34
mengantar anaknya banyak mobil dan sepeda motor yang terparkir di dalam halaman sekolah maupun luar sekolah.
3.2.2 Deskripsi Pembelajaran Matematika Di SD Nila
Pembelajaran matematika kelas III di SD Nila terjadwal setiap empat kali dalam satu minggu. Kegiatan pembelajaran matematika
berlangsung selama dua JP, satu JP terdapat 40 menit. Saat peneliti melakukan observasi pembelajaran matematika di dalam kelas III A,
peneliti melihat cara mengajar guru di SD Nila masih cenderung menggunakan metode ceramah yaitu guru menjelaskan dan siswa
mendengarkan. Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan dengan Bu Dede Pseudonym selaku guru kelas III A yang sekaligus mengajar
matematika beliau mengungkapkan cara mengajar di dalam kelas. Bu Dede dalam mengajar tetap menggunakan buku pelajaran yang ditentukan oleh
sekolah maupun menggunakan sumber buku lain sebagai bahan acuan pembelajaran dan media pembelajaran jika dirasa perlu. Bu Dede juga
melakukan pendekatan dengan siswa yang dirasa mengalami kesulitan saat belajar matematika. Proses pendekatan yang dilakukan Bu Dede dengan
lebih ekstra hati-hati dan teliti menjelaskan materi lebih detail lagi sehingga siswa
yang mengalami
kesulitan lebih
memahami. Bu
Dede mengungkapkan bahwa Bu Dede sering menggunakan metode bercerita dan
mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari agar siswa lebih tertarik dan memahami materi.
Bu Dede mengatakan bahwa selain menerapkan metode bercerita dalam pembelajaran matematika, beliau juga menggunakan metode reward
35
and punishment dalam kegiatan pembelajaran matematika. Salah satu reward yang ditunjukkan dalam pembelajaran peneliti melihat jika Bu Dede
meminta salah satu siswa untuk diminta mengerjakan soal di papan tulis dan siswa tersebut dapat menjawab soal dengan benar maka siswa tersebut
mendapatkan tambahan point dalam nilai matematikanya sebanyak satu point. Namun jika siswa tidak dapat menjawabnya maka siswa tersebut
tidak memperoleh tambahan point. Peneliti melihat bahwa hal tersebut dapat dilakukan saat kegiatan pembelajaran agar siswa merasa termotivasi
dan mempunyai tantangan yang lebih dalam belajar. Ketika observasi kegiatan belajar mengajar matematika di dalam
kelas, peneliti tidak melihat secara langsung bentuk punishment yang diberikan Bu Dede kepada siswa. Bu Dede hanya mengatakan kepada
peneliti jika siswa tidak mengerjakan PR salah satu konsekuensi yang didapatkan yaitu siswa diminta untuk segera mengerjakannya di
perpustakaan dan melaksanakan piket kelas. Peneliti melihat mengenai cara belajar matematika siswa di dalam kelas. Bu Dede masih menggunakan cara
belajar dengan memberikan contoh soal dan mencoba menjelaskannya dengan menyelesaikan contoh soal tersebut bersama-sama siswa. Setelah
selesai memberikan penjelasan, Bu Dede meminta siswa untuk mencoba beberapa nomor soal latihan yang diberikan oleh Bu Dede. Siswa diberi
beberapa menit untuk menyelesaikan soal yang diberikan oleh Bu Dede. Ketika siswa sudah selesai mengerjakan, Bu Dede meminta salah satu siswa
kelas III A untuk mencoba mengerjakan di papan tulis kemudian akan dikoreksi bersama dengan guru dan siswa hasil pekerjaan siswa yang
36
mencoba menjawab soal tersebut. Jika siswa menjawab benar soal yang diberikan oleh Bu Dede maka berlaku sistem reward tersebut. Namun
terkadang ketika Bu Dede meminta salah satu siswa untuk maju menjawab ke depan kelas masih ada siswa yang tidak mau untuk ditunjuk mengerjakan
soal. Salah satu cara agar untuk mensiasatinya Bu Dede menggunakan sistem reward tersebut.
3.2.3 Waktu Penelitian