Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

Pada kuisioner anggota terdapat 10 butir pernyataan yang dibagi menjadi tiga bagian atribut, yakni 2 butir untuk atribut harga, 6 butir untuk atribut mutukualitas, dan 2 butir untuk atribut waktu. Pernyataan pada atribut harga tentang harga dan bunga yang terdapat pada pinjaman maupun simpanan yang diberikan. Pernyataan pada atribut mutu tentang kualitas pelayanan yang diberikan oleh CU kepada anggotanya. Pernyataan pada atribut waktu tentang ketepatan dan kecepatan CU dalam memberikan pelayanan. Pernyataan- pernyataan tersebut diisi dengan memberikan tanda centang pada kolom belief kondisi yang sudah terjadi dan ideal kondisi yang diharapkan yang sudah tersedia. Setelah mengisi kotak pada pernyataan, kemudian anggota menentukan tingkat kepentingan dari ketiga atribut yang sudah dijabarkan di atas dengan memberikan angka dari 1 sampai dengan 3 di masing-masing atribut. Untuk lebih jelas mengenai kuisioner anggota dapat dilihat pada lampiran III halaman 145. Hasil yang diperoleh dari kuisioner tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis Multialtribute Attitude Model MAM dengan menggunakan rumus Engel 1994 dikutip dari Gemilang 2015: 1 Membuat tabel Skala Likert 1-5 baik untuk kolom ideal maupun kolom belief. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 3.2. Skala Sikap Kuisioner Anggota. No Jawaban Skor Sikap 1 Sangat Puas 5 2 Puas 4 3 Agak Puas 3 4 Tidak Puas 2 5 Sangat Tidak Puas 1 2 Mencari nilai ideal dan belief dengan cara : Nilai ideal = skor x absolut responden ideal masing-masing alternatif jawaban. Nilai belief = skor x absolut responden belief masing-masing alternatif jawaban. Kemudian mencari nilai belief dan nilai ideal rata-rata : 3 Menghitung kesenjangan rata-rata nilai ideal dengan nilai belief, dengan cara mengurangkan rata-rata nilai ideal dengan nilai belief. 4 Menghitung rata-rata kesenjangan nilai ideal dengan belief dari masing-masing atribut. 5 Menghitung total nilai dari masing-masing atribut yang sudah dirangking. Urutan pertama akan diberi skor 3, kedua diberi skor 2, dan ketiga diberi skor 1. Kemudian dicari skor totalnya. 6 Menghitung bobot Wi nilai masing-masing atribut dari perhitungan prioritas tersebut, dengan rumus : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 3.3. Perolehan Bobot Masing-masing Atribut. Nomor Urut Nilai Bobot Wi 1 2 3 3 2 1 36 x 100 = 50 26 x 100 = 33 16 x 100 = 17 Total 6 100 7 Menghitung sikap anggota secara keseluruhan menggunakan rumus : Dengan : Ab = Sikap anggota secara keseluruhan terhadap suatu obyek = Bobot rata-rata yang diberikan responden terhadap atribut i = Nilai ideal rata-rata anggota pada atribut i = Nilai belief rata-rata anggota pada atribut i = Jumlah atribut 8 Memasukkan data di dalam tabel kemudian memasukkan ke dalam skala Likert. Dengan cara sikap – 1 x 100 = X, sehingga diterapkan di dalam penelitian diperoleh 5-1 x 100 = 400. Lalu 400 akan dibagi menjadi 5 bagian sehingga hasilnya seperti di bawah ini : SP P AP TP STP 80 160 240 320 400 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Keterangan : – 80 = Sangat Puas Kinerja Sangat Baik 80 – 160 = Puas Kinerja Baik 160 – 240 = Agak Puas Kinerja Cukup Baik 240 – 320 = Tidak Puas Kinerja Tidak Baik 320 – 400 = Sangat Tidak Puas Kinerja Sangat Tidak Baik Hasil dari perhitungan skala bisa dilihat, jika angka mendekati nol atau semakin kecil maka dapat diartikan bahwa sikap anggota secara keseluruhan adalah puas dan menandakan kinerja Credit Union sudah sangat baik, dan begitu juga sebaliknya. b. Retensi Anggota Menurut Rangkuti 2011 dikutip dari Astuti 2015, retensi anggota adalah kondisi dimana perusahaan mampu mempertahankan anggota lamanya. Dalam hal ini, retensi anggota dapat dihitung dengan cara membagi jumlah anggota lama dengan total anggota. Indikator untuk menilai retensi anggota sebagai berikut : 1 Sangat Baik : Jika terdapat peningkatan dari nilai retensi anggota pada periode yang diamati. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 Cukup Baik : Jika nilai retensi anggota yang mengalami peningkatan, namun juga mengalami penurunan pada periode yang diamati. 3 Sangat Tidak Baik : Jika terdapat penurunan dari nilai retensi anggota pada periode yang diamati. c. Akuisisi Anggota Menurut Rangkuti 2011 dikutip dari Astuti 2015, akuisisi anggota adalah tambahan anggota baru, hal ini merupakan kondisi dimana perusahaan mampu memenangkan atau merebut pelanggan baru dari pesaing. Akuisisi anggota bisa diukur dengan menghitung jumlah anggota baru dibagi dengan total anggota. Indikator untuk menilai akuisisi anggota sebagai berikut : 1 Sangat Baik : Jika terdapat peningkatan dari nilai akuisis anggota pada periode yang diamati. 2 Cukup Baik : Jika nilai akuisisi anggota yang mengalami peningkatan, namun juga mengalami penurunan pada periode yang diamati. 3 Sangat Tidak Baik : Jika terdapat penurunan dari nilai akuisisi anggota pada periode yang diamati. Setelah melakukan perhitungan dan menentukan hasil penilaian pada masing-masing sub-perspektif pelanggan ke dalam kriteria yang telah ditentukan, peneliti kemudian membuat penilaian untuk menentukan nilai dari perspektif pelanggan secara keseluruhan, sebagai berikut : 1 Menentukan poin dari masing-masing sub-perspektif pelanggan yang diperoleh. a Kriteria Sangat Baik : 5 Poin. b Kriteria Baik : 4 Poin. c Kriteria Cukup : 3 Poin. d Kriteria Tidak Baik : 2 Poin. e Kriteria Sangat Tidak Baik : 1 Poin. 2 Setelah menentukan poin pada masing-masing sub-perspektif, lakukan perhitungan dengan menjumlah seluruh poin yang didapat. 3 Menentukan nilai dari perspektif pelanggan secara keseluruhan. Hasil penjumlahan yang diperoleh kemudian dimasukkan ke dalam kriteria penilaian perspektif pelanggan secara keseluruhan di bawah ini: a 12 – 15 : Kinerja Baik . b 7 – 11 : Kinerja Cukup Baik. c 3 – 6 : Kinerja Tidak Baik. 3. Perspektif Proses Bisnis Internal Penelitian pada perspektif ini dilakukan secara deskriptif. Peneliti akan melakukan wawancara kepada manajer Credit Union Padat Asih. Tujuan dari wawancara ini untuk memperoleh informasi mengenai kebijakan- kebijakan yang ada di dalam Credit Union yang sekiranya dapat digunakan sebagai penunjang untuk terwujudnya proses inovasi, proses operasi, dan proses purna jual. a. Indikator untuk menilai proses inovasi sebagai berikut : 1 Baik : Jika CU sudah mampu menyediakan kebutuhan bagi para anggota. 2 Tidak Baik : Jika CU belum mampu menyediakan kebutuhan bagi para anggota. b. Indikator untuk menilai proses operasi sebagai berikut : 1 Baik : Jika proses penyampaian jasa kepada anggota sudah cepat dan tepat waktu. 2 Tidak Baik : Jika proses penyampaian jasa kepada anggota belum cepat dan tepat waktu. c. Indikator untuk menilai proses purna jual sebagai berikut : 1 Baik : Jika proses terhadap masukan dari anggota segera ditindaklanjuti. 