Pada tabel 4.30 juga dapat diketahui koefisien korelasi parsial untuk variabel cara belajar sebesar 0,214. Sehingga r
2
untuk variabel cara belajar adalah 0,214
2
atau 0,045796 yang berarti cara belajar dapat mempengaruhi hasil belajar ekonomi akuntansi sebesar 4,58.
Pada tabel 4.30 juga dapat diketahui koefisien korelasi parsial untuk lingkungan sekolah sebesar 0,224. Sehingga r
2
untuk variabel lingkungan sekolah adalah 0,224
2
atau 0,050176 yang berarti lingkungan sekolah dapat mempengaruhi hasil belajar ekonomi akuntansi sebesar 5,02
4.2. Pembahasan
4.2.1. Pengaruh Motivasi Belajar Siswa, Cara Belajar, dan Lingkungan
Sekolah terhadap Hasil Belajar Ekonomi Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA N 1 CepiringTahun Ajaran 2011 2012
Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh motivasi belajar, cara belajar dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar ekonomi akuntansi siswa kelas XI
IPS SMA N 1 Cepiring Tahun Ajaran 20112012. Hasil tersebut dibuktikan melalui uji hipotesis secara simultan yang menunjukkan nilai signifikansi sebesar
0,000. Karena nilai signifikansi 0,05 maka hipotesis kerja H
1
yaitu “ada pengaruh motivasi belajar siswa, cara belajar, dan lingkungan sekolah terhadap
hasil belajar ekonomi akuntansi siswa kelas XI IPS SMA N 1 Cepiring Tahun Ajara
n 2011 2012” diterima. Berdasarkan hasil analisis koefisien determinasi
simultan R
2
adjusted R square sebesar 0,678, dengan demikian menunjukkan bahwa motivasi belajar, cara belajar dan lingkungan sekolah secara bersama-
sama mempengaruhi hasil belajar ekonomi akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA
Negeri 1 Cepiring Kabupaten Kendal tahun 20112012 sebesar 68 dan sisanya 32 dari hasil belajar dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dikaji dalam
penelitian ini. Berdasarkan hasil analisis deskriptif hasil belajar ekonomi akuntansi
menunjukkan sebagian besar hasil belajar ekonomi akuntansi siswa kelas XI IPS SMA N 1 Cepiring Tahun Ajaran 2011 2012 termasuk dalam kategori baik.
Indikator variabel motivasi belajar yang mempengaruhi hasil belajar yaitu tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukan minat untuk sukses,
senang memecahkan soal-soal, dan lebih senang bekerja mandiri. Skor rata-rata motivasi belajar adalah 51,09 yang termasuk dalam kategori tinggi. Skor untuk
indikator tekun menghadapi tugas adalah 10,97 dan termasuk dalam kategori tinggi. Ulet menghadapi kesulitan adalah 10,62 yang berada dalam kategori
tinggi. Menunjukkan minat untuk sukses adalah 10,85 termasuk dalam kategori tinggi. senang memecahkan soal-soal adalah 11,03 yang berada dalam kategori
tinggi, dan untuk indikator lebih senang bekerja mandiri adalah 7,61 yang berada dalam kategori tinggi. Variabel cara belajar yang diukur melalui 5 lima indikator
yaitu: pembuatan jadwal, membaca dan membuat catatan, mengulangi bahan pelajaran, konsentrasi, mengerjakan tugas. Skor rata-rata cara belajar adalah 50,25
dan termasuk kategori baik. Indikator pembuatan jadwal yang diperoleh adalah 10,69 yang berada dalam kategori baik. Indikator membaca dan membuat catatan
10,76 yang termasuk dalam kategori baik, mengulangi bahan pelajaran 10,57 yang termasuk dalam kategori baik. Indikator konsentrasi 11,09 termasuk dalam
kategori baik. Indikator mengerjakan tugas 7,12 yang berada dalam kategori baik.
Skor rata-rata lingkungan sekolah adalah 59,65 dan termasuk kategori baik. Indikator metode mengajar yang diperoleh adalah 10,86 yang termasuk dalam
kategori baik, indikator kurikulum 7,65 yang termasuk dalam kategori baik, indikator relasi guru dengan siswa 11,17 yang termasuk dalam kategori baik,
indikator relasi siswa dengan siswa 11,56 yang termasuk dalam kategori baik, indikator disiplin sekolah 7,61 yang termasuk dalam kategori baik, dan indikator
fasilitas sekolah diperoleh 10,76 yang termasuk dalam kategori baik. Dari hasil uji F diperoleh besarnya kontribusi motivasi belajar siswa, cara
belajar, dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar akuntansi adalah sebesar 68. Kontribusi indikator motivasi belajar yang paling besar terhdap hasil belajar
ekonomi akuntansi adalah senang memecahkan soal-soal, sedangkan yang memiliki kontribusi indikator paling rendah adalah lebih senang bekerja mandiri.
Kontribusi indikator cara belajar yang peling besar terhadap hasil belajar ekonomi akuntansi adalah konsentrasi, sedangkan kontribusi indikator yang paling rendah
adalah pengerjaan tugas. Kontribusi indikator lingkungan sekolah yang paling besar terhadap hasil belajar adalah relasi siswa dengan siswa, sedangkan
kontribusi yang paling rendah adalah disiplin sekolah. Berdasarkan hasil penelitian tersebut motivasi belajar siswa, cara belajar,
dan lingkungan sekolah berpengaruh terhadap hasil belajar, hal tersebut juga didukung oleh teori. Motivasi adalah dorongan atau daya penggerak yang timbul
dari dalam diri seseorang terhadap perubahan tingkah laku untuk mencapai tujuan yang diinginkan atau di harapakan. Sardiman 2011:75 menyebutkan bahwa
dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya
penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan yang memberikan arah kegiatan
belajar sehingga tujuanya dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai. Cara belajar adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mendapatkan
pengetahuan, sikap, kecakapan, dan keterampilan Slameto 2010:82. Slameto 2010 menyebutkan lingkungan sekolah juga termasuk faktor yang
mempengaruhi hasil belajar siswa. Selain didukung oleh teori, hasil penelitian juga sejalan dengan penelitian
terdahulu yang dilakukan Setyono 2011 penelitian ini menemukan ada pengaruh langsung antara motivasi dengan prestasi belajar sebesar 29 , ada pengaruh
langsung antara lingkungan sekolah dengan prestasi belajar akuntansi sebasar 25,1, dan ada pengaruh langsung antata metode pembelajaran dengan prestasi
belajar akuntansi sebesar 22,1.
4.2.2. Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Ekonomi