66
III. 4. Teknik Penarikan Sampel
Teknik Penarikan sampel yang digunakan adalah : 1.
Purposive Sampling Pengambilan sampel dengan ini disesuaikan dengan tujuan penelitian,
dimana sampel yang digunakan sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian. Kriteria sampel yang ditentukan oleh
peneliti adalah mahasiswai FISIP USU yang berstatus stambuk 2006 dan 2007 dan pernah menonton tayangan Debat Capres setidaknya dua kali.
2. Accidental Sampling
Pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara mengambil sampel siapa saja yang secara kebetulan ditemukan di lapangan lokasi penelitian. Setelah
jumlahnya diperkirakan mencukupi maka pengumpulan data dihentikan Nawawi, 1995 : 156.
III. 5. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Penelitian Lapangan Field Research sebagai teknik pengumpulan data. Penelitian Lapangan adalah
pengumpulan data yang meliputi kegiatan survei di lokasi penelitian. Pengumpulan data dari responden melalui :
Kuesioner yaitu alat pengumpul data dalam bentuk sejumlah pertanyaan tertulis yang harus dijawab pula oleh para responden Nawawi, 1991 :
117. Kuesioner akan ditujukan kepada seluruh mahasiswai yang berstatus stambuk 2006 dan 2007 dan pernah menonton tayangan Debat
Capres setidaknya dua kali dan terpilih menjadi sampling.
Universitas Sumatera Utara
67
III. 6 Teknik Analisis Data
1. Analisis Tabel Tunggal Merupakan suatu analisis yang dilakukan dengan membagi-bagikan
variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisis data yang
terdiri dari dua kolom sejumlah frekuensi dan kolom presentase untuk setiap kategori Siangarimbun, 1995 : 266.
2. Analisis Tabel Silang Teknik yang digunakan untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang
satu memiliki hubungan dengan variabel lainnya sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif.
3. Uji hipotesa uji hipotesa adalah pengujian data dan dtatistik untujk mengetahui data hipotesis
yang diajukan dapat diterima ataui ditolok. Untuk menguji hubugan antara kedua variabel yang dikorelasikan, maka digunakan rumus korelasi Rank-Order
Spearman`s Rho Rank-Order-Corelations Coefisien.
6
Σ
d² rho = 1 – ———— Kriyantono, 2006:174
N N² - 1 Keterangan :
Rs rho = koefisien korelasi rank order
1 = angka satu, bilangan konstan
6 = bilangan konstan
d = perbedaan antara pasangan jenjang
Σ
= sigma atau jumlah N
= jumlah individu dalam sampel
Universitas Sumatera Utara
68 Spearman Rho Koefisien adalah metode untuk menganalisis data dan
untuk melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya dengan skala ordinal. Jika rho 0, maka hipotesis ditolak
Jika rho 0, maka hipotesis diterima Untuk menguji tingkat signifikasi korelasi, jika N 10, digunakan rumus t
test pada tingkat signifikasi 0.05 sebagai berikut : r
√ n-2 t = ———
√1 - r² Keterangan :
t
hitung
= nilai
t
hitun g
Rsrho = nilai koefisien korelasi n
= jumlah sampel Jika t
hitung
t
tabel
, maka hubungannya signifikan Jika
t
hitung
t
tabel
, maka hubungannya tidak signifikan Selanjutnya untuk melihat derajat hubungan Kriyantono, 2006:169 sebagai
berikut : Kurang dari 0,20
= hubungan rendah sekali, lemah sekali 0,20 – 0,39
= hubungan rendah, tapi pasti 0,40 – 1,70
= hubungan yang cukup berarti 0,71 – 0,90
= hubungan yang tinggi, kuat lebih dari 0,90
= hubungan yang sangat tinggi: kuat sekali: dapat diandalkan
Universitas Sumatera Utara
69
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN