Pengujian Hipotesis 2 Pengujian Hipotesis dan Pembahasan .1 Pengujian Hipotesis 1

latar belakang pendidikan ekonomi, manajemen dan akuntansi namun kinerja panitia anggaran dalam pelaksanaan tugas perencanaan dan pengawasan anggaran tetap baik. Menurut persepsi panitia anggaran bahwa kinerja mereka lebih dipengaruhi oleh pengetahuan mereka tentang anggaran. Untuk meningkatkan pengetahuan tentang anggaran, maka mereka perlu mendapat pelatihan dan bimbingan teknis tentang Anggaran Berbasis Kinerja sesuai dengan Permendagri 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku. Dalam menilai Laporan Pertanggungjawaban keuangan oleh kepala daerah, pada saat ini panitia anggaran belum memerlukan pengetahuan tentang akuntansi karena sampai dengan saat ini laporan keuangan berupa neraca dan laporan arus kas yang disusun oleh eksekutif belum didasarkan pada proses akuntansi yang lazim. Oleh karena itu dari komponen laporan keuangan daerah yang ada yaitu: 1 Laporan Realisasi Anggaran, 2 Neraca, 3 Laporan Arus Kas dan 4 Catatan atas Laporan keuangan, panita anggaran khususnya dan anggota DPRD secara keseluruhan hanya menilai Laporan Realisasi Anggaran.

