2. Walaupun tidak ditemui adanya pengaruh peluasan daerah pemasaran dengan
prestasi UKM. Namun terlihat adanya kecenderungan bahwa UKM yang memasarkan produknya pada lingkungan pasar yang lebih luas seperti keluar
provinsi dan ekspor memiliki prestasi yang lebih tinggi disbanding UKM yang hanya memasarkan produknya di daerah sekitar.
Penelitian terdahulu yang telah diulas memiliki kesamaan dalam bentuk metedologinya, yaitu penelitian-penelitian tersebut menggunakan metode
penelitian kuantitatif. Penelitian yang dilakukan sekarang ini beda dengan penelitian terdahulu, yaitu terletak pada waktu, sample, dan metodelogi penelitian.
Oleh karena itu, penelitian sekarang bukan replikasi dari penelitian terdahulu.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Usaha Kecil Menengah a. Menurut Undang-Undang RI No. 9 Tahun 1995 pasal 5 tentang kriteria
usaha kecil : 1.
Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- dua ratu juta rupiah, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;
atau 2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak
Rp.1.000.000.000,- satu milyar rupiah. 3.
Milik Warga Negara Indonesia.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun idak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar.
5. Berbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak
berbadan hukum, termasuk koperasi. b. Kementrian Mentri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Menegkop dan UKM : www.google.co.id
diunduh pada tanggal 20 desember 2011.
Bahwa yang dimaksud dengan Usaha Kecil UK, termasuk usaha Mikro UM, adalah entitas usaha yang mempunyai memiliki kekayaan bersih paling
banyak Rp. 200.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, dan memilki penjualan tahunan banyak Rp. 1000.000.000. Sementara itu,
Usaha Menengah UM merupakan entitas usaha milik warga Negara Indonesia yang memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp. 200.000.000
sampai dengan Rp. 10.000.000.000 termasuk tanah dan bangunan. c.
Badan Pusat Statistik BPS: www.google.co.id
diunduh pada tanggal 21 desember 2011.
Memberikan definisi UKM berdasarkan kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 sampai
dengan 19 orang, sedangkan usaha menengah merupakan entitas usaha yang memilki tenaga kerja 20 sampai dengan 99 orang.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
d. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 316KMK.0161994 tanggal 27
Juni 1994 : www.google.co.id
diunduh pada tanggal 21 desember 2011.
Usaha kecil didefinisikan sebagai perseorangan atau badan usaha yang telah melakukan kegiatanusaha yang mempunyai penjualanomset pertahun
setinggi-tingginya Rp. 600.000.000 diluar tanah dan bangunan yang ditepati terdiri dari :
1. Badan usaha Fa, CV, PT dan koperasi dan 2. Perorangan
pengrajinanindustry rumah tangga, petani, peternak, nelayan,
perambah hutan, penambang, pedagang barang dan jasa. e. Undang-Undang No. 20 tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil dan
menengah. www.google.co.id
diunduh pada tanggal 21 desember 2011.
Pengertian Usaha Kecil Menengah: Undang undang tersebut membagi kedalam dua pengertian yakni:
Usaha Kecil adalah entitas yang memiliki kriteria sebagai berikut :
- Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000 lima puluh juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau
- Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 300.000.000 tiga ratus juta rupiah.
Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
- Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000 lima puluh juta
rupiah sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000 lima ratus juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau
- Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000 tiga ratus
juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000 dua miliar lima ratus juta rupiah.
Kriteria Usaha Menengah sebagai berikut: -
Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500.000.000 lima ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp. 10.000.000.000 sepuluh miliar
rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. -
Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 2.500.000.000 dua miliar lima ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp. 50.000.000.000
lima puluh miliar rupiah.
2.2.2 Kekuatan dan kelemahan Usaha Kecil