Tabel 4.20 di atas diketahui bahwa hasil belajar ekonomi akuntansi didapatkan sebanyak 92 siswa atau 85,19 dinyatakan tuntas dan 16 siswa atau
14,81 dinyatakan tidak tuntas. Secar klasikal nilai ekonomi akuntansi kelas XI IPS SMA N 1 Cepiring dalam kategori tuntas yaitu diatas 80 dari seluruh siswa
mendapat nilai diatas KKM.
4.1.2. Analisis Statistik Inferensial Dengan Regresi Linier Berganda
4.1.2.1. Uji Prasyarat 1.
Uji Normalitas
Salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam analisis regresi adalah data dan model regresi berdistribusi normal. Kenormalan data dapat dilihat dari dari
grafik Plot of Regression Standardized Residual. Apabila grafik yang diperoleh dari output SPSS versi 16 ternyata titik-titik mendekati garis diagonal, dapat
disimpulkan bahwa model regresi berdistribusi normal. Selain dengan uji grafik di legkapi juga dengan uji statisttik yaitu uji statistik non-parametrik Kolmogorov-
Smirnov. Data analisis dengan bantuan komputer program SPSS versi 16. Dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas. Jika probabilitas 0,05 maka
data penelitian berdistribusi normal. Hasil uji normalitas selengkapnya dapat dilihat dari output SPSS versi 16 seperti pada tabel berikut.
Gambar 4.1. Hasil Uji Normalitas
Terlihat dari grafik di atas, titik-titik mendekati garis diagonal yang berarti bahwa model regresi berdistribusi normal.
Tabel 4.21. One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 108
Normal Parameters
a
Mean .0000000
Std. Deviation 5.68432269
Most Extreme Differences Absolute
.051 Positive
.051 Negative
-.041 Kolmogorov-Smirnov Z
.526 Asymp. Sig. 2-tailed
.945 a. Test distribution is Normal.
Sumber : Data diolah, 2012 Lampiran 20
Terlihat dari tabel tersebut pada baris asymp. Sig untuk diperoleh nilai signifikansi 0,945, Nilai signifikansi 0,05 yang berarti bahwa data berdistribusi
normal.
2. Uji Linieritas
Uji Linearitas merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel yang digunakan dalam model regresi memiliki hubungan yang linear.
Hasil uji linearitas dapat dilihat pada tabel 4.22, 4.23 dan 4.24 sebagai berikut:
Tabel 4.22. Uji Linieritas Motivasi Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar
ANOVA Table
Sum of Squares
df Mean
Square F
Sig. Hasil Belajar
Motivasi Belajar Siswa
Between Groups
Combined 8552.110
33 259.155 7.707
.000 Linearity
7039.681 1 7039.681
209.36 2
.000 Deviation from
Linearity 1512.429
32 47.263 1.406
.116 Within Groups
2488.214 74
33.625 Total
11040.324 107
Sumber: Data diolah, 2012 Lampiran 20 Berdasarkan tabel 4.22 di atas diketahui nilai linearity pada signifikansi
0,000. Karena signifikansi 0,05 maka motivasi belajar siswa dan hasil belajar memiliki hubungan linear.
Tabel 4.23. Uji Linieritas Cara Belajar terhadap Hasil Belajar
ANOVA Table
Sum of Squares
df Mean
Square F
Sig. Hasil Belajar
Cara Belajar Siswa
Between Groups
Combined 8504.505
36 236.236 6.614
.000 Linearity
6827.044 1 6827.044
191.14 9
.000 Deviation from
Linearity 1677.461
35 47.927 1.342
.147 Within Groups
2535.819 71
35.716 Total
11040.324 107
Sumber: Data diolah, 2012 Lampiran 20
Berdasarkan tabel 4.23 di atas diketahui nilai linearity pada signifikansi 0,000. Karena signifikansi 0,05 maka cara belajar dan hasil belajar memiliki
hubungan linear. Tabel 4.24.
Uji Linieritas Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar
ANOVA Table
Sum of Squares
df Mean
Square F
Sig. Hasil Belajar
Lingkungan Sekolah
Between Groups
Combined 8699.191
38 228.926 6.747
.000 Linearity
6933.702 1 6933.702
204.35 6
.000 Deviation from
Linearity 1765.488
37 47.716 1.406
.110 Within Groups
2341.133 69
33.929 Total
11040.324 107
Sumber: Data diolah, 2012 Lampiran 20
Berdasarkan tabel 4.24 di atas diketahui nilai linearity pada signifikansi 0,000. Karena signifikansi 0,05 maka lingkungan sekolah dan hasil belajar
memiliki hubungan linear.
4.1.2.2. Analisis Regresi Linier Berganda
Dalam menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi berganda dengan
menggunakan program komputasi SPSS versi 16 diperoleh hasil seperti pada tabel 4.25.
Tabel 4.25 Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardize
d Coefficients
Collinearity Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
41.518 2.721
Motivasi Belajar Siswa
.254 .114
.300 .165
6.058 Cara Belajar Siswa
.243 .109
.271 .204
4.914 Lingkungan
Sekolah .237
.101 .295
.190 5.261
a. Dependent Variable: Hasil Belajar
Sumber : Data diolah, 2012 Lampiran 22
Berdasarkan tabel 4.26 menunjukkan bahwa persamaan regresi yang diperoleh yaitu : Ŷ = 41,518 + 0,254X
1
+ 0,243X
2
+ 0,237X
3 .
Model persamaan regresi tersebut mengandung makna bahwa :
1 Konstanta 41,518 berarti bahwa jika variabel motivasi belajar, cara belajar, dan lingkungan sekolah sebesar 0 nol, maka hasil belajar akuntansi siswa sebesar
41,518. 2 Koefisien Motivasi belajar siswa X
1
sebesar 0,254 berarti bahwa setiap terjadi kenaikan 1 satu skor variabel motivasi belajar, maka akan diikuti kenaikan
hasil belajar akuntansi sebesar 0,254 dengan asumsi bahwa variabel lain dalam keadaan tetap.
3 Koefisien Cara Belajar X
2
sebesar 0,243 berarti bahwa setiap terjadi kenaikan
1 satu skor variabel cara belajar, maka akan diikuti kenaikan hasil belajar akuntansi sebesar 0,243
dengan asumsi bahwa variabel lain dalam keadaan tetap.
4 Koefisien lingkungan sekolah X
3
sebesar 0,237 berarti bahwa setiap terjadi kenaikan 1 satu skor variabel lingkungan sekolah, maka akan diikuti
kenaikan hasil belajar akuntansi sebesar 0,237 dengan asumsi bahwa variabel lain dalam keadaan tetap.
4.1.2.3 Uji Asumsi Klasik 1
Uji Multikolinieritas
Syarat berlakunya model regresi berganda adalah antar variabel bebasnya tidak memiliki hubungan sempurna atau tidak mengandung multikolinieritas.
Pengujian multikolonieritas dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor
VIF dengan nilai tolerance melalui SPSS versi 16. Hasil pengujian
multikolinearitas selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.26. Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standard
ized Coefficie
nts t
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1
Constant 41.518
2.721 15.258
.000 Motivasi
Belajar Siswa .254
.114 .300
2.219 .029
.165 6.058
Cara Belajar Siswa
.243 .109
.271 2.231
.028 .204
4.914 Lingkungan
Sekolah .237
.101 .295
2.348 .021
.190 5.261
a. Dependent Variable: Hasil Belajar
Sumber : Data diolah, 2012 Lampiran 21 Terlihat dari tabel diperoleh nilai VIF untuk variabel motivasi belajar
siswa sebesar 6,058 di bawah 10 dan nilai toleransi 0,165 di atas 0,1 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung multikolinieritas.
Variabel cara belajar sebesar 4,914 di bawah 10 dan nilai toleransi 0,204 di atas 0,1 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung
multikolinieritas. Variabel lingkungan sekolah sebesar 0,190 di bawah 10 dan
nilai toleransi 0,190 di atas 0,1 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi multikolinieritas.
2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Model regresi yang baik adalah yang tidak mengandung heteroskedastisitas Ghozali, 2009: 125. Untuk mengetahui gejala heteroskedastisitas dilakukan
dengan mengamati grafik scatterplot melalui SPSS versi 16. model yang bebas dari heteroskedastisitas memiliki grafik scatterplot dengan pola titik-titik
menyebar. Lebih jelasnya pola scatter plot dari hasil perhitungan diperlihatkan di bawah ini.
