merupakan  segala  kegiatan  yang  dilakukan  dalam  proses  interaksi  antara  guru dengan siswa dalam rangka mencapai tujuan belajar.
C. Pengajaran dan Pembelajaran
Dalam  KBBI,  istilah  pengajaran  teaching  dan  pembelajaran  learning memiliki  pengertian  yang  berbeda.  Pengajaran  teaching  adalah  proses,
perbuatan, cara mengajarkan. Pengajaran adalah proses penyampaian. Pengajaran merupakan  proses  mengajar  oleh  guru,  yang  berarti  konstruksi  belajar  adalah
berpusat  pada  guru.  Sedangkan  pembelajaran  learning  adalah  proses,  cara, perbuatan  mempelajari.  Pembelajaran  adalah  proses  mempelajari  oleh  siswa.
Dengan demikian konstruksi belajar adalah berpusat pada siswa. Driscoll dalam Robert E. Slavin 2008:179 mendefinisikan pembelajaran
sebagai  perubahan  dalam  diri  seseorang  yang  disebabkan  pengalaman.  Menurut Suprijono 2009 guru mengajar dalam perspektif pengajaran dapat diterjemahkan
sebagai  kegiatan  guru  mengajari  peserta  didik  dimana  guru  menyampaikan  dan siswa  tinggal  menerima.  Guru  bertindak  sebagai  “panglima”,  guru  dianggap
paling dominan, dan guru dipandang sebagai orang yang paling mengetahui. Guru mengajar  dalam  perspektif  pembelajaran  adalah  guru  menyediakan  fasilitas
belajar  bagi  peserta  didiknya.  Pembelajaran  membentuk  siswa  untuk  berpikir mandiri mempelajari sesuatu.
Click to buy NOW P
w w
w .d oc
u -tra c k.
co m
Click to buy NOW P
w w
w .d oc
u -tra c k.
co m
D. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif berujuk pada berbagai macam metode pengajaran dimana  para  siswa  bekerja  pada  kelompok-kelompok  kecil  untuk  saling
membantu  satu  sama  lainnya  dalam  mempelajari  materi  pelajaran.  Dalam  kelas kooperatif,  para  siswa  diharapkan  dapat  saling  membantu,  saling  mendiskusikan
dan beragumentasi untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu dan menutupi  kesenjangan  dalam  pemahaman  masing-masing  Robert  E.  Slavin  ,
2005:4. Pembelajaran kooperatif juga digunakan untuk  meningkatkan pencapaian
prestasi  para  siswa-siswi,  dan  juga  akibat-akibat  positif  lainnya  yang  dapat mengembangkan  hubungan  antar  kelompok,  penerimaan  terhadap  teman  sekelas
yang  lemah  dalam  bidang  akademik,  dan  meningkatkan  rasa  harga  diri.  Alasan lain  adalah  tumbuhnya  kesadaran  bahwa  para  siswa  perlu  belajar  untuk  berfikir,
menyelesaikan masalah,
dan mengintegrasikan
serta mengaplikasikan
kemampuan dan pengetahuan mereka. Ada  beberapa  tipe  pembelajaran  dalam  model  pembelajaran  kooperatif.
Menurut  Slavin  2005:11-17,  terdapat  lima  tipe  pembelajaran,  yaitu  sebagai berikut :
Click to buy NOW P
w w
w .d oc
u -tra c k.
co m
Click to buy NOW P
w w
w .d oc
u -tra c k.
co m
1. Student Team-Achievement Division STAD
Dalam  STAD,  para  siswa  dibagi  dalam  tim  yang  terdiri  atas  4  orang yang heterogen menurut tingkat  prestasi,  kemampuan, jenis kelamin,  dan
latar  belakang  etnik.  Guru  menyampaikan  pelajaran,  kemudian  siswa belajar  dalam  tim  untuk  memastikan  bahwa  semua  anggota  tim  telah
menguasai pelajaran dengan baik. Selanjutnya, semua siswa mengerjakan kuis  yang  dikerjakan  secara  individu  tanpa  bantuan  dari  teman  satu  tim.
Terakhir penerikan kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari.
2. Team Games-Tournament TGT
TGT  memiliki  banyak  kesamaan  dinamika  dengan  STAD,  tetapi menambah  kegembiraan  yang  diperoleh  dari  penggunaan  permainan.
