Adapun tujuan dari penilaian kinerja terhadap sebuah perusahaan maupun sebuah organisasi menurut Mulyadi 2007: 360 adalah:
Untuk memotivasi personel dalam mencapai sasaran strategik organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya,
agar membuahkan tindakan dan hasil yang dikehendaki oleh organisasi. Penilaian kinerja digunakan untuk menekan perilaku yang tidak
semestinya serta untuk memacu dan menegakkan perilaku yang semestinya diinginkan, melalui umpan balik hasil kinerja pada waktunya
serta penghargaan, baik yang bersifat intrinsik maupun ekstrinsik.
Manfaat yang bisa dirasakan oleh organisasi dari penilaian kinerja menurut Mulyadi 2007: 360, yakni untuk :
1. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui
pemotivasian secara maksimal. 2.
Membantu pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penghargaan personel, seperti : promosi, transfer, dan pemberhentian.
3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan personel, dan
untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan personel.
4. Menyediakan suatu dasar untuk mendistribusikan penghargaan.
C. Konsep Balanced Scorecard
Mengenai Balanced Scorecard, Rangkuti 2011: 3 memberikan
penjelasan sebagai berikut:
Istilah Balanced Scorecard terdiri dari dua kata, yaitu balanced berimbang dan scorecard kartu skor. Kata berimbang balanced
dapat diartikan dengan kinerja yang diukur secara berimbang dari dua sisi yaitu sisi keuangan dan nonkeuangan, mencakup jangka pendek dan
jangka panjang serta melibatkan bagian internal dan bagian eksternal, sedangkan pengertian kartu skor scorecard adalah suatu kartu yang
digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja baik untuk kondisi sekarang maupun untuk perencanaan di masa yang akan datang.
Sedangkan Gaspersz 2003: 9, menjelaskan mengenai konsep Balanced Scorecard sebagai berikut:
Suatu konsep manajemen yang membantu menerjemahkan strategi ke dalam tindakan. Balanced Scorecard adalah lebih dari sekedar suatu
sistem pengukuran operasional atau taktis. Perusahaan-perusahaan yang inovatif menggunakan fokus pengukuran Balanced Scorecard untuk
melaksanakan proses-proses manajemen kritis, sebagai berikut : 1.
Mengklarifikasikan dan menerjemahkan visi dan strategi perusahaan. 2.
Mengkomunikasikan dan mengaitkan tujuan-tujuan strategis dengan ukuran-ukuran kinerja.
3. Merencanakan, menetapkan target, dan menyelaraskan inisiatif-
inisiatif program- program strategis. 4.
Mengembangkan umpan balik dan pembelajaran strategis untuk peningkatan terus menerus di masa yang akan datang.
D. Perspektif-perspektif yang Diukur dalam Balanced Scorecard
1. Perspektif Keuangan
Pada penelitian ini fokus untuk perspektif keuangan dapat dinilai melalui rasio profitabilitas dan rasio likuiditas. Pengukuran rasio profitabilitas dan
rasio likuiditas ini akan disesuaikan dengan keadaan laporan keuangan dari Credit Union. Istilah-istilah yang akan digunakan untuk menghitung
rasio-rasio tersebut merupakan istilah yang ada dalam laporan keuangan Credit Union dan dapat digunakan untuk mengukur rasio-rasio
profitabilitas dan rasio likuiditas. a.
Rasio Profitabilitas Menurut Sartono 2001, rasio profitabilitas dinilai untuk melihat
kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri. Rasio