nilai 0,893 terletak diantara 0,80 sampai dengan 1,00, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pernyataan pada kuisioner
pelanggananggota untuk kondisi ideal adalah sangat reliabel. b.
Kuesioner Karyawan dan Kuesioner Manajer Uji instrumen baik uji validitas dan uji reliablitas tidak dilakukan
pada kuesioner kepuasan karyawan dan kuesioner untuk manajer. Hal ini dikarenakan jumlah responden untuk kuisioner kepuasan karyawan
hanya sebanyak 3 orang dan responden untuk kuisioner manajer hanya 1 orang responden. Sebelumnya telah dilakukan pengujian validitas dan
reliabilitas pada kuisioner kepuasan anggota dan dapat disimpulkan valid dan reliabel. Namun untuk kuisioner karyawan dan manajer,
peneliti tidak dapat mengambil kesimpulan apakah valid atau tidak dan reliabel atau tidak karena keterbatasan pada jumlah responden yang ada.
2. Perspektif Keuangan
Penilaian kinerja pada perspektif keuangan akan dilakukan dengan menganalisis data dengan menggunakan rasio profitabilitas dan rasio
likuiditas. Penilaian pada perspektif keuangan ini, peneliti akan melihat kinerja keuangan CU Padat Asih dari tahun 2012 sampai dengan tahun
2014. Dalam analisis ini, peneliti menggunakan tahun 2012 sebagai tahun dasar.
a. Rasio Profitabilitas.
1 Net Profit Margin NPM
Hasil perhitungan Net Profit Margin pada CU Padat Asih dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 5.7. Net Profit Margin
Tahun SHU Setelah Pajak
Pendapatan NPM
2012 Rp44.669.462
Rp2.792.182.826 1,60
2013 Rp41.215.407
Rp3.091.056.844 1,33
2014 Rp43.958.323
Rp3.401.871.103 1,29
Sumber : CU Padat Asih dan Hasil Olahan Data
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa NPM mengalami penurunan selama tiga tahun terakhir ini. Pada tahun 2012 sebagai
tahun dasar, nilai NPM CU Padat Asih sebesar 1,60, lalu pada 2 tahun kemudian terus mengalami penurunan. Pada tahun 2013, nilai
NPM sebesar 1,33 dan mengalami penurunan sebesar 0,27 1,60 - 1,33 dari tahun 2012. Pada tahun 2014, nilai NPM
sebesar 1,29 dan kembali mengalami penurunan sebesar 0,31 1,60 - 1,29 dari tahun 2012.
Berdasarkan standar penilaian dari Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No.
06PerM.KUKMV2006, maka nilai Net Profit Margin CU Padat Asih tahun 2012 sampai dengan 2014 tergolong kurang.
2 Return on Assets ROA
Hasil perhitungan Return on Assets pada CU Padat Asih dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 5.8. Return on Assets
Tahun SHU Setelah Pajak
Total Aktiva ROA
2012 Rp44.669.462
Rp19.265.468.072 0,23
2013 Rp41.215.407
Rp23.019.947.725 0,18
2014 Rp43.958.323
Rp25.527.019.387 0,17
Sumber : CU Padat Asih dan Hasil Olahan Data
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa ROA mengalami penurunan selama tiga tahun terakhir ini. Pada tahun 2012 sebagai
tahun dasar, nilai ROA CU Padat Asih sebesar 0,23, lalu pada 2 tahun kemudian terus mengalami penurunan. Pada tahun 2013, nilai
ROA sebesar 0,18 dan mengalami penurunan sebesar 0,05 0,23 - 0,18 dari tahun 2012. Pada tahun 2014, nilai ROA
sebesar 0,17 dan kembali mengalami penurunan sebesar 0,06 0,23 - 0,17 dari tahun 2012.
Berdasarkan standar penilaian dari Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No.
06PerM.KUKMV2006, maka nilai Return On Assets CU Padat Asih tahun 2012 sampai dengan 2014 tergolong sangat kurang.
3 Return on Equity ROE
Hasil perhitungan ROE pada CU Padat Asih dapat dilihat pada tabel:
Tabel 5.9. Return on Equity
Tahun SHU Setelah Pajak
Total Modal ROE
2012 Rp44.669.462
Rp6.326.051.009 0,71
2013 Rp41.215.407
Rp7.196.887.958 0,57
2014 Rp43.958.323
Rp8.083.861.441 0,54
Sumber : CU Padat Asih dan Hasil Olahan Data
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa ROE mengalami penurunan selama tiga tahun terakhir ini. Pada tahun 2012 sebagai
tahun dasar, nilai ROE CU Padat Asih sebesar 0,71, lalu pada 2 tahun kemudian terus mengalami penurunan. Pada tahun 2013, nilai
ROE sebesar 0,57 dan mengalami penurunan sebesar 0,13 0,71 - 0,57 dari tahun 2012. Pada tahun 2014, nilai ROE
sebesar 0,54 dan kembali mengalami penurunan sebesar 0,16 0,71 - 0,54 dari tahun 2012.
Berdasarkan standar penilaian dari Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No.
