15
c. Macam-macam Paragraf
Dalam sebuah karangan, paragraf dapat dilihat dari segi letak kalimat utama, jenis, dan teknik pemaparan. Ketiga segi itu
membedakan nama-nama paragraf yang terdapat dalam karangan. Dilihat dari segi letak kalimat utama, paragraf dibedakan atas
paragraf deduktif, induktif, dan campuran Soedjito dalam Doyin dkk 2009:55.
1 Paragraf Deduktif
Paragraf dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat utama. Kemudian diikuti dengan kalimat-
kalimat penjelas yang berfungsi menjelaskan kalimat utama. Paragraf ini biasanya dikembangkan dengan metode berpikir
deduktif, dari yang umum ke yang khusus. Dengan cara menempatkan gagasan pokok pada awal
paragraf, ini akan memungkinkan gagasan pokok tersebut mendapatkan penekanan yang wajar. Paragraf semacam ini
biasa disebut dengan paragraf deduktif, yaitu kalimat utama terletak di awal paragraf.
2 Paragraf Induktif
Paragraf ini dimulai dengan mengemukakan penjelasan- penjelasan atau perincian-perincian, kemudian ditutup dengan
kalimat utama. Paragraf ini dikembangkan dengan metode berpikir induktif, dari hal-hal yang khusus ke hal yang umum.
16
Ciri-ciri Paragraf Induktif a
Terlebih dahulu menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus. b
Kemudian, menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa- peristiwa khusus.
c Kesimpulan terdapat di akhir paragraf.
d Kalimat utama paragraf induktif terletak di akhir paragraf.
e Kalimat penjelas terletak sebelum kalimat utama, yakni yang
mengungkapkan peristiwa-peristiwa khusus. 3
Paragraf Gabungan atau Campuran Pada paragraf ini kalimat topik ditempatkan pada bagian
awal dan akhir paragraf. Dalam hal ini kalimat terakhir berisi pengulangan dan penegasan kalimat pertama. Pengulangan ini
dimaksudkan untuk lebih mempertegas ide pokok karena penulis merasa perlu untuk itu. Jadi pada dasarnya paragraf campuran
ini tetap memiliki satu pikiran utama, bukan dua.
d. Teknik pengembangan paragraf
Secara garis besar teknik pengembangan paragraf ada dua macam. Teknik pertama, menggunakan “ilustrasi”. Apa yang
dikatakan kalimat topik dilukiskan dan digambarkan dengan kalimat- kalimat penjelas. Contoh pengembangan paragraf dengan ilustrasi:
“Waktu matahari sudah tidak terik lagi, kami mengadakan patroli untuk menyelidiki bekas-bekas konvoi yang kami
17
ledakkan. Banyak sisa-sisa bekas keributan dan kematian. Macam-macam yang masih tercecer di sana. Kami menemukan
sepucuk pistol yang waktu itu masih asing bagi kami. Mulyadi yang pertama melihat pistol itu, tapi kami anggap milik bersama.”
Teknik kedua, dengan “analisis”, yaitu apa yang dinyatakan kalimat topik dianalisis secara logis sehingga pernyataan tadi
merupakan suatu yang meyakinkan. “ Ada dua komponen utama yang sangat berperan dalam
menumbuhkan aktivitas pada diri siswa. Pertama orangtua yang merupakan figur paling dekat dengan anak. Oleh karena itu di
dalam lingkungan keluarga dapat ditanamkan sedini mungkin keleluasaan mengemukakan pendapat. Kedua, guru sebagai
motivator dan pembimbing di sekolah. Guru dapat memotivasi siswa untuk aktif dengan memberikan kesempatan siswa
berbicara. Guru juga dapat menggunakan berbagai metode pebelajaran yang menuntut siswa untuk mengemukakan
pendapat.” Dalam praktik pengembangan paragraf, kedua teknik diatas
dapat dirinci menjadi beberapa cara praktis, diantaranya: 1
Pengembangan paragraf dengan memaparkan hal-hal khusus. 2
Pengembangan paragraf dengan pemberian contoh. 3
Pengembangan paragraf dengan menampilkan fakta-fakta. 4
Pengembangan paragraf dengan memberikan alasan-alasan.
18
5 Pengembangan paragraf dengan perbandingan.
6 Pengembangan paragraf dengan definisi luas.
7 Pengembangan paragraf dengan campuran.
e. Prosedur membaca paragraf