Identifikasi Model Peramalan Dengan Metode Pemulusan Eksponensial Estimasi Model Peramalan Sementara

34 -0.414246 -0.71 644.98 35 -0.403997 -0.69 671.94 36 -0.395865 -0.67 699.44 37 -0.383445 -0.64 726.96 38 -0.365112 -0.61 753.70 39 -0.343341 -0.57 779.16 40 -0.319562 -0.52 803.06 41 -0.294233 -0.48 825.16 42 -0.268132 -0.43 845.35 43 -0.241174 -0.39 863.49 44 -0.214341 -0.35 879.62 45 -0.180177 -0.29 892.64 46 -0.144840 -0.23 902.46 47 -0.121678 -0.20 910.77 48 -0.100496 -0.16 917.86 49 -0.073479 -0.12 922.92 50 -0.052332 -0.08 926.76 51 -0.027579 -0.04 928.90

3.4. Metode Pemulusan

smoothing

3.4.1 Identifikasi Model Peramalan Dengan Metode Pemulusan Eksponensial

Berdasarkan analisa data deret berkala dengan memplot data, autokorelasi, serta nilai- nilai autokorelasi terhadap data dapat dilihat pola data bersifat acak. Pola data yang bersifat acak dapat digunakan pada peramalan smoothing eksponensial tunggal dengan Metode Smoothing Tunggal Satu Parameter. Pada dasarnya bukan model terlebih dahulu yang ditetapkan, tetapi smoothing eksponensial sebagai suatu model yang direncanakan. Proses perencanaan ini akhirnya terpakai setelah terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan yaitu sesuai dengan ketentuan literatur bahwa apabila error dari pada data membentuk kurva pada eksponensial, maka data dapat dimodelkan kepada smoothing eksponensial hal ini dapat kita lihat pada lampiran C.

3.4.2 Estimasi Model Peramalan Sementara

Estimasi ini berguna untuk membandingkan ukuran-ukuran ketepatan model peramalan sementara dipilih dengan melihat ketepatan peramalan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. ME Nilai tengah kesalahan 2. MSE Nilai tengah kesalahan kuadrat 3. MAE Nilai tengah kesalahan absolute 4. MAPE Nilai tengah kesalahan persentase absolute Penentuan nilai parameter α pemulusan yang besarnya 0 α 1 dengan cara trial dan error. Adapun nilai parameter pemulusan pada smoothing eksponensial yang dipilih penulis adalah sebagai berikut: α = 0,115 α = 0,3 α = 0,118 α = 0,5 α = 0,7 α = 0,125 α = 0,9 Pemakaian nilai-nilai parameter diatas dengan alasan nilai pemulusan tersebut merupakan nilai-nilai parameter yang menghasilkan nilai MSE terkecil. Dengan nilai parameter pemulusan α = 0,118 diperoleh: 1. Plot pemulusan peramalan, dapt dilihat pada gambar 3.3 sebagai berikut: Index Y t 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 1 260 250 240 230 220 Smoothing C onstant A lpha 0.118 A ccuracy Measures MA PE 2.1846 MA D 5.2575 MSD 42.7323 Variable A ctual Fits Single Exponential Smoothing Plot for Yt Gambar 3.3 Plot Pemulusan dengan α = 0,118 2. Ukuran ketepatan peramalan, yaitu: MAE = 5,2575 MSE = 42,7323 Universitas Sumatera Utara MAPE = 2,1846 Dengan nilai parameter α = 0,115 diperoleh: 1. Plot pemulusan peramalan, dapat dilihat pada gambar 3.4 sebagai berikut: Index Y t 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 1 260 250 240 230 220 Smoothing C onstant A lpha 0.115 A ccuracy Measures MA PE 2.2244 MA D 5.3554 MSD 44.2597 Variable A ctual Fits Single Exponential Smoothing Plot for Yt Gambar 3.4 Plot Pemulusan dengan α = 0,115 2. Ukuran ketepatan ramalan, yaitu: MAE = 5,3554 MSE = 44,2597 MAPE = 2,224 Dengan nilai parameter α = 0,125 diperoleh: 1. Plot pemulusan peramalan, dapat dilihat pada gambar 3.5 sebagai berikut: Index Y t 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 1 260 250 240 230 220 Smoothing C onstant A lpha 0.125 A ccuracy Measures MA PE 2.0969 MA D 5.0419 MSD 39.4833 Variable A ctual Fits Single Exponential Smoothing Plot for Yt Gambar 3.5 Plot Pemulusan dengan α = 0,125 2. Ukuran ketepatan ramalan, yaitu: MAE = 5,0419 MSE = 39,4833 Universitas Sumatera Utara MAPE = 2,0960 Dengan nilai parameter α = 0,3 diperoleh: 1. Plot pemulusan peramalan, dapat dilihat pada gambar 3.6 sebagai berikut: Index Y t 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 1 260 250 240 230 220 Smoothing C onstant A lpha 0.3 A ccuracy Measures MA PE 1.1830 MA D 2.8160 MSD 11.8880 Variable A ctual Fits Single Exponential Smoothing Plot for Yt Gambar 3.6 Plot Pemulusan dengan α = 0,3 2. Ukuran ketepatan ramalan, yaitu: MAE = 2,8160 MSE = 11,8880 MAPE = 1,1830 Dengan nilai parameter α = 0,5 diperoleh: 1. Plot pemulusan peramalan, dapat dilihat pada gambar 3.7 sebagai berikut: Index Y t 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 1 260 250 240 230 220 Smoothing C onstant A lpha 0.5 A ccuracy Measures MA PE 0.87723 MA D 2.08581 MSD 6.61588 Variable A ctual Fits Single Exponential Smoothing Plot for Yt Gambar 3.7 Plot Pemulusan dengan α = 0,5 2. Ukuran ketepatan ramalan, yaitu: MAE = 2,08581 MSE = 6,6158 MAPE = 0,87723 Universitas Sumatera Utara Dengan nilai parameter α = 0,7 diperoleh: 1. Plot pemulusan peramalan, dapat dilihat pada gambar 3.8 sebagai berikut: Index Y t 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 1 260 250 240 230 220 Smoothing C onstant A lpha 0.7 A ccuracy Measures MA PE 0.74332 MA D 1.76814 MSD 4.91671 Variable A ctual F its Single Exponential Smoothing Plot for Yt Gambar 3.8 Plot Pemulusan dengan α = 0,7 2. Ukuran ketepatan ramalan, yaitu: MAE = 1,76814 MSE = 4,91671 MAPE = 0,74332 Dengan nilai parameter α = 0,9 diperoleh: 1. Plot pemulusan peramalan, dapat dilihat pada gambar 3.9 sebagai berikut: Index Y t 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 1 260 250 240 230 220 Smoothing C onstant A lpha 0.9 A ccuracy Measures MA PE 0.70214 MA D 1.66668 MSD 4.16945 Variable A ctual Fits Single Exponential Smoothing Plot for Yt Gambar 3.9 Plot Pemulusan dengan α = 0,9 2. Ukuran ketepatan ramalan, yaitu: MAE = 4,16945 Universitas Sumatera Utara MSE = 1,66668 MAPE = 0,70214 Dari plot pemulusan gambar diatas dapat dilihat bahwa yang menghasilkan nilai MSE terkecil yaitu pada nilai parameter pemulusan α = 0,9 dengan nilai MSE = 1,66668.

3.4.3 Menentukan Bentuk Persamaan Peramalan Metode Pemulusan Eksponensial

Dokumen yang terkait

Implementasi dan Penggunaan Metode Exponential Smoothing untuk Meramalkan Penjualan Pakaian (Studi Kasus: Toko Pakaian P. Tarigan)

3 119 200

Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda (Linier Satu Parameter dari Brown) dan Metode Box-Jenkins dalam Meramalkan Curah Hujan di Kota Medan

6 78 78

Metode Pemulusan Eksponensial Ganda Satu Parameter Terhadap Peramalan Jumlah Guru & Jumlah Murid Sekolah Menengah Atas Tahun 2012-2015 Di Kecamatan Galang

2 29 71

Metode Eksponensial Smoothing Untuk Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan PDAM Tirtanadi Medan Tahun 2014

0 45 75

Aplikasi Metode Pemulusan Eksponensial Ganda Dari Brown Untuk Peramalan Produksi Karet PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Gunung Para Tahun 2010 - 2012.

12 69 83

Aplikasi Metode Pemulusan Eksponensial Ganda Dari Brown Untuk Kelapa Sawit Pada PT. Perkebunan Nusantara III Tahun 2010 Dan 2011

0 23 65

Perbandingan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda Dua Parameter Dari Holt Dan Metode Box-Jenkins Dalam Meramalkan Hasil Produksi Kernel Kelapa Sawit PT. Eka Dura Indonesia.

5 79 141

Analisis peramalan pendaftaran siswa baru menggunakan metode seasonal arima dan metode dekomposisi: studi kasus lembaga bimbingan belajar SSC Bintaro

9 57 94

PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ) DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMULUSAN (SMOOTHING).

0 0 6

PERBANDINGAN RAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) BURSA EFEK JAKARTA (BEI) DENGAN MENGGUNAKAN METODA PEMULUSAN EKSPONENSIAL DAN METODE ARIMA.

0 0 7