Teknik Analisa Data Pemberdayaan Masyarakat dalam Perspektif Administrasi Pembangunan (Studi Pada PNPM Mandiri Perdesaan di Desa Hilimo’asio Kecamatan Idanogawo Kabupaten Nias)

b. Pengamatan atau Observasi, yaitu dengan mengamati secara langsung dengan mencatat

gejala-gejala yang ditemukan di lapangan serta menjaring data yang tidak terjangkau. c. Kuisioner, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan sejumlah daftar pertanyaan kepada pihak-pihak terkait.

II.4.2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang tidak diperoleh langsung dari objek penelitian. Pengunpulan data yang dilakukan adalah : a. Penelitian Kepustakaan, yaitu dengan cara mengumpulkan data melalui buku-buku ilmiah, tulisan, karangan ilmiah yang berkaitan dengan penelitian. b. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau foto-foto yang ada di lokasi penelitian serta sumber-sumber lain yang relevan dengan objek penelitian.

II.5 Teknik Analisa Data

Sesuai dengan metode penelitian, teknik analisa data yang dipergunakan penulis dalam penelitian ini adalah teknik analisa data kualitatif, yaitu dengan menyajikan data yang dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber data, menelaah, menyusunnya dalam satu satuan, yang kemudian dikategorikan pada tahap berikutnya, dan memeriksa keabsahan data serta menafsirkannyadengan analisis sesuai dengan kemampuan daya nalar peneliti untuk membuat kesimpulan penelitian. BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN III.1. Deskripsi Wilayah Desa Hilimo’asio terletak di Kecamatan Idanogawo, Kabupaten Nias, Sumatera Utara. Luas Desa Hilimo’asio 30.000 m 2 yang terdiri dari enam Dusun, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: a. Sebelah Utara : Desa Sisobahili Iraono Hura b. Sebelah Selatan : Desa Saewahili c. Sebelah Barat : Desa Ahedano d. Sebelah Timur : Kecamatan Somolo’molo Desa Hilimo’asio juga memiliki pengklasifikasian luas wilayah sebagai berikut : Tabel 3.1 Pengklasifikasian Luas Wilayah di Desa Hilimo’asio No. Wilayah LuasHa 1. Ladang 987 Ha 2. Bangunan 275 Ha 3. Lain-lain 128 Ha Jumlah 1390 Ha Sumber : Hasil Penelitian 2011 Dari data diatas kita dapat mengetahui bahwa Desa Hilimo’asio memiliki luas wilayah sebesar 987 ha yang diperuntukkan untuk perladangan, sementara tidak ada data yang memperlihatkan adanya luas tanah yang diperuntukkan untuk persawahan. Hal tersebut dikarenakan Desa Hilimo’asio merupakan daerah perbukitan yang memiliki kontur tanah tidak rata sehingga tidak memungkinkan untuk bersawah sehingga mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani. III.2. Keadaan Demografi Jumlah penduduk Desa Hilimoasio secara keseluruhan berjumlah 1640 jiwa. Jika dikelompokan, laki-laki berjumlah 776 jiwa dan perempuan berjumlah 864 jiwa dan jumlah Kepala Keluarga KK secara keseluruhan sebanyak 285, dengan rincian sebagai berikut : Tabel 3.2 Tabel Klasifikasi Penduduk Desa Hilimo’asio Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kepala Keluarga No. Wilayah Laki-laki Perempuan Kepala Keluarga 1. Dusun I 150 175 60 2. Dusun II 141 144 45 3. Dusun III 110 140 40 4. Dusun IV 142 148 50 5. Dusun V 131 149 50 6. Dusun VI 102 108 40 Jumlah 776 864 285 Sumber : Hasil Penelitian 2011 Dari tabel diatas Desa Hilimo’asio memiliki jumlah penduduk berjenis kelamin laki- laki lebih sedikit dari penduduk berjenis kelamin perempuan, dimana terdapat selisih 88 jiwa lebih banyak penduduk yang berjenis kelamin perempuan dan penyebaran penduduk yang hampir merata di tiap-tiap dusun. Tabel 3.3 Tabel Jumlah Penduduk di Desa Hilimo’asio Berdasarkan Agama NO Agama Jumlah 1 Islam - 2 Kristen 1640 3 Khatolik - 4 Budha - Jumlah 1640 Sumber : Hasil Penelitian 2011 Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa di Desa Hilimo’asio penduduknya dominan memeluk agama Kristen. Tabel 3.4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur di Desa Hilimo’asio No. Kelompok Umurtahun Jumlah Persentase 1. 0-5 140 8,65 2. 6-16 535 32,58 3. 17-25 300 18,28 4. 26-55 605 36,90 5. 56 60 3, 59 Jumlah 1640 100 Sumber : Hasil Penelitian 2011 Dari tabel diatas diketahui bahwa jumlah penduduk menurut kelompok umur yang paling banyak di Desa Hilimo’asio adalah kelompok umur 26-55 sebanyak 605 jiwa 36,90 dan jumlah penduduk yang paling sedikit menurut kelompok umur adalah kelompok umur 56 sebanyak 60 jiwa 3,59. Dari hasil terbanyak masyarakat yang tinggal di Desa Hilimo’asio yaitu usia antara 26-55 merupakan usia yang masih produktif dan berada pada usia menuju taraf kematangan. Tabel 3.5 Distribusi Penduduk berdasarkan Pekerjaan di Desa Hilimo’asio No. Pekerjaan Jumlah Orang Persentase 1. Petani 1619 98,72 2. Pegawai Negeri 6 0,36 3. Wiraswasta 15 0,92 Jumlah 1640 100 Sumber : Hasil Penelitian 2011 Dari tabel diatas diketahui bahwa pekerjaan terbanyak di Desa Hilimo’asio adalah petani sebanyak 1619 jiwa 98,72 dan jumlah pekerja yang paling sedikit adalah pegawai negeri sebanyak 6 jiwa 0,36. Jika dilihat dari hasil data diatas, dapat disimpulkan bahwa desa Hilimo’asio lebih banyak masyarakatnya bekerja sebagai petani dan yang bekerja sebagai pegawai negeri hanya 6 orang sehingga dapat disimpulkan di Desa Hilimo’asio lebih banyak ditemui petani, dan di desa tersebut pun pekerjaannya belum sampai pada tingkat sejahtera ditinjau dari pendapatandari hasil pekerjaan tersebut dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. III.3. Organisasi Pemerintahan Desa Dalam Peraturan Pemerintah Daerah nomor 72 Tahun 2005 tentang desa, yang dimaksud dengan Pemerintahan Desa terdiri dari Pemerintahan Desa dan Badan Permusyawaratan Desa pasal 11. Pemerintah Desa sebagaimana dimaksud terdiri dari Kepala Desa dan Perangkat Desa pasal 12 ayat 1, yang saling bekerjasama untuk mensukseskan pembangunan desa. Perangkat desa sebagaimana dimaksud adalah Sekretaris BPD LKMD KEPALA DESA Elizama Hura SEKDES Yason Hura Kaur Pembangunan Filiati Hura Kaur Pemerintahan Yasman Hura Kaur Umum Fofogo Hura Kadus VI Sarofati Kadus V Sokhiwolo’o Kadus IV Risama Kadus III Fahaso Kadus II Ya’aro Kadus I Tahali Desa dan perangkat desa lainnya pasal 12 ayat 2. Perangkat desa lainnya sebagaimana dimaksud terdiri atas pasal 12 ayat 3: 1. Sekretaris Desa 2. Pelaksana teknis lapangan kepala urusan dan 3. Urusan kewilayahan kepala dusun Untuk menjelaskan tentang tata pembagian dan hubungan kerja unit organisasi pemerintahan desa dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Kedudukan dan Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Desa a. Kepala desa berkedudukan sebagai alat pemerintah desa dan pelaksana pemerintahan di atas desa dengan tunduk tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan b. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana disebutkan di atas, kepala desa memiliki wewenang: 1 Memimpin menyelenggarakan pemerintahan desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan berdasarkan BPD. 2 Mengajukan rancangan peraturan desa 3 Menetapkan peraturan desa mengenai APB desa untuk di bahas dan ditetapkan bersama BPD 4 Membina perekonomian desa 5 Mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif 6 Mewakili desanya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 7 Melaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan c. Kewajiban Kepala Desa adalah: 1. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia; 2. meningkatkan kesejahteraan masyarakat; 3. memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat; 4. melaksanakan kehidupan demokrasi; 5. melaksanakan prinsip tata pemerintahan desa yang bersih dan bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme; 6. menjalin hubungan kerja dengan seluruh mitra kerja pemerintahan desa; 7. menaati dan menegakkan seluruh peraturan perundangundangan; 8. menyelenggarakan administrasi pemerintahan desa yang baik; 9. melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan desa; 10. melaksanakan urusan yang menjadi kewenangan desa; 11. mendamaikan perselisihan masyarakat di desa; 12. mengembangkan pendapatan masyarakat dan desa; 13. membina, mengayomi dan melestarikan nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat; 14. memberdayakan masyarakat dan kelembagaan di desa; dan 15. mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan lingkungan hidup;

