Kampung Badran GAMBARAN UMUM

Anggota dalam program pemberdayaan ekonomi ini terdiri dari para kader dan pejabat setiap RT di kampung Badran RW XI. Pada awal pendirian terdapat 43 anggota, namun saat ini tercatat jumlah anggota sebanyak 40. Perbedaan jumlah anggota tersebut disebabkan penggantian anggota selama program berjalan seperti pengunduran diri dan pemasukkan anggota baru serta terdapat anggota yang meninggal.

C. Kampung Badran

1. Letak dan Luas Wilayah Kampung Badran terletak 2,45 KM di sebelah barat laut Kraton Yogyakarta, dan termasuk dalam kelurahan Bumijo, kecamatan Jetis, kotamadya Yogyakarta. Di sebelah utara dibatasi oleh Kampung Pingit, di sebelah timur dibatasi oleh Jalan Tentara Rakyat Mataram, di sebelah barat dibatasi oleh sungai Winongo, dan di sebelah selatan dibatasi oleh rel kereta api yang memisahkannya dari kelurahan Pringgo Kusuman. Kampung Badran terdiri dari 4 RW, yaitu RW 09, RW 10, RW 11dan RW 12. Wilayah RW 11 sendiri termasuk wilayah utara dari kampung Badran, di mana dua RW lainnya menjadi batas selatan dari RW ini. Secara administratif, RW 11 terdiri dari 5 RT, yaitu RT 47 – RT 51. Terdapat penggolongan wilayah secara informal yang dilakukan penduduk setempat, yaitu RT bawah yang terdiri dari RT-RT yang secara geografis berbatasan langsung dengan sungai Winongo meliputi RT 47, RT 48, dan RT 49; serta RT atas yang wilayahnya tidak mempunyai batas langsung dengan Sungai Winongo dan lebih dekat dengan jalan raya meliputi RT 50 dan RT 51. Beberapa gedung pemerintah BPPM, BKPMD, BLH dan lembaga pendidikan AKPER, Universitas Janabadra berdiri di sepanjang Jalan Tentara Rakyat Mataram yang merupakan jalan raya padat lalu lintas terdekat dengan wilayah RW 11. Hal ini menunjukkan bahwa wilayah RW 11 merupakan wilayah yang strategis bagi perkantoran. Adapun luas RW 11 Badran mencakup ± 12,34 Ha. 2. Topografi dan Keadaan Tanah RW 11 Badran merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian 118 –141 m dari permukaan laut dan curah hujan 2000 – 3000 mmtahun. Tanah di wilayah RW 11 Badran cukup gembur dan tergolong cocok untuk bercocok tanam. Daerah ini juga sebagian besar berada di wilayah bantaran sungai Winongo, khususnya termasuk daerah hulu yang mempunyai karakteristik tepian berupa terbing terjal. Maka, tidak heran jika pembangunan yang tampak di sekitar bantaran sungai adalah pembangunan taludtebing beton, walaupun hal ini baru terlaksana di sebagian wilayah saja. 3. Kepengurusan Pengurus RW 11 Badran periode 2012 – 2015 hasil pemilihan langsung tanggal 18 Maret 2012 sebagai berikut : a. Ketua RW : Joko Sularno b. Sekretaris : Bambang Suparman c. Bendahara I : Partini Susilo d. Sie Keamanan : Sutrisno, Supriyadi, S.H. e. Sie Pembangunan dan LH : Narjo Utomo, Mujayakir, Slamet Swasto dan Wiyono f. Sie Kesejahteraan Sosial : Daliyo, Edi Mugiarto g. Sie Seni dan Budaya : Bintoro, Ngadimin h. Sie Pemuda dan OR : Tejo Imam Sadewo, Eksa Saputra i. Sie HUMAS : Rusmiyatun j. Sie Pemberdayaan Potensi Wilayah : Heni Prasetiani dan Maryani 4. Perhubungan RW 11 Badran terletak persis di sebelah barat Jalan Tentara Rakyat Mataram yang merupakan salah satu jalan utama di kotamadya Yogyakarta. Jalan raya ini merupakan jalur penghubung utama RW 11 dengan wilayah lain, sehingga arah mobilisasi utama cenderung ke arah timur. Penduduk