Implementasi PNPM Mandiri Perdesaan di Desa Hilimo’asio

tradisional dikarenakan biaya untuk berobat ke Puskesmas ataupun ke Rumah Sakit tidak terjangkau olh masyarakat. Negara terbentuk karena ada masyarakat, masyarakat membentuk komunitas dalam suatu kelembagaan yang di motori oleh segelintir orang sebagai pemimpin dan pengayom mereka. Di Desa Hilimo’asio lembaga resmi yang ada di desa adalah Kepala Desa dan aparat-aparat di bawahnya yang didukung oleh badan permusyawaratan desa BPD yang berfungsi sebagai mitra pemerintahan desa yang terdiri dari tokoh adat, tokoh masyarakat dan warga yang di tokohkan dalam desa tersebut yang berfungsi mengayomi adat istiadat, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat desa serta melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan desa. Di desa ini tidak ada lembaga atau organisasi masyarakat resmi selain dari pemerintahan desa dan BPD sendiri. Kehidupan masyarakat di Hilimo’asio tidak lebih baik dibandingkan desa lainnya di Kecamatan Idanogawo. Hal ini disebabkan Desa Hilimo’asio merupakan desa yang bisa dikatakan sedikit terisolir yang disebabkan tidak adanya moda transportasi yang bisa melewati desa ini untuk menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat. Masalah ini disebabkan oleh faktor alam dan kondisi wilayah dimana desa ini berada. Untuk masuk ke wilayah Desa Hilimo’asio ini harus melewat sungai yang cukup lebar dengan arus yang cukup deras dan tidak adanya jembatan yang menyambungkan desa ini ke desa lainnya. Sehingga dapat peneliti simpulkan bahwa masyarakat di Desa Hilimo’asio masih berada di bawah garis kemiskinan karena tidak adanya geliat ekonomi yang signifikan. Namun, seiring dengan adanya program PNPM Mandiri Perdesaan yang telah menjalankan fungsinya yang salah satunya dengan pembangunan infrastruktur berupa pengerasan jalan sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat desa