1. Kedudukan, Tugas pokok dan fungsi Sekretaris Desa:

a. Sekretaris desa berkedudukan sebagai unsur pembantu pimpinan di bidang ketatausahaan dan memimpin sekretaris desa b. Sesuai dengan kedudukan tersebut, sekretaris desa mempunyai tugas pokok untuk menyelenggarakan pelaksanaan-pelaksanaan administrasi pemerintahan, administrasi pembangunan dan administrasi kemasyarakatan serta memberikan pelayanan di bidang ketatausahaan kepada kepala desa c. Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud, sekretaris desa mempunyai fungsi untuk menyelenggarakan urusan surat menyurat, kearsipan, dan laporan, melaksanakan urusan keuangan, administrasi umum, dan melaksanakan tugas kepala desa dalam hal kepala desa berhalangan melaksanakan tugasnya. Sedangkan penjabaran tugas pokok dari sekretaris desa adalah sebagai berikut: a. Memberikan saran dan pendapat kepada kepala desa kepala kelurahan b. Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan serta mengawasi urusan kegiatan sekretariat c. Memberikan informasi mengenai keadaan sekretariat dan keadaan umum di wilayahnya d. Merumuskan program kerja e. Melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan dan laporan f. Mengadakan dan melaksanakan persiapan rapat dan mencatat hasil rapat g. Menyusun rencana anggaran penerimaan dan belanja desa h. Mengadakan kegiatan inventarisasi i. Melaksanakan kegiatan pencatatan administrasi pertanahan dan pencatatan mutasi tanah j. Melaksanakan administrasi kepegawaian di wilayahnya k. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh kepala desa

1. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Urusan

a. Kepala Urusan berkedudukan sebagai pembantu sekretaris desa untuk memberikan pelayanan ketatausahaan kepada kepala desa sesuai dengan bidang tugasnya masing- masing. b. Sesuai dengan kedudukannya, maka kepala urusan mempunyai tugas pokok untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan ketatausahaan dalam bidang tugasnya masing- masing. c. Untuk melaksanakan tugas pokoknya tersebut, kepala urusan mempunyai fungsi melaksanakan pencatatan, pengumpulan dan pengolahan data informasi yang menyangkut bidang tugas masing-masing. d. Untuk melaksanakan tugas pokoknya tersebut, kepala urusan mempunyai fungsi melaksanakan pencatatan, pengumpulan dan pengolahan data informan yang menyangkut bidang tugasnya masing-masing. Sedangkan penjabaran tugas pokok kepala urusan dapat dibagi dalam beberapa urusan yaitu sebagai berikut: 1. Kepala Urusan Pemerintahan a. Melaksanakan kegiatan administrasi kependudukan. b. Melaksanakan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pembuatan Kartu Tanda Penduduk KTP. c. Melaksanakan kegiatan administrasi mengenai kewarganegaraan. d. Melaksanakan pencatatan administrasi pertanahan. e. Melaksanakan pencatatan kegiatan monografi desa. f. Melaksanakan pencatatan kegiatan kemasyarakatan antara lain Rukun Warga RW dan kegiatan ketentraman dan ketertiban serta pertahanan sipil. g. Melaksanakan penyelenggaraaan buku administrasi keputusan desa dan keputusan kepala desa. h. Menyusun rencana keuangan. i. Melaksanakan kegiatan administrasi pemilu berdasarkan ketentuan yang berlaku. j. Mencatat kegiatan sosial politik. k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan sekretaris desa sekretaris kelurahan. 2. Kepala Urusan Kesejahteraan Masyarakat mempunyai tugas: a. Melaksanakan kegiatan pencatatan keadaan kesejahteraan rakyat masyarakat termasuk bencana alam, bantuan sosial, pendidikan, kesenian, olah raga, pemuda, pramuka dan PMI. b. Menyelenggarakan inventarisasi penduduk yang tuna karya, tuna wisma, tuna susila, para penyandang cacat baik mental maupun fisik, yaitu piatu, jompo. Panti asuhan dan pencatatan dalam rangka memasyarakatkan kembali narapidana. c. Mengikuti perkembangan serta mencatat kegiatan program kependudukan, ketanagakerjaan, transmigrasi dan lingkungan hidup. d. Mengikuti perkembangan serta melaporkan tentang keadaan kesehatan masyarakat, PKK dan kegiatan lainnya. e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan sekretaris desa sekretaris kelurahan. 3. Kepala Urusan Ekonomi dan mempunyai tugas: a. Melaksanakan tugas dan fungsi administrasi pembangunan. b. Melaksanakan pencatatan hasil swadaya masyarakat dalam pembangunan. c. Menghimpun data potensi desa serta menganalisa dan memelihara untuk dikembangkan. d. Melaksanakan pencatatan dan persiapan bahan guna pembuatan daftar isian proyek daftar isian kegiatan. e. Mengikuti dan melaporkan perkembangan keadaan dan kegiatan di bidang pertanian, perindustrian maupun pembangunan dan lainnya. f. Melaksanakan pencatatan dan memberikan pelayanan terhadap masyarakat dalam hal permohonan pembuatan Izin Usaha, izin bangunan dan lain-lain. g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris Desa Sekretaris Kelurahan

4. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Dusun:

a. Kepala dusun berkedudukan sebagai unsur pelaksana tugas kepala desa dalam wilayah kerjanya. b. Sesuai dengan kedudukannya, kepala dusun mempunyai tugas pokok untuk menjalankan pemerintahan desa dalam kepemimpinan kepala desa di wilayah kerjanya. c. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, maka kepala dusun mempunyai fungsi dan meaksanakan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di wilayah kerjanya, melaksanakan keputusan desa dan melaksanakan kebijakan kepala desa.

A. Badan Permusyawaratan Desa BPD

Sebagaimana menindaklanjuti Undang-undangan Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, yakni perlunya dibentuk Badan Permusyawaratan Desa BPD sebagai mitra Pemerintahan Desa. BPD adalah badan perwakilan terdiri atas pemuka-pemuka masyarakat di desa yang berfungsi mengayomi adat istiadat, membuat peraturan desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat serta melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan desa. Dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tampak bahwa peran BPD lebih dominan, selain member masukan kepada Kepala Desa BPD juga dapat membatalkan kebijakan yang akan dibuat menjadi keputusan dan mengawasi pelaksanaan kebijakan tersebut, BPD dapat meminta pertanggungjawaban kepada Kepala Desa.

1. Kedudukan BPD

a. BPD sebagai Badan Perwakilan Desa dan merupakan wahana untuk melaksanakan demokrasi berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. b. BPD berkedudukan sejajar dan menjadi mitra Pemerintahan Desa.

