61
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Rumah Srikandi
Pada awalnya, Rumah Srikandi adalah program dari Corporate Sosial Responsibility
PT. Sarihusada. Namun terdapat perbedaan yang ada Rumah Srikandi Badran. Rumah Srikandi Badran merupakan program sinergis antara
Corporate Sosial Responsibility
PT. Sarihusada dengan Lembaga
Kemanusiaan Nasional PKPU. Program CSR Sarihusada lebih berperan sebagai pemberi bantuan berupa
dana untuk kelancaran program tersebut. Secara periodik, CSR Sarihusada memberikan pengawasan terhadap kelancaran program dengan cara ikut
dalam beberapa program dan lain sebagainya. Sedangkan Lembaga Kemanusiaan
Nasional PKPU
lebih berperan
untuk memberikan
pendampingan program guna kelancaran program tersebut. Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU tidak hanya mendampingi salah satu kegiatan
dalam Rumah Srikandi, namun Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU mendampingi di seluruh kegiatan dalam program tersebut.
Dalam program tersebut terdapat tiga pilar utama CSR PT. Sarihusada, yaitu peningkatan kualitas gizi balita serta peningkatan keilmuan dan
kesadaran tentang gizi balita bagi orangtua dan Kader Posyandu PKK RW XI Badran bidang kesehatan, pengkapasitasan program pendidikan Anak Usia
Dini PAUD dan pemberdayaan ekonomi mikro komunitas.
1. Bidang Kesehatan Bentuk nyata dalam bidang ini adalah peningkatan kualitas gizi
balita serta peningkatan keilmuan dan kesadaran tentang gizi balita bagi orangtua dan Kader Posyandu. Kegiatan tersebut dilakukan sekali dalam
sebulan yang biasanya dilaksanakan pada tanggal 18 setiap bulannya bertempat di Rumah Srikandi. Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh balita
yang ada di Kampung Badran RW XI. 2. Bidang Pendidikan
Program tersebut berbentuk pengkapasitaan program pendidikan Anak Usia Dini PAUD. Kegiatan dilakukan sekali dalam satu minggu
yang biasanya dilakukan pada hari minggu dan bertempat di balai RT 48. Pengajar dalam kegiatan tersebut sebagian adalah ibu-ibu PKK RW XI
serta didampingi oleh Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU. 3. Bidang Perekonomian
Program tersebut difokuskan untuk penguatan kapasitas koperasi atau lembaga keuangan mikro yang ada di kampung Badran.
Diharapkan dengan adanya progam tersebut dapat mengembangkan potensi ekonomi dan usaha lokal yang telah ditekuni oleh masyarakat.
Namun ketiga pilar utama CSR tersebut tidak dilaksanakan secara bersama-sama. Dalam pelaksanaan program, terdapat beberapa tahapan
program yaitu:
1. Rumah Srikandi Tahap I Tahap ini berjalan pada tahun 2010-2011. Dalam tahap ini, berhasil
memetakan kondisi masyarakat Kampung Badran, memberikan pelayanan gizi, Pendidikan Anak Usia Dini PAUD. Kegiatan dalam tahapan ini
seperti pelayanan gizi, demo masak, pelatihan kader posyandu, Pendidikan Anak Usia Dini PAUD, pelatihan pengelolaan PAUD, proses
pembelajaran PAUD. Secara keseluruhan kegiatan tersebut diminati masyarakat terutama kaum ibu. Mereka menyadari akan pentingnya
asupan gizi balita, PAUD bagi anak-anak pra sekolah. 2. Rumah Srikandi Tahap II
Kegiatan ini dilaksanakan tahun 2011- 2012, kegiatan ini bertujuan untuk meyiapkan kemandirian bagi pengelola maupun masyarakat
setempat. Pada tahap ini, telah memiliki tiga bidang pengembangan, yaitu pendidikan, gizi dan pemberdayaan ekonomi. Kegiatan tersebut
berlangsung di RW 11 Badran, Bumijo Kota Yogyakarta. Pada program pendidikan, Rumah Srikandi memfokuskan pada
perbaikan kualitas pembelajaran dan pengelolaan PAUD. Program tersebut dilaksanakan melalui beberapa program seperti FGD, Diklat PAUD, studi
banding, magang, parenting education dan lain sebagainya. Rumah Srikandi mengarahkan dan melakukan pendampingan secara intensif dan
kontinyu terhadap kader-kader PAUD. Kader-kader yang terjun dalam pembelajaran namun belum memiliki skill mengajar dan keilmuan di
bidang pengajaran diberikan pembekalan dan pendampingan secara
intensif. Oleh karena itu diharapkan kader-kader PAUD akan lebih baik dan terampil.
Program pemberian gizi rumah Srikandi difokuskan pada pendampingan pelaksanaan Posyandu dan pemanfaatan bahan pangan
lokal. Program tersebut berisi pemberian PMTP dan susu, Pelatihan kader gizi, Demo masak, pendampingan balita gizi buruk dan gizi kurang,
edukasi dan pendampingan pemanfaatan potensi pangan lokal untuk mengatasi permasalahan gizi. Selain itu, berbagai program gizi juga
mendorong ibu-ibu balita untuk mengenal tumbuh kembang anak melalui program demo masak mengolah bahan pangan lokal di daerah Badran dan
penyuluhan gizi. Melalui berbagai program tersebut diharapkan dapat mengurangi gizi balita yang berstatus buruk dan kurang.
Dalam bidang pemberdayaan ekonomi difokuskan kepada penguatan kapasitas koperasi atau lembaga keuangan mikro yang sebelumnya telah
dirintis. Namun pemberdayaan ekonomi tersebut sempat tidak terurus dikarenakan minimnya dana dan tidak ada pendamingan intensif yang
mengakibatkan kapasitas masing-masing anggota tidak dapat digunakan secara maksimal. Oleh karena itu, melalui program tersebut diharapkan
penguatan koperasi dapat mengembangkan potensi ekonomi dan usaha lokal yang telah ditekuni oleh masyarakat.
B. Pemberdayaan Ekonomi