Abdurrahman Wahid dan PKB

kekuasaan akan terbagi rata antara kaum reformis yang dipimpin PDI-P dan PKB dan kelompok koalisi “status-quo” yang dipimpim oleh Golkar dan PPP bersama dengan partai-partai Islam kecil. Kini ada Poros Tengah yang dipimpin oleh Amien Rais dan kelompok ini tampaknya bisa menarik PPP, Partai Bulan Bintang PBB, dan Partai Keadilan PK. Bila tidak, ketiga partai ini pasti akan berkoalisi dengan Golkar. 48 Pada waktu yang sama, Amien Rais, atas nama Poros Tengah, mulai mengembangkan ide untuk mencalonkan Abdurrahman Wahid sebagai calon presiden. Pencalonan ini dikatakan merupakan cara untuk menjaga keseimbangan kekuasaan antara kelompok Megawati Soekarnoputri dan kubu Habibie. Dengan demikian, akan ada seorang calon lain seandainya terdapat jalan buntu mengenai Megawati Soekarnoputri dan Habibie. Pada 7 Oktober 1999, Fraksi Reformasi, yang terdiri dari unsur- unsur Poros Tengah bersama dengan PKB menetapkan Abdurrahman Wahid sebagai calon Presiden mereka. Fraksi Reformasi merupakan aliansi antara PAN dan PK. Bergabungnya PKB dengan fraksi Reformasi untuk mencalonkan Abdurrahman Wahid menunjukkan bahwa pencalonan ini memang serius adanya. 49 Selasa 19 Oktober 1999 diadakan pemungutan suara mengenai diterima atau tidaknya pidato pertanggungjawaban Habibie. Ketika pemungutan suara dimulai, suasana menegangkan. Golkar mempunyai 48 Ibid, hlm. 341 49 Ibid, hlm. 341-348 cukup anggota untuk membuat Habibie berhasil. Namun, fraksi “Golkar Putih” yang dipimpin oleh Akbar Tandjung telah memutuskan untuk menghadang niat Habibie. Hasil akhir penghitungan suara dengan jelas menunjukkan bahwa Habibie telah digulung. Terdapat tekanan agar ia mengundurkan diri dari pencalonan presiden dan oleh karena itu yang tersisa adalah Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri. Pada 20 Oktober 1999, Habibie mengundurkan diri dari perebutan kursi kepresidenan. 50 Ketika penghitungan suara sudah hampir memasuki paro kedua, Abdurrahman Wahid menggungguli Megawati Soekarnoputri dan terus melaju meraih kemenangan. Abdurrahman Wahid telah mendapat dukungan dari Poros Tengah dan fraksi Golkar di bawah pimpinan Akbar Tandjung. Megawati Soekarnoputri terguncang dengan hasil ini, tetapi ia tetap bersikap sportif dan memberi selamat kepada Abdurrahman Wahid. Para pendukung Megawati Soekarnoputri pun marah dan melakukan kerusuhan. 51 Megawati Soekarnoputri akan mengikuti pemilihan wakil presiden hanya apabila ia dipilih secara aklamasi. Alwi Shihab dan yang lain-lainnya membujuk dan memberi pengertian kepada Megawati Soekarnoputri bahwa apabila ia ikut serta dalam pertarungan untuk kursi wapres dengan bersaing melawan pemimpin PPP, Hamzah Haz, maka hal ini merupakan cara terbaik untuknya menjadi wapres. Pada awal penghitungan, Hamzah Haz 50 Ibid, hlm. 349-350 51 Ibid, hlm. 350-351