Mi berdasarkan bahan baku

molat dan Metroxylon sylvester Martius sagu ihur. Karakteristik dari jenis sagu tersebut dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Karakteristik dari beberapa jenis sagu No Jenis sagu Kadar empulur Kandungan aci Warna aci 1 M. rumphii Martius 82 20 putih 2 M. sagus Rottbol 80 18 putih 3 M. sylvester Martius 81 17-18 kemerah- merahan Sumber : Haryanto et al., 1992 Jenis lain yang memiliki kandungan aci tinggi adalah genus Arenga terutama tanaman aren Arenga pinnata. Sagu jenis ini banyak ditemukan di Filipina dan Indonesia, seperti Jawa, Sumatra dan Kalimantan. Sastrapraja dan Mogea, 1977. Pati yang dihasilkan tanaman aren relatif lebih sedikit dibandingkan dengan sumber pati lainnya. Pati aren memiliki kadar pati rata- rata sekitar 75,18 , kadar amilosa 24,08 , kadar air 18,38 dan derajat putih 86,25 Hendrarsono, 1984.

B. MI

Mi merupakan salah satu bentuk pangan yang cukup populer dan disukai oleh berbagai kalangan masyarakat. Mi merupakan salah satu jenis produk pasta yang ditemukan pertama kali oleh bangsa Tiongkok 5000 tahun SM, lalu berkembang ke daerah Asia yang lain, sampai akhirnya terkenal di seluruh dunia. Mi dapat diklasifikasikan berdasarkan 2 kategori yaitu berdasarkan bahan baku dan proses pengolahannya.

1. Mi berdasarkan bahan baku

Berdasarkan bahan bakunya, mi dapat dibagi menjadi 2 jenis mi yaitu mi terigu dan mi non-terigu. Mi terigu yaitu mi yang bahan baku utamanya menggunakan terigu atau campuran dengan tepung yang lain buckwheat flour. Yang termasuk ke dalam mi terigu ini yaitu mi Jepang dan China. Mi Jepang biasanya berwarna putih dan memiliki tekstur yang lebih lunak. Mi ini terbuat dari tepung terigu soft dan medium yang memiliki kandungan protein 8-10 dan kadar abu sekitar 0.33-0.45, air dan garam. Mi China biasanya berwarna kuning dan memiliki tekstur yang lebih keras. Tepung terigu yang digunakan untuk membuat mi ini biasanya tepung terigu jenis hard. Tepung terigu jenis hard memiliki kandungan protein 10.5 -12.0 dan kadar abu 0.33-0.38 Virtucio, 2004. Ada jenis lain yang tergolong ke dalam mi terigu yaitu soba. Mi jenis ini memiliki warna coklat muda atau abu-abu dengan rasa dan flavour yang unik. Mi ini campuran antara tepung terigu dan buckwheat flour, dengan berbagai variasi sesuai dengan produk yang diinginkan. Kelebihan dari buckwheat flour yaitu memiliki nutrisi yang sangat bagus seperti daya cerna tinggi, kandungan lisin dan lesitin tinggi, dan kadar mineral tinggi Virtucio, 2004. Di benua Eropa terdapat jenis mi yang biasa disebut dengan pasta. Pasta berbentuk helaian dikenal dengan nama spaghetti, fettucine dan vermicelli. Perbedaan antara pasta dengan mi terigu antara lain pasta terbuat dari durum Triticum durum semolina dan air, sedangkan mi terigu terbuat dari tepung gandum Triticum aestivum, air dan alkali Kruger et al., 1996. Mi non-terigu terkadang disebut juga dengan mi berbasis pati. Yang tergolong ke dalam mi non terigu antara lain bihun dan soun. Bihun merupakan makanan yang terbuat dari beras, sedangkan soun terbuat dari kacang hijau atau kentang dan terkadang juga terbuat dari pati ubi jalar di Korea disebut dangmyun atau tangmyon Virtucio, 2004. Yang termasuk ke dalam mi non-terigu yang lain yaitu mi sagu. Mi sagu adalah mi yang terbuat dari pati sagu.

2. Mi berdasarkan proses pengolahannya