Analisis gender Analisis Data

40 cara untuk memberi interpretasi terhadap skoring individual adalah dengan membandingkannya dengan harga rataan mean skor kelompok dimana subyek itu termasuk. Hasil dari perbandingan ini merupakan interpretasi skor individual sebagai lebih atau kurang favorable mendukung dibandingkan dengan rataan kelompoknya. Skor standar dalam skala model Likert adalah skor-T, yaitu: T = 50 + 10 [ X X − ] s dimana X = skor individual yang diperoleh dari skor total pada skala sikap, X = mean skor kelompok, dan s = deviasi standar skor kelompok

3.3.1 Analisis gender

Teknik analisis gender adalah satu teknik yang dapat memberikan gambaran tentang adanya perbedaan maupun saling ketergantungan antara lelaki dan perempuan dalam proses pembangunan, serta adanya perbedaan tingkat manfaat yang diperoleh lelaki dan perempuan dari hasil pembangunan. Sebagai suatu alat, analisis gender ini tidak hanya melihat peran, aktivitas, tetapi juga hubungan yang meliputi: siapa yang membuat keputusan, siapa yang memperoleh keuntungan, siapa yang menggunakan sumberdaya pembangunan seperti tanah, kredit, siapa yang menguasai sumberdaya pembangunan, faktor-faktor apa hukum, ekonomi atau sosial yang mempengaruhi hubungan tersebut Handayani dan Sugiarti 2002. Dalam penelitian ini analisis gender yang digunakan adalah Gender Analysis Pathway GAP dan Moser. 1 Gender Analysis Pathway GAP GAP digunakan untuk menganalisis data tentang tingkat responsif gender di program kelautan dan perikanan saat ini dengan responden dari instansi di bidang perikanan yaitu Dinas Perikanan dan Kelautan Dislutkan Kabupaten Subang. GAP terdiri dari tiga tahap, yaitu: tahap pertama, adalah menganalisis kebijakan kelautan dan perikanan apakah sudah responsif gender atau belum; tahap kedua, yaitu merumuskan kembali atau reformulasi kebijakan tersebut hingga responsif gender; tahap ketiga, adalah menyusun rencana kegiatan yang sudah responsif gender KPP 2003. Alur kerja GAP KPP 2002d sebagai berikut. 41 i. Identifikasi tujuan umum dari kebijakan dan program yang ada, apakah sudah terformulasi bahwa hasilnya bermanfaat bagi lelaki dan perempuan. ii. Penyajian data kualitatif dan kuantitatif yang diuraikan menurut jenis kelamin sebagai pembuka wawasan guna mengungkap dampak perbedaan kebijakan dan program terhadap perempuan dan lelaki. iii. Menganalisis faktor penyebab terjadinya kesenjangan gender. iv. Merumuskan isu gender yang terjadi pada langkah ketiga. v. Merumuskan kembali langkah program atau kegiatan sehingga menghasilkan rumusan program dan kegiatan yang responsif gender. vi. Mengidentifikasi indikator gender dari hasil rumusan langkah kelima. vii. Menyusun rencana aksi yang dapat mengatasi kesenjangan antara perempuan dan lelaki. viii. Identifikasi sasaran program atau kegiatan. 2 Analisis Moser Analisis gender di tingkat rumahtangga masyarakat nelayan dilakukan dengan menggunakan analisis Moser. Dalam penelitian ini yang dianalisis menggunakan teknik Moser yaitu identifikasi peran gender, pengambilan keputusan dan penilaian kebutuhan gender. Pengidentifikasian peran gender dilakukan dengan penyusunan pembagian kerja gender atau pemetaan kegiatan atau pembagian tugas lelaki dan perempuan dalam rumahtangga selama 24 jam KPP 2003. Metode yang digunakan untuk keperluan ini adalah dengan wawancara mendalam. Metode yang digunakan adalah dengan recall period method. Metode recall pendek digunakan untuk mengetahui kegiatan rutin sehari-hari, sedangkan recall panjang untuk mengetahui kegiatan insidentil responden satu bulan terakhir Handayani dan Sugiarti 2002. Analisis pengambilan keputusan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pola pengambilan keputusan dalam keluarga, antara suami dan istri, dan dalam kehidupan sehari-hari. Analisis ini menggunakan pembagian yang telah dilakukan oleh Sayogyo 1981, yaitu keputusan istri atau suami sendiri, dan keputusan 42 bersama dengan posisi istri atau suami dominan, dan setara antara suami-istri. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan wawancara mendalam. Penilaian kebutuhan gender dibedakan menjadi kebutuhan praktis dan strategis gender. Kebutuhan praktis gender KPG menyangkut kebutuhan untuk memperbaiki kondisi perempuan, sedangkan kebutuhan strategis gender KSG menyangkut kebutuhan untuk memperbaiki posisi perempuan KPP 2003. Penilaian kebutuhan gender dilakukan dengan wawancara mendalam.

3.3.2 Analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats SWOT