2 Tidak Baik : Jika proses terhadap masukan dari anggota lambat untuk ditindaklanjuti. Setelah mengamati dan menentukan hasil dari masing-masing proses pada perspektif bisnis internal, peneliti kemudian membuat penilaian untuk menentukan nilai dari perspektif proses bisnis internal secara keseluruhan, sebagai berikut : a. Kinerja Baik : Jika ketiga proses dalam perspektif bisnis internal semua dinilai baik. b. Kinerja Cukup Baik : Jika ada satu atau dua dari ketiga proses dalam proses bisnis internal yang dinilai tidak baik. c. Kinerja Tidak Baik : Jika ketiga proses dalam perspektif bisnis internal semua dinilai tidak baik. 4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Pengukuran dalam perspektif ini fokus terhadap tiga aspek : a. Kepuasan Karyawan Untuk mengetahui tingkat kepuasan karyawan dalam Credit Union Padat Asih, maka dilakukan pengukuran melalui kuisioner yang ditujukan kepada 3 orang karyawan yang ada. Pada kuisioner karyawan terdapat 13 butir pernyataan yang dibagi menjadi tiga bagian atribut, yakni 5 butir untuk atribut komunikasi, 4 butir untuk atribut penghargaan, dan 4 butir untuk atribut dukungan. Pernyataan pada atribut komunikasi tentang kesempatan untuk berkomunikasi dan berpartisipasi dalam menyampaikan pendapat yang diberikan. Pernyataan pada atribut penghargaan tentang pemberian bonus atau penghargaan. Pernyataan pada atribut dukungan tentang adanya dukungan bagi karyawan untuk berkembang. Pernyataan-pernyataan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tersebut diisi dengan memberikan tanda centang pada kolom belief kondisi yang sudah terjadi dan ideal kondisi yang diharapkan. Setelah mengisi kotak pada pernyataan, kemudian anggota menentukan tingkat kepentingan dari ketiga atribut yang sudah dijabarkan di atas dengan memberikan angka dari 1 sampai dengan 3 di masing-masing atribut. Untuk lebih jelas mengenai kuisioner karyawan dapat dilihat pada lampiran II halaman 142. Kemudian hasil kuisioner tersebut dianalisis dengan menggunakan rumus Engel 1994 yang dikutip dari Gemilang 2015 : 1 Membuat tabel Skala Likert 1-5 baik untuk kolom ideal maupun kolom belief. Tabel 3.4. Skala Sikap Kuisioner Karyawan. No Jawaban Skor Sikap 1 Sangat Puas 5 2 Puas 4 3 Agak Puas 3 4 Tidak Puas 2 5 Sangat Tidak Puas 1 2 Mencari nilai ideal dan belief dengan cara : Nilai ideal = skor x absolut responden ideal masing-masing alternatif jawaban. Nilai belief = skor x absolut responden belief masing-masing alternatif jawaban. Kemudian mencari nilai belief dan nilai ideal rata-rata : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 Menghitung kesenjangan rata-rata nilai ideal dengan nilai belief, dengan cara mengurangkan rata-rata nilai ideal dengan nilai belief. 4 Menghitung rata-rata kesenjangan nilai ideal dengan belief dari masing-masing atribut. 5 Menghitung total nilai dari masing-masing atribut yang sudah dirangking. Urutan pertama akan diberi skor 3, kedua diberi skor 2, dan ketiga diberi skor 1. Kemudian dicari skor totalnya. 