2. Tugas, Fungsi dan Kewajiban BPD

BPD mempunyai tugas yaitu: a. Melaksanakan pemilihan kepala desa. b. Meminta pertanggungjawaban kepala desa atas nama rakyat pada setiap akhir tahun anggaran. c. Menyalurkan aspirasi masyarakat kepada instansi yang berwenang. d. Memberikan saran dan pendapat dalam rangka Pembinaan Perekonomian Masyarakat Desa. e. Memberikan saran dan pendapat dalam rangka Pembangunan Desa. f. Memberikan saran dan pendapat dalam rangka menyelesaikan perselisihan permasalahan antara warga masyarakat desa. g. Melaksanakan pengawasan kerjasama antar desa. h. Bekerjasama dengan masyarakat dan aparat keamanan dalam memberantas narkoba, perjudian, penjualan anak perempuan, HAM dan kriminalitas. 3. BPD mempuyai fungsi: a. Menjaga kelestarian adat istiadat yang hidup dan berkembang di desa yang bersangkutan sepanjang menunjang kelangsungan pembangunan bersama-sama pemerintah desa. b. Merumuskan dan menetapkan peraturan desa bersama-sama dengan pemerintah desa. c. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan desa, APB desa serta Keputusan Kepala Desa. d. Menampung aspirasi masyarakat kepada pejabat atau instansi berwenang. 4. BPD mempunyai kewajiban: a. Sebagai mitra Pemerintah Desa dalam memimpin penyelenggaraan Pemerintah Desa dari sisi Peraturan Desa. b. Sebagai mitra Pemerintahan desa dalam membina kehidupan masyarakat desa yang terwujud dalam menampung setiap aspirasi masyarakat menyampaikan kepada BPD. c. Sebagai mitra Pemerintahan Desa dalam membina kehidupan perekonomian masyarakat desa atau penggalian sumber-sumber pendapatan dan kekayaan desa. d. Melaksanakan kewajiban tugas memelihara dan ketentraman masyarakat denda, sebagai mitra pemerintahan desa dan atau penggalian sumber-sumber pendapatan dan kekayaan desa. e. Menerima rancangan peraturan desa dari pemerintah desa dan bersama-sama menetapkan peraturan masyarakat desa. f. Mempunyai kewajiban tugas untuk melestarikan adat istiadat yang hidup dan berkembang di desa dengan bermitra dengan pemerintah desa. g. Mempunyai kewajiban untuk mengajukan usul pengangkatan dan pemberhentian pejabat kepala desa. h. Melaksanakan kewajiban menjalankan pengawasan terhadap jalannya penyelenggaraan pemerintahan desa. i. Mempunyai kewajiban meminta pertanggungjawaban kepala desa dalam bentuk Administrasi Pemerintahan Desa, Pembangunan Desa, Administrasi Pembinaan Desa serta Administrasi Keuangan Desa. j. PBD dengan pemerintahan desa merencanakan pembangunan, penggunaan dan bantuan desa dari pemerintah, proyek-proyek pemerintah atau swasta, pelaksanaan dan penetapan lokasi pembangunan harus mendapat perizinan persetujuan BPD. 6. Hak-Hak BPD: Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan kewajiban, BPD mempunyai hak: a. Hak meminta pertanggungjawaban kepala desa. b. Hak anggaran. c. Hak mengajukan pertanyakan pertanyaan bagi masing-masing anggota. d. Hak untuk meminta keterangan kepada kepala desa. e. Hak mengadakan prakarsa perubahan rancangan peraturan desa. f. Hak mengajukan pendapat. g. Hak penyelidikan. h. Hak menetapkan tata tertib BPD. i. Hak mengajukan usul pengangkatan pemberhentian kepala desa.

BAB IV PENYAJIAN DATA

Pada bab ini Penulis menyajikan data-data yang diperoleh selama penelitian pada Desa Hilimo’asio yang dijadikan sebagai lokasi penelitian. Bab ini akan memaparkan hasil-hasil penelitian berupa data primer yang telah peneliti peroleh dari lapangan yang kemudian dianalisa satu persatu dalam bentuk tabel dan hasil wawancara. Penyajian data ini terdiri dari karakteristik responden yang meliputi data pribadi informan berdasarkan jenis kelamin, usia serta tingkat pendidikannya. Serta data dari variabel penelitian yang berupa jawaban informan terhadap pertanyaan yang diajukan berdasarkan daftar pertanyaan dan pedoman wawancara yang kemudian akan dianalisa sesuai dengan tehnik yang digunakan. Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan di Desa Hilimo’asio Kecamatan Idanogawo Kabupaten Nias dengan cara menggunakan kuesioner kepada responden sebanyak 50 orang, maka diperoleh sejumlah data. Untuk memperoleh gambaran yang jelas dari data yang diperoleh dari kuesioner tersebut, di bawah ini disajikan data dalam tabel distribusi yang kemudian didistribusikan sebagai berikut :

