46
dapat mempengaruhi Fabian dalam penyebab Fabian tidak mengalami kecemasan belajar matematika, dan beberapa pertanyaan yang dapat
menunjang peneliti mencapai tujuan dalam penelitian ini. Hasil pengolahan wawancara dan kuesioner akan peneliti bahas pada Bab IV.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data mengenai penyebab siswa tidak mengalami kecemasan belajar matematika diperoleh peneliti dengan
melakukan wawancara dan observasi. Secara rinci teknik pengumpulan data dapat dijabarkan sebagai berikut:
3.4.1 Wawancara
Herdiansyah 2013: 31 menguraikan bahwa wawancara adalah sebuah proses interaksi komunikasi yang dilakukan oleh setidaknya dua
orang, atas dasar ketersediaan dan dalam setting alamiah, dimana arah pembicaraan mengacu kepada tujuan yang telah ditetapkan dengan
mengedepankan trust sebagai landasan utama dalam proses memahami. Peneliti dalam penelitian ini, menggunakan jenis wawancara tidak
terstruktur. Wawancara tidak terstruktur menurut Herdiansyah 2013: 67 merupakan wawancara yang memiliki kelonggaran dalam banyak hal
termasuk dalam hal pedoman wawancara. Pertanyaan bersifat fleksibel, tetapi tidak menyimpang dari tujuan wawancara yang telah ditetapkan.
Gunawan 2013: 163 mengungkapkan tujuan peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur dalam penelitian ini adalah untuk menemukan
permasalahan secara lebih terbuka dengan menggali informasi yang benar dan mendengarkan secara teliti, segala hal yang dikemukakan oleh
47
partisipan dan sumber informan dalam penelitian ini. Proses wawancara peneliti menggunakan handphone sebagai alat perekam, memo atau catatan
untuk mencatat segala data yang peneliti peroleh selama melakukan wawancara. Wawancara tidak terstruktur dapat dilakukan berkali-kali
sampai peneliti mendapatkan informasi yang benar dan tepat. Wawancara dilakukan oleh peneliti dengan mengajukan pertanyaan
kepada partisipan dan sumber informan dalam penelitian ini. Sebelum melakukan wawancara peneliti meminta ijin dan membuat kesepakatan
mengenai waktu dan tempat wawancara. Peneliti melakukan wawancara dengan partisipan penelitian dan keempat sumber informan di sekolah.
Peneliti melakukan wawancara di sekolah karena peneliti tidak dapat menjangkau rumah partisipan maupun sumber informan yang berhubungan
dengan partisipan. Wawancara dengan partisipan peneliti lakukan dengan mengambil jam istirahat partisipan sedangkan wawancara dengan sumber
informan seperti orang tua peneliti lakukan saat sepulang sekolah dan guru saat waktu luang guru tersebut tidak mengajar. Setelah wawancara peneliti
selanjutnya menuliskan kembali dalam bentuk transkip wawancara. Melalui kegiatan wawancara, peneliti berharap dapat memperoleh informasi yang
mendalam berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh partisipan dan juga orang-orang yang mengenal partisipan seperti orang tua, saudara kandung
kakak, dan guru.
3.4.2 Observasi