6 Menghitung bobot Wi nilai masing-masing atribut dari perhitungan prioritas tersebut, dengan rumus : Tabel 3.5. Perolehan Bobot Masing-masing Atribut. Nomor Urut Nilai Bobot Wi 1 2 3 3 2 1 36 x 100 = 50 26 x 100 = 33 16 x 100 = 17 Total 6 100 7 Menghitung sikap karyawan secara keseluruhan menggunakan rumus : Dengan : Ab = Sikap karyawan secara keseluruhan terhadap suatu obyek = Bobot rata-rata yang diberikan responden terhadap atribut i = Nilai ideal rata-rata karyawan pada atribut i = Nilai belief rata-rata karyawan pada atribut i = Jumlah atribut 8 Memasukkan data di dalam tabel kemudian memasukkan ke dalam skala Likert. Dengan cara sikap – 1 x 100 = X, sehingga diterapkan di dalam penelitian diperoleh 5-1 x 100 = 400. Lalu 400 akan dibagi menjadi 5 bagian sehingga hasilnya seperti di bawah ini : SP P AP TP STP 80 160 240 320 400 Keterangan : – 80 = Sangat Puas Kinerja Sangat Baik 80 – 160 = Puas Kinerja Baik 160 – 240 = Agak Puas Kinerja Cukup Baik 240 – 320 = Tidak Puas Kinerja Tidak Baik 320 – 400 = Sangat Tidak Puas Kinerja Sangat Tidak Baik Hasil dari perhitungan skala bisa dilihat jika angka mendekati nol atau semakin kecil maka dapat diartikan bahwa sikap karyawan secara keseluruhan adalah sangat puas terhadap kinerja CU dan berarti kinerja Credit Union Padat Asih sudah sangat baik, dan begitu juga sebaliknya. b. Kapabilitas Sistem Informasi Pengukuran terhadap sistem informasi ini dilakukan secara wawancara dan menanyakan langsung kepada manajer Credit Union Padat Asih mengenai kemampuan Credit Padat Asih dalam memenuhi dan mengelolah kebutuhan sistem informasi bagi karyawan Credit Union yang dapat digunakan untuk menunjang pelayanan kepada anggota.. Indikator untuk menilai kapabilitas sistem informasi sebagai berikut : 1 Sangat Baik : Jika CU sudah mampu memenuhi kebutuhan informasi karyawan. 2 Sangat Tidak Baik : Jika CU belum mampu memenuhi kebutuhan informasi karyawan. c. Motivasi, Pemberdayaan, dan Keselarasan Untuk mengetahui tingkat motivasi, pemberdayaan, dan keselarasan dalam Credit Union Padat Asih, maka dilakukan pengukuran melalui kuisioner yang diberikan kepada manajer. Pada kuisioner manajer terdapat 14 butir pernyataan yang dibagi menjadi tiga bagian atribut, yakni 5 butir untuk atribut kemampuan karyawan, 4 butir untuk atribut kemampuan sistem informasi, dan 5 butir untuk atribut motivasi, pemberian, dan pembatasan wewenang. Pernyataan pada atribut kemampuan karyawan tentang kemampuan teknologi, tingkat kehadiran, dan kompetensi karyawan yang bekerja. Pernyataan pada atribut kemampuan sistem informasi tentang kemampuan CU dalam memberikan informasi. Pernyataan pada atribut motivasi, pemberian, dan pembatasan wewenang tentang sejauh mana karyawan diberikan wewenang, kebebasan berpendapat, dan keadaan lingkungan. Pernyataan-pernyataan tersebut diisi dengan memberikan tanda centang pada kolom yang tersedia. Setelah mengisi kotak pada pernyataan, kemudian manajer menentukan tingkat kepentingan dari ketiga atribut yang sudah dijabarkan di atas dengan memberikan angka 1, 2, atau 3 di masing-masing atribut. Untuk lebih jelas mengenai kuisioner manajer dapat dilihat pada lampiran I halaman 139. Kemudian hasil kuisioner tersebut dianalisis dengan menggunakan rumus Engel 1994 yang dikutip dari Gemilang 2015: 1 Membuat tabel Skala Likert 1-5 baik untuk kolom ideal maupun kolom belief. Tabel 3.6. Skala Sikap Kuisioner Manajer. No Jawaban Skor Sikap 1 Sangat Puas 5 2 Puas 4 3 Agak Puas 3 4 Tidak Puas 2 5 Sangat Tidak Puas 1 2 Mencari nilai ideal dan belief dengan cara : Nilai ideal = skor x absolut responden ideal masing-masing alternatif jawaban. Nilai belief = skor x absolut responden belief masing-masing alternatif jawaban. Kemudian mencari nilai belief dan nilai ideal rata-rata : 3 Menghitung kesenjangan rata-rata nilai ideal dengan nilai belief, dengan cara mengurangkan rata-rata nilai ideal dengan nilai belief. 