memperoleh skor 30,07 dengan kategori baik, dan pada siklus II pertemuan 2 memperoleh skor 38,55 dengan kategori sangat baik, 3 kualitas media pada
siklus I memperoleh skor 14,5 dengan kategori baik, dan meningkat pada siklus II memperoleh skor 16 dengan kategori sangat baik, 4 persentase
ketuntasan klasikal pada siklus I 71,05 , dan meningkat pada siklus II menjadi 92,10 .
Dari beberapa hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan
keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar. Penelitian tersebut dapat dijadikan sebagai acuan peneliti dalam kegiatan penelitian untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran IPA pada siswa kelas VB dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media CD pembelajaran
2.3. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir dari kajian teori di atas bahwa melalui model pembelajaran STAD yang membuat siswa lebih bersifat aktif untuk berinteraksi
dengan guru, teman, maupun media atau alat peraga. Adapun bagan kerangka berfikir sebagai berikut :
Bagan 2.1: Kerangka Berpikir
1. guru yang masih berperan aktif dalam
menyampaikan informasi dan kurang dalam memanfaatkan media pembelajaran.
2. Keaktifan siswa kurang dan siswa cepat merasa
bosan dalam
proses pembelajaran
yang berlangsung.
3. Hasil belajar dalam pembelajaran IPA rendah.
Kondisi awal
Pemberian tindakan Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan
media CD pembelajaran:
1. Guru
melakukan presentasi atau menjelaskan materi IPA dengan media CD pembelajaran
2. Guru
membentuk kelompok tim dengan anggota 4 -5 orang siswa
3. Siswa berkumpul sesuai anggota tim masing-
masing 4.
Siswa dalam 1 tim mempelajari materi yang telah disampaikan oleh guru, mengerjakan
soal lembar kerja 5.
Guru mengadakan kuis 6.
Guru menentukan skor kemajuan individual 7.
Guru melakukan rekognisi tim Tindakan
1. Keterampilan
guru dalam
menyampaikan pembelajaran meningkat.
2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkat.
3. Hasil belajar siswa meningkat.
Kondisi akhir
2.4. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan penjelasan di atas dapat diambil hipotesis tindakan sebagai berikut:
a. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media CD
pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran IPA kelas VB SDN Kalibanteng Kidul 01 Semarang
b. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media CD
pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA kelas VB SDN Kalibanteng Kidul 01 Semarang
c. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media CD
pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA kelas VB SDN Kalibanteng Kidul 01 Semarang
68
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas berasal dari istilah bahasa Inggris Classroom Action Research,
yang berarti penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu subjek penelitian di kelas tersebut.
PTK mempunyai banyak model. Ada beberapa macam pola pelaksanakan PTK yang dikembangkan oleh beberapa ahli, tetapi yang paling terkenal ada 5
lima model yaitu: Model Lewin, Model McKerman, Model Ebbut, Model Elliot, dan model Kemmis Mc Taggart. Model yang digunakan dalam penelitia
tindakan kelas ini adalah model Kurt Lewin. Model Kurt Lewin merupakan model yang selama ini menjadi acuan pokok dari berbagai model action resarch. Konsep
pokok action researh menurut Lewin terdiri dari empat komponen, yaitu: 1 perencanaan planning, 2 tindakan acting, 3 pengamatan observing, dan
4 refleksi reflecting.
3.2. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang terdiri atas 2 siklus. Dalam pelaksanaan PTK terdapat empat