5.4. Implementasi PNPM Mandiri Perdesaan di Desa Hilimo’asio

PNPM Mandiri Perdesaan adalah program untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan. Pendekatan PNPM Mandiri Perdesaan merupakan pengembangan dari Program Pengembangan Kecamatan PPK, yang selama ini dinilai berhasil. Beberapa keberhasilan PPK adalah berupa penyediaan lapangan kerja dan pendapatan bagi kelompok rakyat miskin, efisiensi dan efektivitas kegiatan, serta berhasil menumbuhkan kebersamaan dan partisipasi masyarakat. Masyarakat desa terutama dari rumah tangga miskin merupakan sasaran dari PNPM Mandiri Perdesaan sekaligus juga sebagai pelaku utama dari setiap tahapan pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan. Mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan sampai pelestarian. Sedangkan pelaku-pelaku lainnya dari aparat dan konsultan di tingkat desa, kecamatan, kabupaten dan seterusnya lebih berperan sebagai fasilitator, pembimbing dan pembina agar tujuan, prinsip, kebijakan, prosedur dan mekanisme PNPM Mandiri Perdesaan dapat tercapai dan dilaksanakan secara benar dan konsisten. PNPM Mandiri Perdesaan dilaksanakan oleh masyarakat, artinya keberadaan masyarakat dalam program merupakan hal yang utama. Masyarakat ikut terlibat dalam proses perencanaan, pelaksanaan hingga pengendalian program. Dimana azas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan adalah Dari , Oleh, Untuk, Masyarakat DOUM. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dari hasil wawancara dan juga angket, dapat dilihat dari jawaban para informan seperti jawaban yang dikatakan oleh penanggung jawab operasional kegiatan di Kecamatan bahwa pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan adalah berasal dari usulan masyarakat. Pelaksaan PNPM Mandiri Perdesaan dimulai dari Sosialisasi dan penyebaran informasi program. Baik secara langsung melalui fórum-forum pertemuan maupun dengan mengembangkan memanfaatkan media saluran informasi masyarakat di berbagai tingkat pemerintahan. Selanjutnya Masyarakat melakukan musyawarah untuk menentukan daftar usulan kegiatan kebutuhan desa, musyawarah ini dilakukan oleh masing-masing desa yang ada di Kecamatan Idanogawo. Tim penulis Usulan Desa akan membuat laporan gagasan-gagasan kegiatan yang telah ditetapkan dalam musyawarah desa dan musyawarah desa khusus perempuan menjadi usulan desa. Selanjutnya hasil musyawarah tersebut diberikan kepada Tim Pelaksana Kegiatan TPK. Dalam pelaksanan PNPM Mandiri Perdesaan untuk menentukan program apa yang diproritaskan, maka dilakukan rembuk warga musyawarah. Selain itu juga dilakukan Musyawarah Antar Desa MAD untuk dapat mendengarkan saran-saran serta pendapat masyarakat terhadap kegiatan yang dilaksanakan dari PNPM Mandiri Perdesaan ini. Penentuan lokasi atau desa yang di prioritaskan untuk menerima program PNPM ini juga atas usulan masyarakat yang hadir pada MAD. Dalam forum musyawarah, masyarakat memilih anggotanya sendiri untuk menjadi Tim Pelaksana Kegiatan TPK di setiap desa untuk mengelola kegiatan yang diusulkan desa yang bersangkutan dan mendapat prioritas pendanaan program. Fasilitator Teknis PNPM Mandiri Perdesaan akan mendampingi TPK dalam mendesain sarana prasarana bila usulan yang didanai berupa pembangunan infrastruktur perdesaan, penganggaran kegiatan, verifikasi mutu dan supervisi. Para pekerja yang terlibat dalam pembangunan sarana prasarana tersebut berasal dari warga desa penerima manfaat Setelah menentukan prioritas usulan kegiatan desa, maka Tim Pelaksana Kegiatan akan membuka pelelangan dalam pembangunan sarana dan prasarana usulan kegiatan desa. Peserta dari pelelangan ini dapat berasal dari badan usaha, LSM, Koperasi ataupun perorangan yang memiliki kesanggupan dalam penyediaan barang dan jasa yang dibutuhkan dalam pembangunan sarana dan prasarana. Selama pelaksanaan kegiatan, TPK harus memberikan laporan perkembangan kegiatan minimal dua kali dalam pertemuan terbuka desa, yakni sebelum program mencairkan dana tahap berikutnya dan pada pertemuan akhir, dimana TPK akan melakukan serah terima kegiatan kepada desa, serta badan operasional dan pemeliharaan kegiatan atau Tim Pengelola dan Pemelihara Prasarana TP3. Pembangunan sarana dan prasarana akan di pantau langsung oleh Penanggung Jawab Operasional Kegiatan PJOK. Dan setiap bulannya PJOK akan memberikan laporan kepada PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten Nias mengenai pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Idanogawo. Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan yang berlangsung di Kecamatan Idanogawo khususnya Desa Hilimo’asio adalah pembangunan fisik. Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan para informan, dapat dikatakan bahwa proses pelaksanaan kegiatan di Desa Hilimo’asio telah berlangsung dengan baik. Pemberdayaan adalah bagian dari tujuan PNPM Mandiri Perdesaan. Sebagai proses, pemberdayaan merupakan serangkaian kegiatan untuk memperkuat kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk individu-individu yang mengalami masalah kemiskinan. Sebagai tujuan, maka pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh perubahan sosial, yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan atau mempunyai kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial seperti kepercayaan diri, mampu menyampaikan aspirasi, mempunyai mata pencarian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupannya. Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan para informan, dapat dikatakan bahwa proses pemberdayaan itu sudah terlaksana. Seperti yang dikatakan oleh informan yakni ketua tim pelaksana kegiatan yang mengatakan bahwa yang menjadi sasaran dalam PNPM ini adalah masyarakat yang perekonomiannya lemah, rumah tangga miskin. Begitu juga dengan keikutsertaan masyarakat yang menjadi sasaran program, dapat dilihat dari peran serta masyarakat Desa Hilimo’asio yang berpartisipasi dalam pelaksanaan PNPM dan hal itu sudah terarah artinya sudah langsung ditujukan kepada yang memerlukan dan sesuai dengan kebutuhannya. PNPM Mandiri Perdesaan telah melaksanakan proses pemberdayaan dengan memberikan pendampingan, penyuluhan serta pelayanan melalui pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur pada proses pembangunan fisik berupa jalan. Dengan adanya pembangunan fisik dari PNPM Mandiri Perdesaan berupa infrastruktur akan sangat membantu proses masyarakat agar lebih berdaya. Karena pada intinya, menyelesaikan suatu permasalahan yang merupakan masalah umum akan lebih gampang bila dibahas dan diselesaikan secara bersama-sama. Walaupun dalam pelaksanaan kegiatan PNPM di desa ini hanya sebagian masyarakat yang turut serta dalam pelaksanaannya tetapi mereka sudah dapat menikmati hasilnya dengan adanya PNPM Mandiri Perdesaan tersebut dalam hal mencari kebutuhan yang mereka perlukan dan bagaimana cara untuk memenuhi kebutuhan mereka tersebut.

5.5. Pemberdayaan Masyarakat Dalam Perspektif Administrasi Pembangunan

Dokumen yang terkait

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (studi kasus : Pinjaman Bergulir di Kelurahan Bantan Kecamatan Tembung)

4 79 75

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu

0 57 124

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mandiri Pedesaan terhadap Pembangunan Desa di desa Suka Damai.

12 108 132

Sosialisasi Pemanfaatan Fasilitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan (Study Deskriptif di Desa Purbadolok, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbanghasundutan)

4 63 111

Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP)Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

4 84 264

Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) (Studi Kasus di Desa Sitio II Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 46 125

Pemberdayaan Masyarakat Miskin Melalui Program Pengembangan Kecamatan Di Kabupaten Aceh Utara...

0 33 3

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DAN PARTISIPASI MASYARAKAT Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa (Studi Kasus di Desa Sooka, Kecamatan

0 0 16

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DAN PARTISIPASI MASYARAKAT Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa (Studi Kasus di Desa Sooka, Kecamatan

0 1 17