4 Menghitung rata-rata kesenjangan nilai ideal dengan belief dari masing-masing atribut. 5 Menghitung total nilai dari masing-masing atribut yang sudah dirangking. Urutan pertama akan diberi skor 3, kedua diberi skor 2, dan ketiga diberi skor 1. Kemudian dicari skor totalnya. 6 Menghitung bobot Wi nilai masing-masing atribut dari perhitungan prioritas tersebut, dengan rumus : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 3.7. Perolehan Bobot Masing-masing Atribut. Nomor Urut Nilai Bobot Wi 1 2 3 3 2 1 36 x 100 = 50 26 x 100 = 33 16 x 100 = 17 Total 6 100 7 Menghitung sikap manajer secara keseluruhan menggunakan rumus : Dengan : Ab = Sikap manajer secara keseluruhan terhadap suatu obyek = Bobot rata-rata yang diberikan responden terhadap atribut i = Nilai ideal rata-rata manajer pada atribut i = Nilai belief rata-rata manajer pada atribut i = Jumlah atribut 8 Memasukkan data di dalam tabel kemudian memasukkan ke dalam skala Likert. Dengan cara sikap – 1 x 100 = X, sehingga diterapkan di dalam penelitian diperoleh 5-1 x 100 = 400. Lalu 400 akan dibagi menjadi 5 bagian sehingga hasilnya seperti di bawah ini : SP P AP TP STP 80 160 240 320 400 Keterangan : – 80 = Sangat Puas Kinerja Sangat Baik 80 – 160 = Puas Kinerja Baik 160 – 240 = Agak Puas Kinerja Cukup Baik 240 – 320 = Tidak Puas Kinerja Tidak Baik 320 – 400 = Sangat Tidak Puas Kinerja Sangat Tidak Baik Hasil dari perhitungan skala bisa dilihat jika angka mendekati nol atau semakin kecil maka dapat diartikan bahwa manajer sangat puas dengan keadaan kinerja CU dan kinerja Credit Union dinilai sudah sangat baik dan begitu juga sebaliknya. Setelah melakukan perhitungan dan menentukan hasil penilaian pada masing-masing sub-perspektif pembelajaran dan pertumbuhan ke dalam kriteria yang telah ditentukan, peneliti kemudian membuat penilaian untuk menentukan nilai dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan secara keseluruhan, sebagai berikut : 1 Menentukan poin dari masing-masing sub-perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yang diperoleh. a Kriteria Sangat Baik : 5 Poin. b Kriteria Baik : 4 Poin. c Kriteria Cukup : 3 Poin. d Kriteria Tidak Baik : 2 Poin. e Kriteria Sangat Tidak Baik : 1 Poin. 2 Setelah menentukan poin pada masing-masing sub- sub-perspektif, lakukan perhitungan dengan menjumlah seluruh poin yang didapat. 3 Menentukan nilai dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan secara keseluruhan. Hasil penjumlahan yang diperoleh kemudian dimasukkan ke dalam kriteria penilaian perspektif pembelajaran dan pertumbuhan secara keseluruhan di bawah ini: a 12 – 15 : Kinerja Baik . b 7 – 11 : Kinerja Cukup Baik. c 3 – 6 : Kinerja Tidak Baik. Langkah selanjutnya, untuk mempermudah dalam mengambil kesimpulan dari hasil penelitian secara keseluruhan, maka peneliti menggunakan sebuah tabel untuk mempermudah proses penilaian kinerja pada Credit Union Padat Asih. Standar untuk melihat baik dan buruknya hasil penilaian adalah dengan menentukan kriteria pada masing-masing perspektif. Kinerja dikatakan baik, jika keadaan pada Credit Union Padat Asih yang sesungguhnya mencerminkan kriteria yang baik, begitu juga sebaliknya. Untuk melihat kriteria baik atau buruk dari masing-masing perspektif, dapat dilihat pada tabel berikut yang dikembangkan oleh Astuti 2015 : Tabel 3.8. Hasil Penilaian Kinerja