06PerM.KUKMV2006, maka nilai Return On Equity CU Padat Asih tahun 2012 sampai dengan 2014 tergolong sangat kurang.
b. Rasio Likuiditas
1 Current Ratio CR
Hasil perhitungan Current Ratio pada CU Padat Asih dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 5.10. Current Ratio
Tahun Aktiva Lancar
Hutang Lancar CR
2012 Rp15.778.067.536
Rp12.939.417.063 122
2013 Rp17.523.714.662
Rp15.823.059.765 111
2014 Rp18.750.428.335
Rp17.443.157.944 107
Sumber : CU Padat Asih dan Hasil Olahan Data
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa CR mengalami penurunan selama tiga tahun terakhir ini. Pada tahun 2012 sebagai tahun dasar,
nilai CR CU Padat Asih sebesar 122, lalu pada 2 tahun kemudian terus mengalami penurunan. Pada tahun 2013, nilai CR sebesar 111
dan mengalami penurunan sebesar 11 122 – 111 dari tahun
2012. Pada tahun 2014, nilai CR sebesar 107 dan kembali mengalami penurunan sebesar 15 122
– 107 dari tahun 2012. Berdasarkan standar penilaian dari Peraturan Menteri Negara
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No. 06PerM.KUKMV2006, maka nilai Current Ratio CU Padat Asih
tahun 2012 sampai dengan 2014 tergolong sangat kurang. 2
Quick Ratio QR Hasil perhitungan Current Ratio pada CU Padat Asih dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Tabel 5.11. Quick Ratio
Tahun Aktiva Lancar
Persediaan Hutang Lancar
QR 2012
Rp15.778.067.536 Rp0
Rp12.939.417.063 122
2013 Rp17.523.714.662
Rp0 Rp15.823.059.765
111 2014
Rp18.750.428.335 Rp0
Rp17.443.157.944 107
Sumber : CU Padat Asih dan Hasil Olahan Data
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa QR mengalami penurunan selama tiga tahun terakhir ini. Pada tahun 2012 sebagai
tahun dasar, nilai QR CU Padat Asih sebesar 122, lalu pada 2 tahun kemudian terus mengalami penurunan. Pada tahun 2013, nilai QR
sebesar 111 dan mengalami penurunan sebesar 11 122 –
111 dari tahun 2012. Pada tahun 2014, nilai QR sebesar 107 dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kembali mengalami penurunan sebesar 15 122 – 107 dari
tahun 2012. Berdasarkan standar penilaian dari Peraturan Menteri Negara
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No. 96KepM.KUKMIX2004, maka nilai Quick Ratio CU Padat Asih
tahun 2012 sampai dengan 2014 tergolong kurang. Setelah memperoleh hasil pada masing-masing rasio yang diamati di atas,
kemudian melakukan perhitungan untuk menentukan hasil perspektif keuangan secara keseluruhan.
1 Net Profit Margin
: Kurang 2 Poin. 2
Return On Assets : Sangat Kurang 1 Poin.
3 Return On Equity
: Sangat Kurang 1 Poin. 4
Current Ratio : Sangat Kurang 1 Poin.
5 Quick Ratio
: Kurang 2 Poin. Jumlah poin
: 7 Poin. Setelah diketahui jumlah poin yang diperoleh pada perspektif keuangan
sebesar 7 poin, kemudian poin tersebut dimasukkan ke dalam kriteria penilaian perspektif keuangan secara keseluruhan di bawah ini:
1 19 – 25 : Kinerja Baik .
2 12 – 18 : Kinerja Cukup Baik.
3 5 – 11 : Kinerja Tidak Baik.
Maka, dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil kinerja perspektif keuangan Credit Union Padat Asih berada pada kriteria kinerja tidak baik.
3. Perspektif Pelanggan
Dalam perspektif pelanggan, yang dimaksud pelanggan di sini adalah anggota-anggota dari Credit Union Padat Asih. Berikut hal-hal yang
dianalisis pada perspektif ini: a.
Kepuasan Anggota Tingkat kepuasan pelanggan pada perspektif pelanggan ini dianalisis
menggunakan Multiatribute Attitude Model MAM. Model ini memberikan gambaran mengenai sikap puas atau tidak puas para
anggota terhadap pelayanan Credit Union Padat Asih. Data yang ada pada kuisioner yang bersifat kualitatif diubah terlebih dahulu menjadi
kuantitatif dengan memberikan skor antara 1 sampai dengan 5 pada masing-masing pernyataan yang ada.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua nilai yakni nilai belief dan nilai ideal. Kemudian dihitung rata-rata untuk masing-masing nilai
tersebut dan dicari selisih antara rata-rata dari nilai belief dengan rata- rata nilai ideal. Multiatribute Attitude Model MAM.
Langkah pertama adalah mencari rata-rata dari nilai belief anggota pada atribut i
dan nilai ideal anggota pada atribut i . Kemudian
mencari selisih antara nilai rata-rata ideal dengan nilai rata-rata belief. Hasil dari perhitungan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.12. Hasil Kuisioner Pelanggan atau Anggota
C o
n t
o h
p Perhitungan pada pernyataan 1 P1 :
a. Mencari jumlah belief = skor x sikap
14 x 5 + 35 x 4 + 1 x 3 = 213 b.
Mencari rata-rata belief xi = jumlah belief a jumlah responden 21350 = 4,26
c. Mencari jumlah ideal= skor x sikap
27 x 5 + 22 x 4 + 1 x 3 = 226 d.
Mencari rata-rata ideal li = jumlah ideal c jumlah responden 22650 = 4,52
e. Mencari selisih antara li dan xi = | li – xi|
| 4,52 – 4,26 | = 0,26
Dilihat dari tabel di atas, dapat disimpulkan secara keseluruhan atribut dan pernyataan yang memiliki range terkecil terdapat di
pernyataan nomor 4 empat sebesar 0,10 tentang jasa dalam hal simpanan pada CU sudah sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
konsumen, sedangkan range terbesar terdapat pada pernyataan nomor 7 tujuh sebesar 0,64 tentang tanggapan dan jawaban atas keluhan
konsumen mengenai jasa yang diberikan oleh perusahaan. Pernyataan yang memiliki range terkecil berarti apa yang dirasakan anggota
terhadap pernyataaan tersebut sudah mendekati dengan harapannya, sedangkan pernyataan dengan range yang besar berarti apa yang
dirasakan anggota tentang pernyataan tersebut masih jauh dari harapannya.
