21
I. 6. Kerangka Teori
Untuk melakukan penelitian, seorang peneliti perlu menyusun suatu kerangka teori. Kerangka teori disusun sebagai landasan berpikir yang
menunjukkan dari sudut mana peneliti menyoroti masalah yang akan diteliti Nawawi, 1997 ; 40.
Menurut Kerlinger, teori adalah himpunan konstruk konsep, defenisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan
menjabarkan relasi diantara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut Rakhmat, 1997 : 6. Dengan adanya kerangka teori, peneliti mempunyai
landasan berpikir dalam menyusun penelitiannya. Adapun teori-teori yang dianggap relevan dalam penelitian ini adalah :
I. 6. 1. Komunikasi dan Komunikasi Massa
Komunikasi dapat diartikan dalam proses komunikasi, yaitu bila seseorang kelompok menyampaikan lambangidea yang ditujukan kepada orang
lainkelompok lain, dengan tujuan agar terjadi persamaan pendapat di antara yang semua yang terlibat di dalam mengartikan lambang itu. Komunikasi ini dapat
dilakukan secara langsung, dengan atau tanpa media. Pengertian komunikasi memang sangat sederhana dan mudah dipahami, tetapi dalam pelaksanaannya
sangat sulit dipahami, terlebih lagi bila yang terlibat komunikasi memiliki referensi yang berbeda, atau di dalam komunikasi berjalan satu arah misalnya
dalam media massa, tentunya untuk membentuk persamaan ini akan mengalami banyak hambatan Wahyudi, 1986: 29.
Lasswell menerangkan cara terbaik untuk menjelaskan komunikasi dengan menjawab pertannyaan : Who Says What in Which Channel to Whom With What
Effect Siapa Pesan Apa Melalui Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Efek Apa. Jawaban dari pertannyaan Lasswell merupakan unsur-unsur proses komunikasi
Universitas Sumatera Utara
22 yang meliputi : komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek Effendy, 2003 :
253. Dalam kaitannya dengan media televisi, komunikasi massa yang dimaksud
adalah yang menyiarkan informasi, gagasan dan sikap kepada komunikan yang beragam jumlahnya dengan menggunakan media, baik cetak maupun elektronik.
Yang menjadi komunikator dalam komunikasi massa umumnya adalah lembaga atau institusi, sedangkan komunikannya adalah masyarakat umum.
Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada khalayak tersebar, heterogen dan menimbulkan media alat-alat elektronik
sehingga pesan yang sama dapat diartikan secara serempak dan sesaat. Maka komunikasi yang ditujukan kepada massa dengan menggunakan media elektronik
khususnya televisi merupakan komunikasi massa Rakhmat, 1991 : 189. Menurut Robert F. Avery yang dikutip oleh JB. Wahyudi memberi
defenisi komunikasi massa yang menggunakan media massa yang terbitdisiarkan secara periodik. Massa dan komunikasi massa adalah pembaca surat kabar
majalah, pendengar radio, penonton televisi yang memiliki sifat-sifat yaitu : a.
Banyak jumlahnya b.
Saling tidak mengenal c.
Heterogen d.
Tidak diorganisasikan e.
Tidak dikenal oleh si pengirim komunikator f.
Tidak dapat memberikan umpan balik secara langsung
I. 6. 2. Televisi