4. 1 Deskripsi Data Identitas Responden

Data identitas responden diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin, dimana responden yang penulis teliti merata antara laki-laki . Mata pencarian mayoritas penduduk di Desa Hilimo’asio adalah sebagai petani.. Responden yang penulis tanyakan mayoritas memiliki usia 20 tahun sampai usia 50 tahun dengan jenjang pendidikan mayoritas tingkat Sekolah Dasar SD. Berikut penulis sajikan Tabel data distribusi responden : Tabel 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase 1. Laki-laki 33 66,0 2. Perempuan 17 34,0 Total 50 100 Sumber : Hasil Penelitian 2011 Dari Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa kelompok jenis kelamin yang paling banyak dalam menjalankan PNPM Mandiri Perdesaan ini adalah laki-laki yaitu sebanyak 33 orang 66,0, sedangkan untuk perempuan yaitu sebanyak 17 orang 34,0. Tabel 4.2 Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan No Pekerjaan Frekuensi Persentase 1. Pedagang 5 10,0 2. Ibu Rumah Tangga 8 16,0 3. Petani 35 70,0 4. Guru 2 4,0 Total 50 100 Sumber : Hasil Penelitian 2011 Dari Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa identitas responden berdasarkan pekerjaan yang paling banyak adalah mereka yang bekerja sebagai petani yaitu sebanyak 35 orang 75,0, kemudian mereka yang bekerja sebagai ibu rumah tangga sebanyak 8 orang 16,0, sebagai padagang yaitu sebanyak 5 orang 10,0 , dan bekerja sebagai guru yaitu sebanyak 2 orang 4,0 . Tabel 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Usia No Usia Frekuensi Persentase 1. 20 – 30 Tahun 15 30,0 2. 31 – 40 Tahun 23 46,0 3. 41 – 50 Tahun 7 14,0 4. 51 – 60 Tahun 4 8,0 5. 61 Tahun keatas 1 2,0 Total 50 100 Sumber : Hasil Penelitian 2011 Dari Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa kelompok usia yang paling banyak dalam menjalankan PNPM Mandiri Perdesaan ini adalah usia yang berkisar 31 – 40 Tahun yaitu sebanyak 23 orang 46,0 , kemudian yang memiliki usia 20 – 30 Tahun yaitu sebanyak 15 orang 30,0, kemudian usia 41 – 50 Tahun yaitu sebanyak 7 orang 14, 0, kemudian usia 51- 60 yaitu sebanyak 4 orang 8,0, dan usia 61 tahun ke atas yaitu sebanyak 1 orang 2,0. Tabel 4.4 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan No Pendidikan Frekuensi Persentase 1. SD 24 48,0 2. SMP 8 16,0 3. SMA 9 18,0 4. Sarjana S-1 2 4,0 5. Tidak Sekolah 7 14,0 Total 50 100 Sumber : Hasil Penelitian 2011 Dari Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa identitas responden berdasarkan tingkat pendidikan yang paling banyak adalah tingkat SD dan yaitu sebanyak 24 orang 48,0 , kemudian tingkat SMA yaitu sebanyak 9 orang 18,0 , Tidak Sekolah sebanyak 7 orang 14,0 dan Sarjana sebanyak 2 orang 4,0.

4.2. Data Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (studi kasus : Pinjaman Bergulir di Kelurahan Bantan Kecamatan Tembung)

4 79 75

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu

0 57 124

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mandiri Pedesaan terhadap Pembangunan Desa di desa Suka Damai.

12 108 132

Sosialisasi Pemanfaatan Fasilitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan (Study Deskriptif di Desa Purbadolok, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbanghasundutan)

4 63 111

Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP)Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

4 84 264

Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) (Studi Kasus di Desa Sitio II Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 46 125

Pemberdayaan Masyarakat Miskin Melalui Program Pengembangan Kecamatan Di Kabupaten Aceh Utara...

0 33 3

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DAN PARTISIPASI MASYARAKAT Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa (Studi Kasus di Desa Sooka, Kecamatan

0 0 16

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DAN PARTISIPASI MASYARAKAT Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa (Studi Kasus di Desa Sooka, Kecamatan

0 1 17