hal itu ditunjukkan dengan
menggunakan metode analitik berikut ini.
89 Meskipun umurnya lebih muda dari Lansih,
kecekatannya mengatur segala yang bersangkutan dengan urusan rumah tangga melebihi kami bertiga
hlm. 47.
90 Aku menjadi terpengaruh oleh Lansih, lebih
sering di rumah kami yang semakin cantik diatur oleh Wati hlm. 50.
Wati juga merupakan seorang yang mau memberikan nasihat kepada temannya. Hal itu ditunjukkan dengan menggunakan metode
dramatik berikut ini.
91 “Dipandang dari satu sudut, ada baiknya kau
tidak jadi kawin dengan Sukoharjito,” kata Wati hlm. 144.
Berdasarkan kutipan
87 sampai
91 pengarang
menggambarkan penokohan Wati menggunakan metode analitik dan dramatik. Dapat dirangkum bahwa Wati merupakan seorang wanita
yang baik dan pintar mengatur kepentingan rumah. Selain itu, ia juga mau memberi nasihat kepada teman.
i. Penokohan Anna
Anna merupakan teman satu rumah Elisa.Ia bersifat tidak bertanggung jawab dengan tugas yang diberikan untukknya. Hal itu
ditunjukkan dengan metode analitik berikut ini.
92 Kuakui
Anna juga
sembrono menerima
tanggung jawab yang kami serahkan kepadanya hlm. 46.
Anna senang berdansa. Hal itu ditunjukkan dengan menggunakan metode analitik berikut ini.
93 Anna dan aku berdansa. Kami menghargai
segala gerak berirama, begitu pula musiknya hlm. 50.
Anna juga merupakan seorang pandai membujuk ketika Elisa sedang ada masalah. Hal itu ditunjukkan menggunakan metode
dramatik berikut ini.
94 Anna menyambung: “Kita serumah, Elisa. Lebih
baik jika kita berusaha memecahkan persoalan bersama-sama. Kalau tidak, kita seperti hidup
sendiri-sendiri hlm. 141.
Berdasarkan kutipan 92 sampai 94 bahwa pengarang menggunakan metode analitik dan dramatik untuk menggambarkan
penokohan Anna. Dapat dirangkum bahwa Anna seorang yang senang berdansa. Ia tidak bertanggung jawab akan tugasnya, tetapi Anna
merupakan seorang teman yang baik yang mau membujuk teman untuk berbagi permasalah.
j. Penokohan Sukoharjito