Pengujian Transferability Kredibilitas dan Transferabilitas

64

3.6.2 Pengujian Transferability

Darmadi 2014: 295 menjelaskan bahwa transferabilitas artinya mempertanyakan apakah hasil yang sedang dilakukan itu dapat diterapkan pada waktu dan situasi lain. Tahap analisis yang objektif dan terbuka dilakukan dalam penelitian ini. Peneliti berharap dari penelitian ini dapat menjadi daya transfer bagi pembaca dalam memberikan pengetahuan tentang kecemasan anak terhadap mata pelajaran matematika. Kemampuan daya transfer ini berguna untuk memberikan pemahaman kepada pembaca ketika menemukan, melihat, dan mengenal, bahkan berinteraksi dengan anak mengenai kecemasan belajar matematika, sehingga pembaca dapat menentukan dan memutuskan hasil penelitian di tempat lain. Peneliti dalam menyusun laporan memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya, sehingga peneliti juga dapat memberi referensi yang berarti bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian serupa. 3.7 Teknik Analisis Data Tohirin 2012: 33 menjelaskan bahwa analisis data dalam penelitian grounded theory berlangsung selama penelitian berproses, mulai wawancara awal hingga berakhir pada pengamatan. Analisis terdiri atas koding dan kategorisasi. Koding adalah proses pengidentifikasian dan penamaan tema atau konsep dalam tahap analisis. Selanjutnya, data dikodekan menjadi kategori-kategori. Proses koding mencakup tiga langkah. Langkah pertama koding terbuka open coding, yaitu memilah-milah data. Kedua, koding aksial axial coding, yaitu memunculkan kembali data dalam bentuk baru. 65 Ketiga, koding selektif selectif coding, yaitu pemilihan kategori inti dan menghubungkannya dengan kategori lain. Menurut Moleong 1988: 88 analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sedemikian rupa sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja sebagai yang disarankan oleh data. Teknik analisis data yang peneliti gunakan dalam penelitian yaitu analisis deskriptif kualitatif, yaitu peneliti membahas mengenai penyebab siswa yang mendapatkan nilai matematika di bawah KKM tidak mengalami kecemasan belajar terhadap matematika. Peneliti menganalisis data dengan melihat seluruh data yang telah diperoleh dari berbagai sumber seperti observasi, wawancara, dan dokumentasi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini peneliti membahas dua topik dalam hasil penelitian diantaranya adalah hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian dan pembahasan memuat deskripsi maupun kutipan-kutipan hasil observasi, kuesioner, dan wawancara terhadap anak yang mendapatkan nilai matematika di bawah KKM tidak mengalami kecemasan dan beberapa sumber informan terkait infromasi mengenai partisipan dalam penelitian ini.

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini berupa kutipan wawancara menjelaskan jawaban informan mengenai penyebab siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM tidak mengalami kecemasan belajar matematika. Awal mula peneliti akan memulai penelitian, peneliti melakukan wawancara singkat terhadap Bu Dede Pseudonym mengenai partisipan yang dapat peneliti teliti untuk mencapai tujuan dalam penelitian ini. Peneliti bertanya kepada Bu Dede kemungkinan adanya siswa yang mengalami kecemasan terhadap matematika di kelas yang Bu Dede ampu. Bu Dede melihat beberapa indikator-indikator kecemasan yang peneliti tunjukkan kepada Bu Dede. Setelah Bu Dede melihat, Bu Dede memberi tahu bahwa di kelas yang Bu Dede ampu terdapat beberapa siswa yang memenuhi salah satu indikator- indikator kecemasan. Namun Bu Dede tidak yakin bahwa salah satu dari siswa tersebut cocok untuk dijadikan partisipan. Peneliti sempat meminta kepada Bu Dede untuk memberi tahu beberapa siswa yang mendapat nilai