yang hendak menjangkau wilayah di sebelah barat sungai Winongo biasanya melewati sebuah jembatan kayu kecil satu jalur yang hanya dapat dilalui dengan jalan kaki. Alternatif lainnya adalah harus memutar jauh ke utara terlebih dahulu jika hendak bepergian dengan kendaraan bermotor. Jembatan kecil yang tidak memungkinkan bagi penduduk untuk berjalan berpapasan serta rute jalan darat yang merepotkan menyebabkan kurangnya aksesibilitas bagi warga di timur dan barat sungai. Jalan di RW 11 Badran sebagian besar berupa gang-gang yang hanya dapat dilalui kendaraan roda dua dan roda tiga. Gang-gang inilah yang menjadi jalur perhubungan utama antar RT. Sedangkan, jalan yang dapat dilalui kendaraan roda empat hanya sebanyak 3 buah dengan panjang masing-masing sekitar 100 m. Sisanya adalah jalan kecil antar rumah yang hanya dapat dilalui dengan berjalan kaki. Kondisi ini akan sangat menghambat seandainya terjadi bencana misalnya kebakaran, yaitu pada proses penanganan dan evakuasi, karena daerah pinggir sungai relatif sulit terjangkau dari jalan raya. Upaya perangkat wilayah dan beberapa lembaga yang sedang menggalakkan adanya ruang terbuka hijau RTH di pinggir sungai juga dikhawatirkan tidak mencapai hasil yang optimal karena keterjangkauan wilayah yang rendah ini tentunya akan menghambat warga luar yang hendak berkunjung ke RW 11. 5. Penduduk Jumlah penduduk RW 11 Badran sebanyak 1.074 orang dengan 342 kepala keluarga dengan rincian yang digolongkan menurut jenis kelamin sebagai berikut : Tabel IV.1 Jumlah Penduduk RW 11 Badran Jenis Kelamin RT 47 RT 48 RT 49 RT 50 RT 51 Jumlah Laki-laki 113 119 131 31 67 511 Perempuan 132 119 145 68 99 563 Total 245 238 276 149 166 1074 RW 11 Badran terdiri dari 342 KK kepala keluarga dengan jumlah anggota keluarga 3 – 4 orang per KK. 6. Mata Pencaharian Pada umumnya, mata pencaharian penduduk RW 11 Badran adalah pegawai swasta, tetapi sebagian kecil ada yang berwiraswasta dan buruh. Hal ini dapat dilihat dalam tabel di bawah ini : Tabel IV.2 Mata Pencaharian Penduduk RW 11 Badran Pekerjaan RT 47 RT 48 RT 49 RT 50 RT 51 Pegawai pemerintah 3 1 6 13 4 Pegawai swasta 17 3 45 22 21 Petani Nelayan Pensiunan 3 3 6 3 Usaha sendiri 166 27 144 18 15 Tidak bekerja 35 122 28 70 81 Lain-lain 21 89 53 20 42 7. Pendidikan Tingkat pendidikan masyarakat RW 11 Badran relatif baik, sebagaimana terlihat pada tabel berikut : Tabel IV.3 Pendidikan Penduduk RW 11 Badran Pendidikan RT 47 RT 48 RT 49 RT 50 RT 51 Belum sekolah 11 22 24 17 23 Masih SD 6 22 25 14 16 Tidak tamat SD 9 31 21 1 8 Tamat SD 17 26 46 11 27 Masih SMP 3 13 10 3 8 Tamat SMP 19 57 26 15 15 Masih SMA 1 8 7 12 6 Tamat SMA 21 53 51 31 38 Masih kuliah 1 3 7 8 5 Tamat kuliah 1 7 17 33 16 Tidak pernah sekolah 3 26 1 3 8. Sosial, Budaya, dan Ekonomi Kehidupan sosial warga RW 11 Badran termasuk aktif dan banyak kegiatan. Kelompok yang paling utama adalah PKK yang terdapat di tingkat RW maupun RT. Kegiatan kelompok PKK terwujud melalui Dasawisma, PAUD setiap hari Minggu, bertempat di balai RT 48, Posyandu lansia 2 bulan sekali, Posyandu anak-anak setiap tanggal 18, bertempat di Rumah Srikandi, serta kelompok KB Apsari Aseptor Lestari yang mempunyai jadwal rutin sebulan sekali. Untuk menangani masalah sampah dan lingkungan, telah berdiri kelompok Lintas Winongo yang salah satu