yang tidak sesuai dalam soal. Untuk  mendukung  analisis  data  S1  untuk  soal  nomer  7b  maka  perlu
adanya  suatu  triangulasi.  Triangulasi  dalam  penelitian  ini  berupa wawancara.  Berikut  adalah  penggalan  wawancara  terhadap  S1  untuk
soal nomor 7b. Penggalan wawancara dengan S1 untuk soal nomor 7b: P = Peneliti
P  : dek, coba bacakan kembali soal nomor 7. S1 :  suatu  olimpiade    matematika  memiliki  aturan  sebagai  berikut.
Jika  jawaban  benar  mendapatkan  nilai  4,  jika  jawaban  salah mendapatkan  nilai  -2,  jika  tidak  dijawab  mendapatkan  nilai  -1.
Soal  olimpiade  tersebut  terdiri  dari  50  soal.  Siswa  A  menjawab 45  soal  dengan  35  soal  berhasil  dikerjakan  dengan  benar.
Berapakah  nilai  siswa  A?  Siswa  B  menjawab  40  soal,  dengan nilai 96. Berapa soal yang berhasil dijawab benar oleh siswa B?
P  :  nah,  dari  yang  kamu  baca,  kira-kira  yang  diketahui  dari  soal nomor 7b apa?
S1 :  kalau  benar  nilainya  4,  kalau  salah  nilainya  -2,  kalau  tidak dijawab nilainya -1 terus soalnya ada 50.
P  : permasalahan di soal nomor 7b menurutmu apa dek? S1 : cari soal yang dijawab benar oleh siswa b mbak
P  : terus penyelesaiannya gimana? S1 : ini udah ditulis siswa B menjawab 40 soal dengan nilai 96 mbak,
terus kalau benar nilainya 4, jadi aku bagi 96 sama 4. P  :  coba  perhatikan  dulu,  apakah  nilai  96  itu  udah  pasti  untuk
banyaknya  soal  yang  berhasil  dijawab  benar?  Apakah  tidak  ada kemungkinan yang lain?
S1 :  bisa  kemungkinan  yang  lain  mbak.  Buat  soal  yang  salah  sama yang tidak dijawab.
P  : nah itu tau, trus  kenapa di lembar jawabmu caranya seperti  yang mbok sebutin?
S1 :  ngawur  aku  mbak,  belum  pernah  diajarin  soal  kayak  gini. Biasanya cuma disuruh dapat  nilai berapa aja kayak  yang 7a itu.
Soalnya susah mbak. P  : kira-kira kalau dikerjain ulang, bisa cara ngerjainnya gak?
S1 : diam sejenak gak mudeng mbak. tampak bingung P  : mungkin gak dek pakai pemisalan sama seperti nomor 1?
S1 : bisa po mbak? P  :  iya  bisa  dek.  Kan  jumlah  soal  yang  dijawab  benar  belum
diketahui,  berarti  dimisalkan  x.  Njuk  yang  soal  dijawab  salah gimana dek?
S1 : gak mudeng mbak. P  : kayak nomor 7a dek, ada 45 soal dijawab yang 35 dijawab benar
berarti  soal  yang  salah  ada  10.  Nah,  berarti  10  didapat  dari  apa dikurang apa?
S1 : soal yang dijawab dikurang soal dijawab benar. P  : nah pinter, berarti yang 7b itu gimana?
S1 : gak mudeng mbak. P  : diubah ke kalimat matematika dek. Coba gimana?
S1 : diam sejenak gimana mbak. Aku gak bisa.
Berdasarkan penjelasan S1, S1 tidak menggunakan metode yang tepat. Penyebabnya  adalah  S1  tidak  mengetahui  metode  penyelesaian  yang
benar  yaitu  dengan  memisalkan  x  adalah  soal  yang  berhasil  dijawab benar.  Walaupun  sudah  di  berikan  bimbingan,  S1  tetap  tampak
kebingungan untuk menjawab pertanyaan dari peneliti.
2. Deskripsi data lengkap untuk subjek penelitian 2
Data-data yang ditemukan pada subjek penelitian 2 disajikan dalam tabel berikut.
Nomor Soal
Analisis Data Siswa 1
S2  menuliskan .  Letak  kesalahan
terjadi karena kesalahan sifat operasi matematika. Untuk  mendukung  analisis  data  S2  untuk  soal  nomer  1  maka  perlu
adanya  suatu  triangulasi.  Triangulasi  dalam  penelitian  ini  berupa wawancara.  Berikut  adalah  penggalan  wawancara  terhadap  S2  untuk
soal nomor 1. Penggalan wawancara dengan S2 untuk soal nomor 1: P = Peneliti
P  : dek, coba bacakan kembali soal nomor 1. S2  :  mino  mempunyai  sebuah  bilangan  bulat.  Jika  bilangan  tersebut
dikalikan  2  kemudian  ditambah  7,  hasilnya  adalah  bilangan  itu sendiri. Tentukan bilangan tersebut.
P  :  nah,  dari  yang  kamu  baca,  kira-kira  yang  diketahui  dari  soal nomor 1 apa?
S2  :  bilangan  bulat  yang  dikalikan  2  kemudian  ditambah  7  hasilnya bilangan itu sendiri.
P  : permasalahan di soal nomor 1 menurutmu apa dek? S2  : mencari bilangan bulat itu.
P  : nah, trus gimana cara menyelesaikannya? S2  : misalnya
terus ada 2 jadi x nya aku kurang 2 kali. Didapat hasilnya  -7.  Njuk  tak  operasiin  sesuai  yang  diketahui  ketemu
kalau bilangan tersebut adalah -7. P  : kamu nulis
, x disini pemisalan untuk apa? S2  : bilangan bulat mbak, tak ambil kalau
, karena itu ada 2 jadi
tak  kurang  x  njuk  tak  kurang  lagi.  Dulu  pernah  diajarin  di  SD mbak, yaudah aku pakai cara itu aja.
P :  lalu  kenapa  kamu  bilang  “terus  ada  2  jadi  x  nya  aku  kurang  2
kali? Kenapa gak tambah atau mungkin bagi atau kali? S2  : diam sejenak bingung mbak.
P  :  Kalau  kamu  diawal  sudah  memisalkan berarti  hasil
akhirnya bilangan bulat tersebut adalah 7. S2  :  O  pemisalan  itu  seperti  itu  mbak.  Tapi  hasil  akhirku  bener  kan
mbak? Berarti jawabanku bener. Berdasarkan  hasil  penjelasan  S2,  S2  tidak  paham  apa  yang  menjadi
pemisalan dalam x. Penyebab S2 melakukan kesalahan karena S2 tidak paham  dengan  sifat  operasi  bilangan.  S2  memberikan  argumentasi
yang  tidak  dapat  dipertanggungjawabkan  berdasarkan  sifat  operasi bilangan yang benar.
3
Soal  nomor  3a,  letak  kesalahan  terjadi  karena  S2  tidak  menuliskan rumus  luas  persegi  yaitu  panjang  sisi  dikali  panjang  sisi.  Soal  nomor
3b, letak kesalahan terjadi karena menuliskan metode yang tidak tepat, S2  memilih  menggunakan  konsep  luas  persegi,  seharusnya
menggunakan konsep keliling persegi untuk soal nomor 3b, kesalahan yang dilakukan sebelumnya dan menuliskan jawaban akhir yang tidak
sesuai dalam soal. Kesalahan rumus nomor 3b berakibat pada jawaban nomor  3c,  sehingga  S2  melakukan  kesalahan.  Letak  kesalahan  terjadi
karena  jawaban  yang  salah  untuk  soal  nomor  3b,  padahal  ada keterkaitan  jawaban  antara  soal  nomor  3b  dan  3c  sehingga
mengakibatkan kesalahan. Untuk  mendukung  analisis  data  S2  untuk  soal  nomer  3  maka  perlu
adanya  suatu  triangulasi.  Triangulasi  dalam  penelitian  ini  berupa wawancara.  Berikut  adalah  penggalan  wawancara  terhadap  S2  untuk
soal nomor 3. Penggalan wawancara dengan S2 untuk soal nomor 3: P = Peneliti
P  : dek, coba bacakan kembali soal nomor 3. S2  : dira akan membangun sebuah pagar yang terdiri dari papan-papan
dengan  ukuran pada  sebidang  tanah.  Tanah  tersebut
berbentuk  persegi  dengan  panjang  masing-masing  sisi .
Berapakah luas bidang tanah itu? Berapakah  banyak papan yang
dibutuhkan?  Jika  harga  papan  Rp  27.750,00  per  meter  persegi, hitunglah harga keseluruhan papan yang dibutuhkan.
P  :  nah,  dari  yang  kamu  baca,  kira-kira  yang  diketahui  dari  soal nomor 3 apa?
S2  :  membangun  pagar  dari  papan pada  sebidang  tanah,
tanah itu berbentuk persegi dengan sisi 16m, harga papan 27750. P  : permasalahan di soal nomor 3 menurutmu apa dek?
S2  :  mencari  luas  bidang  tanah,  papan  yang  dibutuhkan  buat  3b,  dan harga keseluruhan papan buat 3c.
P  : kenapa kamu gak nulis rumusnya dek? Penting hlo dek. S2  : gak biasa je mbak.
P  :  yaudah  lain  kali  kalau  ada  rumus  matematik  yang  digunakan ditulis  ya,  sekarang  yang  3b,  kira-kira  langkah  pengerjaannya
gimana? S2  : didapat dari luas tanah dikali panjang papan mbak.
P  : kenapa bisa gitu?definisi luas sendiri itu apa? S2  : sisi dikali sisi.
P  :  itu  kan  rumusnya  dek.  Padahal  kalau  mencari  banyaknya  papan,
apakah pakai luas? S2  : diam sejenak iya mbak.
P  : ya salah donk, kira-kira yang benar pakai apa? S2  : sambil melihat soal kembali gag mudeng aku mbak, lupa.
P  : seharusnya pakai keliling. Kalau definisi keliling apa? S  : 4 dikali panjang sisi.
P  :  itu  rumusnya  dek.  Yaudah  kalau  gitu  sekarang  3c,  langkah
pengerjaanmu gimana? S2  :  banyak  papan  dikalikan  harga  papan.  Tapi  tadi  jawabanku  pakai
luas njuk kudune pakai  keliling mbak. Baru  hasile dikali banyak papan.
Berdasarkan  hasil  penjelasan  S2,  S2  tidak  terbiasa  menuliskan  rumus matematik yang digunakan. S2 tidak dapat menggunakan metode yang
tepat.  S2  tidak  paham  definisi  luas  dan  keliling  persegi,  S2 menghafalkan  rumus  luas  dan  keliling  persegi.  Akibatnya  pada  soal
nomor  3c,  S2  juga  melakukan  kesalahan.  Namun,  S2  dapat membenarkan jawaban nomor 3c pada saat wawancara. Kesalahan ini
terjadi karena kesalahan dari nomor sebelumnya, padahal jawaban soal nomor 3b berkaitan pada jawaban soal nomor 3c.
4
Letak kesalahan terjadi karena menuliskan metode yang tidak tepat. S2 tidak bisa mengubah hal yang diketahui ke dalam kalimat matematika.
Untuk  mendukung  analisis  data  S2  untuk  soal  nomer  4  maka  perlu adanya  suatu  triangulasi.  Triangulasi  dalam  penelitian  ini  berupa
wawancara.  Berikut  adalah  penggalan  wawancara  terhadap  S2  untuk soal nomor 4.
Penggalan wawancara dengan S2 untuk soal nomor 4: P = Peneliti P  : dek, coba bacakan kembali soal nomor 4.
S2  : Suhu  hari Senin dibawah 0°C, suhu  hari Selasa lebih dingin 8°C
dari  hari  Senin,  suhu  hari  Rabu  lebih  dingin  12°C  dari  hari Selasa, suhu hari Kamis lebih panas 2°C dari hari Rabu, suhu hari
Jumat lebih -7°C, suhu  hari Jumat lebih panas 15°C dari Kamis. Berapa derajatkah suhu di kota itu pada hari Senin?
P  :  Nah,  dari  yang  kamu  baca,  kira-kira  yang  diketahui  dari  soal nomor 3 apa?
S2  : suhu di hari Senin dibawah 0°C, suhu di hari Selasa lebih dingin 8°C Senin, suhu di hari Rabu lebih dingin 12°C dari hari Selasa,
suhu hari Kamis lebih panas 4°C dari hari Rabu, suhu hari Jumat mencapai -7°C, suhu hari Jumat 15°C lebih panas dari Kamis.
P  : permasalahan di soal nomor 4 menurutmu apa dek? S2  : berapa derajat suhu di hari Senin.
P  :  kira-kira  langkah  awal  yang  benar  gimana  dek?  Mungkin  gak diubah dulu ke dalam kalimat matematika?
S2  : kalimat matematika gimana mbak? Gak tau aku. P  : ini kenapa kamu  nulis 8 + 12
– 4 = 16°C. Kalau ada pertanyaan seperti ini, suhu di hari Rabu 6°C, sedangkan suhu di hari Kamis
lebih dingin 8°C. Berapa suhu di hari Kamis? S2  : diam sejenak 6 + 8 = 14. Ketoke je mbak.
P  : Berarti kalau lebih dingin berlaku operasi penjumlahan? S2  : diam sejenak gag tau mbak.
P  : sekarang coba cara pengerjaannya yang benar gimana? S2  : sambil melihat soal kembali gag mudeng aku mbak, bingung. Ki
soale angel mbak. Berdasarkan hasil penjelasan S2, S2 tidak memiliki kemampuan untuk
menyelesaikan soal. S2 tidak paham penerapan aturan operasi bilangan bulat pada suhu. Terbukti ketika peneliti memberikan pertanyaan yang
lebih mudah S2 tampak bingung untuk menjawabnya.
5
Soal  nomor  5a,  letak  kesalahan  terjadi  karena  kesalahan  dalam perhitungan. Kesalahan perhitungan nomor 5a berakibat pada jawaban
nomor 5b, sehingga S2 melakukan kesalahan. Untuk  mendukung  analisis  data  S2  untuk  soal  nomer  5  maka  perlu
adanya  suatu  triangulasi.  Triangulasi  dalam  penelitian  ini  berupa wawancara.  Berikut  adalah  penggalan  wawancara  terhadap  S2  untuk
soal nomor 5. Penggalan wawancara dengan S2 untuk soal nomor 5: P = Peneliti
P  : dek, coba bacakan kembali soal nomor 5. S2  :  dalam  sebuah  pertandingan  tertentu,  empat  anggota  dalam  1  tim
mendapatkan  nilai  684,  -283,  794,  dan  -507.  A  Berapa  jumlah nilai yang diperoleh  tim tersebut? B Jika nilai tim tersebut harus
mencapai  1000  untuk  melaju  ke  babak  selanjutnya,  berapa  nilai yang mereka butuhkan sebagai tambahan?
P  :  nah,  dari  yang  kamu  baca,  kira-kira  yang  diketahui  dari  soal nomor 5 apa?
S2  : 4 anggota tim mendapat nilai 684, negatif 283, 794, sama negatif 507.
P  : permasalahan di soal nomor 5 menurutmu apa dek? S2  : yang 5a disuruh mencari jumlah  nilai tim tersebut  kalau yang 5b
disuruh  mencari  nilai  yang  dibutuhkan  kalau  tim  tersebut  harus mencapai 1000.
P  : nah bener, sekarang penyelesaiannya gimana? S2  :  yang  a  dicari  jumlah  berarti  pakai  operasi  penjumlahan,  nanti
ketemu jawabane. Njuk seng b, 1000 dikurang hasil dari a. P  :  betul  caranya,  tapi  kenapa  ini  jawabanmu  salah?  sambil
menunjuk ke lembar jawab S2. S2  :  Jawabane  seng  bener  688  mbak.  Berarti  yang  b,  1000  dikurang
688 hasile 312. Berdasarkan  hasil  penjelasan  S2,  S2  tidak  teliti  dalam  melakukan
perhitungan.  S2  menuliskan  hasil  perhitungan  pada  lembar  jawab adalah  694.  Namun  ketika  S2  melakukan  perhitungan  kembali  S2
dapat  menemukan  hasil  perhitungan  yang  benar.  Akibatnya  pada  soal nomor 5b, S2 juga melakukan kesalahan. Kesalahan ini terjadi karena
kesalahan  dari  nomor  sebelumnya,  padahal  jawaban  soal  nomor  5a berkaitan pada jawaban soal nomor 5b.
7b
Soal  nomor  7b,  letak  kesalahan  terjadi  karena  menuliskan  metode penyelesaian  yang  tidak  tepat.  S2  tidak  bisa  mengubah  hal  yang
diketahui ke dalam kalimat matematika dan menuliskan jawaban akhir yang tidak sesuai dalam soal.
Untuk  mendukung  analisis  data  S2  untuk  soal  nomer  7b  maka  perlu adanya  suatu  triangulasi.  Triangulasi  dalam  penelitian  ini  berupa
wawancara.  Berikut  adalah  penggalan  wawancara  terhadap  S2  untuk soal nomor 7b.
Penggalan wawancara dengan S2 untuk soal nomor 7b: P = Peneliti P  : dek, coba bacakan kembali soal nomor 7.
S2  :  suatu  olimpiade    matematika  memiliki  aturan  sebagai  berikut.
Jika  jawaban  benar  mendapatkan  nilai  4,  jika  jawaban  salah mendapatkan  nilai  -2,  jika  tidak  dijawab  mendapatkan  nilai  -1.
Soal olimpiade tersebut terdiri dari 50 soal. A Siswa A menjawab 45  soal  dengan  35  soal  berhasil  dikerjakan  dengan  benar.
Berapakah  nilai  siswa  A?  B  Siswa  B  menjawab  40  soal,  dengan nilai 96. Berapa soal yang berhasil dijawab benar oleh siswa B?
P  :  nah,  dari  yang  kamu  baca,  kira-kira  yang  diketahui  dari  soal nomor 7b apa?
S2  :  olimpiade  matematika  jawab  benar  nilainya  4,  salah  nilainya  -2, kalau tidak dijawab nilainya -1, soal olimpiade ada 50.
P  : permasalahan di soal nomor 7b menurutmu apa dek? S2  :  berapa  soal  yang  dijawab  benar  oleh  siswa  B  kalau  siswa  B
menjawab 40 soal dengan nilai 96. P  : terus penyelesaiannya gimana?
S2  : karena siswa B menjawab 40 berarti siswa B tidak menjawab soal 10. 10 di dapat dari 50 dikurang 40 sama dengan 10. Dapat nilai
96,  berarti  dibagi  sama  4  hasile  24.  Jadi  soal  yang  berhasil dijawab benar ada 24 soal.
P  :  cara pengerjaan yang bener gimana? S2  : diam sejenak gimana mbak, bingung tenan nje mbak.
P  : menurutmu apakah bisa pakai pemisalan untuk x adalah soal yang berhasil dijawab benar?
S2  : gak mudeng mbak. Susah iki soale. P  :  kan  kalau  mencari  banyak  soal  yang  dijawab  salah  berarti  apa
dikurang apa dek? S2  :  gimana  ya  mbak,  aku  bingung.  Kemaren  juga  udah  habis  mbak
waktune. Berdasarkan  hasil  penjelasan  S2,  S2  menyebutkan  soal  yang  belum
dijawab ada 10 kemudian soal yang benar 96 dibagi 4 hasilnya 24. S1 tidak  paham  dari  makna  soal  yang  ditemukan  sehingga  S2  tidak
menggunakan  metode  yang  tepat.  S2  kesulitan  ketika  diminta mengerjakan  ulang  cara  penyelesaiannya,  terbukti  dari  pernyataan  S2
yang  menyebutkan  bahwa  S2  tidak  mengetahui  cara  pengerjaannya dan  wajah  S2  yang  tampak  bingung.  Ini  berarti  S2  tidak  mengetahui
metode penyelesaian yang benar dan S2 sudah kehabisan waktu untuk menyelesaikan soal.
3. Deskripsi data lengkap untuk subjek penelitian 3
Data-data yang ditemukan pada subjek penelitian 3 disajikan dalam tabel berikut.
Nomor Soal
Analisis Data Siswa 1
Letak kesalahan terjadi karena S3 menuliskan hal yang diketahui tidak sesuai  dalam  soal  dan  tidak  menuliskan  hal  yang  ditanyakan  dalam
soal.  S3  menuliskan  metode  penyelesaian  yang  tidak  tepat.  S3 menuliskan
, tetapi tidak menuliskan pemisalan untuk x. Untuk  mendukung  analisis  data  S3  untuk  soal  nomer  1  maka  perlu
adanya  suatu  triangulasi.  Triangulasi  dalam  penelitian  ini  berupa wawancara.  Berikut  adalah  penggalan  wawancara  terhadap  S3  untuk
soal nomor 1. Penggalan wawancara dengan S3 untuk soal nomor 1: P = Peneliti
P  : dek, coba bacakan kembali soal nomor 1. S3  :  mino  mempunyai  sebuah  bilangan  bulat.  Jika  bilangan  tersebut
dikalikan  2  kemudian  ditambah  7,  hasilnya  adalah  bilangan  itu sendiri. Tentukan bilangan tersebut.
P  :  nah,  dari  yang  kamu  baca,  kira-kira  yang  diketahui  dari  soal nomor 1 apa?
S3  : mino mempunyai sebuah bilangan bulat. S3  : eh enggak bu salah. Gimana ya bu? Eh bentar dulu bu.
S3  : dikalikan dua kemudian ditambah 7. P  : yang dikalikan dua kemudian ditambah 7 itu apa dek?
S3  : diam itu bu, bilangan bulatnya. P  : tapi kenapa kamu nulis di lembar jawabmu dikalikan 2 ditambah
7. S3  : soale kemaren gak nemuin maksudnya, tak tulis aja kayak gitu.
P  : gak nemuin gimana dek? Kenapa kog gak bisa nemuin kemaren? S3  : gak paham sama hal yang diketahui bu. Jadi sulit nemuin hal yang
diketahui. Gak biasa juga bu. P  : permasalahan di nomor 1 kira-kira apa dek?
S3  : tentukan bilangan bulat itu. P  :  tapi  kenapa  kamu  gak  nulis  hal  yang  ditanyakan  dalam  soal
dilembar jawabmu? S3  : gak tau bu waktu kemaren.
P  : gak taunya gimana dek? S3  : sulit nemuin yang ditanyakan bu, gak biasa nulis ditanyakan.
P  : ini kenapa kamu nulis terus                ?
S3  :  hlo  harusnya  itu  2  dikali  7  hasilnya  14  bu,  terus  yang  selanjute ngasal aja bu. sambil senyum-senyum
P  : yaudah sekarang gimana cara pengerjaan yang benar? S3  :  membaca  soal  kembali  bilangan  bulat  berarti  bisa  positif  bisa
negatif  trus  dikali  2  ditambah  7  berarti  misalnya  bilangan  bulat itu  titik-titik  bebas  dikali  2  terus  ditambah  terus  gag  tau  bu
tampak bingung S3  : gag tau ah bu, susah.
P  : kurang sedikit bener itu, jadi misalnya bilangan bulat itu titik-titik atau bisa dimisalin jadi t itu adalah bilangan bulat. Berarti kalimat
matematikanya gimana? S3  : lupa bu melihat soal
S3  : gag mudeng bu. P  : jadi gini bentuknya 2t + 7 = t. Bisa ngelanjutin prosesnya ini gak?
S3  :  diam  agak  lama  ganti  nomor  selanjutnya  aja  bu.  Susah  ini
beneran. P  : coba kalau soalnya begini
. Nilai   didapat berapa? S3  : gag tau bu.
P  : kalau hasilnya berapa?
S3  : tiga bu P  : bener, kalau
hasilnya berapa? S3  : negatif 2 bu
P  : salah dong, coba kalau soalnya hasilnya berapa?
S3  : negatif 10 bu Berdasarkan  penjelasan  S3,  S3  kesulitan  untuk  menemukan  hal  yang
diketahui  dan  hal  yang  ditanyakan  dalam  soal.  S3  tidak  terbiasa menuliskan hal yang diketahui dan hal yang ditanyakan dalam soal. S3
tidak paham dengan operasi bilangan bulat, terbukti saat diberikan soal S3  salah  dalam  menjawab.  S3  tidak  dapat  mengubah  hal  yang
diketahui  ke  dalam  kalimat  matematika.  S3  tidak  memiliki kemampuan  untuk  menyelesaikan  soal  nomor  1  walaupun  S3  dapat
mengubah ke bahasa yang dimengerti oleh S3.
2
Letak kesalahan terjadi karena S3 tidak lengkap dalam menuliskan hal yang diketahui dalam soal.
Untuk  mendukung  analisis  data  S3  untuk  soal  nomer  2  maka  perlu adanya  suatu  triangulasi.  Triangulasi  dalam  penelitian  ini  berupa
wawancara.  Berikut  adalah  penggalan  wawancara  terhadap  S3  untuk soal nomor 2.
Penggalan wawancara dengan S3 untuk soal nomor 2: P = Peneliti P  : dek, coba bacakan kembali soal nomor 2.
S3  :  tutik  mempunyai  taman  berbentuk  persegipanjang  dengan
panjang dan  lebar    .  Ia  menanami  tanaman  bunga  di
sekeliling taman itu. Tiap pojok taman ditanami sebuah tanaman bunga. Jarak tanaman bunga ke tanaman bunga  yang  lain adalah
.  Berapa  banyak  tanaman  bunga  yang  diperlukan  untuk menanami keliling taman itu?
P  :  nah,  dari  yang  kamu  baca,  kira-kira  yang  diketahui  dari  soal nomor 2 apa?
S3  : persegi panjang mempunyai panjang 10 meter dan lebar 8 meter, jarak  tanaman  bunga  2  meter,  pojoknya  hanya  ditanami  satu
tanaman bunga. P  : tapi kenapa kamu nulis di lembar jawabmu hanya persegi panjang
panjangnya  10m  dan  lebarnya  8m?  Yang  lain  mana?  Njuk  juga gak urut dek
S3  :  lupa  bu,  biasanya  kalau  ada  soal  itu  cuma  nulis  langkahnya  aja. Itu juga acak-acakan bu tulisanku.
Berdasarkan  penjelasan  S3,  kesalahan  terjadi  karena  S3  lupa  untuk menuliskan  hal  yang  diketahui  secara  lengkap  dan  urut.  S3  tidak
terbiasa menuliskan hal yang diketahui dan hal yang ditanyakan. 3
Letak  kesalahan  terjadi  karena  menuliskan  hal  yang  diketahui  tidak sesuai  dalam  soal  dan  tidak  menuliskan  hal  yang  ditanyakan  dalam
soal.  Soal  nomor  3a,  letak  kesalahan  terjadi  karena  tidak  menuliskan rumus  matematik  yang  digunakan.  Soal  nomor  3b,  letak  kesalahan
terjadi  karena  menuliskan  metode  yang  tidak  tepat.  S3  memilih menggunakan  konsep  persegipanjang,  seharusnya  menggunakan
konsep  keliling  persegi  dan  menuliskan  jawaban  akhir  yang  tidak sesuai dalam soal. Kesalahan rumus nomor 3b berakibat pada jawaban
nomor  3c,  sehingga  S3  melakukan  kesalahan.  Letak  kesalahan  terjadi karena  jawaban  yang  salah  untuk  soal  nomor  3b,  padahal  ada
keterkaitan  jawaban  antara  soal  nomor  3b  dan  3c  sehingga mengakibatkan kesalahan.
Untuk  mendukung  analisis  data  S3  untuk  soal  nomer  3  maka  perlu adanya  suatu  triangulasi.  Triangulasi  dalam  penelitian  ini  berupa
wawancara.  Berikut  adalah  penggalan  wawancara  terhadap  S3  untuk soal nomor 3.
Penggalan wawancara dengan S3 untuk soal nomor 3: P = Peneliti P  : dek, coba bacakan kembali soal nomor 3.
S3  : dira akan membangun sebuah pagar yang terdiri dari papan-papan
dengan  ukuran pada  sebidang  tanah.  Tanah  tersebut
berbentuk  persegi  dengan  panjang  masing-masing  sisi .
Berapakah luas bidang tanah itu? Berapakah  banyak papan yang dibutuhkan?  Jika  harga  papan  Rp  27.750,00  per  meter  persegi,
hitunglah harga keseluruhan papan yang dibutuhkan. P  :  nah,  dari  yang  kamu  baca,  kira-kira  yang  diketahui  dari  soal
nomor 3 apa? S3  :  papan  dengan  ukuran  1m  x  1m  pada  sebidang  tanah,  terus
tanahnya  berbentuk  persegi  dengan  panjang  masing-masing  sisi 16m.
P  :  nah  ini  kenapa  di  lembar  jawabmu  nulisnya  seperti  ini?  sambil menunjuk ke lembar jawab
S3  : lupa bu. Gak biasa nulis juga. P  : permasalahan di soal nomor 3 menurutmu apa dek?
S3  :  yang  3a  luas  bidang  tanah,  yang  3b  papan yang  dibutuhkan,  dan yang 3c harga keseluruhan papan.
P  :  betul,  tapi  kenapa  gak  ditulis  lagi  di  lembar  jawab?  Padahal perintahnya udah jelas kan?
S3  : o iya bu lupa lagi. P  : soal 3a gimana kamu mengerjakannya dek?
S3  : pakai rumus luas bu. P  : kenapa gak nulis dek?
S3  : gak biasa bu. P  : ini nomor 3b kenapa kamu nulis
, padahal cara yang bener gimana? Bisa gak?
S3  : bentar bu sambil membaca soal S3  :  pakai  luas  bu.  Eh  salah  bu,  enggak  pakai  luas.  Kalau  pakai  luas
jadinya sama aja kayak nomor 3a. S3  : gak tau bu, gag bisa.
P  :  kamu  nulis ,  hasil  perhitungannya  juga  salah
hlo. Yang bener berapa coba? S3  : kok salah bu? 10 ditambah 10 hasilnya 20 terus dikali 2 hasilnya
40. P  : yang bener itu dikali dulu baru dijumlah. Kira kira yang 3b itu, si
papan diletakkan di sebelah mana? S3  : sambil membaca soal di pinggirannya bu.
P  : nah, berarti sesuai sama konsep apa? S3  : apa ya bu? Gag ngerti aku bu.
P  : kalau yang 3c ini, kenapa kamu nulis 40 dikali 27750? S3  :  ya  ini  karena  ditanya  harga  papan,  berarti  banyak  papan  dikali
harga pembuatan papan. Berdasarkan penjelasan S3, S3 lupa menuliskan hal yang diketahui dan
hal  yang  ditanyakan  dalam  soal.  S3  tidak  terbiasa  menuliskan  rumus yang  digunakan  sehingga  S3  melakukan  kesalahan  untuk  soal  nomor
3a.  S3  tidak  mengerti  definisi  luas  dan  keliling  persegi  sehingga  S3 tidak  bisa  menemukan  cara  untuk  menyelesaikan  nomor  3b.  Terbukti
pula  S3  tidak  paham  aturan  operasi  matematika.  Akibatnya  pada  soal nomor 3c, S3 juga melakukan  kesalahan. Kesalahan ini terjadi karena
kesalahan  dari  nomor  sebelumnya,  padahal  jawaban  soal  nomor  3b berkaitan pada jawaban soal nomor 3c. Namun, S3 dapat menjelaskan
proses  penyelesaian  nomor  3c  yaitu  40  dikali  27750  didapat  dari banyak papan dikali harga pembuatan papan.
4
Letak  kesalahan  terjadi  karena  S3  menuliskan  hal  yang  diketahui  dan hal  yang  ditanyakan  tidak  sesuai  dalam  soal  dan  S3  tidak  menuliskan
metode penyelesaian untuk soal nomor 4. Untuk  mendukung  analisis  data  S3  untuk  soal  nomer  4  maka  perlu
adanya  suatu  triangulasi.  Triangulasi  dalam  penelitian  ini  berupa wawancara.  Berikut  adalah  penggalan  wawancara  terhadap  S3  untuk
soal nomor 4. Penggalan wawancara dengan S3 untuk soal nomor 4: P = Peneliti
P  : dek, coba bacakan kembali soal nomor 4. S3  :  suhu  hari  Senin  dibawah  0°C,  suhu  hari  Selasa  lebih  dingin  8°C
dari  hari  Senin,  suhu  hari  Rabu  lebih  dingin  12°C  dari  hari Selasa, suhu hari Kamis lebih panas 2°C dari hari Rabu, suhu hari
Jumat lebih -7°C, suhu  hari Jumat lebih panas 15°C dari Kamis. Berapa derajatkah suhu di kota itu pada hari Senin?
P  :  ini  kenapa  di  lembar  jawabmu  nulisnya  seperti  ini?  sambil menunjuk ke lembar jawab
S3  : gak nemu aku bu maksud soalnya. P  :  coba  baca  ulang,  menurut  kamu  hal-hal  yang  diketahui  dari  soal
apa? S3  : susah bu.
P  : contohnya ni dek, suhu hari Senin dibawah 0 derajat celcius, terus gimana lagi?
S3  :  hmmm...bentar  bu.  Suhu  hari  selasa  lebih  dingin  8°C  dari  hari Senin, bener gak bu?
P  : nah bener, terus hal yang ditanyakan apa dek? S3  : hmmm..apa ya bu?
P  :  kalau  hari  ini  suhunya  6°C.  Terus  suhu  kemarin  itu  lebih  dingin 10°C, berarti suhu kemarin berapa?
S3  : gimana bu caranya? P  : berarti gimana coba? Digambar kalau gak bisa?
S3  : tetep gak ngerti bu. P  :  suhu  hari  ini  sama  dengan  apa  suhu  hari  kemarin  ditambah  atau
dikurang 10?
S5  : gak ngerti bu. Berdasarkan  penjelasan  S3,  S3  kesulitan  menjelaskan  hal  yang
diketahui dan hal yang ditanyakan dalam soal. Perlu adanya bimbingan dari  peneliti  agar  S3  dapat  menjelaskan  hal  yang  diketahui  dan  hal
yang  ditanyakan  dalam  soal.  S3  tidak  memiliki  kemampuan  untuk menyelesaikan  soal  nomor  4  sehingga  S3  melakukan  kesalahan.  S3
tidak  menguasai  materi  penerapan  bilangan  bulat  pada  suhu.  Terbukti ketika  peneliti  memberikan  soal  yang  lebih  mudah,  S3  tidak  bisa
menjawab.
5
Letak  kesalahan  terjadi  karena  S3  tidak  menuliskan  hal  yang ditanyakan dalam soal. S3 tidak menuliskan metode penyelesaian soal
nomor 5b. Untuk  mendukung  analisis  data  S3  untuk  soal  nomer  5  maka  perlu
adanya  suatu  triangulasi.  Triangulasi  dalam  penelitian  ini  berupa wawancara.  Berikut  adalah  penggalan  wawancara  terhadap  S3  untuk
soal nomor 5. Penggalan wawancara dengan S3 untuk soal nomor 5: P = Peneliti
P  : dek, coba bacakan kembali soal nomor 5. S3  :  dalam  sebuah  pertandingan  tertentu,  empat  anggota  dalam  1  tim
mendapatkan  nilai  684,  -283,  794,  dan  -507.  A  Berapa  jumlah nilai yang diperoleh  tim tersebut? B Jika nilai tim tersebut harus
mencapai  1000  untuk  melaju  ke  babak  selanjutnya,  berapa  nilai yang mereka butuhkan sebagai tambahan?
P  : sekarang menurut kamu hal yang diketahui dalam soal apa dek? S3  : empat anggota dalam 1 tim mendapat nilai tersebut bu.
P  : betul, sekarang hal yang ditanyakan dalam soal apa dek? S3  :  yang  5a  jumlah  nilai  bu,  kalau  5b  nilai  yang  dibutuhkan  untuk
mencapai nilai 1000. P  : kenapa kemaren gak ditulis dek?
S3  : lupa bu. P  : kenapa gak ngerjain soal nomor 5b dek?
S3  : gak ngerti bu. P  : hla yang bikin gak ngerti apa dek?
S3  : caranya gak nemu bu, gak paham juga sama materinya. P  : sekarang gimana menurutmu cara mengerjakannya?
S3  : enggak bisa bu. P  : kalau ada
, gimana langkah selanjutnya dek? S3  : gimana ya bu, saya gak bisa. Hmmm 23 ditambah x  hasilnya 70.
Gak ngerti ah bu. P  : sekarang kalau kamu harus punya poin 10, tapi kamu baru punya
4, berarti kurang berapa? S3  : enam bu.
P  : nah caranya gimana?
S3  : 10 dikurang 4. P  : berarti kalau yang 23 ditambah x hasilnya 70, njuk x nya gimana?
S3  : oh jadi 70 dikurang 23 bu? P  : nah iya, berarti yang nomor 5b gimana caranya?
S3  :  biar  hasilnya  1000,  masih  punya  688  berarti  dikurangin  kan  bu.
1000  dikurang  688  hasilnya  0  dikurang  8  pinjem  jadi  2,  terus  9 dikurang 8 jadi 1 terus 9 dikurang 6 jadi 3, berarti hasilnya 312.
Berdasarkan  penjelasan  S3,  S3  tidak  menuliskan  hal  yang  ditanyakan karena  S3  lupa  tidak  menuliskan  hal  yang  ditanyakan  dalam  soal
sehingga  S3  melakukan  kesalahan  memahami  soal.  S3  tidak mengerjakan  soal  nomor  5b  karena  S3  tidak  mengetahui  metode
penyelesaian  yang  benar  dan  S3  tidak  paham  dengan  materi  bilangan bulat sehingga S3 melakukan kesalahan. Tetapi karena bimbingan dari
peneliti  S3  dapat  menemukan  jawaban  yang  benar  untuk  soal  nomor 5b.
6
S3  hanya  menuliskan  hal  yang  diketahui  dan  hal  yang  ditanyakan dalam  soal.  S3  tidak  mengerjakan  soal  nomor  3  sehingga  S3
melakukan kesalahan. Untuk  mendukung  analisis  data  S3  untuk  soal  nomer  6  maka  perlu
adanya  suatu  triangulasi.  Triangulasi  dalam  penelitian  ini  berupa wawancara.  Berikut  adalah  penggalan  wawancara  terhadap  S3  untuk
soal nomor 6. Penggalan wawancara dengan S3 untuk soal nomor 6: P = Peneliti
P  : dek, kenapa kamu gak nulis cara soal nomor 6? S3  : gak ngerti bu.
P  : gak ngertinya kenapa dek? S3  : gak tau caranya aja bu.
P  : coba bacakan kembali soal nomor 6 dek S3  :  untuk  mengisi  liburan  sekolah  Adi  dan  Budi  bekerja  serabutan.
Adi  bekerja  selama  5  hari,  setiap  hari  bekerja  selama  7  jam dengan  gaji  Rp.  10.000,00  perjam.  Sedangkan  Budi  bekerja
selama  6  hari,  setiap  hari  bekerja  selama  8  jam  dengan  gaji  Rp. 12.000,00  perjam.  Tentukan  jumlah  gaji  yang  diterima  oleh  Adi
dan  Budi  seluruhnya  selama  mereka  bekerja  di  perusahaan tersebut?
P  : menurutmu hal yang diketahui dalam soal apa dek? S3  : adi bekerja selama 5 hari, setiap hari bekerja selama 7 jam dengan
gaji Rp. 10.000,00 perjam. Budi bekerja selama 6 hari, setiap hari bekerja selama 8 jam dengan gaji Rp. 12.000,00 perjam.
P  : iya bener, terus hal yang ditanyakan dalam soal apa? S3  : jumlah gaji adi dan budi bu.
P  : nah itu bisa, berarti nomor 6 gimana kira kira dek?
S3  : ini gajinya perjam bu, gak paham deh. P  : hlah itu kan satu hari berapa jam adi bekerja? 7 jam kan? Berarti
gimana? S3  :  oh  iya  bu,  jadinya  berarti  7  dikali  10000  hasilnya  70ribu,  terus
gak ngerti lagi bu. P  :  nah  1  hari  bekerja  7  jam  mendapat  70ribu,  berarti  kalau  Adi
bekerja selama 5 hari dapat berapa? S3  : hhmmm... dikali juga kah bu?
P  : iya bener. S3  : 70 dikali 5 hasilnya 350, berarti 350ribu bu.
