Sedangkan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Content Analysis, yaitu melakukan analisis isi dokumen secara terperinci
dengan mengambil sari dari dokumen yang menjadi sumber data baik dari buku-buku atau dokumen yang berisi tentang hukum positif atau
hukum Islam yang sesuai dengan kajian skripsi ini. b.
Comparative Analysis, yaitu melakukan analisis perbandingan dalam dua hal yang berbicara pada substansi yang sama.
E. Teknik Penulisan
Teknik penulisan dalam skripsi ini berpedoman pada buku Pedoman Penulisan Skripsi yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2012.
F. Sistematika Penulisan
Secara keseluruhan persoalan yang akan dibahas dalam skripsi ini akan penulis sajikan atau paparkan dalam 5 Bab, diantaranya:
Bab I Membahas tentang pendahuluan. Pada bab ini memuat uraian tentang
aspek-aspek rancangan pelaksanaan penelitian yang terdiri dari sub-sub bab tentang latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, tekhnik penulisan dan sistematika penulisan.
Bab II Membahas tentang pengertian berpakaian muslim dan muslimah,tata
cara berpakaian muslim dan muslimah, perinsip-perinsip berpakaian muslim dan muslimah dan fungsi berpakaian muslim dan muslimah.
Bab III Membahas tentang Peraturan Daerah nomor 4 tahun 2005 di Kabupaten
Pesisir selatan, otonomi daerah dan kebijakan publik. Bab IV
Membahas tinjauan yuridis tentang kewajiban berpakaian muslim dan muslimah dalam Peraturan Daerah nomor 4 tahun 2005 di Kabupaten
Pesisir Selatan. Bab V
Pada bab ini sebagaimana umumnya dalam setiap karya ilmiah lazim dibuat suatu penutup yang berupa kesimpulan dari beberapa persoalan
yang dibahas dan saran dari penulis untuk masyarakat umum.
12
BAB II BERPAKAIAN MUSLIM DAN MUSLIMAH MENURUT HUKUM ISLAM
A. Pengertian Bepakaian Muslim dan Muslimah
Pengertian berpakaian Muslim dan Muslimah adalah untuk menutup semua aurat baik itu laki-laki dan Perempuan. Aurat berasal dari bahasa Arab, Aurat
artinya “an naqsu” atau keaiban. Menurut istilah fiqih aurat adalah bagian tubuh
seseorang yang wajib ditutupi dari pandangan. Dalam kamus dijelaskan bahwa Aurat adalah hal yang jelek untuk dilihat atau sesuatu yang memalukan bila
dilihat. Menurut syara’ yang dikatakan aurat adalah sesuatu yang diharamkan Allah untuk diperlihatkan kepada orang lain yang tidak dihalalkan Allah untuk
melihatnya. Dalam kejadiannya, manusia dilahirkan kemuka bumi salah satunya
membawa potensi malu terhadap lingkungannya dimana ia tinggal. Oleh untuk menutupinya rapat-rapat, karena jika tidak bisa menutupinya maka aib yang ada
pada dirinya akan diketahui orang lain. Karena itu, untuk menutupi malunya manusia berusaha semaksimal mungkin secara lahiriah manusia berusaha
melindungi tubuhnya dari berbagai macam gangguan, maka dari itu busana merupakan sesuatu yang mendasar baginya untuk menjaga gangguan tersebut.
Bagaimanapun usaha untuk selalu menutup tubuh itu akan selalu ada walaupun dalam bentuk yang sangat minim atau terbatas sesuai dengan kemampuan
hidupnya, raga dan akal manusia.