Teman  satu  tim  akan  saling  membantu  dalam  mempersiapkan  diri  untuk permainan  dengan  mempelajari  lembar  kegiatan  dan  menjelaskan
masalah-masalah  satu  sama  lain,  tetapi  sewaktu  siswa  sedang  bermain dalam  game,  temannya  tidak  boleh  membantu,  memastikan  telah  terjadi
tanggung  jawab  individual.  Materi  yang  sama  yang  digunakan  dalam STAD dapat juga digunakan dalam TGT
– kuis STAD digunakan sebagai game  dalam  TGT.  Sebagian  guru  memilih  TGT  karena  faktor
menyenangkan dan kegiatannya.
Click to buy NOW P
w w
w .d oc
u -tra c k.
co m
Click to buy NOW P
w w
w .d oc
u -tra c k.
co m
3. Jigsaw II
Dalam  Jigsaw  II,  para  siswa  bekerja  dalam  anggota  kelompok  yang sama,  yaitu  empat  orang,  dengan  latar  belakang  yang  berbeda  seperti
dalam STAD dan TGT. Para siswa ditugaskan untuk membaca bab, buku kecil,  atau  materi-materi  yang  bersifat  menjelaskan  terperinci  lainnya.
Ti ap  anggota  tim  ditugaskan  secara  acak  untuk  menjadi  “ahli”  dalam
aspek tertentu dari tugas membaca tersebut. Setelah membaca materi, para ahli  dari  tim  berbeda  bertemu  untuk  mendiskusikan  topik  yang  dibahas,
lalu  mereka  kembali  kepada  timnya  untuk  mengajarkan  topik  mereka kepada  teman  satu  timnya.  Terakhir,  diberikan  suatu  kuis  atau  bentuk
penilaian lainnya untuk semua topik.
4. Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC
CIRC  merupakan  program  komprehensif  untuk  mengajar  membaca dan  menulis  pada  kelas  sekolah  dasar  pada  tingkat  yang  lebih  tinggi  dan
juga pada sekolah menengah Madden, Slavin,  Steven, 1986. Dalam CIRC para siswa ditugaskan untuk berpasangan dalam tim mereka
untuk belajar dalam serangkaian kegiatan yang bersifat kognitif, termasuk membaca  cerita  satu  sama  lain,  membuat  prediksi  mengenai  bagaimana
akhir  dari  sebuah  cerita  naratif,  dan  lain-lain.  Para  siswa  juga  mengikuti serangkaian  pengajaran  guru,  praktik  tim,  pra-penelitian  tim,  dan  kuis.
Click to buy NOW P
w w
w .d oc
u -tra c k.
co m
Click to buy NOW P
w w
w .d oc
u -tra c k.
co m
Para  siswa  tidak  mengerjakan  kuis  sampai  teman  satu  tim  menyatakan bahwa  mereka  sudah  siap.  Penghargaan  tim  akan  diberikan  berdasarkan
kinerja rata-rata dari semua anggota tim.
5. Team Accelerated Instruction TAI
TAI sama dengan STAD dan TGT menggunakan penggunaan bauran kemampuan empat anggota yang berbeda dan member sertifikat untuk tim
dengan  kinerja  terbaik.  Namun,  metode  STAD  dan  TGT  menggunakan pola pengajaran tunggal untuk satu kelas, sementara TAI menggabungkan
pembelajaran  kooperatif  dengan  pengajaran  yang  individual.  TAI dirancang  khusus  untuk  mengajar  matematika  kepada  siswa  kelas  3-6
atau  siswa  pada  kelas  lebih  tinggi  yang  belum  siap  menerima  materi aljabar lengkap.
Dalam  TAI,  para  siswa  memasuki  sekuen  individual  berdasarkan  tes penempatan  dan  kemudian  melanjutkannya  dengan  tingkat  kemampuan
mereka  sendiri.  Anggota  kelompok  bekerja  pada  unit  pelajaran  yang berbeda.  Teman  satu  tim  saling  memeriksa  hasil  kerja  masing-masing
menggunkan  lembar  jawaban  dan  saling  membantu  menyelesaikan berbagai  masalah.  Terakhir  adalah  pemberian  tes  yang  dikerjakan  tanpa
bantuan teman satu tim dan skornya dihitung dengan monitor siswa. Tiap
Click to buy NOW P
w w
w .d oc
u -tra c k.
co m
Click to buy NOW P
w w
w .d oc
u -tra c k.
co m
minggu  guru  menjumlahkan  angka  dari  tiap  unit  yang  telah  diselesaikan semua anggota tim dan memberikan penghargaan.
E. Pembelajaran Kooperatif tipe TGT