P  : pinter, Budi juga gitu. Coba itung ya. S3  : senyum-senyum
S3  : budi 8 jam dikali 12 ribu. Berarti hasilnya 96 ribu. Terus bekerja
selama 6 hari berarti 96 ribu dikali 6 hasilnya 576 ribu bu. Terus jumlah kan ya bu? Berarti 350 ribu di tambah 576 ribu berarti 926
ribu. Berdasarkan penjelasan S3, S3 tidak mengetahui metode penyelesaian
yang  benar.  Tetapi  karena  bimbingan  dari  peneliti,  S3  dapat menyelesaikan soal nomor 6.
7
Letak  kesalahan  terjadi  karena  S3  tidak  menuliskan  hal  yang ditanyakan  dalam  soal.  Soal  nomor  7a,  letak  kesalahan  terjadi  karena
menuliskan  metode  penyelesaian  yang  tidak  tepat.  Soal  nomor  7b, letak  kesalahan  terjadi  karena  menuliskan  metode  penyelesaian  yang
tidak tepat. Untuk  mendukung  analisis  data  S3  untuk  soal  nomer  7  maka  perlu
adanya  suatu  triangulasi.  Triangulasi  dalam  penelitian  ini  berupa wawancara.  Berikut  adalah  penggalan  wawancara  terhadap  S3  untuk
soal nomor 7. Penggalan wawancara dengan S3 untuk soal nomor 7: P = Peneliti
P  : dek, coba bacakan kembali soal nomor 7 S3  :  suatu  olimpiade    matematika  memiliki  aturan  sebagai  berikut.
Jika  jawaban  benar  mendapatkan  nilai  4,  jika  jawaban  salah mendapatkan  nilai  -2,  jika  tidak  dijawab  mendapatkan  nilai  -1.
Soal  olimpiade  tersebut  terdiri  dari  50  soal.  Siswa  A  menjawab 45  soal  dengan  35  soal  berhasil  dikerjakan  dengan  benar.
Berapakah  nilai  siswa  A?  Siswa  B  menjawab  40  soal,  dengan nilai 96. Berapa soal yang berhasil dijawab benar oleh siswa B?
P  : menurutmu gimana dek hal yang diketahui dalam soal? S3  : jawaban benar mendapatkan nilai 4, jawaban salah mendapatkan
nilai  -2,  tidak  dijawab  mendapatkan  nilai  -1.  Soal  olimpiade tersebut terdiri dari 50 soal.
P  : terus hal yang ditanyakan dalam soal apa dek? S3  : gak ngerti bu.
P  :  biasanya  hal  yang  ditanyakan  itu  pasti  mengandung  kalimat tanya,  kamu  yang  nomor  6  aja  bisa  hlo.  Coba  pahami  baik-baik
soal  nomor  7  terus  cari  hal  yang  ditanyakan  yang  ada  kalimat tanyanya.
S3  :  yang  a  itu  siswa  A  menjawab  45  soal  dengan  35  soal  berhasil dikerjakan dengan benar kemudian berapakah nilai siswa A kalau
yang  b  siswa  B  menjawab  40  soal  dengan  nilai  96  kemudian berapa soal yang berhasil dijawab benar oleh siswa B.
P  : kemaren kenapa gak nulis hal yang ditanyakan dek? S3  : gak nemu bu, gak biasa nulis begituan juga.
P  : terus gimana cara kamu menyelesaikan soal nomor 7a dek? S3  : gak ngerti bu.
P  :  soalnya  jumlahnya  50  kan,  tadi  siswa  A  bisa  menjawab  45  soal,
berarti yang gak dijawab ada berapa? S3  : 5 bu.
P  : kamu bisa ngerjain 45 soal bener 40 berarti yang salah berapa? S3  : eh iya berarti tadi 10, duh bego banget sih senyum-senyum.
P  : nah terus masing-masing untuk jawaban benar, jawaban salah dan
gak dijawab ada nilainya kan? Jadi gimana lanjutannya? S3  : gak paham lagi deh bu.
P  :  berarti  kan  35  dikali  4  berapa  terus  10  dikali  negatif  2  berapa terus 5 dikali negatif 1 berapa? Coba hitung ya dek.
S3  : oh gitu to bu, jadi 35 dikali 4 hasilnya 140 terus 10 dikali negatif 2  hasilnya  20  eh  enggak  bu  negatif  20  terus  5  dikali  negatif  1
hasilnya negatif 5 bu. P  : pinter, sekarang 140, negatif 20, negatif 5 itu operasinya ditambah
atau dikurang? S3  :  dikurang  bu,  eh  enggak  deh  bu.  Ditambah  iya  iya  yang  bener
ditambah. Jadi hasilnya 115. P  : pinter, sekarang yang nomor 7b gimana cara penyelesaiannya?
S3  : enggak ngerti lagi bu. P  : berarti kan 40 dikurang soal yang dijawab bener to. Nah sekarang
dimisalkan kalau soal yang dijawab bener itu adalah x. S3  : duh bu, saya gak paham.
P  :  kamu  sama  materi  bilangan  bulat  yang  udah  diajarin  paham  gak dek?
S3  : gak paham bu. P  :  kalau  di  asrama  belajar  matematikanya  gimana?  Sering  latihan
soal matematika gak? S3  : jarang bu.
Berdasarkan  penjelasan  S3,  S3  perlu  bimbingan  dari  peneliti  untuk menemukan hal yang ditanyakan dalam soal. Soal nomor 7a, S3 dapat
mengerjakan  ketika  ada  bimbingan  dari  peneliti.  Soal  nomor  7b,  S3 tidak  memiliki  kemampuan  yang  baik  untuk  menyelesaikan  soal
dengan  metode  yang  benar  sehingga  S3  melakukan  kesalahan. Penyebab  S3  melakukan  kesalahan  adalah  S3  kesulitan  menemukan
hal yang ditanyakan dalam soal, S3 tidak terbiasa menuliskan hal yang diketahui  dan  hal  yang  ditanyakan  dalam  soal,  S3  tidak  mengetahui
metode  penyelesaian  yang  benar,  S3  tidak  paham  dengan  materi bilangan bulat dan S3 jarang berlatih soal-soal matematika  khususnya
soal cerita.
4. Deskripsi data lengkap untuk subjek penelitian 4
Data-data yang ditemukan pada subjek penelitian 4 disajikan dalam tabel berikut.
Nomor Soal
Analisis Data Siswa 1
Letak kesalahan terjadi karena S4 tidak menuliskan hal yang diketahui dan  hal  yang  ditanyakan  dalam  soal.  S4  tidak  lengkap  dalam
menuliskan  metode.  S4  menuliskan tanpa  memberikan
pemisalan untuk b. S4 tidak melanjutkan metode penyelesaian. Untuk  mendukung  analisis  data  S4  untuk  soal  nomer  1  maka  perlu
adanya  suatu  triangulasi.  Triangulasi  dalam  penelitian  ini  berupa wawancara.  Berikut  adalah  penggalan  wawancara  terhadap  S4  untuk
soal nomor 1. Penggalan wawancara dengan S4 untuk soal nomor 1: P = Peneliti
P  : dek, coba bacakan kembali untuk soal nomor 1
S4 :  mino  mempunyai  sebuah  bilangan  bulat.  Jika  bilangan  bulat tersebut  dikalikan  2  kemudian  ditambah  7,  hasilnya  bilangan
bulat itu sendiri. Tentukan bilangan tersebut. P  : nah, dari yang kamu baca, hal yang diketahui dari soal apa?
S4 : apa ya mbak? sambil senyum-senyum S4 : melihat kembali soal
S4 :  mino  mempunyai  sebuah  bilangan  bulat.  Jika  bilangan  bulat
tersebut  dikalikan  2  kemudian  ditambah  7,  hasilnya  bilangan bulat itu sendiri. Tentukan bilangan tersebut.
P  : itu berarti kamu malah membaca ulang soal dek, seharusnya kamu menyebutkan kata kunci dalam soal apa aja.
S4 : gag mudeng mbak. P  :  hlah  kog  gak  mudeng?  Tapi  di  lembar  jawabmu  kamu  bisa  nulis
2b  dikurang  7  hasilnya  b.  Berarti  kamu  bisa  menemukan  kata kuncinya, kalau begitu coba jelaskan jawabanmu
S4 : diam sejenak waton itu mbak kemaren. P  : b disini pemisalan untuk apa?
S4 :  diam  sejenak  muka  tampak  bingung  gak  tau  mbak  itu  waton aku?
P  :  tapi  caramu  benar  dek  kalau  diberi  penjelasan  b  itu  pemisalan untuk apa dan proses perhitungan selanjutnya dikerjakan.
S4 : oh bilangan bulat mbak. P  : yaudah sekarang hal yang ditanyakan apa?
S4 : bilangan mbak. P  : bilangan apa dek?
S4 : hmmm bilangan hhmmm bilangan bulat mbak. P  : nah betul, kenapa kemaren gak ditulis di lembar jawab?
S4 :  gak  tau  mbak,  tur  ya  kemaren  gak  mudeng  diketahui  ditanyakan
itu apa je. P  : nah sekarang, cara penyelesaiannya gimana?
S4 : tampak bingung gak bisa mbak. P  : coba terlepas dari soal ya, kalau ada
hasilnya berapa? S4 : 5 mbak.
P  : kalau hasilnya berapa?
S4 : 2 mbak. P  : kalau
hasilnya berapa? S4 : 1 mbak.
P  :  kalau  penyelesaian  2b  ditambah  7  hasilnya  b  ini  selanjutnya gimana?
S4 : tampak bingung susah mbak. P  : di persamaan ini, kita mencari hasil apa?
S4 : cari b mbak. P  : nah, berarti harus menghilangkan apa?
S4 : tampak bingung gak dong mbak. Angel je mbak. Berdasarkan  penjelasan  S4,  S4  terlihat  bingung  untuk  menemukan
makna hal yang diketahui dan hal yang ditanyakan, S4 justru membaca ulang  kembali.  S4  tidak  mengetahui  hal  yang  diketahui  dan  hal  yang
ditanyakan dalam soal. S4 tidak dapat menjelaskan untuk pemisalan b dan  S4  tidak  bisa  melanjutkan  proses  pengerjaan  karena  S4  tidak
paham  dengan  manipulasi  aljabar  dalam  jawaban.  S4  salah  dalam menjawab  pertanyaan  mengenai  operasi  bilangan  bulat.  Penyebabnya
adalah  S4  tidak  memiliki  kemampuan  untuk  melanjutkan  metode penyelesaian yang benar, S4 tidak paham dengan metode penyelesaian
yang  digunakan  dan  S4  tidak  paham  dengan  materi  operasi  bilangan bulat.
2
Letak kesalahan terjadi karena S4 tidak menuliskan hal yang diketahui
dan  hal  yang  ditanyakan  dalam  soal  dan  S4  menuliskan  metode penyelesaian  yang  tidak  tepat.  S4  memilih  menggunakan  rumus  luas
persegipanjang kemudian
dibagi dengan
2 seharusnya
S4 menggunakan rumus keliling persegipanjang  kemudian dibagi dengan
2  karena  10  dan  8  habis  dibagi  2.  S4  menuliskan  jawaban  akhir  yang tidak sesuai dalam soal.
Untuk  mendukung  analisis  data  S4  untuk  soal  nomer  2  maka  perlu adanya  suatu  triangulasi.  Triangulasi  dalam  penelitian  ini  berupa
wawancara.  Berikut  adalah  penggalan  wawancara  terhadap  S4  untuk soal nomor 2.
Penggalan wawancara dengan S4 untuk soal nomor 2: P = Peneliti
P  : dek, coba bacakan kembali untuk soal nomor 2 S4 : tutik mempunyai taman berbentuk persegipanjang dengan panjang
dan  lebar    .  Ia  menanami  tanaman  bunga  di  sekeliling taman  itu.  Tiap  pojok  taman  ditanami  sebuah  tanaman  bunga.
Jarak  tanaman  bunga  ke  tanaman  bunga  yang  lain  adalah .
Berapa  banyak  tanaman  bunga  yang  diperlukan  untuk  menanami keliling taman itu?
P  : kok gag nulis hal yang diketahui dan hal yang ditanyakan kenapa? S4 : kemaren gak nemu mbak.
P  : coba pahami, terus sebutkan informasi apa yang terkandung dalam soal? Jangan baca ulang ya.
S4 : bentar mbak, persegi panjang mempunyai panjang 10 m dan lebar 8 m. Jarak tanaman bungan 2 m
P  : nah pinter, sekarang permasalahan apa yang ada dalam soal? S4 : tanaman bunga.
P  : kurang tepat dek. S4 : oalah banyak tanaman bunga.
P  : nah bener, terus ini kenapa kamu nulis persegi panjang 10 dikali 8
kemudian  dibagi  2  hasilnya  40.  Bisa  menjelaskan  proses  yang kamu gunakan dek?
S4 : waton aku mbak. P  :  hlah,  masak  iya  waton  lagi.  Coba  mbak  asri  tanya,  rumus  luas
persegi panjang apa? S4 : lupa mbak.
P  : panjang dikali lebar dek, terus  kenapa kamu bagi dengan 2? S4 : waton mbak.
P  :  coba  pahami  lagi,  si  tanaman  bunga  itu  akan  ditaman  di  sebelah
mana dek? S4 : membaca soal hmm pinggir mbak.
P  :  nah  bener,  dibagian  pojok  cuma  ditanami  sebuah  tanaman  bunga to, berarti bisa pakai rumus apa?
S4 : diam sejenak gag tau mbak tampak bingung P  : kok gag tau lagi, ada rumus luas berarti ada rumus apa?
S4 : diam sejenak gak mudeng aku mbak. P  :  jadi  nomor  2  itu  pakai  rumus  keliling  kemudian  dibagi  2.  Njuk
rumusnya apa? S4 : hmmmm diam sejenak senyum-senyum lupa aku mbak.
Berdasarkan  penjelasan  S4,  S4  terlihat  bingung  untuk  menemukan makna hal yang diketahui dan hal yang ditanyakan. Tetapi setelah ada
bimbingan  dari  peneliti  S4  dapat  menjelaskan  hal  yang  diketahui  dan hal  yang  ditanyakan.  Ini  membuktikan  bahwa  S4  kesulitan
menemukan  hal  yang  diketahui  dan  hal  yang  ditanyakan.  S4  belum terbiasa  dengan  soal  yang  mengharuskan  menuliskan  hal  yang
diketahui dan hal yang ditanyakan. S4 kesulitan menjawab pertanyaan yang  mengarah  pada  proses  penyelesaian  jawaban.  Penyebabnya
adalah S4 tidak paham definisi luas dan keliling persegipanjang.
3
Letak kesalahan terjadi karena S4 tidak menuliskan hal yang diketahui dan  hal  yang  ditanyakan  dalam  soal.  Soal  nomor  3a,  letak  kesalahan
terjadi  karena  S4  tidak  menuliskan  metode  yang  digunakan  dan  tidak menuliskan  rumus  matematik  yang  diperlukan.  S4  tidak  menuliskan
tahapan  perhitungan  dan  tidak  menuliskan  satuan  yang  sesuai  dalam soal.  Soal  nomor  3b,  letak  kesalahan  terjadi  karena  S4  tidak
menuliskan satuan yang sesuai. Soal nomor 3c, letak kesalahan terjadi karena  S4  menuliskan  metode  penyelesaian  yang  tidak  tepat.  S4
memilih  mengalikan  harga  papan  per  meter  persegi  dengan  panjang sisi seharusnya S4 mengalikan harga papan dengan banyak papan.
Untuk  mendukung  analisis  data  S4  untuk  soal  nomer  3  maka  perlu adanya  suatu  triangulasi.  Triangulasi  dalam  penelitian  ini  berupa
wawancara.  Berikut  adalah  penggalan  wawancara  terhadap  S4  untuk soal nomor 3.
Penggalan wawancara dengan S4 untuk soal nomor 3: P = Peneliti P  : dek, coba bacakan kembali untuk soal nomor 3
S4  : dira akan membangun sebuah pagar yang terdiri dari papan-papan
dengan  ukuran pada  sebidang  tanah.  Tanah  tersebut
berbentuk  persegi  dengan  panjang  masing-masing  sisi .
Berapakah luas bidang tanah itu? Berapakah  banyak papan yang dibutuhkan?  Jika  harga  papan  Rp  27.750,00  per  meter  persegi,
hitunglah harga keseluruhan papan yang dibutuhkan. P  :  nah,  dari  yang  kamu  baca  informasi  apa  yang  bisa  kamu
temukan? S4  :  dira  akan  membuat  sebuah  pagar  yang  terdiri  dari  papan-papan
dengan ukuran 1m kali 1m pada sebidang tanah. Terus P  :  maaf  dek  aku  potong,  kok  malah  diulangin  lagi  membaca  ulang
soal. Temukan kata kunci dalam soal coba. S4  :  diketahui  papan  dengan  ukuran  1m  x  1m  pada  sebidang  tanah,
njuk  tanah  tersebut  berbentuk  persegi  dengan  panjang  masing- masing sisi 16m.
P  : nah pinter, terus permasalahan dalam soal apa? S4  :  yang  3a  berapakah  luas  bidang  tanah  itu,  yang  3b  berapakah
banyak  papan  yang  dibutuhkan,  yang  3c  hitunglah  harga keseluruhan papan.
P  : kamu kenapa kemaren gak nulis diketahui dan ditanyakan dek? S4  : soalnya gak ngerti mbak. Bingung juga yang ditulis itu apa.
P  :  ini  kenapa  langsung  kamu  tulis  256  dek?  Bisa  memberikan penjelasan dek?
S4  : diam sejenak gak tau mbak P  : luas dek, berarti rumusnya apa?
S4  : lupa mbak. P  : sisi dikali sisi dek, satuan luas apa dek?
S4  : meter mbak. P  : salah dek, lebih tepatnya meter apa?
S4  : apa mbak, aku gak tau. P  :  meter  persegi  dek,  lalu  kenapa  nomor  3b  kamu  nulis  16  dikali  4
hasilnya 64 dek? S4  : waton mbak aku.
P  :  si  papan  itu  kan  ditaruh  pada  sebidang  tanah  berbentuk  persegi, berarti  menggunakan  rumus  apa  untuk  mencari  banyaknya
papan? S4  : gak paham mbak.
P  : satuannya apa dek untuk soal nomor 3b? S4  : gak tau mbak.
P  : gak taunya gimana dek? Padahal yang ditanyakan apa? S4  : gak mudeng je mbak.
P  : terus yang nomor 3c, bisa menjelaskan kenapa kamu nulis 27750
dikali 16 dek? S4  : 27750 karena dari harga papan kalau 16 dari panjang sisi mbak.
P  :  salah  dong  dek,  harga  papan  yang  dibutuhkan  berarti  gimana? Seandainya  kamu  membeli  3  buah  apel  dengan  1  buah  apel
seharga  4000  rupiah,  berarti  kamu  harus  bayar  berapa  untuk  3 buah apel?
S4  : 4000 ditambah 4000 ditambah 4000 mbak. P  : nah itu kan sama aja harga apel dikali apa?
S4  : banyaknya apel mbak. P  : berarti yang nomor 3c seharusnya gimana ?
S4  : diam sejenak gak mudeng je mbak. P  : harga papan dikali banyak papan dek, selanjutnya gimana? Harga
papan kan udah diketahui banyak papan berapa? S4  : tampak bingung hmmm gak mudeng mbak.
Berdasarkan  penjelasan  S4,  S4  terlihat  bingung  untuk  menemukan makna hal yang diketahui dan hal yang ditanyakan. S4 justru membaca
ulang  soal  tetapi  setelah  ada  bimbingan  dari  peneliti  S4  dapat menjelaskan hal yang diketahui dan hal yang ditanyakan. Penyebabnya
adalah  S4  tidak  mengerti  hal  yang  diketahui  dan  hal  yang  ditanyakan dalam  soal.  S4  bingung  dengan  maksud  yang  harus  dituliskan  untuk
hal  yang  diketahui  dan  hal  yang  ditanyakan.  Soal  nomor  3a,  S4  tidak bisa menjawab pertanyaan dari peneliti mengenai metode penyelesaian
yang  benar.  Penyebabnya  adalah  S4  tidak  mengetahui  metode  yang akan digunakan. S4 tidak paham definisi luas dan keliling persegi. S4
tidak  bisa  melakukan  perhitungan  untuk  soal  nomor  3a. Penyebabnya adalah S4 tidak mengetahui dengan perhitungan yang akan digunakan.
Soal nomor 3b, S4 tidak dapat menjelaskan prosedur yang digunakan.
Penyebabnya  adalah  S4  tidak  paham  dengan  metode  penyelesaian yang digunakan. S4 tidak paham definisi luas dan keliling persegi. S4
tidak  dapat  menjelaskan  satuan  yang  diperlukan.  Penyebabnya  adalah tidak  mengerti  hal  yang  ditanyakan  dalam  soal.  Soal  nomor  3c,  S4
tidak  dapat  menjelaskan  prosedur  yang  digunakan.  Penyebabnya adalah  S4  tidak  paham  dengan  metode  penyelesaian  yang  digunakan.
S4 tidak paham materi penerapan bilangan bulat.
4
S4  tidak  mengerjakan  soal  nomor  4  karena  S4  tidak  bisa menyelesaikan soal.
Untuk  mendukung  analisis  data  S4  untuk  soal  nomer  4  maka  perlu adanya  suatu  triangulasi.  Triangulasi  dalam  penelitian  ini  berupa
wawancara.  Berikut  adalah  penggalan  wawancara  terhadap  S4  untuk soal nomor 4. Penggalan wawancara dengan S4 untuk soal nomor 4: P
= Peneliti P  : dek, kenapa kamu gak ngerjain nomor 4?
S4 : susah je mbak. P  : apakah kamu belum paham materi bilangan bulat dek?
S4 :  belum  mbak,  jarang  juga  ada  soal  disuruh  nulis  diketahui,
ditanyakan sama dijawab mbak. P  : sekarang coba ya, bacakan soal nomor 4
S4 :  Suhu  hari  Senin  dibawah  0°C,  suhu  hari  Selasa  lebih  dingin  8°C dari hari Senin, suhu hari Rabu lebih dingin 12°C dari hari Selasa,
suhu hari Kamis lebih panas 2°C dari hari Rabu, suhu hari Jumat lebih -7°C, suhu hari Jumat lebih panas 15°C dari Kamis. Berapa
derajatkah suhu di kota itu pada hari Senin?
P  : informasi apa dek yang kamu dapatkan? S4 : gak mudeng mbak, susah. Ada suhunya pokoke. Lebih panas sama
lebih dingin suhunya. P  :  belum  bener  dek.  Sekarang  coba  ya,  suhu  hari  minggu
sedangkan  suhu  di  hari  Senin .  Berapa  kenaikan  suhu  yang
terjadi dari hari minggu ke hari Senin? S4 :
mbak. P  : kalau permasalahan dalam soal nomor 4 apa dek?
S4 : diam gak tau mbak P  : pahami lagi dek.
S4 : membaca soal mencari suhu di hari Senin P  : bagaimana menurutmu cara penyelesaiannya dek?
S4 : susah je mbak, gak mudeng tenan je. P  : yaudah kalau gitu dek, lanjut nomor 5 ya.
Berdasarkan  penjelasan  S4,  S4  tidak  bisa  mengerjakan  soal  nomor  5 karena  S4  tidak  paham  dengan  materi  bilangan  bulat.  S4  tidak
memiliki  kemampuan  untuk  menemukan  metode  penyelesaian  yang benar. S4 tidak memiliki semangat untuk menyelesaikan soal. Terbukti
dengan S4 sudah menyerah untuk mencari penyelesaian yang benar.
5
Letak  kesalahan  terjadi  karena  tidak  menuliskan  hal  yang  diketahui dan  hal  yang  ditanyakan  dalam  soal.  Soal  nomor  5a,  letak  kesalahan
terjadi  karena  kesalahan  dalam  perhitungan.  Kesalahan  perhitungan nomor  5a  berakibat  pada  jawaban  nomor  5b,  sehingga  S4  melakukan
kesalahan.  Letak  kesalahan  terjadi  karena  jawaban  yang  salah  untuk soal  nomor  5a  sehingga  S4  tidak  tepat  menuliskan  metode
penyelesaian. Untuk  mendukung  analisis  data  S4  untuk  soal  nomer  5  maka  perlu
adanya  suatu  triangulasi.  Triangulasi  dalam  penelitian  ini  berupa wawancara.  Berikut  adalah  penggalan  wawancara  terhadap  S4  untuk
soal nomor 5. Penggalan wawancara dengan S4 untuk soal nomor 5: P = Peneliti
P  : dek, coba bacakan kembali soal nomor 5 S4  :  dalam  sebuah  pertandingan  tertentu,  empat  anggota  dalam  1  tim
mendapatkan nilai 684, -283, 794, dan -507. Berapa jumlah nilai yang  diperoleh  tim  tersebut?  Jika  nilai  tim  tersebut  harus
mencapai  1000  untuk  melaju  ke  babak  selanjutnya,  berapa  nilai yang mereka butuhkan sebagai tambahan?
P  : nah, informasi apa yang kamu dapatkan untuk soal nomor 5? S4  : nilai 684, -283, 794, dan -507.
P  :  kemaren  kenapa  gak  nulis  hal  yang  diketahui  sama  hal  yang ditanyakan dek?
S4  : gak ngerti mbak. P  : gak ngertinya gimana dek?
S4  : ya gak ngerti mbak, bingung maksud yang ditulis mbak. P  : permasalahan apa dek dalam soal nomor 5?
S4  :  yang  5a  suruh  mencari  jumlah  nilai  mbak.  Kalau  yang  5b  biar
dapat 1000 harus kurang berapa. P  : ini kenapa kamu pakai cara ini dek?
S4  : karena jumlah nilai mbak berarti ditambahin. P  : nah pinter, coba jelasin proses perhitungannya ya?
S4  :  ini  dikurangi  mbak,  4  dikurang  3  hasilnya  1  terus  8  dikurang  8
hasilnya 0 terus 6 dikurang 2 hasilnya 4. Yang ini juga mbak, 7 dikurang  4  hasilnya  3  terus  9  dikurang  0  hasilnya  9  terus  7
dikurang 5 hasilnya 2. Njuk 401 ditambah 293 hasilnya 694. Nah karena  yang  5b  mintanya  1000  berarti  694  ditambah  berapa
hasilnya 1000 jadi hasilnya 306.
P  :  coba  yang  teliti,  dari  mana  ada  aturan  kalau  794  dikurang  507
malah 7 dikurang 4? S4  : tampak bingung hla njuk gimana mbak?
P  : udah kelas 7 smp hlo dek, masak gak bisa? Kalau 52 dikurang 14 gimana?
S4  : 52 dikurang 14 ya mbak? melakukan perhitungan dengan jari P  : coba pakai cara bersusun dek
S4  : gag tau mbak. P  : 2 bisa dikurang 4 gag dek?
S4  : 2 mbak. P  :  kalau  pakai  cara  bersusun  berarti  harus  pinjem  1  satuan  berati
ditambah  10  dek.  Jadi  12,  nah  terus  12  dikurang  4  berarti  8. Karena udah dipinjam 1 berarti 5 dikurang 1 jadi 4. 4 dikurang 1
itu kan 3 berarti hasilnya 38. Jadi gak boleh dikurang 2. S4  : senyum-senyum susah mbak ngerjain soal matematika.