kegiatannya adalah pengelolaan sampah secara mandiri melalui bank sampah di kantor BKKKS. Kelompok ini mempunyai jadwal pertemuan rutin setiap tanggal 4 dengan tempat yang ditentukan secara bergilir tiap RT. Di bidang pendidikan dan a gama, terdapat PKBM “Griya Mandiri”, “Perpustakaan Bodronoyo”, serta kelompok pengajian dan TPA. Kelompok pengajian terdiri dari tiga kelompok, yaitu kelompok Khaerunnisa di masjid At Taqwa, setiap Jumat sore, kelompok Thoriqul Zannah di masjid Al Huda, setiap Kamis malam, dan kelompok Al Ma’wa bergilir antara masjid At Taqwa dan masjid Al Huda, setiap Selasa malam. Adapun kelompok TPA yang ada di RW 11 Badran adalah kelompok TPA “Jampi Stress” yang berkegiatan setiap hari, mulai Senin hingga Jumat. Di RW 11 Badran terdapat minimal 2 kelompok seni yang aktif dalam bidang seni musik dan tari. Pertama, kesenian jathilan yang beranggotakan ± 10 orang dan telah mempunyai jadwal tetap untuk bermain di area benteng Vredeburg setiap hari Sabtu, serta selebihnya mengamen keliling pada hari-hari biasa. Kedua, kesenian siteran dengan anggota 5 – 6 orang yang telah mempunyai jadwal tetap untuk bermain di Mirota Batik setiap hari Sabtu, dan selebihnya juga mengamen keliling pada hari-hari biasa. Ketiga, kesenian gejlog lesung yang beranggotakan ibu-ibu dan anak-anak RW 11. Ada pula kelompok kegiatan yang bergerak dalam bidang ekonomi, misalnya kelompok Panca Arta dan Griya Rumpun yang mengakomodasikan usaha simpan-pinjam dan mempunyai agenda pertemuan setiap 1 bulan sekali. Selain itu, ada pula kelompok jahit “Sartika” yang mempunyai jadwal kegiatan setiap hari Sabtu dan jadwal pertemuan setiap tanggal 7. 9. Sarana Publik Sejauh pengamatan, RT yang mempunyai balai sebagai pusat kegiatannya adalah RT 47, RT 48, dan RT 49. RT 50 dan RT 51 tidak mempunyai balai, namun kegiatannya biasanya dilaksanakan di kantor BKKKS yang berlokasi di RT 51, yang juga sering digunakan sebagai balai RW. Untuk sarana kebersihan, secara total RW 11 Badran mempunyai 5 buah MCK umum, namun persebarannya hanya terdapat di RT 47, RT 48, dan RT 49. MCK umum di RT 47 sebanyak 1 buah dan digunakan oleh sekitar 10 KK; MCK umum di RT 48 sebanyak 2 buah dan digunakan oleh sekitar 30 KK; sedangkan MCK umum di RT 49 sebanyak 2 buah dan digunakan oleh sekitar 10 KK. Ketiganya terkelola dengan baik, terutama MCK umum di RT 48 karena ada iuran untuk membayar biaya listrik juga. Dua RT sisanya RT 50 dan RT 51 tidak mempunyai MCK umum karena telah mempunyai sarana MCK pribadi di masing-masing rumah. Untuk tempat bermain anak, sejauh ini hanya dua RT yang mempunyai ruang untuk kebutuhan tersebut, yaitu di RT 49 yang merupakan halaman samping dari PKBM, serta di RT 47 yang tepatnya berlokasi di taman pinggir kali dan kolam renang anak. RW 11 Badran mempunyai 3 buah perpustakaan, yaitu di RT 49 atas nama PKBM, dan di RT 51 TBM Bodronoyo atas nama RW 11 pengelolaannya cukup baik. Untuk sarana publik lainnya, RW 11 Badran memiliki 2 buah masjid At Taqwa dan Al Hijrah serta sebuah musholla Al Huda. Mengenai mading atau tempat baca koran umum, hanya tiga RT yang memiliki fasilitas tersebut, yaitu RT 47, RT 48, RT 49 dan RT 50. Untuk RT 51 akses informasinya dapat melalui RT yang terdekat misalnya di wilayah RT 47 dan 50. 75

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN