Contoh Data Deret Berkala yang Digunakan Pengujian Data Analisa Data Deret Berkala

BAB 3 PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan perolehan data kemudian penganalisaan data dengan metode pemulusan smoothing eksponensial dan metode ARIMA Box-jenkins khususnya dalam bidang peramalan. Setelah dianalisa kemudian dibandingkan nilai MAPE dari hasil peramalan dengan menggunakan kedua metode tersebut sehingga dapat diketahui metode mana yang paling baik digunakan dalam peramalan.

3.1 Contoh Data Deret Berkala yang Digunakan

Dalam penentuan hasil ramalan dengan metode pemulusan eksponensial dan ARIMA digunakan contoh data Indeks Harga Saham Gabungan IHSG selama 52 hari pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Sumber data yang dipergunakan diambil dari text book literatur. Data yang akan digunakan untuk perbandingan metode pemulusan dan ARIMA adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1 Data IHSG Selama 52 Hari X t X t X t X t 1 223,34 14 223,56 27 241,14 40 251,80 2 222,24 15 223,07 28 241,48 41 251,07 3 221,17 16 225,36 29 246,74 42 248,05 4 218,88 17 227,60 30 248,73 43 249,76 5 220,05 18 226,82 31 248,83 44 251,66 6 219,61 19 229,69 32 248,78 45 253,41 7 216,40 20 229,30 33 249,61 46 252,04 8 217,33 21 228,96 34 249,90 47 248,78 9 219,69 22 229,99 35 246,45 48 247,76 10 219,32 23 233,05 36 247,57 49 249,27 11 218,25 24 235,00 37 247,76 50 247,95 12 220,30 25 236,17 38 247,81 51 251,41 13 222,54 26 238,31 39 250,68 52 254,67 Sumber data IHSG selama 52 hari pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk

3.2 Pengujian Data

Sebelum melakukan penganalisaan data terlebih dahulu dilakukan uji pengambilan sampel. Hal ini diperlukan untuk menentukan apakah banyak sampel data dapat diterima atau tidak. Dari data diperoleh: N = 52 ∑ Y t = 12.319,11 ∑ Y t 2 = 2.927.208,761 [∑ Y t ] 2 = 151.760.471,2 Universitas Sumatera Utara Karena N ’ N, maka sampel percobaan dapat diterima sebagai sampel.

3.3 Analisa Data Deret Berkala

Analisa data dapat diartikan sebagai penjabaran atas pengukuran data kuantitatif menjadi suatu penyajian yang lebih mudah dimengerti dan menguraikan masalah secara parsial atau keseluruhan. Analisa data ini dilakukan agar diperoleh hasil peramalan yang lebih akurat untuk periode yang akan datang. Dengan menggunakan alat bantu software komputer minitab, diperoleh plot data yang dapat dilihat pada gambar sebagai berikut: Index Y t 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 1 260 250 240 230 220 Time Series Plot of Yt Gambar 3.1 Plot Data Grafik pada gambar 3.1 memperlihatkan bahwa data IHSG naik yang menunjukkan adanya trend dalam data tersebut, karena adanya trend jelas menjadi penyebab data tidak stasioner. Untuk menguji kestasioneran data diperlukan koefisien autokorelasi dengan time lag tertentu. Untuk menghitung koefisien tersebut dituliskan Universitas Sumatera Utara dengan menggunakan persamaan 2.4 yang telah tertera pada landasan teori sebelumnya. Persamaannya adalah sebagai berikut: dengan adalah rata-rata dari data yang dibutuhkan. Untuk k=1, maka diperoleh: Nilai 0,9599 menunjukkan bahwa nilai berturut-turut Y t dengan lag 1 berkorelasi dengan yang lainnya. Adapun kesalahan standar error adalah . Dengan tingkat kepercayaan 95, maka 95 dari seluruh koefisien-koefisien autokorelasi yang didasarkan pada sampel harus terletak didalam batas interval -1,96 sampai dengan 1,96. Nilai 1,96 diperoleh menggunakan tabel distribusi Z dari kurva normal dengan α=0,5 sehingga dapat dituliskan dengan: Dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95, maka nilai koefisien autokorelasi dalam batas interval diatas sudah stasioner. Dengan software yang sama, maka diperoleh plot autokorelasi data yang ditunjukkan pada gambar sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Lag A u to co rr e la ti o n 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 1 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 -0.2 -0.4 -0.6 -0.8 -1.0 Autocorrelation Function for Yt with 5 significance limits for the autocorrelations Gambar 3.2 Plot Autokorelasi Data Berikut adalah tabel yang berisi nilai-nilai autokorelasi: Tabel 3.2 Nilai-nilai autokorelasi Lag ACF T LBQ 1 0.959976 6.92 50.74 2 0.919481 3.93 98.22 3 0.884639 3.00 143.07 4 0.839002 2.45 184.25 5 0.793859 2.09 221.90 6 0.744655 1.81 255.75 7 0.681767 1.56 284.75 8 0.611335 1.34 308.60 9 0.546963 1.16 328.14 10 0.487423 1.01 344.02 11 0.426263 0.87 356.47 12 0.359307 0.72 365.53 13 0.292345 0.58 371.68 14 0.226256 0.45 375.47 15 0.161454 0.32 377.44 16 0.097447 0.19 378.19 17 0.037039 0.07 378.30 18 -0.022983 -0.04 378.34 19 -0.083756 -0.16 378.94 20 -0.141660 -0.28 380.70 21 -0.199545 -0.39 384.30 22 -0.256284 -0.50 390.45 23 -0.308576 -0.60 399.67 24 -0.351981 -0.68 412.10 25 -0.383905 -0.73 427.42 26 -0.411627 -0.78 445.72 27 -0.429268 -0.80 466.42 28 -0.443348 -0.82 489.42 29 -0.449210 -0.82 514.05 30 -0.448115 -0.81 539.68 31 -0.440262 -0.78 565.60 32 -0.431491 -0.76 591.74 33 -0.423169 -0.73 618.21 Universitas Sumatera Utara 34 -0.414246 -0.71 644.98 35 -0.403997 -0.69 671.94 36 -0.395865 -0.67 699.44 37 -0.383445 -0.64 726.96 38 -0.365112 -0.61 753.70 39 -0.343341 -0.57 779.16 40 -0.319562 -0.52 803.06 41 -0.294233 -0.48 825.16 42 -0.268132 -0.43 845.35 43 -0.241174 -0.39 863.49 44 -0.214341 -0.35 879.62 45 -0.180177 -0.29 892.64 46 -0.144840 -0.23 902.46 47 -0.121678 -0.20 910.77 48 -0.100496 -0.16 917.86 49 -0.073479 -0.12 922.92 50 -0.052332 -0.08 926.76 51 -0.027579 -0.04 928.90

3.4. Metode Pemulusan

Dokumen yang terkait

Implementasi dan Penggunaan Metode Exponential Smoothing untuk Meramalkan Penjualan Pakaian (Studi Kasus: Toko Pakaian P. Tarigan)

3 119 200

Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda (Linier Satu Parameter dari Brown) dan Metode Box-Jenkins dalam Meramalkan Curah Hujan di Kota Medan

6 78 78

Metode Pemulusan Eksponensial Ganda Satu Parameter Terhadap Peramalan Jumlah Guru & Jumlah Murid Sekolah Menengah Atas Tahun 2012-2015 Di Kecamatan Galang

2 29 71

Metode Eksponensial Smoothing Untuk Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan PDAM Tirtanadi Medan Tahun 2014

0 45 75

Aplikasi Metode Pemulusan Eksponensial Ganda Dari Brown Untuk Peramalan Produksi Karet PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Gunung Para Tahun 2010 - 2012.

12 69 83

Aplikasi Metode Pemulusan Eksponensial Ganda Dari Brown Untuk Kelapa Sawit Pada PT. Perkebunan Nusantara III Tahun 2010 Dan 2011

0 23 65

Perbandingan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda Dua Parameter Dari Holt Dan Metode Box-Jenkins Dalam Meramalkan Hasil Produksi Kernel Kelapa Sawit PT. Eka Dura Indonesia.

5 79 141

Analisis peramalan pendaftaran siswa baru menggunakan metode seasonal arima dan metode dekomposisi: studi kasus lembaga bimbingan belajar SSC Bintaro

9 57 94

PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ) DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMULUSAN (SMOOTHING).

0 0 6

PERBANDINGAN RAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) BURSA EFEK JAKARTA (BEI) DENGAN MENGGUNAKAN METODA PEMULUSAN EKSPONENSIAL DAN METODE ARIMA.

0 0 7