4.4.2 Pengujian Hipotesis 2

Universitas Sumatera Utara Pengujian hipotesis 2 dilakukan dengan MRA Moderated Regression Analysis. Untuk melakukan pengujian hipotesis ini diperlukan 3 tahap pengujian. Ringkasan hasil pengujian hipotesis 2 dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut ini. Tabel 4.7 Ringkasan Pengujian Hipotesis 2 Koefisien Prob Langkah 1 Konstanta 1.856 0.000 Pengetahuan Anggaran b1 0.635 0.000 Jenjang Pendidikan -0.006 0.784 Latar Belakang Pendidikan -0.056 0.622 R squared 0.323 R 2 Change 0.323 F 14.465 Prob. F Change 0.000 Langkah 2 Konstanta 0.783 0.083 Pengetahuan Anggaran b 1 0.561 0.000 Jenjang Pendidikan -0.010 0.809 Latar Belakang Penddikan -0.077 0.125 Partisipasi b 2 0.357 0.000 R squared 0.488 R 2 Change 0.165 F 21.443 Prob. F Change 0.000 Setelah dilakukan pengujian hipotesis 2 pada langkah 1pertama seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4.7 di atas diketahui bahwa pengetahuan anggaran secara parsial mempunyai pengaruh terhadap kinerja panitia anggaran dimana hasil Universitas Sumatera Utara pengujian siqnifikasi menunjuukan angka 0.000. Secara bersama-sama simultan antara pengetahuan anggaran, jenjang pendidikan dan latar belakang pendidikan dimana hasil pengujian signifikasi prob.F Change menunjukkan angka 0.000. Akan tetapi baik jenjang pendidikan maupun latar belakang pendidikan secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja panitia anggaran. Hal ini ditunjukkan oleh hasil pengujian signifikasi dimana Jenjang pendidikan menunjukkan angka 0.784 lebih besar dari 0.05 dan latar belakang pendidikan menunjukkan angka 0.622 lebih besar dari 0.05. Pengujian hipotesis 2 pada langkah ke 2 menunjukkan bahwa pengetahuan anggaran tetap mempunyai pengaruh yang siqnifikan terhadap kinerja panitia anggaran dan jenjang pendidikan serta latar belakang pendidikan tidak berpengaruh terhadap kinerja panitia anggaran. Secara bersama-sama simultan antar variabel independen berupa pengetahuan anggaran, jenjang pendidikan, latar belakang pendidikan dan partisipasi masyarakat mempunyai pengaruh terhadap kinerja panitia anggaran. Hal ini diketahui dari hasil pengujian siqnifikasi antar variabel independen Prob. F.Change menunjukkan angka 0.000. Partisipasi masyarakat yang diduga sebagai variabel moderating di dalam kerangka penelitian dan rumusan hipotesis, setelah dilakukan pengujian siqnifikasi ternyata partisipasi masyarakat bukan variabel moderating, tetapi merupakan variabel independen yang ditunjukkan oleh angka 0.000 dan berpengaruh terhadap kinerja panitia anggaran. Universitas Sumatera Utara Dari pengujian langkah kedua, sudah dapat diambil kesimpulan bahwa partisipasi masyarakat dalam penyusunan dan pengawasan anggaran bukan sebagai variabel moderating dalam penelitian ini tetapi sebagai variabel independen yang langsung mempengaruhi kinerja panitia anggaran. Berdasarkan hal tersebut langkah ketiga tidak dilanjutkan untuk melihat apakah partisipasi masyarakat merupakan variabel moderating dalam hubungan antara pengetahuan anngaran, jenjang pendidikan dan latar belakang pendidikan dengan kinerja panitia anggaran. Hasil penelitian ini mendukung Andriani 2002 dengan hasil penelitiannya menyebutkan bahwa pengetahuan anggaran berpengaruh secara siqnifikan terhadap pengawasan keuangan daerah yang dilakukan oleh DPRD. Penelitian yang dilakukan oleh Yudono 2002 dengan pengetahuan tentang anggaran sebagai variabel independen juga sejalan dengan hasil penelitian ini, dimana hasil penelitiannya menyebutkan “ DPRD akan mampu malaksanakan hak-haknya secara tepat, melaksanakan tugas dan kewajibannya secara efektif serta menempatkan kedudukannya secara proporsional, jika setiap anggota DPRD mempunyai pengetahuan yang cukup dalam hal konsepsi teknis dalam melakukan pengawasan keuangan daerah yang salah satunya adalah pengetahuan tentang anggaran” Peneliti lainnya yang hasil penelitiannya mendukung hasil penelitian ini adalah Sopanah 2003 dengan pengetahuan tentang anggaran sebagai variabel independen menyimpulkan bahwa “ pengetahuan anggaran dan interaksi antara pengetahuan anggaran dengan partisipasi masyarakat berpengaruh secara siqnifikan terhadap pengawasan APBD yang dilakukan oleh Dewan” Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan Indradi dan Kawan-kawan 2001 dimana hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa pendidikan mejadi ukuran kualitas kinerja DPRD dalam melakukan pengawasan. Selain itu hasil penelitian ini juga tidak sejalan dengan hasil penelitian Pramono 2002 yang menyebutkan bahwa partisipasi masyarakat dan kebijakan publik mempunyai hubungan tidak langsung dengan dengan pengawasan yang dilakukan oleh DPRD. Selain itu, hasil penelitian ini mendukung Rubin 1996 yang menyatatakan bahwa dengan adanya perubahan paradigma anggaran di era reformasi, menuntut adanya pasrtisipasi masyarakat dalam keseluruhan siklus anggaran. Untuk menciptakan akuntabilitas kepada publik diperlukan partisipasi instansi dan warga masyarakat dalam penyusunan dan pengawasan anggaran. Hal ini mengandung makna bahwa pengambilan keputusan dalam proses penyusunan dan penetapan APBD sedapat mungkin melibatkan partisipasi masyarakat, sehingga masyarakat mengetahui akan hak dan kewajibannya dalam pelaksanaan APBD. Pada Lampiran Permendagri No. 13 tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan APBD tahun 2007 poin II.1.b disebutkan bahwa : APBD yang disusun harus dapat menyajikan informasi secara terbuka dan mudah diakses oleh masyarakat meliputi tujuan, sasaran, sumber pendanaan pada setiap jenisobjek belanja serta korelasi antara besaran anggaran dengan manfaat dan hasil yang ingin dicapai dari suatu kegiatan yang dianggarkan. Peranan panitia anggaran dalam melakukan pengawasan keuangan daerah, selain dibutuhkan pengetahuan tentang anggaran, pengawasan juga akan dipengaruhi Universitas Sumatera Utara oleh keterlibatan masyarakat, sehingga diharapkan dapat meningkatkan fungsi perencanaan dan pengawasan. Selain itu, pengawasan perlu dilakuan terhadap rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dimana APBD harus lebih diarahkan kepada kebutuhan dan kepentingan masyarakat publik dan bukan membebani masyarakat. Peraturan daerah tentang APBDD tidak boleh menimbulkan diskriminasi yang mengakibatkan ketidakadilan, menghambat kelancaran pembangunan, pemborosan keuangan daerah serta memicu ketidakpercayaan masyarakat tehadap pemerintah daerah. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Tujuan Penelitian ini adalah untuk meihat pengaruh pengetahuan panitia anggaran dari anggota DPRD tentang anggaran, jenjang pendidikan dan latar belakang pendidikan terhadap kinerja panitia anggaran. Penelitian ini juga ingin melihat apakah terdapat pengaruh partisipasi masyarakat yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan antara pengetahuan panitia anggaran tentang anggaran, jenjang pendidikan dan latar belakang pendidikan dengan kinerja panitia anggaran. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengetahuan tentang anggran, jenjang pendidikan dan latar belakang pendidikan secara bersama-sama simultan mempunyai pengaruh secara siqnifikan terhadap kinerja panitia anggaran. Dari hasil pengujian hipotesis terhadap variabel independen berupa “pengetahuan tentang anggaran” diketahui bahwa hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya, Andriani 2002, Yudono 2002, Sopanah 2003 sebagi mana yang telah diuraikan pada bab IV dari tulisan ini. 2. Secara parsial hasil penelitian ini menunjukkan bahwa latar belakang pendidikan dan jenjang pendidikan tidak berpengaruh terhadap kinerjapanitia anggaran. Hal ini disebabkan pelaksanaan fungsi penganggaran dan fungsi pengawasan oleh 59 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Dana Alokasi Khusus Bidang Pendidikan Dan Kesehatan Terhadap Kemiskinan Di Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara

2 54 91

Analisis Pengaruh Pemberian Tunjangan Sertifikasi Dan Pendidikan Serta Pelatihan Terhadap Peningkatan Kinerja Dosen Dan Kinerja Fakultas Di Universitas Sumatera Utara

0 76 83

Pengaruh Kejelasan Tujuan Anggaran Terhadap Kinerja SKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

2 79 103

Pengaruh Umpan Balik Anggaran Terhadap Kinerja SKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

11 87 101

Analisis Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan, Promosi Jabatan Serta Pemberian Insentif Terhadap Kinerja Pegawai PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara

1 39 165

Pengaruh Pengetahuan Anggaran Dan Jenjang Pendidikan Serta Latar Belakang Pendidikan Terhadap Kinerja Panitia Anggaran-DPRD Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 15 81

Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Serta Prestasi Kerja Terhadap Pengembangan Karir Pegawai Pada Kantor Bupati Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara

0 38 110

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian - Analisis Pengaruh Pemberian Tunjangan Sertifikasi Dan Pendidikan Serta Pelatihan Terhadap Peningkatan Kinerja Dosen Dan Kinerja Fakultas Di Universitas Sumatera Utara

0 6 8

Analisis Pengaruh Pemberian Tunjangan Sertifikasi Dan Pendidikan Serta Pelatihan Terhadap Peningkatan Kinerja Dosen Dan Kinerja Fakultas Di Universitas Sumatera Utara

0 0 15

Pengaruh Kejelasan Tujuan Anggaran Terhadap Kinerja SKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

0 0 14