P  : coba hitung yang benar ya, gak boleh nyerah dulu. S4  :  ini  dulu  mbak?  Yang  4  dikurang  7  melakukan  perhitungan
dengan  jari  7  mbak.  Terus  dipinjam  1  berarti  jadi  8.  Njuk dikurang 0 tetep 8 mbak. 7 ini dipinjam gak mbak?
P  : 8 kan bisa dikurang 0 berarti gak dipinjam donk. Tetep 7 dek. S4  : tetep 7 njuk dikurang 5 hasilnya 2. Jadi 287
P  : nah bener terus gimana? S4  : 401 ditambah 287 mbak 688.
P  : nah pinter dek, berarti yang 5b juga bisa kan? S4  : melakukan perhitungan 312 mbak.
P  :  nah  besok  harus  yakin  bisa,  jangan  menyerah.  Banyak  banyakin
latihan soal ya dek. Berdasarkan  penjelasan  S4,  S4  melakukan  kesalahan  memahami  soal
karena  S4  tidak  mengerti  dengan  hal  yang  diketahui  dan  hal  yang ditanyakan  dalam  soal.  S4  bingung  maksud  yang  harus  ditulis  untuk
hal  yang  diketahui  dan  hal  yang  ditanyakan.  Penyebab  S4  melakukan kesalahan  adalah  S4  tidak  paham  dengan  perhitungan  cara  bersusun.
S4  lemah  dalam  perhitungan  aljabar.  S4  masih  menggunakan perhitungan  manual  untuk  menghitung  52  dikurang  14.  S4  juga  tidak
percaya diri bahwa S4 bisa mengerjakan soal, bimbingan dari peneliti membuat S4 mampu menghilangkan sikap tidak percaya diri sehingga
S4 mau mengerjakan kembali soal nomor 5.
6
Letak kesalahan terjadi karena S4 tidak menuliskan hal yang diketahui dan hal yang ditanyakan dalam soal dan S4 tidak melanjutkan prosedur
penyelesaian. Untuk  mendukung  analisis  data  S4  untuk  soal  nomer  6  maka  perlu
adanya  suatu  triangulasi.  Triangulasi  dalam  penelitian  ini  berupa
wawancara.  Berikut  adalah  penggalan  wawancara  terhadap  S4  untuk soal nomor 6.
Penggalan wawancara dengan S4 untuk soal nomor 6: P = Peneliti P  : Dek, coba bacakan kembali soal nomor 6
S4  :  Untuk  mengisi  liburan  sekolah  Adi  dan  Budi  bekerja  serabutan.
Adi  bekerja  selama  5  hari,  setiap  hari  bekerja  selama  7  jam dengan  gaji  Rp.  10.000,00  perjam.  Sedangkan  Budi  bekerja
selama 6 hari, setiap hari bekerja  selama 8 jam dengan  gaji Rp. 12.000,00 perjam. Tentukan jumlah gaji yang diterima oleh Adi
dan  Budi  seluruhnya  selama  mereka  bekerja  di  perusahaan tersebut?
P  :  dalam  soal  nomor  6  coba  sebutkan  informasi  yang  dapat  kamu temukan dek?
S4  :  Adi  bekerja  selama  5  hari,  setiap  hari  bekerja  selama  7  jam dengan  gaji  Rp.  10.000,00  perjam.  Budi  bekerja  selama  6  hari,
setiap  hari  bekerja  selama  8  jam  dengan  gaji  Rp.  12.000,00 perjam.
P  : permasalahan apa yang dapat kamu temukan dalam soal nomor 6 dek?
S4  : jumlah gaji andi dan budi mbak. P  : kemaren kenapa gak ditulis diketahui sama ditanyakan dek?
S4  : gak ngerti mbak. Bingung juga mau nulis apa. P  : coba jelaskan sama mbak asri ini proses penyelesaianmu gimana?
S4  : tampak bingung senyum-senyum. P  : kenapa kamu nulis 1 jam dikali 10 ribu dek?
S4  : ada dalam soal mbak. P  : nah terus kenapa langsung 70 ribu dek? Prosesnya dari mana?
S4  : membaca soal gak tau mbak. P  :  kan  diketahui  adi  bekerja  selama  5  hari,  setiap  hari  bekerja
selama  7  jam  dengan  gaji  10  ribu  per  jam.  Berarti  gimana lanjutannya?
S4  : gak mudeng mbak. P  :  gak  boleh  nyerah  dek,  kan  kamu  udah  nulis  ini  dapet  70  ribu.
Soal nomor 6 ini apa menurutmu susah? S4  : ketoke gak susah mbak, tapi aku gak bisa matematika.
P  : terus ini kenapa 1 hari dikali 8 hari dikali 12 ribu. Padahal dalam soal udah diketahui jelas hlo dek.
S4  : waton itu mbak. P  : terus kenapa 9600 dikali 576000?
S4  : waton mbak. P  : kalau kamu udah kerja 1 hari digaji 20 ribu, kamu bekerja 5 hari?
Berarti 5 hari dapat berapa? S4  : gak mudeng mbak.
P  : kok jawabannya gak tau terus dek, susahnya ada dimana? S4  :  aku  gak  pernah  bisa  ngerjain  soal  matematika  mbak.  Gak  suka
matematika mbak. Berdasarkan  penjelasan  S4,  S4  melakukan  kesalahan  karena  S4  tidak
mengerti  dengan  hal  yang  diketahui  dan  hal  yang  ditanyakan  dalm soal.  S4  bingung  dengan  yang  harus  dituliskan  untuk  hal  yang
diketahui  dan  hal  yang  ditanyakan  dalam  soal.  S4  kesulitan  untuk
menjelaskan prosedur penyelesaian soal. Penyebabnya adalah S4 tidak paham dengan metode penyelesian yang digunakan. S4 tidak memiliki
kemampuan  untuk  melanjutkan  metode  penyelesaian.  S4  tidak  suka dengan pelajaran matematika.
7
Letak  kesalahan  terjadi  karena  tidak  menuliskan  hal  yang  diketahui dan hal yang ditanyakan. Soal nomor 7a, letak kesalahan terjadi karena
S4  tidak  melanjutkan  prosedur  yang  digunakan.  Soal  nomor  7b,  letak kesalahan terjadi karena S4 menuliskan metode yang tidak tepat.
Untuk  mendukung  analisis  data  S4  untuk  soal  nomer  7  maka  perlu adanya  suatu  triangulasi.  Triangulasi  dalam  penelitian  ini  berupa
wawancara.  Berikut  adalah  penggalan  wawancara  terhadap  S4  untuk soal nomor 7.
Penggalan wawancara dengan S4 untuk soal nomor 7: P = Peneliti P  : Dek, coba bacakan kembali soal nomor 7
S4  :  Suatu  olimpiade    matematika  memiliki  aturan  sebagai  berikut.
Jika  jawaban  benar  mendapatkan  nilai  4,  jika  jawaban  salah mendapatkan  nilai  -2,  jika  tidak  dijawab  mendapatkan  nilai  -1.
Soal  olimpiade  tersebut  terdiri  dari  50  soal.  Siswa  A  menjawab 45  soal  dengan  35  soal  berhasil  dikerjakan  dengan  benar.
Berapakah  nilai  siswa  A?  Siswa  B  menjawab  40  soal,  dengan nilai 96. Berapa soal yang berhasil dijawab benar oleh siswa B?
P  : hal yang diketahui dalam soal apa dek yang bisa kamu temukan? S4  :  suatu  olimpiade  matematika  memiliki  aturan  sebagai  berikut,  eh
salah  mbak.  Itu  kan  berarti  baca  soal  ya  sambil  senyum- senyum
S4  : diam sejenak gak ngerti mbak. P  :  itu  hlo  dek  yang  jika  jawaban  benar  dan  seterusnya  itu.  Coba
baca aja. S4  :  jika  jawaban  benar  mendapat  nilai  4,  jika  jawaban  salah
mendapat  nilai  -2,  jika  tidak  dijawab  mendapat  nilai  -1.  Soal olimpiade tersebut terdiri dari 50 soal.
P  : nah, sekarang hal yang ditanyakan apa? S4  : nomor 7a, nilai siswa A mbak. Nomor 7b, eeee diam sejenak
S4  : nomor 7b gak mudeng mbak. P  : jadi yang b itu dicari soal yang berhasil dijawab benar oleh siswa
B dek. S4  : o ya mbak.
P  :  kemaren  kenapa  gak  nulis  hal  yang  diketahui  dan  hal  yang ditanyakan dek?
S4  : sulit mbak, gak nemu. Njuk juga bingung yang mau ditulis apa. P  : coba kamu jelasin hasil pekerjaanmu ini?
S4  : tampak bingung P  :  gimana  dek?  Kamu  bisa  mengerjakan  hlo.  Caranya  mana  dek
kalau soal yang salah ada 10? S4  : gak mudeng mbak.
P  : kalau bilangan bulat positif dikali bilangan bulat negatif apa dek? S4  : lupa mbak.
P  : hayo, ini padahal kamu bisa hlo. Jadi hasilnya itu bilangan bulat
negatif. P  : sekarang yang nomor 7b, apa yang ditanyakan? Coba pahami lagi
S4  :  membaca  ulang  soal  soal  yang  berhasil  dijawab  benar  oleh siswa B mbak?
P  :  nah  pinter,  kenapa  kamu  nulisnya  96  dikurang  4  dek?  Bisa memberikan penjelasan?
S4  : waton mbak. P  : hasilnya apakah 96 dikurang 4 juga 24?
S4  :  salah  mbak,  kemaren  itu  waktunya  udah  mau  habis  jadine  ya waton lagi.
P  : yaudah kalau gitu, penyelesaian yang benar gimana kira-kira? S4  : gak tau mbak, susah ini soalnya.
P  : sekarang kalau kamu lagi ujian nih, ada 40 soal matematika terus kamu hitung yang bisa kamu jawab 25 soal. Berarti yang belum
dijawab ada berapa? S4  : diam 40 dikurang 25 mbak.
P  : nah sama ini juga. Berarti berapa? S4  : 50 dikurang 40 bukan mbak?
P  : benar, njuk seng soal yang dijawab salah berarti gimana? S4  : bingung mbak.
P  : pakai pemisalan dek S4  : pemisalan itu apa mbak?
P  : dimisalkan soal yang berhasil dijawab adalah x berarti soal yang
dijawab salah adalah 40 – x kan?
S4  : tampak bingung susah mbak. Berdasarkan  penjelasan  S4,  S4  kesulitan  menemukan  hal  yang
diketahui  dan  hal  yang  ditanyakan.  S4  bingung  dengan  maksud  yang harus  ditulis  untuk  hal  yang  diketahui  dan  hal  yang  ditanyakan.  S4
tidak  paham  dengan  metode  penyelesaian  yang  digunakan.  Terlihat dari  wajah  S4  yang  tampak  kebingungan  dan  tampak  gugup  untuk
menjawab  pertanyaan  dari  peneliti.  S4  tidak  bisa  dalam  menjelaskan aturan operasi hitung bilangan bulat. Ini berarti S4 tidak paham dengan
materi  bilangan  bulat.  S4  tidak  memiliki  kemampuan  untuk melanjutkan  prosedur.  Soal  nomor  7b,  S4  tidak  bisa  menjawab  cara
yang  benar.  Penyebabnya  S4  tidak  memiliki  kemampuan  yang  baik untuk  menyelesaikan  dengan  metode  penyelesaian  yang  benar.  Pada
saat  wawancara  berlangsung,  ada  siswa  yang  mengatakan  bahwa selama  tes  berlangsung  S4  melakukan  kecurangan  yaitu  melihat
jawaban  teman.  Peneliti  menduga  bahwa  yang  dikatakan  siswa tersebut  benar,  dibuktikan  ketika  peneliti  menanyakan  proses
penyelesaian,  S4  hanya  senyum-senyum  dan  tidak  bisa  menjelaskan padahal  S4  dapat  menuliskan  jawaban  yang  benar  dan  proses
penyelesaian yang benar untuk beberapa soal.
5. Deskripsi data lengkap untuk subjek penelitian 5
Data-data yang ditemukan pada subjek penelitian 5 disajikan dalam tabel berikut.
Nomor Soal
Analisis Data Siswa 1
Letak kesalahan terjadi karena S5 tidak menuliskan hal yang diketahui dan hal yang ditanyakan dalam soal, S5 menuliskan metode yang tidak
tepat dan S5 menuliskan jawaban akhir yang tidak sesuai dengan soal. Untuk  mendukung  analisis  data  S5  untuk  soal  nomer  1  maka  perlu
adanya  suatu  triangulasi.  Triangulasi  dalam  penelitian  ini  berupa wawancara.  Berikut  adalah  penggalan  wawancara  terhadap  S5  untuk
soal nomor 1. Penggalan wawancara dengan S5 untuk soal nomor 1: P = Peneliti
P  : dek, coba bacakan kembali soal nomor 1 S5  :  Mino  mempunyai  sebuah  bilangan  bulat.  Jika  bilangan  tersebut
dikalikan  2  kemudian  ditambah  7,  hasilnya  adalah  bilangan  itu sendiri. Tentukan bilangan tersebut
P  :  nah,  dari  yang  kamu  baca,  coba  temukan  hal  yang  diketahui dalam soal?
S5  : dua dikali dua dikali dua dikali berapa ditambah tujuh hasilnya 7. P  :  dua  dikali  berapa  kamu  bilang,  nah  berapa  disini  maksutnya
untuk apa? S5  : bilangan bulat bu
P  :  udah  bener  dek,  ditambah  tujuh  hasilnya  tujuh  itu  masih  kurang tepat. Coba pahami lagi
S5  : tidak mengerti saya bu. P  :  tapi  kenapa  kamu  bisa  tau  dua  dikali?  Berarti  gimana
lanjutannya? S5  : karena ini ada dua dikali sesudah itu tidak mengerti saya bu.
