Uji Normalitas Uji Multikolinearitas

∂LY ∂LX 3 , artinya jika X 3 Promosi bank meningkat maka Y Calon jama’ah haji akan mengalami peningkatan.

3.6.1 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual tidak mengikuti distribusi normal, uji statisttik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil Ghozali, 2005:110. Cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak ada yaitu analisis grafik dan analisis statistik. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dan grafik dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambila keputusannya adalah: a. Jika data menyebar diantara garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola berdistribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan data berdistribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik Kolmogorov Smirnov K-S, yang dijelaskan oleh Ghozali 2005::115. Uji K-S dibuat dengan membuat hipotesis: � : Data residual berdistribusi normal � � : Data residual tidak berdistribus normal Bila signifikansi 0,05 dengan � = 5 berarti data normal � diterima, sebaliknya bila signifikan 0,05 berarti data tidak normal dan � � diterima.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak ada kolerasi antar variabel independen. Ada tidaknya multikolinearitas dapat dideteksi dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Nilai yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan VIF 10. 3. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah model regresi terjasi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali, 2005:69. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah homokedastisitas. Dasar analisis yang dapat digunakan untuk menentukan heterokedastisitas antara lain: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik yang membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

3.6.2 Test of Goodness of Fit Uji Kesesuaian