Selanjutnya, masuk ke langkah yang kedua, memberi bobot pada masing-masing atribut sesuai dengan urutan kepentingan. Hasil dari
pemberian bobot sesuai urutan kepentingan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 5.13. Urutan Kepentingan Pelanggan atau Anggota
Contoh perhitungan pada atribut harga : a.
Total skor didapat dari : 8 x 3 + 22 x 2 + 20 x 1 = 88
Bobot diambil berdasarkan urutan kepentingan tabel berikut ini :
Tabel 5.14. Urutan Tingkat Kepentingan
Nomor Urut Nilai
Perhitungan Bobot Wi
1 2
3 3
2 1
36 x 100 26 x 100
16 x 100 50
33 17
Total 6
100 Dari hasil perhitungan, diketahui bahwa yang menjadi urutan
kepentingan pertama bagi anggota CU adalah mutu atau kualitas dengan nilai total 127, urutan kepentingan kedua adalah harga dengan nilai total
88, dan urutan kepentingan terakhir atau ketiga adalah waktu dengan nilai total tipis dengan harga yakni 85. Lalu langka ketiga adalah
menghitung sikap pelanggang atau anggota secara keseluruhan dengan menggunakan rumus dari Multiatribute Attitude Model MAM
menggunakan rumus sebagai berikut : Atribut
Urutan Kepentingan Total
a Urutan
Bobot 1
2 3
Harga 8
22 20
88 2
33 Mutu
33 11
6 127
1 50
Waktu 9
17 24
85 3
17 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
= 50 x 0,34 + 33 x 0,21 + 17 x 0,40 = 17 + 6,93 + 6,8
= 30,73.
80 160
240 320 400
Keterangan : – 80 = Sangat Puas Kinerja Sangat Baik
80 – 160 = Puas Kinerja Baik
160 – 240 = Agak Puas Kinerja Cukup Baik
240 – 320 = Tidak Puas Kinerja Tidak Baik
320 – 400 = Sangat Tidak Puas Kinerja Sangat Tidak Baik
Hasil perhitungan secara keseluruhan dari 50 responden yakni para anggota Credit Union diperoleh nilai sebesar 30,73. Nilai tersebut jika
dilihat pada skala likert di atas berada pada range antara 0 sampai 80. Hal ini menandakan bahwa kinerja pelayanan CU terhadap kepuasan 50
orang anggota yang diteliti tersebut sudah sangat baik sehingga para anggota pun merasa sangat puas.
b. Retensi Anggota
Hasil perhitungan dari retensi anggota pada CU Padat Asih dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 5.15. Data Jumlah Anggota Lama, Total Anggota, dan Retensi Anggota dari CU Padat Asih pada Tahun
2012 s.d 2014
Keterangan Tahun
2012 2013
2014 Jumlah Anggota Lama
1.646 1.712
1.928 Total Anggota
1.712 1.928
2.081 Customer Retention
96,14 88,80
92,65
Sumber : CU Padat Asih dan Hasil Olahan Data
Dari hasil tabel retensi anggota tersebut, dapat diketahui bahwa tingkat retensi anggota CU Padat Asih pada tahun 2012 sebesar 96,14
dan pada tahun 2013 mengalami penurunan menjadi 88,80. Namun pada tahun 2014, retensi anggota CU Padat Asih mengalami kenaikan
kembali menjadi 92,65. Berdasarkan data yang diperoleh, retensi anggota CU Padat Asih
dinilai cukup baik. Selama tahun 2012 sampai dengan tahun 2014, nilai retensi anggota CU Padat Asih mengalami penurunan namun juga
mengalami kenaikan. c.
Akuisisi Anggota Hasil perhitungan dari akuisisi anggota pada CU Padat Asih dapat
dilihat pada tabel di bawah ini : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.16. Data Jumlah Anggota Baru, Total Anggota, dan Akuisisi Anggota dari CU Padat Asih pada Tahun
2012 s.d 2014
Keterangan Tahun
2012 2013
2014 Jumlah Anggota Baru
291 335
258 Total Anggota
1.712 1.928
2.081 Customer Acquisition
17,00 17,38
12,40
Sumber : CU Padat Asih dan Hasil Olahan Data
Dari hasil tabel akuisisi anggota tersebut, dapat diketahui bahwa tingkat akuisisi anggota CU Padat Asih pada tahun 2012 sebesar 17,00
dan pada tahun 2013 mengalami peningkatan menjadi 17,38. Namun pada tahun 2014, akuisisi anggota CU Padat Asih mengalami penurunan
menjadi 12,40. Berdasarkan data yang diperoleh, akuisisi anggota CU Padat Asih
dinilai cukup baik. Selama tahun 2012 sampai dengan tahun 2014, nilai akuisisi anggota CU Padat Asih mengalami kenaikan namun juga
mengalami penurunan. Setelah memperoleh hasil pada masing-masing sub-perspektif yang diamati
di atas, kemudian melakukan perhitungan untuk menentukan hasil perspektif pelanggan secara keseluruhan.
1 Kepuasan Anggota
: Sangat Baik 5 Poin. 2
Retensi Anggota : Cukup Baik 3 Poin.
3 Akuisisi Anggota
: Cukup Baik 3 Poin. Jumlah poin
: 11 Poin. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Setelah diketahui jumlah poin yang diperoleh pada perspektif pelanggan sebesar 11 poin, kemudian poin tersebut dimasukkan ke dalam kriteria
penilaian perspektif pelanggan secara keseluruhan di bawah ini: 1
12 – 15 : Kinerja Baik. 2
7 – 11 : Kinerja Cukup Baik. 3
3 – 6 : Kinerja Tidak Baik.
Maka, dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil kinerja perspektif pelanggan Credit Union Padat Asih berada pada kriteria kinerja cukup baik.
4. Perspektif Proses Bisnis Internal
Pada perspektif bisnis internal akan dilakukan penilaian kinerja dari CU Padat Asih mengenai proses inovasi, operasi, dan purna jual. Peneliti akan
membandingkan proses bisnis internal pada Balanced Scorecard dengan proses bisnis internal yang ada pada CU Padat Asih.
Tabel 5.17. Penilaian Proses Bisnis Internal pada Credit Union Padat Asih Berdasarkan Proses Bisnis Internal pada Balanced
Scorecard.
No. Proses Bisnis Internal
Balanced Scorecard Proses Bisnis Internal
Credit Union Padat Asih 1.
Proses Inovasi : Meneliti
apakah unit
bisnis sudah menggali pemahaman
tentang kebutuhan dari pelanggan
dan menciptakan produk atau jasa yang mereka
butuhkan. CU Padat Asih sudah melaksanakan
pemberian jasa
sesuai dengan
kebutuhan dari para anggotanya yakni memberikan jasa simpan dan pinjam.
Selain simpanan pokok dan simpanan wajib,
CU Padat
Asih juga
memberikan kesempatan
kepada anggota
untuk menyimpan
guna memenuhi kebutuhan di masa yang
akan datang, misalkan simpanan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lanjutan.. Tabel 5.17. Penilaian Proses Bisnis Internal pada Credit Union Padat
Asih Berdasarkan Proses Bisnis Internal pada Balanced Scorecard.
No. Proses Bisnis Internal
Balanced Scorecard Proses Bisnis Internal
Credit Union Padat Asih pendidikan anak dan simpanan hari
tua. Selain simpanan, CU juga memberikan
jasa pinjaman
bagi anggota yang ingin meminjam atau
ingin meminjam guna membuka usaha.
Selain
itu untuk
mempercepat pelayanan, CU Padat Asih juga sedang
berusaha memberikan sarana baru kepada
anggota yakni
program SICUNDO yang bekerja sama dengan
Puskopdiy guna
meningkatkan kualitas mutu pelayanannya.
2. Proses Operasi :
Meneliti apakah proses untuk
membuat dan
menyampaikan produk
atau jasa sudah efisien dan tepat waktu .
Sejauh ini proses operasi yang telah dilakukan oleh CU Padat Asih sudah
baik, terbukti dengan semakin banyak orang yang percaya terhadap kinerja
dari CU Padat Asih dan memutuskan untuk menjadi anggota. Selain itu,
sedang dalam proses pembuatan SICUNDO Sistem Informasi CU
Indonesia yang bekerja sama dengan Puskopdit Pusat Koperasi Kredit.
Sistem
ini merupakan
sistem pembukuan secara online yang akan
mempermudah seluruh
anggota terutama anggota yang berdomisili di
luar Jakarta yang ingin mengetahui jumlah
simpanan maupun
pinjamannya, sehingga anggota tidak harus datang ke kantor CU yang
berada di Jakarta untuk menanyakan jumlah
simpanan dan
pinjaman mereka dan dapat dilakukan setiap
saat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lanjutan...
Tabel 5.17. Penilaian Proses Bisnis Internal pada Credit Union Padat Asih Berdasarkan Proses Bisnis Internal pada Balanced
Scorecard.
No. Proses Bisnis Internal
Balanced Scorecard Proses Bisnis Internal
Credit Union Padat Asih 3.
Proses Purna Jual : Meneliti
apakah jasa
pelayanan pada
pelanggan dalam
penjualan produk atau jasa
telah memenuhi
harapan pelanggan. Selama pemberian pelayanan kepada
anggota, CU Padat Asih belum pernah menerima komplain dari anggotanya.
Ini menandakan jasa yang diberikan sudah memenuhi harapan dari anggota
CU. Namun bila suatu saat ada komplain dari anggota, maka pihak
manajemen
CU akan
segera menelusuri apa yang membuat atau
bagian mana yang dirasa kurang me menuhi harapan anggota tersebut
sehingga
kedepannya pihak
manajemen dapat memperbaikinya dan
dapat mewujudkan
harapan anggota.
Pihak manajemen
juga membuka luas bagi anggota yang
ingin memberikan kritik dan saran demi kemajuan CU Padat Asih.
Dari penjabaran mengenai ketiga proses pada perspektif proses bisnis internal di atas, diperoleh hasil:
a Proses Inovasi : Baik, karena CU sudah mampu menyediakan
kebutuhan bagi para anggota. b
Proses Operasi : Baik, karena proses penyampaian jasa kepada anggota sudah cepat dan tepat waktu.
c Proses Purna jual : Baik, karena proses terhadap masukan dari anggota
segera ditindaklanjuti. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Setelah mengamati hasil dari masing-masing proses pada perspektif proses bisnis internal, peneliti kemudian menarik kesimpulan penilaian
untuk menentukan nilai dari perspektif proses bisnis internal secara keseluruhan. Berdasarkan kriteria penilaian pada perspektif proses
bisnis internal Credit Union Padat Asih, maka ditarik kesimpulan bahwa kinerja CU adalah baik, karena ketiga proses dalam perspektif bisnis
internal semua dinilai baik.
5. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Dalam perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, berikut hal-hal yang dianalisis pada perspektif ini:
a. Kepuasan Karyawan
Menilai tingkat kepuasan karyawan pada perspektif ini sama seperti menilai tingkat kepuasan anggota pada perspektif pelanggan. Tingkat
kepuasan diukur menggunakan Multiatribute Attitude Model MAM. Kuisioner untuk menilai tingkat kepuasan karyawan ini juga
menggunakan dua nilai yakni nilai belief dan nilai ideal, namun dengan atribut yang berbeda dari kuisioner anggota.
Langkah pertama adalah mencari rata-rata dari nilai belief karyawan pada atribut i
dan nilai ideal karyawan pada atribut i .
Kemudian mencari selisih antara nilai rata-rata ideal dengan nilai rata- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
rata belief. Hasil dari perhitungan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.18. Hasil Kuisioner Karyawan
Contoh perhitungan pada pernyataan 1 P1 : a.
Mencari jumlah belief = skor x sikap 3 x 5 = 15
b. Mencari rata-rata belief xi = jumlah belief a jumlah responden
153 = 5,00 c.
Mencari jumlah ideal= skor x sikap 3 x 5 = 15
d. Mencari rata-rata ideal li = jumlah ideal c jumlah responden
153 = 5,00 e.
Mencari selisih antara li dan xi = | li – xi| | 5,00
– 5,00 | = 0,00 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dilihat dari tabel di atas, terdapat 9 sembilan pernyataan yang memiliki range terkecil sebesar 0,00. Pernyataan-pernyataan tersebut
diantaranya pernyataan: 1 No. 1 : Kesempatan untuk menyampaikan pendapat dan masalah.
2 No. 2 : Informasi mengenai pekerjaan disampaikan dengan jelas. 3 No. 3 : Kesempatan untuk menyampaikan pendapat dan saran.
4 No. 4 : Pimpinan menghargai masukan dan pendapat. 5 No. 8 : Pemberian penghargaan atas prestasi karyawan,
6 No. 9 : Adanya bonusTHR setiap tahun. 7 No. 10 : Adanya dukungan dari atasan dan rekan kerja.
8 No. 11 : Kenyamanan lingkungan kerja. 9 No. 12 : Sarana dan prasarana yang mendukung pekerjaan.
Sedangkan pernyataan dengan range terbesar yakni 0,34 terdapat pada pernyataan nomor 7 tentang pemberian kompensasigaji sesuai dengan
jabatan dan pernyataan nomor 13 tentang adanya kesempatan untuk pelatihan. Dengan hasil tersebut, menandakan apa yang dirasakan
karyawan terhadap keadaan CU selama bekerja sebagian besar sudah mendekati dengan harapan para karyawan.
Selanjutnya, masuk ke langkah yang kedua, memberi bobot pada masing-masing atribut sesuai dengan urutan kepentingan. Hasil dari
pemberian bobot sesuai urutan kepentingan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 5.19. Urutan Kepentingan Karyawan
Contoh perhitungan pada atribut harga : a.
Total skor didapat dari : 3 x 3 + 0 x 2 + 0 x 1 = 9
Bobot diambil berdasarkan urutan kepentingan tabel berikut ini :
Tabel 5.20. Urutan Tingkat Kepentingan
Nomor Urut Nilai
Perhitungan Bobot Wi
1 2
3 3
2 1
36 x 100 26 x 100
16 x 100 50
33 17
Total 6
100 Dari hasil perhitungan, diketahui bahwa yang menjadi urutan
kepentingan pertama bagi karyawan CU adalah komunikasi dengan nilai total 9, urutan kepentingan kedua adalah dukungan dengan nilai total 6,
dan urutan kepentingan terakhir atau ketiga adalah penghargaan dengan nilai total 3. Lalu langka ketiga adalah menghitung sikap karyawan
secara keseluruhan dengan menggunakan rumus dari Multiatribute Attitude Model MAM menggunakan rumus sebagai berikut :
Atribut Urutan Kepentingan
Total a
Urutan Bobot
1 2
3 Komunikasi
3 9
1 50
Penghargaan 3
3 3
17 Dukungan
3 6
2 33
= 50 x 0,07 + 33 x 0,08 + 17 x 0,00 = 3,50 + 2,64 + 0,00
= 6,14.
80 160
240 320 400
Keterangan : – 80 = Sangat Puas Kinerja Sangat Baik
80 – 160 = Puas Kinerja Baik
160 – 240 = Agak Puas Kinerja Cukup Baik
240 – 320 = Tidak Puas Kinerja Tidak Baik
320 – 400 = Sangat Tidak Puas Kinerja Sangat Tidak Baik
Hasil perhitungan secara keseluruhan dari sikap karyawan Credit Union diperoleh nilai sebesar 6,14. Nilai tersebut jika dilihat pada skala
likert di atas berada hampir mendekati 0 nol yaitu berada pada range antara 0 sampai 80. Hal ini menandakan bahwa kinerja CU untuk
kepuasan karyawan sudah sangat baik dan para karyawan sangat merasa puas dengan kinerja CU Padat Asih.
b. Kemampuan Sistem Informasi
Credit Union Padat Asih sudah memberikan fasilitas untuk memenuhi informasi karyawan supaya para karyawan dapat mengakses
segala macam informasi dengan akurat dan tepat waktu. Penambahan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
informasi juga dapat membantu pekerjaan terutama dalam menghadapi lingkungan bisnis yang semakin kompetitif ini.
Bentuk fasilitas yang disediakan untuk karyawan seperti jaringan internet yang dapat mengakses segala informasi dari dunia maya,
majalah-majalah yang berhubungan dengan Credit Union seperti majalah dari Puskopdit, dan media komunikasi seperti pesawat telepon
yang dapat mempermudah komuniksdi dan penyampaian informasi. Selain itu, Credit Union Padat Asih juga membuat web yang dapat
memperlancar penyampaian informasi dari manajer dan karyawan kepada para anggota, calon anggota, maupun masyarakat umum.