Credit Union Padat Asih CUPA Perspektif Balanced Scorecard BSC Kriteria Keadaan CUPA Ket. 1. Perspektif Keuangan Meningkatnya rasio Net Profit Margin NPM, Return On Asset ROA, Return On Equity ROE, Current Ratio CR, dan Quick Ratio QR 2. Perspektif Pelanggan: a. Kepuasan Anggota b. Retensi Anggota c. Akuisisi Anggota Mampu memberikan kepuasan kepada anggota terhadap atribut harga, mutu, dan waktu. Mampu mempertahankan anggota lama. Meningkatkan jumlah anggota baru. 3. Perspektif Proses Bisnis Internal: a. Proses Inovasi b. Proses Operasi c. Layanan Purna Jual Kemampuan CUPA di dalam melakukan proses inovasi sehingga dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan anggota. Kemampuan CUPA melaku- kan proses operasi secara cepat dan tepat. Kemampuan CUPA dalam memberikan pelayanan purna jual terhadap produk atau jasa yang diberikan. Sumber : Astuti 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 3.8. Hasil Penilaian Kinerja Credit Union Padat Asih CUPA Perspektif Balanced Scorecard BSC Kriteria Keadaan CUPA Ket. 4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran: a. Kepuasan Karyawan b. Kapabilitas Sistem Informasi c. Motivasi, Pemberian, dan Pembatasan Wewenang Karyawan puas terhadap motivasi dan dukungan serta penghargaan yang diberikan. Kemampuan CUPA di dalam memenuhi informasi yang dibutuhkan secara akurat. Kepuasan terhadap indikator profesionalitas kerja. Kesimpulan Hasil Penilaian Kinerja Credit Union Padat Asih Sumber : Astuti 2015 66

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Berdirinya Credit Union Padat Asih

Awal mula berdirinya, Credit Union Padat Asih didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para guru dan karyawan yang ada di beberapa sekolah. Berdiri sejak tanggal 6 April 1977, Credit Union Padat Asih berusaha membantu kebutuhan para anggotanya dan juga keluarganya seperti memberikan bantuan kepada anggota yang membutuhan dana untuk biaya sekolah anak-anaknya, membuka usaha, berobat, dan lain sebagainya. Maka dari itu, muncul ide untuk membentuk Credit Union yang dapat membantu guru dan karyawan. Nama Padat Asih merupakan gabungan dari nama-nama sekolah yang membentuknya yakni sekolah PAx, sekolah DAmai, sekolah Tarsisius, dan sekolah Tri ASIH sehingga kemudian disebut dengan PADAT ASIH. Namun ditengah perjalanan, guru dan karyawan dari sekolah Tri Asih mengundurkan diri dari keanggotaan Credit Union Padat Asih sehingga Credit Union Padat Asih hanya beranggotakan guru dan karyawan sekolah di bawah asuhan Yayasan Bunda Hati Kudus YBHK, namun tidak berpengaruh terhadap nama Credit Union. Seiring dengan berjalannya waktu, keanggotaan dari Credit Union Padat Asih tidak hanya berasal dari guru dan karyawan YBHK saja, melainkan semakin meluas dan terbuka untuk masyarakat umum yang berada di sekitar sekolah-sekolah YBHK. Anggota sudah tersebar di wilayah Jabodetabek dan Provinsi Jawa Tengah dan sudah berjumlah lebih dari 2000 anggota. Perlahan namun pasti, baik keanggotaan maupun modal dan pengelolaan mulai berkembang. Credit Union Padat Asih melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan Anggaran Rumah Tangga ART, Badan Hukum Koperasi : 013PADKDK9.1.X1998 tanggal 12 Oktober 1998, dan sudah memiliki Nomor NPWP: 02.745.247.035.000 Tahun 2008. Credit Union Padat Asih sudah memiliki kantor sendiri dengan 3 orang karyawan yang senantiasa siap melayani anggota dengan hati yang tulus dan ikhlas.

B. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran dari Credit Union Padat Asih

1. Visi Menjadi koperasi simpan pinjam terpercaya, yang tangguh, profesional, dan modern serta masuk 5 besar di DKI dalam 5 tahun. 2. Misi a Menyelenggarakan kegiatan simpan pinjam secara profesional berbasis IT. b Mendorong peningkatan usahakemampuan ekonomi anggota. c Memberikan proteksi terhadap simpanan dan pinjaman anggota. d Meningkatkan ketrampilan pengelolaan keuangan anggota. e Memberikan bantuan sosial kepada anggota dan masyarakat. 3. Tujuan a Memberikan rasa aman dan nyaman dalam hal keuangan anggota. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b Meningkatkan kesejahteraan anggota dalam rangka mewujudkan financial freedom. c Pemberdayaan ekonomi masyarakat. 4. Sasaran a Struktur permodalan yang efektif dan aman. b Keamanan lingkungan kantor. c Kerjasama dengan notarisLegalitas dan kekuatan hukum pinjaman. d Perlindungan simpanan dan pinjaman. e Transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan. f Akses data berbasis IT. g Peningkatan kualitas pelayanan. h Peningkatan pinjaman anggota. i Penambahan jenis pinjaman dan simpanan. j Tingkat suku bunga yang kompetitif. k Pendidikan perkoperasian. l Partisipasi dalam kegiatan sosial masyarakat. m Penambahan jumlah anggota. n Tumbuhnya wirausahawan baru. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Struktur Organisasi Credit Union Padat Asih

Gambar 4.1 : Struktur Organisasi Sumber : Credit Union Padat Asih

D. Perangkat Organisasi Credit Union Padat Asih

Credit Union Padat Asih memiliki tiga perangkat organisasi yang terdiri dari rapat anggota, pengawas, dan pengurus. Berikut penjelasan mengenai masing- masing perangkat organisasi tersebut: 1. Rapat Anggota a. Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi. b. Rapat Anggota dilakukan sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun. c. Rapat Anggota dilaksanakan dengan cara perwakilan. d. Ketentuan jumlah perwakilan anggota ditetapkan oleh pengurus yang telah disetujui dalam rapat anggota tahun sebelumnya. e. Perwakilan peserta Rapat Anggota berasal dari unitlokasi yang ditetapkan dalam pra RAT. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI f. Perwakilan anggota wajib menyampaikan aspirasi hasil Rapat Anggota unitlokasi. g. Rapat Anggota sah bila dihadiri oleh 12 setengah dari jumlah anggota perwakilan. h. Bila ketentuan poin g tidak terpenuhi, maka Rapat Anggota sah bila disetujui oleh lebih dari 12 setengah anggota yang hadir. i. Keputusan Rapat Anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat. j. Apabila tidak diperoleh keputusan melalui cara sebagaimana dimaksud pada poin i, keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak. k. Keputusan Rapat Anggota sah apabila disetujui oleh 23 dua pertiga dari perwakilan anggota yang hadir. l. Dalam pemungutan suara, setiap anggota yang hadir mempunyai satu hak suara. 2. Pengawas a. Pengawas dipilih dari dan oleh anggota pada Rapat Anggota. b. Pengawas berjumlah tiga orang yang terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota. c. Pengawas dilarang merangkap sebagai pengurus. d. Pengawas bertugas : 1 Memberikan usul dan saran kepada pengurus. 2 Mengawasi pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi yang dilakukan oleh pengurus. 3 Memeriksa surat-surat berharga, uang tunai kas opname, buku- buku catatan keuangan, laporan keuangan, dan dokumen penting lainnya. 4 Memeriksa surat permohonan dan perjanjian pinjaman guna meyakinkan bahwa segala sesuatunya sudah berjalan sesuai dengan prosedur yang berlaku. 5 Mengadakan rapat intern pengawas guna memastikan bahwa tugas-tugas kepengawasan sudah berjalan dengan baik. 6 Menyusun dan memelihara Notulen Rapat Pengawas. 7 Menghadiri rapat gabungan dengan pengurus. 8 Memeriksa buku anggota dan mencocokkan dengan saldo simpanan dan saldo pinjaman anggota. 9 Menindaklanjuti laporan dari anggota. 10 Mengadakan pemeriksaan menyeluruh berikut analisis-analisis dan penilaian kesehatan, kemudian dilaporkan dalam Rapat Anggota Tahunan. 11 Melaporkan hasil pengawasan pada Rapat Anggota. 3. Pengurus a. Pengurus dipilih dari anggota. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI