114
III. METODOLOGI PENELITIAN A. ALAT DAN BAHAN
Alat-alat yang digunakan dalam proses aplikasi edible film dari gel Aloe vera
pada sayuran selada adalah wearing blend, timbangan digital halus, baskom, kulkas, sendok pengaduk, sendok makan, sumpit, sarung tangan
plastik, masker, bunsen, gelas plastik, wadah styrofoam, plastik pembungkus, talenan plastik, wadah ukuran besar, pisau, serta saringan. Alat-alat yang
digunakan dalam analisis adalah pipet tetes, pipet volumetrik 10 ml, 5ml, dan 2 ml, gelas piala ukuran 100 dan 400 ml, cawan alumunium, cawan porselen,
cawan petri, gelas ukur 10 ml, 100 ml, dan 300 ml, erlenmeyer 100 ml, 300 ml, dan 1000 ml, neraca analitik, inkubator 30
°C, penetrometer, chromameter Minolta CR-300, pH-meter, refraktometer, hockey stick, toples, dan tabung
reaksi. Bahan-bahan utama yang digunakan dalam proses aplikasi edible
coating dari gel Aloe vera pada buah tomat adalah tomat segar yang
didapatkan dari pasar induk Kemang Bogor, daun Aloe vera, klorin, air matang, alkohol 70, aquades, sorbitol, gliserol, dan isolat protein. Bahan-
bahan yang digunakan untuk analisis antara lain aquades, media PCA, PDA, dan NA cair, serta larutan pengencer.
B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan beberapa tahap yaitu i percobaan pembuatan gel Aloe vera ii pengujian umur simpan gel terhadap mutu
coating , iii formulasi gel Aloe vera L. untuk aplikasi coating pada tomat,
serta iv penentuan umur simpan tomat segar dengan perlakuan Aloe vera gel coating,
pengemasan, dan suhu. Secara lebih terperinci tahapan penelitian dijelaskan di bawah ini.
1. Pembuatan Gel dari Pelepah Daun Aloe vera L.
Tahap percobaan ini bertujuan mengembangkan cara pembuatan gel dengan sifat coating yang baik. Pada tahap ini,
dilakukan pembuatan gel Aloe vera berdasarkan pembuatan minuman
115 Aloe vera
menurut He et al. 2003 dan memodifikasinya dengan memberikan berbagai perlakuan seperti pencucian, pemanasan, serta
penambahan asam. Optimasi teknik pencucian dilakukan untuk menghilangkan lendir berwarna kuning yang dapat menurunkan mutu
gel, seperti terjadinya perubahan warna gel menjadi lebih kuning dan timbulnya bau tidak sedap. Perlakuan pemanasan dengan suhu 80°C
selama 5 menit dan penambahan asam sitrat sebanyak 4 yang juga disertai pemansan dilakukan untuk mengurangi jumlah mikroba awal
gel Aloe vera. Parameter yang diamati adalah penampakannya secara fisik, meliputi warna, bau, serta kekentalan. Prosedur pembuatan gel
Aloe vera dibuat berdasarkan hasil yang didapatkan dari tahap ini, dan
dapat dilihat pada Gambar 4.
Daun Aloe vera
Sortasi dan pencucian dengan air mengalir
Perendaman dalam larutan klorin 200 ppm selama 30
menit
Pembilasan dengan air matang
Trimming dan Filleting
Pembilasan dengan air matang untuk menghilangkan yellow
sap lendir berwarna kuning
Optimasi pencucian
116 Gambar 4. Diagram alir pembuatan gel Aloe vera
2. Pengujian Umur Simpan Gel terhadap Mutu Coating
Percobaan ini bertujuan mengetahui daya tahan gel selama penyimpanan pada suhu 10°C dalam refrigerator hingga 7 hari.
Selain itu, percobaan ini juga dilakukan untuk mengetahui pengaruh penyimpanan gel tersebut terhadap mutu coating gel yang
diaplikasikan pada buah tomat segar. Coating dilakukan dengan metode pencelupan dipping. Parameter yang diamati adalah susut
bobot dan penurunan tingkat kesegaran yang terjadi pada tomat selama penyimpanan pada suhu ruang. Data dari hasil pengukuran tersebut
kemudian diuji secara statistik menggunakan tabel ANOVA metode Duncan, dan dibantu dengan media pengolahan SPSS. Diagram alir
pencelupan tomat ke dalam larutan coating dapat dilihat pada Gambar 5.
Pemanasan atau Penambahan disertai Pemansan
Gel Aloe vera
Penghancuran dengan crusher
Pengemasan dan Penyimpanan
117
Gambar 5. Diagram alir pengaplikasian Aloe vera edible coating pada buah tomat
Coating gel dengan
berbagai formula
Penirisan Buah tomat
Pengamatan secara periodik
Coating dengan teknik
pencelupan
Pengemasan dan penyimpanan pada
suhu ruang dan dingin Pencucian
Buah tomat bersih
118
3. Formulasi Gel Aloe vera L.untuk Aplikasi Coating pada Tomat