Dari penjabaran tersebut, kapabilitas sistem informasi yang diterapkan oleh CU Padat Asih sudah menunjukkan CU sudah mampu
memenuhi kebutuhan karyawan akan informasi guna menunjang pelaksanaan tugas terutama dalam melayani anggota. Jadi, penulis
menyimpulkan bahwa kapabilitas sistem informasi CU Padat Asih dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan sudah baik.
c. Motivasi, Pemberian, dan Pembatasan Wewenang
Menilai tingkat kepuasan kinerja pada manajer pada perspektif ini menggunakan langkah yang sama dengan menilai tingkat kepuasan pada
anggota pada perspektif pelanggan dan tingkat kepuasan karyawan pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Tingkat kepuasan diukur
menggunakan Multiatribute Attitude Model MAM. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Langkah pertama adalah mencari rata-rata dari nilai belief manajer pada atribut i
dan nilai ideal manajer pada atribut i . Kemudian
mencari selisih antara nilai rata-rata ideal dengan nilai rata-rata belief. Hasil dari perhitungan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.21. Hasil Kuisioner Manajer
Contoh perhitungan pada pernyataan 1 P1 : a.
Mencari jumlah belief = skor x sikap 1 x 5 = 5
b. Mencari rata-rata belief xi = jumlah belief a jumlah responden
51 = 5,00 c.
Mencari jumlah ideal= skor x sikap 1 x 5 = 5
d. Mencari rata-rata ideal li = jumlah ideal c jumlah responden
51 = 5,00 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Mencari selisih antara li dan xi = | li – xi|
| 5,00 – 5,00 | = 0,00
Dilihat dari tabel di atas, terdapat 6 enam pernyataan yang memiliki range terkecil sebesar 0,00, pernyataan-pernyataan tersebut
diantaranya pernyataan: 1 No. 1 : Penyelenggaraan pelatihan karyawan tiap tahunnya.
2 No. 8 : Akses informasi online tentang konsumen. 3 No. 9 : Keakuratan sistem informasi yang diperoleh.
4 No. 10 : Karyawan dilibatkan dalam mengambil keputusan. 5 No. 11 : Karyawan diberi kesempatan memberi saran dan pendapat.
6 No. 14 : Wewenang yang diberikan kepada karyawan sesuai dengan job description.
Sedangkan 8 delapan pernyataan yang lain memiliki range tertinggi sebesar 1,00. Pernyataan-pernyataan tersebut diantaranya
pernyataan: 1 No. 2 : Karyawan mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kualitas.
2 No. 3 : Karyawan selalu memenuhi tingkat kehadiran. 3 No. 4 : Karyawan memenuhi standar kompetensi.
4 No. 5 : Karyawan mampu menguasai teknologi. 5 No. 6 : Informasi dapat diakses dengan teknologi yang canggih.
6 No. 7 : Informasi yang dibutuhkan selalu tersedia. 7 No. 12 : Kondisi lingkungan kerja dalam perusahaan.
8 No. 13 : Pemberian wewenang kepada karyawan.. Selanjutnya, masuk ke langkah yang kedua, memberi bobot pada
masing-masing atribut sesuai dengan urutan kepentingan. Hasil dari pemberian bobot sesuai urutan kepentingan dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Tabel 5.22. Urutan Kepentingan Manajer
C Contoh perhitungan pada atribut harga :
a. Total skor didapat dari :
1 x 3 + 0 x 2 + 0 x 1 = 3 Bobot diambil berdasarkan urutan kepentingan tabel berikut ini :
Tabel 5.23. Urutan Tingkat Kepentingan
Nomor Urut Nilai
Perhitungan Bobot Wi
1 2
3 3
2 1
36 x 100 26 x 100
16 x 100 50
33 17
Total 6
100 Dari hasil perhitungan, diketahui bahwa yang menjadi urutan
kepentingan pertama bagi manajer CU adalah kemampuan karyawan dengan nilai total 3, urutan kepentingan kedua adalah kemampuan
Atribut Urutan
Kepentingan Total
a Urutan
Bobot 1
2 3
Kemampuan Karyawan 1
3 1
50 Kemampuan Sistem
Informasi 1
2 2
33 Motivasi, Pemberian,
dan Pembatasan Wewenang
1 1
3 17
sistem informasi dengan nilai total 2, dan urutan kepentingan terakhir atau ketiga adalah motivasi, pemberian, dan pembatasan wewenang
dengan nilai total 1. Lalu langka ketiga adalah menghitung sikap manajer secara keseluruhan dengan menggunakan rumus dari
Multiatribute Attitude Model MAM menggunakan rumus sebagai berikut :
= 50 x 0,40 + 33 x 0,00 + 17 x 0,40 = 20,00 + 0,00 + 6,80
= 26,80.
80 160
240 320 400
Keterangan : – 80 = Sangat Puas Kinerja Sangat Baik
80 – 160 = Puas Kinerja Baik
160 – 240 = Agak Puas Kinerja Cukup Baik
240 – 320 = Tidak Puas Kinerja Tidak Baik
320 – 400 = Sangat Tidak Puas Kinerja Sangat Tidak Baik
Hasil perhitungan secara keseluruhan dari sikap manajer Credit Union diperoleh nilai sebesar 26,80. Nilai tersebut jika dilihat pada
skala likert di atas berada diantara range 0 sampai 80 yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menunjukkan hasil sangat puas. Jadi kinerja manajer di CU Padat Asih sudah baik dan diharapkan manajer tetap dapat mempertahankan dan
meningkatkan kinerjanya. Setelah memperoleh hasil pada masing-masing sub-perspektif yang diamati
di atas, kemudian melakukan perhitungan untuk menentukan hasil perspektif pembelajaran dan pertumbuhan secara keseluruhan.
1 Kepuasan Karyawan
: Sangat Baik 5 Poin. 2
Kapabilitas Sistem Informasi : Sangat Baik 5 Poin.
3 Motivasi, Pemberian, Pembatasan Wewenang : Sangat Baik 5 Poin.
Jumlah poin : 15 Poin.
Setelah diketahui jumlah poin yang diperoleh pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan sebesar 15 poin, kemudian poin tersebut dimasukkan ke
dalam kriteria penilaian perspektif pembelajaran dan pertumbuhan secara keseluruhan di bawah ini:
1 12 – 15 : Kinerja Baik.
2 7 – 11 : Kinerja Cukup Baik.
3 3 – 6
: Kinerja Tidak Baik. Maka, dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil kinerja perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan Credit Union Padat Asih berada pada kriteria kinerja baik.
B. Pembahasan
Setelah menganalisis data-data yang ada untuk menilai perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pertumbuhan dan pembelajaran,
kemudian pada bagian ini peneliti akan membahas lebih lanjut mengenai hasil dari analisis data tersebut.
1. Perspektif Keuangan
Dari hasil analisis, diperoleh hasil untuk rasio profitabilitas yang diamati yaitu Net Profit Margin NPM masuk dalam kategori kurang,
sedangkan Return On Assets ROA dan Return On Equity ROE masuk ke dalam kategori sangat kurang. Hal ini menandakan bahwa kemampuan
CU Padat Asih dalam memperoleh laba dalam hubungannya dengan pendapatan, total aktiva, dan modal sendiri pada tahun 2012 sampai dengan
tahun 2014 sangat kurang dilihat dari hasil perhitungan rasio profitabilitas yang terus mengalami penurunan. Ketiga rasio ini menggunakan Sisa Hasil
Usaha SHU pada setiap penghitungannya. SHU diperoleh dari pengurangan pendapatan dengan biaya-biaya. Jika dilihat pada laporan
keuangan CU lampiran IV dan V, nilai pendapatan yang diperoleh dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 terus mengalami kenaikan terutama
pada akun bunga SIKUJANG. Namun kenaikan ini disertai dengan kenaikan jumlah biaya-biaya CU yang begitu signifikan pada tahun 2012
sampai dengan tahun 2014 terutama pada biaya langsung dan biaya personalia. Kenaikan biaya yang cukup signifikan ini menyebabkan
kemampuan CU untuk menghasilkan SHU semakin menurun. Maka saat perhitungan pada rasio profitabilitas, ketiga rasio tersebut memperoleh
hasil yang tergolong sangat kurang karena kondisi SHU yang dihasilkan begitu rendah ketika dibandingkan dengan nilai pendapatan, nilai total
aktiva, dan nilai total modal sendiri. Oleh karena itu, dirasa CU Padat Asih kurang mampu mengelola keuangannya sehingga belum bisa mendapatkan
keuntungan yang lebih setiap tahunnya. Dari hasil analisis, diperoleh hasil untuk rasio likuiditas yang diamati
yaitu Current Ratio CR yang masuk kategori sangat kurang dan Quick Ratio QR yang masuk kategori kurang. Hal ini menandakan bahwa
kemampuan CU Padat Asih untuk membayar kewajiban finansial jangka pendek tepat pada waktunya pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2014
sangat kurang dilihat dari hasil perhitungan rasio likuiditas yang terus mengalami penurunan. Hasil yang menunjukkan sangat kurang dan terus
menurunnya nilai pada Current Ratio dan Quick Ratio disebabkan karena kenaikan nilai hutang lancar lebih besar dibandingkan dengan kenaikan
nilai aktiva lancarnya pada tiap tahunnya. Jika dilihat pada laporan keuangan CU lampiran IV dan V, total aktiva lancar dari tahun 2012 ke
tahun 2013 hanya mengalami kenaikan sebesar Rp1.745.647.126, sedangkan total hutang lancar mengalami kenaikan yang lebih besar yaitu
Rp 2.883.642.702. Begitu juga kenaikan pada tahun 2014, terjadi kenaikan hutang lancar sebesar Rp 4.503.740.881 lebih besar dari kenaikan aktiva
lancar yang hanya sebesar Rp 2.972.360.799. Maka, saat perhitungan pada rasio likuiditas, kedua rasio tersebut memperoleh hasil yang tergolong
sangat kurang karena hutang lancar yang dimiliki terlalu besar jika dibandingkan dengan aktiva lancar yang dimiliki. Oleh karena itu, dirasa
CU Padat Asih kurang dapat memanfaatkan sebaik mungkin aktiva yang dimiliki untuk membayar hutang-hutangnya.
Berdasarkan standar penilaian dari Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, perhitungan rasio-
rasio di atas yaitu rasio profitabilitas NPM, ROE, dan ROA dan rasio likuiditas CR dan QR, semua rasio tersebut masuk ke dalam kategori
sangat kurang, kecuali NPM dan QR yang tergolong dalam kategori kurang. Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan bahwa kinerja keuangan
CU Padat Asih terdapat pada kriteria kinerja tidak baik.
