Pelaksanaan lesson study Lesson Study

cermat. Fokus yang paling utama dari lesson study adalah pengembangan dan pembelajaran yang dilakukan siswa, misalnya hal-hal yang berkaitan dengan aktivitas, partisipasi, serta kondisi dari setiap siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Dengan demikian, pusat perhatian tidak lagi hanya tertuju pada bagaimana cara guru mengajar. 4 Observasi pembelajaran secara langsung. Observasi langsung boleh dikatakan merupakan jantungnya lesson study. Untuk menilai kegiatan pengembangan dan pembelajaran yang dilaksanakan siswa tidak cukup dilakukan hanya dengan cara melihat dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Lesson Plan atau hanya melihat dari tayangan video, namun juga harus mengamati proses pembelajaran secara langsung. Sehingga data yang diperoleh tentang proses pembelajaran akan jauh lebih akurat dan utuh, sampai hal-hal yang detail.

3. Manfaat lesson study

Lesson study memiliki beberapa manfaat, yaitu : 1 mengurangi keterasingan guru dari komunitasnya dalam perencanaan, pelaksanaan pembelajaran dan perbaikannya, 2 membantu guru untuk mengobservasi dan mengkritisi pembelajarannya, 3 memperdalam pemahaman guru tentang materi pelajaran, cakupan dan urutannya, 4 membantu guru dalam peningkatan yang memfokuskan pada seluruh aktivitas belajar siswa, 5 meningkatkan kolaborasi antar sesama guru dalam pembelajaran, 6 meningkatkan mutu guru dan mutu pembelajaran yang pada gilirannya berakibat pada peningkatan mutu lulusan, 7 memberi kesempatan kepada guru untuk membuat bermakna ide-ide pendidikan dalam praktek pembelajarannya, sehingga guru dapat mengubah perspektif tentang pembelajaran, dan belajar praktek pembelajaran dari perspektif siswa, dan 8 mempermudah guru berkonsultasi kepada pakar dalam hal pembelajaran atau kesulitan materi pelajaran Sukirman 2006.

4. Pelaksanaan lesson study

Pelaksanaan lesson study di bagi menjadi 8 tahapan berdasarkan pada banyaknya kegiatan yang diperlukan, yaitu: 1 Pemilihan topik lesson study. 2 Melakukan reviu silabus untuk mendapatkan kejelasan tujuan pembelajaran untuk topik tersebut dan mencari ide-ide dari materi yang ada dalam buku pelajaran. Selajutnya bekerja dalam kelompok untuk menyusun rencana pembelajaran. 3Setiap tim yang telah menyusun rencana pembelajaran menyajikan atau mempresentasikan rencana pembelajarannya, sementara kelompok lain memberi masukan, sampai akhirnya diperoleh rencana pembelajaran yang lebih baik. 4 Guru model yang ditunjuk oleh kelompok menggunakan masukan-masukan tersebut untuk memperbaiki rencana pembelajaran. 5 Guru model mempresentasikan rencana pembelajarannya di depan semua anggota kelompok lesson study untuk mendapatkan balikan. 6 Guru model memperbaiki kembali secara lebih detail rencana pembelajaran dan mengirimkan pada semua guru anggota kelompok, agar mereka tahu bagaimana pembelajaran akan dilaksanakan di kelas. 7 Para guru dapat mempelajari kembali tentang rencana pembelajaran tersebut dan mempertimbangkannya dari berbagai aspek pengalaman pembelajaran yang mereka miliki, khususnya difokuskan pada hal-hal yang penting seperti : hal-hal yang akan dilakukan guru, pemahaman siswa, proses pemecahan oleh murid, dan kemungkinan yang akan terjadi dalam implementasi pembelajarannya. 8 Guru model melaksanakan rencana pembelajaran di kelas, sementara guru yang lain bersama dosenpakar mengamati sesuai dengan tugas masing-masing untuk memberi masukan pada guru. Pertemuan refleksi segera dilakukan secepatnya kegiatan pelaksanaan pembelajaran, untuk memperoleh masukan dari guru observer, dan akhirnya komentar dari dosen atau pakar luar tentang keseluruhan proses serta saran sebagai peningkatan pembelajaran, jika mereka mengulang di kelas masing- masing atau untuk topik yang berbeda Robinson 2006, diacu dalam Susilo et al 2009. Berdasarkan kolaborasi antara tim lesson study Jepang dan US pada tahun 2003 diperoleh bahwa : “Our findings suggest that to benefit from lesson study teachers will first need to learn how to apply critical lenses to their examination of lessons. We describe three such lenses e.g. the researcher lens and their role in making lesson study powerful. Three lenses are 1. Developing meaningful and researchable hypotheses and the means for testing them. 2. Relying on concrete evidence to support the research process. 3. Generalizing findings .” Fernandes 2003 Di Indonesia implementasi lesson study telah dilakukan sejak tahun 2006 oleh IMSTEP-JICA Indonesia Mathematic and Science Teacher Education Project- Japan International Cooperation Agency program kerjasama peningkatan mutu pendidikan antara Universitas Pendidikan Indonesia UPI, Universitas Negeri Yogyakarta UNY dan Universitas Negeri Malang UM dengan Jepang. Saito, dkk 2005 mengenalkan lesson study yang berorientasi pada praktik. Lesson study yang dilaksanakan tersebut terdiri atas 3 tahapan pokok, yakni: 1 Merencanakan pembelajaran dengan penggalian akademis pada topik dan alat-alat pembelajaran yang digunakan, yang selanjutnya disebut tahap Plan. 2 Melaksanakan pembelajaran yang mengacu pada rencana pembelajaran dan alat-alat yang disediakan, serta mengundang rekan-rekan sejawat untuk mengamati. Kegiatan ini disebut tahap Do. 3 Melaksanakan refleksi melalui berbagai pendapattanggapan dan diskusi bersama pengamatobserver. Kegiatan ini disebut tahap See Gardner. 2008. Tahapan tersebut disajikan pada Gambar 1 di bawah ini : Gambar 1. Tahapan Lesson Study

5. Hambatan implementasi lesson study dan solusinya