P  :  yaudah  kalau  begitu,  sekarang  hal  yang  ditanyakan  dalam  soal apa?
S5  : mino mempunyai bilangan bulat P  : yang kamu sebutkan itu hal yang ditanyakan atau membaca ulang
soal? S5  : membaca ulang soal bu.
P  : lalu yang benar gimana? S5  : huhuhuhu tampak takut
S5  : tidak mengerti bu. P  : baca soalnya lagi, itu ada kata-kata tentukan nanti pasti nanti tau
yang ditanyakan apa? S5  : tentukan bilangan bulat itu bu.
P  : nah gimana penyelesaiannya? S5  : tidak mengerti bu.
P  :  keluar  dari  soal  ya,  ada  suatu  bilangan  a  dikurang  4  hasilnya
adalah 3. Berapa bilangan a tersebut? S5  : tidak mengerti bu.
P  : coba kalau ini, berapa hasilnya?
S5  : satu bu. P  : kalau
berapa hasilnya? S5  : tiga bu.
P  :  nah  ini  kenapa  kamu  nulis  dilembar  jawabmu  seperti  ini? menunjuk lembar jawab
S5  : tidak mengerti bu. Itu saya mengerjakan tidak benar bu. Berdasarkan  penjelasan  S5,  S5  tidak  mengetahui  hal  yang  diketahui
dan hal yang ditanyakan dalam soal. S5 tampak ketakutan dan tampak gugup ketika wawancara sedang berlangsung. Penyebabnya adalah S5
tidak  mengusai  materi  bilangan  bulat.  Terbukti  ketika  peneliti memberikan  pertanyaan  mengenai  operasi  bilangan  bulat,  S5
menjawab  pertanyaan  dengan  salah.  S5  juga  tidak  bisa  menjelaskan proses penyelesaian yang dikerjakan S5. Penyebabnya adalah S5 tidak
mengetahui  metode  penyelesaian  yang  benar.  S5  tidak  memiliki kemampuan untuk menyelesaikan soal.
2
Letak kesalahan terjadi karena S5 tidak menuliskan hal yang diketahui dan  hal  yang  ditanyakan  dalam  soal  dan  S5  menuliskan  metode  yang
tidak  tepat.  S5  memilih  menggunakan  rumus  luas  persegipanjang kemudian  ditambah  2  seharusnya  S5  menggunakan  konsep  keliling
persegipanjang  kemudian  dibagi  dengan  2  karena  10  dan  8  habis dibagi 2. S5 menuliskan jawaban akhir yang tidak sesuai dalam soal.
Untuk  mendukung  analisis  data  S5  untuk  soal  nomer  2  maka  perlu adanya  suatu  triangulasi.  Triangulasi  dalam  penelitian  ini  berupa
wawancara.  Berikut  adalah  penggalan  wawancara  terhadap  S5  untuk soal nomor 2.
Penggalan wawancara dengan S5 untuk soal nomor 2: P = Peneliti P  : dek, coba bacakan kembali soal nomor 2
S5  :  tutik  mempunyai  taman  berbentuk  persegipanjang  dengan
panjang dan  lebar    .  Ia  menanami  tanaman  bunga  di
sekeliling taman itu. Tiap pojok taman ditanami sebuah tanaman bunga. Jarak tanaman bunga ke tanaman bunga yang lain adalah
.  Berapa  banyak  tanaman  bunga  yang  diperlukan  untuk menanami keliling taman itu?
P  : informasi apa yang ada dalam soal nomor 2 dek? P  :  kenapa  dek,  gak  usah  takut  Dalam  soal  nomor  2  hal  yang
diketahuinya apa? S5  : tidak mengerti bu.
P  :  coba  pahami  lagi  soalnya,  contohnya  hal  yang  diketahui  dalam soal  nomor  2  yaitu  taman  berbentuk  persegipanjang  dengan
panjang 10m dan lebar 8m, terus apa lagi yang lain dek? S5  : saya boleh membaca lagi bu?
S5  : tidak mengerti bu. P  : sekarang hal yang ditanyakan dalam soal apa?
S5  : tidak mengerti bu. P  :  tadi  udah  dikasih  tau  mbak  asri  kan,  hal  yang  ditanyakan  pasti
ada kalimat tanya. Nah coba pahami lagi S5  : berapa banyak tanaman bunga yang diperlukan  untuk menanami
keliling taman itu? P  :  sekarang  kenapa  kamu  menulis  langkah  ini?  menunjuk  ke
lembar jawab S5  : itu kemaren ditulis temen bu.
P  : coba sekarang proses penyelesaian yang benar gimana? S5  : tampak takut
S5  : tidak mengerti bu. P  :  menanami  tanaman  kan  di  sekeliling  kan,  dan  karena  tiap  pojok
ditanami satu tanaman berarti bisa pakai apa rumusnya? S5  : tidak mengerti bu.
P  :  disitu  juga  ada  kata  kuncinya  dek.  Menanami  tanaman  di  titik- titik. Titik-titiknya apa coba?
S5  : tidak mengerti bu. P  : rumus keliling persegipanjang apa dek?
S5  : sisi dikali sisi. P  : salah dong dek.
S5  : hah. tampak takut S5  : tidak mengerti bu.
P  : rumus luas persegipanjang apa dek? S5  : tampak gugup
S5  : tidak mengerti bu. Berdasarkan  penjelasan  S5,  S5  kesulitan  untuk  menjawab  pertanyaan
yang  diberikan  peneliti.  S5  tampak  ketakutan  dan  gugup  bahkan terkadang  hampir  kebingungan  sendiri.  Penyebabnya  adalah  S5  tidak
mengetahui  hal  yang  diketahui  dan  hal  yang  ditanyakan.  S5  tidak memiliki  kemampuan  untuk  menyelesaikan  soal.  S5  tidak  memahami
metode penyelesaian yang digunakan. S5 tidak paham definisi luas dan keliling pesegipanjang.
3
Letak kesalahan terjadi karena S5 tidak menuliskan hal yang diketahui
dan  hal  yang  ditanyakan  dalam  soal  dan  S5  menuliskan  metode penyelesaian yang tidak tepat.
Untuk  mendukung  analisis  data  S5  untuk  soal  nomer  3  maka  perlu adanya  suatu  triangulasi.  Triangulasi  dalam  penelitian  ini  berupa
wawancara.  Berikut  adalah  penggalan  wawancara  terhadap  S5  untuk soal nomor 3.
Penggalan wawancara dengan S5 untuk soal nomor 3: P = Peneliti P  : dek, coba bacakan kembali soal nomor 3
S5  :  dira  akan  membangun  sebuah  pagar  yang  terdiri  dari  papan-
papan  dengan  ukuran pada  sebidang  tanah.  Tanah
tersebut  berbentuk  persegi  dengan  panjang  masing-masing  sisi . Berapakah luas bidang tanah itu? Berapakah banyak papan
yang  dibutuhkan?  Jika  harga  papan  Rp  27.750,00  per  meter persegi, hitunglah harga keseluruhan papan yang dibutuhkan.
P  : sekarang coba temukan hal yang diketahui dalam soal ya dek S5  :  dira  akan  membangun  sebuah  pagar  yang  teridiri  dari  papan-
papan dengan ukuran 1meter kali 1 meter pada sebidang tanah. S5  : oh tidak bu, saya salah. Saya membaca soal.
S5  : hal yang diketahui, hal yang diketahui. P  : iya dek, gimana? Gak usah takut, pelan-pelan aja.
S5  : ukuran satu meter kali satu meter. P  : siapa dek yang mempunyai ukuran satu meter kali satu meter?
S5  : tampak bingung. P  : papan dek pada sebidang tanah, terus berapa ukuran tanah itu?
S5  : tidak mengerti bu. P  : sekarang hal yang ditanyakan dalam soal apa?
S5  : tidak mengerti bu. P  : itu hlo dek yang di a, b sama c. Coba sebutkan
S5  : huhuhu tampak ketakutan S5  : ini bu? sambil menunjuk soal
P  : iya bener. S5  :  berapa  luas  bidang  tanah  itu,  berapa  banyak  papan  yang
dibutuhkan,  jika  harga  papan  dua  puluh  ribu  tujuh  ratus  tujuh puluh lima, hitunglah harga keseluruhan papan.
P  : sekarang kamu kenapa nulis seperti ini dek? sambil menunjuk ke lembar jawab
S5  : tidak mengerti bu. P  : disitu udah tertulis jelas dek, berapa luas bidang tanah itu, berarti
pakai rumus apa? S5  : tidak mengerti bu.
P  : yang nomor 3a gimana dek? S5  : tidak mengerti bu.
P  : rumus luas persegi apa dek? S5  : luas bu? tidak mengerti bu.
P  : kalau sisi dikali sisi berarti mencari rumus apa dek? S5  : oh iya bu, rumus luas persegi bu.
P  : yang nomor 3b penyelesaiannya gimana dek? S5  : tidak mengerti saya bu.
P  :  papan  tersebut  diletakkan  disebelah  tengah  pinggir  tanah  atau
mana?
S5  : diam tidak mengerti bu. P  : yang nomor 3c bagaimana dek?
S5  : tidak mengerti bu. P  : kalau  kamu membeli 4 buah pensil, satu pensil  seharga dua ribu
rupiah, berarti kamu harus membayar berapa? S5  : tidak mengerti bu.
Berdasarkan  penjelasan  S5,  S5  kesulitan  untuk  menjawab  pertanyaan yang  diberikan  peneliti.  S5  tampak  ketakutan  dan  gugup  bahkan
terkadang  hampir  kebingungan  sendiri.  S5  kesulitan  untuk menjelaskan  hal  yang  diketahui  dan  hal  yang  ditanyakan,  perlu
bimbingan  dari  peneliti  agar  S5  mampu  menjawab.  S5  salah  dalam menyelesaikan  soal  karena  S5  tidak  memiliki  kemampuan  untuk
menyelesaikan  soal.  S5  tidak  mengetahui  metode  penyelesaian  yang benar. S5 tidak paham definisi luas dan keliling persegi.
4
S5  hanya  menuliskan  230560°C  pada  lembar  jawabannya  sehingga peneliti menganggap S5 tidak bisa mengerjakan soal nomor 4.
Untuk  mendukung  analisis  data  S5  untuk  soal  nomer  4  maka  perlu adanya  suatu  triangulasi.  Triangulasi  dalam  penelitian  ini  berupa
wawancara.  Berikut  adalah  penggalan  wawancara  terhadap  S5  untuk soal nomor 4.
Penggalan wawancara dengan S5 untuk soal nomor 4: P = Peneliti P  : dek, kenapa kamu gak mengerjakan soal nomor 4?
S5  : susah bu. P  : tolong bacakan soalnya kembali ya dek.
S5  : suhu  hari  Senin dibawah 0°C, suhu  hari Selasa  lebih dingin 8°C
dari  hari  Senin,  suhu  hari  Rabu  lebih  dingin  12°C  dari  hari Selasa,  suhu  hari  Kamis  lebih  panas  2°C  dari  hari  Rabu,  suhu
hari  Jumat  lebih  -7°C,  suhu  hari  Jumat  lebih  panas  15°C  dari Kamis. Berapa derajatkah suhu di kota itu pada hari Senin?
P  : coba temukan hal yang diketahui dalam soal? S5  : tidak mengerti bu.
P  : harus mengerti dek. Jangan menyerah coba. S5  : huhuhu tampak takut
P  : yaudah kalau gitu, hal yang ditanyakan dalam soal apa? S5  : tidak mengerti bu.
P  : kalau hari ini suhunya 4 derajat  celcius, terus  suhu  hari  kemarin
itu 4 derajat lebih panas, berarti suhu hari kemarin berapa? S5  : tidak mengerti bu.
P  :  yaudah kalau gitu lanjut soal nomor 5 ya. Berdasarkan  penjelasan  S5,  S5  tidak  bisa  mengejakan  soal  nomor  4.
S5  kesulitan  untuk  menjawab  pertanyaan  dari  peneliti.  Penyebabnya adalah  S5  tidak  memiliki  kemampuan  untuk  menyelesaikan  soal
nomor  4.  S5  tidak  memiliki  kemampuan  untuk  menuliskan  metode penyelesaian  yang  tepat.  S5  tidak  paham  dengan  materi  penerapan
bilangan bulat pada suhu.
5
S5 hanya menuliskan 688 pada lembar jawabannya. Peneliti menganggap S5 tidak mengerjakan soal nomor 5.
Untuk  mendukung  analisis  data  S5  untuk  soal  nomer  5  maka  perlu adanya  suatu  triangulasi.  Triangulasi  dalam  penelitian  ini  berupa
wawancara.  Berikut  adalah  penggalan  wawancara  terhadap  S5  untuk soal nomor 5.
Penggalan wawancara dengan S5 untuk soal nomor 5: P = Peneliti P  :   dek, kenapa kamu gak mengerjakan soal nomor 5?
S5  : susah bu. P  : tolong bacakan kembali soalnya ya dek.
S5  :  dalam  sebuah  pertandingan  tertentu,  empat  anggota  dalam  1  tim
mendapatkan nilai 684, -283, 794, dan -507. Berapa jumlah nilai yang  diperoleh  tim  tersebut?  Jika  nilai  tim  tersebut  harus
mencapai  1000  untuk  melaju  ke  babak  selanjutnya,  berapa  nilai yang mereka butuhkan sebagai tambahan?
P  : 1 tim tersebut mendapat nilai berapa? S5  : bagaimana bu, saya tidak bisa bu.
