11
membaca teliti, membaca pemahaman, membaca kritis, membaca kreatif.
3. Paragraf
a. Pengertian Paragraf
Menurut Arifin dalam Doyin dkk, 2009:53 paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik.
Paragraf merupakan perpaduan kalimat yang memperlihatkan kesatuan pikiran atau kalimat yang berkaitan dalam bentuk gagasan
atau topik. Menurut Ade Gustian http:adegustiann.blogsome.com
paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan atau bacaan. Dalam sebuah paragraf terdapat suatu pikiran
utama yang dapat diketahui dari kalimat utama dan didukung oleh kalimat penjelas. Pikiran utama dalam sebuah paragraf merupakan
masalah pokok yang terkandung dalam paragraf. Paragraf tidak sempurna jika di dalamnya hanya terdapat pikiran utama, tetapi
dalam paragraf harus ada pikiran penjelas. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa paragraf
merupakan bagian dari karangan atau bacaan yang didalamnya membicarakan suatu gagasan atau topik.
12
b. Syarat Paragraf Yang Baik
Paragraf yang baik harus memenuhi dua syarat, yaitu kesatuan dan kepaduan Arifin;Soedjito dalam Doyin dkk. Berikut
ini diurai secara rinci. 1
Kesatuan Koheren Dalam sebuah paragraf hanya terdapat satu pokok
pikiran. Oleh karena itu, kalimat-kalimat yang membentuk paragraf perlu ditata secara cermat agar tidak ada satu pun
kalimat yang menyimpang dari pokok pikiran paragraf itu. Apabila ada kalimat yang menyimpang dari pokok pikiran atau
ide pokok paragraf, paragraf menjadi tidak padu dan tidak utuh. Contoh paragraf yang koheren:
“Jateng sukses. Kata-kata ini meluncur gembira dari pelatih regu Jateng, selesai pertandingan final Kejurnas Tenis
Minggu malam di Gedung Olah Raga Jatidiri Semarang. Pernyataan itu dianggap wajar karena apa yang diimpi-impikan
selama ini dapat terwujud, yaitu satu medali emas, satu medali perak, dan satu medali perunggu. Hal itu ditambah lagi oleh
pilihan petenis terbaik yang jatuh ketangan Jateng. Hasil yang diperoleh oleh itu adalah prestsi puncak yang pernah diraih oleh
Jatengdalam arena Kejurnas.” Jika suatu paragraf tidak memiliki kepaduan seperti itu,
maka pembaca akan mengalami banyak kesulitan untuk
13
memahaminya. Pembaca akan menemukan loncatan-loncatan pikiran dan hubungan-hubungan gagasan yang tidak logis.
Paragraf yang dihadapinya hanya sebuah kumpulan kalimat yang tidak jelas ujung pangkalnya.
2 Kepaduan Kohesif
Apabila kesatuan berhubungan dengan isi, maka kepaduan berkaitan dengan penggunaan kata-katanya. Kepaduan
paragraf dapat dilihat dari penyusunan kalimat secara logis dan dari kata-kata pengait antar kalimat. Urutan yang logis akan
terlihat dalam susunan kalimat-kalimat dalam paragraf. Dalam paragraf tidak ada kalimat yang sumbang atau keluar dari
permasalahan yang dibicarakan. Ungkapan pengait antar kalimat dapat berupa ungkapan
penghubung transisi. Beberapa kata transisi yang dapat digunakan untuk menghubungkan kalimat yang satu dengan
yang lain adalah: a
Hubungan tambahan: lebih lagi, selanjutnya, tambahan pula, di samping itu, lalu, berikutnya, demikian pula, begitu
juga, lagi pula. b
Hubungan pertentangan: akan tetapi, bagaimanapun, namun walaupun demikian, sebaliknya, meskipun begitu, lain
halnya.
14
c Hubungan perbandingan: sama dengan itu, dalam hal yang
demikian, sehubungan dengan itu. d
Hubungan akibat: oleh sebab itu, akibatnya, maka. e
Hubungan tujuan: untuk itu, untuk maksud itu. f
Hubungan singkatan: singkatnya, pendeknya, akhirnya, pada umumnya, dengan kata lain, sebagai simpulan.
g Hubungan waktu: sementara itu, beberapa saat kemudian.
Paragraf berikut memperlihatkan pemekaian ungkapan pengait ntar kalimat yang berupa ungkapan penghubung transisi.
“Belum ada isyarat jelas bahwa asyarakat sudah menarik tabungan deposito mereka. Sementara itu, bursa efek Indonesia
mulai guncang menampung serbuan para pemburu saham. Agaknya, pemilik uang berusaha meraih sebanyak-banyaknya
saham yang dijual di bursa. Oleh karena itu, bursa efek berusaha menampung minat pemilik yang menggebu-gebu. Akibatnya,
indeks harga saham gabungan IHSG dalam tempo cepat melampaui angka 100. Bahkan, kemarin IHSG itu meloncat ke
tingkat 101,828.” Dengan dipasangnya pengait antarkalimat dalam paragraf,
kepaduan paragraf dapat dirasakan dan urutan kalimat-kalimat dalam paragraf menjadi logis dan kompak.
15
c. Macam-macam Paragraf