Definisi Operasional Kesetaraan Gender Dalam Pembangunan Perikanan Pantai Kasus Kabupaten Subang, Jawa Barat

43 matriks EFAS External Strategic Factors Analysis Summary. Dari hasil IFAS dan EFAS dapat diketahui posisi pembangunan perikanan pantai saat ini.

3.3.3 Pendekatan Analytical Hierarchy Process AHP

AHP merupakan suatu pendekatan untuk pengambilan keputusan dengan menstruktur masalah dalam bentuk hirarki dan memasukkan berbagai pertimbangan untuk menghasilkan skala prioritas relatif Saaty 1991; Saaty and Vargas 1994. AHP dilakukan setelah diperoleh hasil analisis SWOT yaitu untuk membuat urutan prioritas program pembangunan perikanan pantai yang responsif gender dengan bantuan program komputer Super Decisions. Respondennya adalah adalah pejabat Dislutkan, pejabat BPMD, pengurus KUD Mina serta ketua kelompok nelayan. Prinsip kerja AHP Marimin 2004 sebagai berikut. i. Penyusunan hirarki yang terdiri dari unsur kriteria dan alternatif. ii. Kriteria dan alternatif dinilai melalui perbandingan berpasangan pairwise comparation. iii. Nilai-nilai perbandingan relatif kemudian diolah untuk menentukan peringkat relatif dari seluruh alternatif. iv. Semua elemen dikelompokkan secara logis dan diperingkatkan secara konsisten sesuai dengan suatu kriteria yang logis.

3.4 Definisi Operasional

1 Data pembuka wawasan adalah data yang terpilah menurut jenis kelamin yang bertujuan untuk mengungkapkan apakah terdapat perbedaan yang cukup berarti antara lelaki dan perempuan dalam program atau kegiatan pembangunan. Data ini terdiri dari data kuantitatif dan kualitatif. 2 Identifikasi peran gender adalah mengidentifikasi kegiatan yang dilakukan oleh individu lelaki dan perempuan dalam rumahtangga dalam 24 jam. Kegiatan tersebut meliputi: pekerjaan produktif pekerjaan yang menghasilkan uang atau barang, pekerjaan reproduktif untuk kelangsungan hidup individu dan keluarga, seperti mengasuh anak, memasak, mencuci, membersihkan rumah, waktu luang atau bersantai termasuk bertandang ke rumah tetangga menonton televisi, melakukan kegiatan kemasyarakatan dan tidur. 3 Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan laki-laki dan perempuan atau ketimpangan gender, yaitu adanya kesenjangan antara kondisi 44 sebagaimana yang dicita-citakan kondisi normatif dengan kondisi gender sebagaimana adanya kondisi obyektif. 4 Kesenjangan gender mengidentifikasikan suatu ketidaksamaan dalam hubungan antara lelaki dan perempuan dalam proses pembangunan. Kesenjangan gender didasarkan pada empat faktor yaitu akses, kontrol, partisipasi dan manfaat yang dirasakan oleh lelaki dan perempuan. 5 Pembagian tugas dalam keluarga adalah pembagian tugas dalam keluarga baik di lingkungan rumah maupun di luar rumah oleh individu lelaki dan perempuan. Pembagian tersebut meliputi: kegiatan produktif kegiatan yang menyumbang pendapatan keluarga dalam bentuk uang atau barang, kegiatan reproduktif kegiatan yang menjamin kelangsungan hidup manusia dan keluarga, dan kegiatan sosial kemasyarakatan kegiatan yang menyangkut masyarakat. 6 Responsif gender adalah memberikan perhatian yang konsisten dan sistematis terhadap perbedaan-perbedaan antara perempuan dan lelaki dalam masyarakat dengan suatu pandangan yang ditujukan kepada keterbatasan-keterbatasan dari keadilan.

BAB 4 KONDISI UMUM

4.1 Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Subang