Guru menyampaikan materi banjir dan tanah longsor Guru membantu kelompok yang mengalami kesulitan

5. Guru menyampaikan materi banjir dan tanah longsor

menggunakan CD pembelajaran dengan runtut dan jelas.  elaborasi 1. Siswa bersama guru membentuk tim heterogen yang terdiri dari 4-5 siswa. tahap pembentukan tim 2. Guru menentukan nama kelompok. 3. Siswa berdiskusi untuk menyelesaikan soal dari lembar kerja tim. 4. Siswa dibimbing guru dalam proses berdiskusi

5. Guru membantu kelompok yang mengalami kesulitan

6. Siswa diberi himbauan oleh guru agar semua anggota tim saling membantu untuk memahami materi diskusi tersebut. 7. Perwakilan dari tim mempresentasikan hasil diskusi tim. 8. Guru memberikan penguatan dalam bentuk verbal berupa kata- kata. 9. Siswa lain memberikan tanggapan, masukan dan pertanyaan.  konfirmasi 1. Guru mengkritisi dan menyempurnakan jawaban dari siswa. 2. Guru memberikan penguatan dalam bentuk gestural berupa gerak tubuh. 3. Guru memberikan motivasi kembali berupa penguatan terhadap materi yang baru saja dipelajari. D. Kegiatan akhir 30 menit 1. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami. 2. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi yang baru dipelajari. 3. Siswa diberikan kuis secara indivudual. tahap pengadaan kuis 4. Guru memberikan petunjuk dalam pengerjaan kuis. 5. Skor kemajuan siswa dihitung oleh guru berdasarkan skor awal dan skor kuis. tahap perhitungan skor kemajuan individual 6. Pemberian penghargaan kepada tim atas prestasi yang didapat. tahap rekognisi tim 3.3.1.3. Observasi Pengamatan dilakukan oleh pengamat terhadap aktivitas siswa dalam proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus 1. Di samping itu juga melakukan pengamatan terhadap keterampilan guru yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media CD pembelajaran serta hasil belajar siswa tentang peristiwa alam yang terjadi di Indonesia 3.3.1.4. Refleksi Setelah data observasi dianalisis, kemudian dilakukan refleksi kegiatan siklus 1 sebagai acuan untuk merencanakan siklus selanjutnya. Kegiatan ini dilakukan secara kolaborasi oleh peneliti dan observer untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari target yang diharapkan dan factor-faktor lain yang menyebabkan kesulitan siswa dan guru sehingga bisa diperbaiki pada siklus 2. Adapun kekurangan tersebut adalah: a. Guru tidak mengkondisikan siswa dalam menyiapkan pra pembelajaran. b. Dalam melakukan apersepsi guru tidak mengkaitkan dengan kehidupan sehari- hari dan tidak disertai contohilustrasi. c. Guru dalam membagi kelompok belum memberikan pengarahan yang jelas dan tidak mengatur siswa dalam menempati kelompoknya. d. Guru dalam membimbing siswa dalam diskusi belum membimbing perorangan. e. Guru belum memotivasi siswa selama pembelajaran. f. Guru belum melakukan tindak lanjut. Rencana perbaikan pada siklus 2 adalah sebagai berikut: a. Guru perlu mengkondisikan siswa dalam menyiapkan pra pembelajaran b. Dalam melakukan apersepsi guru hendaknya mengkaitkan dengan kehidupan sehari-hari dan disertai contohilustrasi c. Guru dalam membagi kelompok perlu memberikan pengarahan yang jelas dan mengatur siswa dalam menempati kelompoknya. d. Guru dalam membimbing siswa dalam diskusi hendaknya membimbing perorangan. e. Guru perlu memotivasi siswa selama pembelajaran agar. f. Guru hendaknya melakukan tindak lanjut agar siswa mempunyai. bekal pengetahuan tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

3.3.2. Siklus 2

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SDN KANDRI 01 SEMARANG

0 10 295

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IVB SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

2 21 220

PENERAPAN MODEL SIKLUS BELAJAR BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IVA SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

0 5 407

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang

0 32 299

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENNINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

2 8 309

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Pendekatan Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Berbasis CD Pembelajaran Pada Siswa Kelas IV B SDN Kalibanteng Kidul 01 Semarang

0 9 199

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK SISWA KELAS III SDN KALIBANTENG KIDUL 01 SEMARANG

0 9 232

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS III SDN KALIBANTENG KIDUL 02

1 17 256

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Pendekatan Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Pada Siswa Kelas VI SDN Kalibanteng Kidul 01 Semarang.

0 0 1

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK SISWA KELAS III SDN KALIBANTENG KIDUL 01 SEMARANG.

0 0 1