P  : coba baca dan pahami baik baik soalnya dek. S5  : bingung saya ibu
P  :  yasudah  dek,  terus  hal  yang  ditanyakan  apa  dari  yang  nomor  5a
ini? S5  : dibaca ini bu?
P  : iya. S5  : berapa jumlah nilai yang diperoleh tim tersebut?
P  : nah, jadinya proses penyelesaian gimana? S5  : huhuhu tampak takut tidak mengerti bu.
P  : ini kan jumlah, berarti ditambah atau dikurang? S5  : jumlah itu ditambah.
P  : iya, terus gimana? S5  : tidak mengerti bu.
P  : coba kalau
? S5  : 1 bu.
P  : kalau ?
S5  : 4 bu. P  : kalau
? S5  : tidak mengerti bu.
P  : yaudah kalau gitu, nomor 5b hal yang ditanyakan apa? S5  : saya baca bu ini? menunjuk ke soal
P  : iya boleh. S5  :  jika  nilai  tim  tersebut  harus  mencapai  1000  untuk  melaju  ke
babak  selanjutnya,  berapa  nilai  yang  mereka  butuhkan  sebagai tambahan?
P  : nah, berarti gimana caranya? S5  : tidak mengerti bu.
P  : kalau , nilai x berapa dek?
S5  : tidak mengerti bu.
P  : yaudah kalau tidak mengerti, lanjut nomor lain ya. Berdasarkan  penjelasan  S5,  S5  perlu  bimbingan  dari  peneliti  untuk
menjawab pertanyaan yang diberikan peneliti. S5 tidak paham dengan materi  bilangan  bulat.  S5  tidak  memiliki  kemampuan  untuk
mengetahui  metode  penyelesaian  yang  benar.  Hal  ini  yang menyebabkan S5 tidak mengerjakan soal nomor 5.
6 S5 tidak mengerjakan soal nomor 6.
Untuk  mendukung  analisis  data  S5  untuk  soal  nomer  6  maka  perlu adanya  suatu  triangulasi.  Triangulasi  dalam  penelitian  ini  berupa
wawancara.  Berikut  adalah  penggalan  wawancara  terhadap  S5  untuk soal nomor 6.
Penggalan wawancara dengan S5 untuk soal nomor 6: P = Peneliti P  : dek, kenapa kamu gak ngerjain soal nomor 6?
S5  : susah bu. P  : tolong bacakan kembali soalnya dek.
S5  :  Untuk mengisi  liburan  sekolah Adi dan Budi bekerja  serabutan.
Adi  bekerja  selama  5  hari,  setiap  hari  bekerja  selama  7  jam dengan  gaji  Rp.  10.000,00  perjam.  Sedangkan  Budi  bekerja
selama 6 hari, setiap hari bekerja  selama 8 jam dengan  gaji Rp. 12.000,00 perjam. Tentukan jumlah gaji yang diterima oleh Adi
dan  Budi  seluruhnya  selama  mereka  bekerja  di  perusahaan tersebut?
P  :  dibantuin  mbak  asri  ya,  coba  temukan  hal  yang  diketahui  dalam soal
S5  : tidak mengerti bu. P  : pahami baik-baik coba.
S5  : huhuhu tampak takut P  : kalau hal yang ditanyakan dalam soal apa?
S5  : tidak mengerti bu. P  :  kalau  saya  bekerja  satu  hari  dengan  gaji  50  ribu,  4  hari  saya
mendapatkan gaji berapa dek? S5  : 4 hari 4 hari bu? Tidak mengerti bu.
P  : yaudah kalau gitu lanjut nomor 7 aja dek. Berdasarkan  penjelasan  S5,  S5  tidak  memiliki  kemampuan  untuk
menyelesaikan  soal  dan  tidak  paham  dengan  materi  penerapan bilangan  bulat.  Dibuktikan  dengan  jawaban  dari  pertanyaan  yang
diberikan  peneliti,  S5  kesulitan  untuk  menjawab  pertanyaan  dari peneliti. Akibatnya S5 tidak bisa mengerjakan soal nomor 6.
7
Letak kesalahan terjadi karena S5 tidak menuliskan hal yang diketahui dan  hal  yang  ditanyakan  dalam  soal  dan  S5  menuliskan  metode  yang
tidak tepat. Untuk  mendukung  analisis  data  S5  untuk  soal  nomer  7  maka  perlu
adanya  suatu  triangulasi.  Triangulasi  dalam  penelitian  ini  berupa wawancara.  Berikut  adalah  penggalan  wawancara  terhadap  S5  untuk
soal nomor 7. Penggalan wawancara dengan S5 untuk soal nomor 7: P = Peneliti
P  : dek, coba bacakan kembali soal nomor 7 ya S5 : suatu olimpiade  matematika memiliki aturan sebagai berikut. Jika
jawaban  benar  mendapatkan  nilai  4,  jika  jawaban  salah mendapatkan  nilai  -2,  jika  tidak  dijawab  mendapatkan  nilai  -1.
Soal olimpiade tersebut terdiri dari 50 soal. Siswa A menjawab 45 soal dengan 35 soal berhasil dikerjakan dengan benar. Berapakah
nilai  siswa  A?  Siswa  B  menjawab  40  soal,  dengan  nilai  96. Berapa soal yang berhasil dijawab benar oleh siswa B?
P  : kemaren kenapa gak nulis hal yang diketahui dan ditanyakan dek? S5 : tidak mengetahui saya bu.
P  : kalau di asrama suka mengerjakan soal-soal matematika gak dek? Soal cerita mungkin.
S5 : jarang bu. P  : sekarang menurut kamu, hal yang diketahui dalam soal apa dek?
S5 : suatu olimpiade matematika memiliki aturan sebagai berikut. S5 : oh tidak tidak bu. Saya membaca soal berarti salah.
S5 :  hmmm..hal  yang  diketahui,  hal  yang  diketahui  adalah,  hal  yang
diketahui  adalah  jika  jawaban  benar  mendapatkan  nilai  4,  jika jawaban  salah  mendapat  nilai  negatif  2,  jika  tidak    dijawab
mendapat nilai negatif 1. P  : jumlah soalnya ada berapa?
S5 : tunggu sebentar bu, jadi jumlah soal terdapat 50 soal. P  : nah bener, menurut kamu hal yang ditanyakan dalam soal apa?
S5 : huhuhu tampak takut P  : yang ini dek sambil menunjuk soal baca aja deh.
S5 :  berapakah  nilai  siswa  A  dan  berapa  soal  yang  berhasil  dijawab
benar oleh siswa B. P  : kamu kenapa pakai cara ini dek di lembar jawabmu?
S5 :  saya  tidak  mengerti  bu,  saya  tidak  bisa  mengerjakan  jadi  saya menulis seperti itu.
P  : dari 45 ke 50 berarti dikurang atau dijumlah dek? S5 : iya ibu, jawaban seharusnya dikurang berarti 50 kurang 45 adalah
5. P  : 5 dikali negatif 1 dek, hasilnya berapa?
S5 : oh negatif 5 ibu. P  : dari 45 soal tersebut kamu bisa mengerjakan dengan benar 35 soal
benar, berarti dikali 4 hasilnya berapa? Coret coret gak pa pa dek. S5 : 140 ibu.
P  : sekarang soal yang salah berarti berapa dikurang berapa? S5 : 50 dikurang 45 benar tidak bu?
P  : salah donk. 45 dikurang 35 lalu hasilnya dikali  negatif 2. Jadinya
berapa? S5 : 45 dikurang 35 10 bu, kemudian saya kali negatif 2 mendapatkan
negatif 20 bu. P  : nah terus negatif 5, 140 dan  negatif 20 diapakan dek operasinya?
Jumlah atau kurang?
S5 : Oh Tuhan tampak takut P  : gak usah takut dek, gimana coba?
S5 : tidak mengerti bu P  :
berapa dek? S5 : negatif 115 bu.
P  : salah dek, yaudah sekarang yang 7b gimana? S5 : saya tidak mengerti bu karena soal nomor 7 susah.
P  : mbak asri tanya coba, nilai 96 itu untuk soal yang dijawab benar,
dijawab salah atau tidak dijawab? S5 :  tidak mengerti saya bu.
Berdasarkan penjelasan S5, perlu adanya bantuan dari peneliti agar S5 bisa menjelaskan hal  yang diketahui dan hal  yang ditanyakan. Hal ini
disebabkan  karena  S5  tidak  memiliki  kemampuan  berpikir  yang  baik. S5  tidak  menuliskan  hal  yang  diketahui  dan  hal  yang  ditanyakan
karena  S5  tidak  mengetahui  hal  yang  diketahui  dan  hal  yang ditanyakan dalam soal. S5 tidak mengetahui metode penyelesaian yang
benar  sehingga  S5  melakukan  kesalahan  dalam  soal  nomor  7. Penyebab  yang  lain    adalah  S5  tidak  memiliki  kemampuan  untuk
menyelesaikan soal. S5 tidak paham dengan materi bilangan bulat. S5 jarang mengerjakan soal-soal matematika terlebih soal-soal cerita.
D. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi
1. Subjek Penelitian 1
Dengan  membandingkan  hasil  pekerjaan  tertulis  S1  dengan  hasil wawancara,  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  ada  beberapa  jenis
kesalahan yang dilakukan oleh S1.
Nomor Soal
Hasil Pekerjaan Subjek Bukti
4 P  :  Tunggu  dulu,  kamu
bilang suhu
hari Jumat  lebih  -7°C,  di
cerna bener-bener
coba S1  : diam sejenak suhu di
hari  Jumat  itu  7°C mbak.
P  :  kenapa  jawabanmu seperti
ini dek?
menunjuk lembar
jawab S1  :  kemaren  udah  gak
fokus  mbak.  hla  wes bingung
je mbak,
S1 melakukan
jenis kesalahan
memahami soal, kesalahan transformasi, kesalahan  keterampilan  proses  dan
kesalahan menuliskan jawaban akhir. yaudah  njuk  tak  tulis
gitu  aja.  Waktunya juga  udah  mau  habis
mbak.
P  : coba
lihat hasil
pekerjaan  nomor  1, disitu
kamu bisa
mengubah  ke  dalam kalimat
matematika kan,  nah  coba  kira-
kira  nomor  4  ini bagaimana
penyelesaiannya?
S1  :  enggak  tau  aku  mbak. Bingung.
Penyebab  S1  melakukan  kesalahan  sesuai  dengan  hasil  wawancara, yaitu  S1  tidak  teliti  menemukan  hal  yang  diketahui.  Awalnya
kemungkinan S1 melakukan kesalahan adalah S1 tidak paham maksud hal  yang  diketahui  dalam  soal  dan  S1  mengerjakan  dengan  tergesa-
gesa  tetapi  menurut  hasil  wawancara  penyebab  S1  melakukan kesalahan  adalah  S1  tidak  memiliki  kemampuan  mengubah  hal  yang
diketahui  ke  dalam  kalimat  matematika.  S1  tergesa-gesa  dalam menyelesaikan  soal  nomor  4  dan  konsentrasi  yang  tidak  fokus  untuk
menyelesaikan soal.
7
S1 melakukan jenis kesalahan kesalahan transformasi,  kesalahan  keterampilan
proses dan
kesalahan menuliskan
jawaban akhir. P  :  mungkin  gak  dek
pakai pemisalan
seperti nomor 1? S1  : bisa po mbak?
P  :  iya  bisa  dek.  Kan jumlah
soal yang
dijawab  benar  belum diketahui,
berarti dimisalkan  x.  Njuk
yang soal
dijawab salah gimana dek?
S1  : gak mudeng mbak. P  :  nah  pinter,  berarti
yang 7b itu gimana? S1  : gak mudeng mbak.
P  :  diubah  ke  kalimat matematika dek. Coba
gimana? S1  : diam sejenak gimana
mbak. Aku gak bisa.
Penyebab  S1  melakukan  kesalahan  sesuai  dengan  hasil  wawancara, yaitu  S1  tidak  mengetahui  metode  penyelesaian  yang  benar  yaitu
dengan memisalkan soal yang berhasil dijawab benar adalah x.
2. Subjek Penelitian 2
Dengan  membandingkan  hasil  pekerjaan  tertulis  S2  dengan  hasil wawancara,  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  ada  beberapa  jenis
kesalahan yang dilakukan oleh S2.
Nomor Soal
Hasil Pekerjaan Subjek Bukti
1
S2 melakukan jenis kesalahan transformasi.
P  :  lalu  kenapa  kamu bilang “terus ada 2
jadi  x  nya  aku kurang
2 kali?
Kenapa gak
tambah atau
mungkin  bagi  atau kali?
S2  : diam
sejenak bingung mbak.
Penyebab  S2  melakukan  kesalahan  sesuai  dengan  hasil  wawancara, yaitu  S2  tidak  paham  dengan  sifat  operasi  bilangan.  S2  memberikan
argumentasi  yang  tidak  dapat  dipertanggungjawabkan  berdasarkan sifat operasi matematika yang benar.
3
Soal  nomor  3a,  S2  melakukan  kesalahan transformasi.
Soal nomor
3b, S2
melakukan kesalahan
transformasi, kesalahan
keterampilan proses
dan kesalahan  menuliskan  jawaban  akhir.  Soal
P:  kenapa  kamu  gak nulis  rumusnya  dek?
Penting hlo dek. S2 : gak biasa je mbak.
P  :  kenapa  bisa  gitu? definisi luas sendiri
itu apa? S2  : sisi dikali sisi.
P  :  itu  kan  rumusnya dek.  Padahal  kalau
mencari banyaknya papan,
apakah pakai luas?
S2  :  diam  sejenak  iya mbak.
P  :  seharusnya  pakai keliling.
Kalau