166 Waktu itu orang tuaku tinggal di Surabaya, kota
kelahiranku hlm. 32.
167 Lebih-lebih, karena aku ingin mendapat
beberapa keterangan mengenai kota kelahiranku: Surabaya hlm. 88.
168 Sebagai gantinya dua kali bermalam di
Surabaya, entah kapan hlm.114.
2. Analisis Latar Waktu
Latar waktu dalam novel Keberangkatan karya Nh. Dini berperan untuk mengetahui kapan peristiwa-peristiwa yang diceritakan terjadi.
Latar waktu dalam novel Keberangkatan tidak dicantumkan tahun kapan tepatnya kejadian peristiwa, hanya disebutkan bahwa novel ini
menceritakan kehidupan setelah Indonesia merdeka. Hal tersebut terbukti dari kutipan yang menceritakan bahwa warga negara Belanda yang masih
di Indonesia harus keluar dari negara ini. Berikut ini kutipannya.
169 Enam bulan terakhir itu suasana tegang dimana-
mana. Seperti biasa, lebih-lebih di ibu kota dan daerah di mana terdapat sebagian kecil penduduk
yang masih bersimpati kepada bangsa penjajah, meskipun kemerdiekaan telah diumumkan bertahun-
tahun yang lalu hlm. 29.
Sebagai tambahan,
maka dikutipkan
latar waktu
yang menunjukkan waktu pagi, siang, sore, dan malam. Hal ini ditunjukkan
dalam kutipan-kutipan berikut ini.
a. Pagi Hari
Berikut ini akan dikutipkan beberapa peristiwa dalam cerita yang terjadi pada pagi hari. Kutipan 170 menunjukkan peristiwa di
saat pagi hari Elisa menunggu kerabatnya, kutipan 171 merupakan peristiwa saat teman-teman Elisa pada pagi hari menyiapkan
sumbangan untuk kerabatnya yaitu Kumayas, kutipan 172 menunjukkan peristiwa disaat Elisa menemui kakaknya, kemudian
kutipan 173 menceritakan peristiwa saat Elisa mendapatkan karcis untuk berangkat ke Belanda dan meninggalkan Indonesia.
170 Dan pagi itu, di dalam ruangan sempit bagian
penerbangan sambil menunggu Lansih, sekali lagi kepalaku penuh dengan dengung pertanyaan yang
belum juga kutemui jawabannya hlm. 22.
171 Wati dan Lansih bangun pagi-pagi untuk
menyiapkan sumbagan makanan yang akan kami bawa ke rumah Kumayas hlm. 83.
172 Ketika pagi itu kami berpelukan, kurasakan air
mata yang menabiri pandangku hlm. 88. 173
Pagi itu aku aku mendapat kepastian akan menerima karcis. Petugas yang kukenal bertanya
kira-kira kapan akan hendak berangkat. Tanpa pikir panjang kujawab pertengahan bulan depan hlm.
176.
b. Siang Hari
Berikut ini merupakan kutipan peristiwa yang terjadi pada waktu siang hari. Kutipan 174 menunjukkan bahwa Elisa pada sabtu
siang sedang keramas, kemudian pada kutipan 175 menunjukkan saat siang hari Elisa sedang duduk bersama dengan Lansih, dan kutipan
176 menunjukkan bahwa Elisa akan dinas siang sehingga ia punya waktu untuk bersantai di restoran.
174 Kembali dari pekerjaan sabtu siang aku mencuci
rambut hlm. 57. 175
Siang itu kami akhirnya bisa tenang duduk berdua hlm. 104.
176 Siang itu aku dinas cadangan. Duduk di restoran
lapangan terbang, diajak minum oleh seorang kenalan yang kebetulan mengantar penumpang
berangkat ke negeri belanda hlm. 107.
c. Sore Hari
Berikut ini merupakan beberapa kutipan peristiwa yang terjadi pada waktu sore hari. Kutipan 177 menunjukkan bahwa Elisa telah
pulang kerja yaitu menjadi pramugari setelah terbang dari Manila, kemudian kutipan 178 menunjukkan kedatangan Ibu Elisa ke
asramanya pada sore hari sewaktu Elisa mandi, dan kutipan 179 menunjukkan pengantin yaitu Kumayas kerabat Elisa kembali di
Jakarta pada sore hari.
177 Suatu petang aku kembali dari Manila hlm. 34.
178 Sore itu aku mandi. Begitu datang, tanpa
disilakan, Ibu mencari kamarku, lalu masuk: katanya mau melihat keadaan kamarku hlm. 40.
179 Sore hari ketika pengantin tiba kembali di
Jakarta, aku dinas ke Bangkok hlm. 74.
d. Malam Hari