Gambar 4.1. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Pada gambar diatas terlihat pola titik-titik menyebar tidak teratur di atas dan di bawah sumbu Y. Jadi dalam model regresi ini tidak terjadi
heteroskedastisitas. Berdasarkan pengujian asumsi klasik di atas, bahwa model regresi linier
berganda tidak mengalami penyimpangan asumsi klasik sehingga memberikan hasil yang Best Linier Unbiased Estimator BLUE.
4.1.2.4 Pengujian Hipotesis
3. Pengaruh Motivasi Belajar Siswa, Cara Belajar, Lingkungan Sekolah
Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Akuntansi Siswa Kelas XI IPS Di SMA N 1 Cepiring Kabupaten Kendal Tahun Ajaran 20112012 H
1
Pengujian hipotesis H
1
untuk mengetahui ada pengaruh variabel bebas yaitu motivasi belajar , cara belajar dan lingkungan sekolah terhadap variabel
terikat yaitu hasil belajar dapat dilihat dari hasil uji F. Kriteria pengujiannya apabila nilai p value 0,05, dapat disimpulkan bahwa H1 diterima. Hasil uji
simultan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.27. Uji Simultan Uji F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
7582.991 3
2527.664 76.035
.000
a
Residual 3457.333
104 33.244
Total 11040.324
107 a. Predictors: Constant, Lingkungan Sekolah, Cara Belajar Siswa, Motivasi Belajar Siswa
b. Dependent Variable: Hasil Belajar
Sumber : Data diolah 2012 Lampiran 23
Hasil uji F diperoleh F
hitung
= 76,036 dan nilai dan dengan probabilitas = 0,000. Karena nilai signifikansi 0,05, dapat disimpulkan bahwa Ha diterima,
sehingga H
1
yang berbunyi Ada pengaruh motivasi belajar siswa, cara belajar, dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar ekonomi akuntansi siswa kelas XI
IPS di SMA Negeri 1 Cepiring Kabupaten Kendal tahun 20112012 diterima.
3. Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Ekonomi
Akuntasi Siswa Kelas XI IPS di SMA N 1 Cepiring Kabupaten Kendal tahun Ajaran 20112012. H
2
Untuk membuktikan kebenaran hipotesis H
2
dalam penelitian ini menggunakan uji t. Uji t ini digunakan untuk menguji pengaruh motivasi belajar
siswa terhadap hasil belajar ekonomi akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA N 1 Cepiring Kabupaten Kendal tahun ajaran 20112012. Adapun hasil output
perhitungan SPSS 16.00 terlihat pada table 4.28 berikut ini
Tabel 4.28. Uji Parsial Uji t
Berdasarkan hasil uji t untuk variabel motivasi belajar diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,029 0,05, maka H
a
diterima, sehingga H
2
yang berbunyi ada pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi akuntansi
siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Cepiring Kabupaten Kendal tahun 20112012 diterima.
4. Pengaruh Cara Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Akuntansi
Siswa Kelas XI IPS di SMA N 1 Cepiring Kabupaten Kendal Tahun Ajaran 20112012. H
3
Untuk membuktikan kebenaran hipotesis H
3
dalam penelitian ini menggunakan uji t. Uji t ini digunakan untuk menguji pengaruh cara belajar
terhadap hasil belajar ekonomi akuntansi siswa kelas XI IP di SMA N 1 Cepiring
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std.
Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
41.518 2.721
15.258 .000
Motivasi Belajar
Siswa .254
.114 .300
2.219 .029
.165 6.058
Cara Belajar
Siswa .243
.109 .271
2.231 .028
.204 4.914
Lingkunga n Sekolah
.237 .101
.295 2.348
.021 .190
5.261 a. Dependent Variable:
Hasil Belajar
Kabupaten Kendal tahun ajaran 20112012. Adapun hasil output perhitungan SPSS 16.00 terlihat pada table 4.28
Berdasarkan hasil uji t untuk variabel cara belajar diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,028 0,05, maka H
a
diterima, sehingga H
3
yang berbunyi ada pengaruh cara belajar terhadap hasil belajar ekonomi akuntansi siswa kelas XI
IPS di SMA Negeri 1 Cepiring Kabupaten Kendal tahun 20112012 diterima.
5. Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar Ekonomi
Akuntansi Siswa Kelas XI IPS di SMA N 1 Cepiring Kabupaten Kendal Tahun Ajaran 20112012. H
4
Untuk membuktikan kebenaran hipotesis H
3
dalam penelitian ini menggunakan uji t. Uji t ini digunakan untuk menguji pengaruh lingkungan
sekolah terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPS di SMA N 1 Cepiring Kabupaten Kendal tahun ajaran 20112012. Adapun hasil output perhitungan
SPSS 16.00 terlihat pada table 4.28 Berdasarkan hasil uji t untuk variabel lingkungan sekolah diperoleh
signifikansi sebesar 0,016 0,05, maka H
a
diterima, sehingga H
4
yang berbunyi ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap hasil belajar ekonomi akuntansi siswa
kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Cepiring Kabupaten Kendal tahun 20112012 diterima.
6. Koefisien Determinasi Simultan R
2
Koefisien determinasi simultan R
2
digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi belajar X
1
, cara belajar X
2
dan lingkungan sekolah X
3
terhadap hasil belajar ekonomi akuntansi Y secara bersama-sama. Hasil uji koefisien determinasi simultan R
2
dapat dilihat pada tabel 4.29 sebagai berikut.
Tabel 4.29. Hasil Koefisien Determinasi R
2
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .829
a
.687 .678
5.76573 a. Predictors: Constant, Lingkungan Sekolah, Cara Belajar Siswa, Motivasi
Belajar Siswa b. Dependent Variable: Hasil Belajar
Sumber : Data diolah, 2012 Lampiran 23
Dari tabel model summary diperoleh nilai koefisien determinasi digunakan untuk melihat besarnya pengaruh motivasi belajar X
1
, cara belajar X
2
dan lingkungan sekolah X3 terhadap hasil belajar Y. Berdasarkan perhitungan
dengan bantuan program komputasi SPSS for Windows release 15 diperoleh nilai koefisien determinasi simultan R
2
adjusted R square sebesar 0,678, dengan demikian menunjukkan bahwa motivasi belajar, cara belajar dan lingkungan
sekolah secara bersama-sama mempengaruhi hasil belajar ekonomi akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Cepiring Kabupaten Kendal tahun
20112012 sebesar 68 dan sisanya 32 dari hasil belajar dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.
7. Koefisien Determinasi Parsial r
2
Koefisien determinasi parsial r
2
digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh minat belajar X
1
dan cara belajar X
2
terhadap hasil belajar ekonomi akuntansi Y secara terpisah. Hasil uji koefisien determinasi parsial r
2
dapat dilihat pada tabel 4.30 sebagai berikut:
Tabel 4.30. Hasil Uji Koefisien Determinasi Parsial r
2
Sumber : Data diolah, 2012 Lampiran 23
Tabel 4.30 menunjukkan koefisien korelasi parsial untuk variabel motivasi belajar sebesar 0,213. Sehingga r
2
untuk variabel motivasi belajar adalah 0,213
2
atau 0,045369 yang berarti motivasi belajar dapat mempengaruhi hasil belajar ekonomi akuntansi sebesar 4,54.
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standard
ized Coefficie
nts t
Sig. Correlations
Collinearity Statistics
B Std.
Error Beta
Zero- order
Partia l
Part Tolera
nce VIF
1 Constant
41.518 2.721
15.25 8
.000 Motivasi
Belajar Siswa .254
.114 .300 2.219 .029
.799 .213 .122 .165 6.058
Cara Belajar Siswa
.243 .109
.271 2.231 .028 .786 .214 .122
.204 4.914 Lingkungan
Sekolah .237
.101 .295 2.348 .021
.792 .224 .129 .190 5.261
a. Dependent Variable: Hasil Belajar
Pada tabel 4.30 juga dapat diketahui koefisien korelasi parsial untuk variabel cara belajar sebesar 0,214. Sehingga r
2
untuk variabel cara belajar adalah 0,214
2
atau 0,045796 yang berarti cara belajar dapat mempengaruhi hasil belajar ekonomi akuntansi sebesar 4,58.
Pada tabel 4.30 juga dapat diketahui koefisien korelasi parsial untuk lingkungan sekolah sebesar 0,224. Sehingga r
2
untuk variabel lingkungan sekolah adalah 0,224
2
atau 0,050176 yang berarti lingkungan sekolah dapat mempengaruhi hasil belajar ekonomi akuntansi sebesar 5,02
4.2. Pembahasan