2. Perspektif Pelanggan
Perspektif pelanggan dinilai melalui kepuasan anggota, retensi anggota, dan akuisisi anggota. Dari analisis kinerja CU Padat Asih untuk kepuasan
anggota diperoleh hasil yang baik, sedangkan retensi dan akuisisi anggota diperoleh hasil yang cukup baik. Secara keseluruhan, perspektif pelanggan
dinilai cukup baik. Pada kepuasan anggota, diketahui hasil dari kuisioner yang diberikan
kepada 50 anggota, anggota sangat merasa puas pada kinerja CU Padat Asih terutama pada jasa yang disediakan CU dalam hal simpanan.
Simpanan yang disediakan sudah sangat sesuai dengan keinginan dan kebutuhan dari anggota. Jenis-jenis simpanan yang berada di CU selain
simpanan saham yakni simpanan non saham, seperti Simpanan Sukarela SIRELA, Simpanan Pendidikan Anak SIPENA, Simpanan Sukarela
Berjangka SISUKA, Simpanan Siswa Sekolah YBHK SISKA – YBHK,
dan Simpanan Hari Tua SIHARTA. Melihat anggota CU yang mayoritas bekerja sebagai guru dan karyawan sekolah Yayasan Bunda Hati Kudus
YBHK, jasa simpanan non saham tersebut sangat membantu untuk mengalihkan dana yang dimiliki saat ini demi kebutuhan dimasa yang akan
datang. Selain itu, anggota juga merasa sangat puas dengan jasa simpanan yang diberikan karena dirasa sudah sesuai dengan harga dan bunga yang
telah ditentukan. Selain itu harga yang ditentukan tersebut juga dirasa sesuai dengan kemampuan para anggota dan bunga yang diberikan dirasa
cukup memuaskan bagi anggota CU. Namun dari hasil kuisioner anggota tersebut, diketahui masih ada
kinerja dari CU Padat Asih yang masih jauh dari tingkat kepuasan anggota seperti dalam hal pemberian tanggapan dan jawaban dari pengurus dan
karyawan atas keluhan anggota mengenai jasa yang diberikan. Hal ini mungkin terjadi karena masih banyak anggota yang bersikap kurang berani
untuk mengungkapkan apa yang ingin disampaikan tentang CU kepada pengurus dan karyawan, ditambah dengan kurangnya sarana seperti kotak
kritik dan saran yang dapat digunakan untuk menyampaikan keluhan- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
keluhan yang ada. Hal ini mengakibatkan keluhan dari anggota tersebut tidak sampai dengan lengkap kepada pihak pengurus dan karyawan
sehingga pemberian tanggapan dan jawaban atas keluhan anggota pun tidak semuanya tertangani karena tidak diterimanya keluhan-keluhan tersebut
secara lengkap dan mendalam. Dari hasil analisis pada retensi anggota, diperoleh hasil bahwa kinerja
CU Padat Asih dalam mempertahankan anggota lamanya sudah cukup baik dilihat dari persentase retensi anggota yang pada tahun 2013 mengalami
penurunan dari tahun 2012, namun mengalami kenaikan kembali pada tahun 2014. Pada tahun 2012 terdapat 66 anggota lama yang keluar sebagai
anggota dengan rincian yakni 63 anggota keluar karena kemauan sendiri dan 3 anggota karena meninggal dunia. Pada tahun 2013 terdapat 82
anggota lama yang keluar dengan rincian yakni 69 anggota keluar karena kemauan sendiri, 3 anggota karena meninggal dunia, dan 10 anggota
karena dikeluarkan. Pada tahun 2014 terdapat 105 anggota lama yang keluar sebagai anggota dengan rincian yakni 97 anggota keluar karena
pindah tugasdomisili dan 8 anggota karena meninggal dunia. Dari alasan- alasan tersebut, dapat dilihat untuk keluar karena meninggal dunia dan
pindah tugasdomisili merupakan hal yang biasa dan bisa saja terjadi pada setiap anggota, sedangkan anggota yang keluar karena dikeluarkan itu
sudah diputuskan berdasarkan keputusan rapat pengurus dengan melihat alasan-alasan yang tentunya mendukung. Namun yang harus menjadi
perhatian bagi CU Padat Asih adalah adanya anggota yang mengundurkan diri karena kemauan sendiri. Hal ini bisa dijadikan CU sebagai bahan
pembelajaran dan refleksi. Melihat dari pembahasan pada kepuasan anggota sebelumnya, terdapat masalah tentang pemberian tanggapan dan
jawaban dari pengurus dan karyawan atas keluhan anggota mengenai jasa yang diberikan yang dianggap kurang memuaskan. Walaupun belum
dipastikan, apakah anggota lama tersebut keluar karena lambatnya pelayanan yang diberikan CU terhadap keluhan anggota, namun untuk
menghindari keluarnya anggota lama pada CU dengan jumlah yang lebih besar lagi, hal ini harus dijadikan bahan evaluasi dan pembenahan bagi
kinerja CU Padat Asih. Dari hasil analisis pada akuisisi anggota, diperoleh hasil bahwa
kinerja CU Padat Asih dalam memperoleh anggota baru sudah cukup baik dilihat dari persentase akuisisi anggota, pada tahun 2013 yang mengalami
kenaikan dari tahun 2012, namun mengalami penurunan pada tahun 2014. Pada tahun 2012, CU Padat Asih mendapatkan 291 anggota baru, tahun
2013 mendapatkan 335 anggota baru, dan pada tahun 2014 mendapatkan anggota sebanyak 258. Meskipun jumlah tahun 2014 paling rendah
dibandingkan tahun sebelumnya, namun CU tetap bisa mendapatkan anggota baru yang mendaftar, dan ini sudah termasuk pencapaian yang
baik dalam kinerja CU. Hal ini menunjukkan bahwa CU Padat Asih masih menarik bagi guru dan karyawan dari Yayasan Bunda Hati Kudus