Tujuan Penilaian Prestasi Kerja Faktor-faktor Penilaian prestasi kerja

mengecilkan peluang kerjasama. Tanpa umpan balik, perbaikan dan perilaku SDM tidak mungkin terjadi dan departemen tidak akan memiliki catatan yang akurat dalam sistem informasi SDM-nya. Dengan demikian, keputusan-keputusan dasar dalam membuat rancangan pekerjaan sampai kompensasi akan terganggu.

2.4.3. Tujuan Penilaian Prestasi Kerja

Tujuan penilaian prestasi kerja adalah untuk memperbaiki atau meningkatkan prestasi organisasi melalui peningkatan prestasi sumber daya manusia organisasi. Menurut Mangkunegara, 2009 secara lebih spesifik, tujuan dari penilaian prestasi kerja adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan saling pengertian antar pegawai tentang persyaratan prestasi, 2. Mencatat dan mengakui hasil kerja seorang pegawai, sehingga mereka termotivasi untuk berbuat yang lebih baik, atau sekurang-kurangnya berprestasi sama seperti prestasi terdahulu, 3. Memberikan peluang kepada pegawai untuk mendiskusikan keinginan dan aspirasinya dan meningkatkan kepedulian terhadap karir atau terhadap pekerjaan yang diembannya sekarang, 4. Mendefinisikan atau merumuskan kembali sasaran masa depan, sehingga pegawai termotivasi untuk berprestasi sesuai dengan potensinya, 5. Memeriksa rencana pelaksanaan dan pengembangan yang sesuai dengan kebutuhan pelatihan khususnya rencana diklat dan kemudian menyetujui rencana itu jika tidak ada lagi hal-hal yang ingin diubah. Universitas Sumatera Utara Sedangkan Nawawi 2006 membagi 6 enam tujuan penilaian prestasi kerja, yaitu: 1. Mengambil keputusan tentang pekerjaan pegawai, 2. Memberi umpan balik antara pegawai dengan manajer, 3. Menghasilkan informasi untuk menentukan kriteria validitas tes, 4. Mendiagnosa masalah organisasi, 5. Membangun komunikasi antara bawahan dan atasan, 6. Menjadi dasar bagi penetapan kurikulum program pelatihan.

2.4.4. Faktor-faktor Penilaian prestasi kerja

Simamora 2004 menyatakan ada tiga hal yang dimasukkan dalam penilaian prestasi kerja, yaitu tingkat kedisiplinan, tingkat kemampuan, serta perilaku-perilaku inovatif dan spontan. Sedangkan Werther dan Davis 2004 menyatakan bahwa penilaian prestasi kerja yang dilakukan agar dapat lebih dipercaya dan objektif, maka perlu dilakukan batasan atau faktor-faktor penilaian prestasi kerja sebagai berikut: 1. Performance, yaitu hasil atau pencapaian tugas dalam jabatan, 2. Competency, kemahiran atau penguasaan pekerjaan sesuai dengan tuntutan pekerjaan, 3. Job behavior, kesediaan untuk menampilkan perilaku dan mentalitas yang mendukung peningkatan prestasi kerja, 4. Potency, yaitu kemampuan pribadi yang akan dikembangkan. Universitas Sumatera Utara Sutrisno 2009 menyatakan bahwa “pengukuran prestasi kerja diarahkan pada enam aspek yang merupakan bidang prestasi kunci bagi organisasi yang bersangkutan”. Bidang prestasi kunci tersebut adalah: 1. Hasil kerja: tingkat kuantitas maupun kualitas yang telah dihasilkan dan sejauh- mana pengawasan dilakukan, 2. Pengetahuan pekerjaan: tingkat pengetahuan yang terkait dengan tugas pekerjaan yang akan berpengaruh langsung terhadap kuantitas dan kualitas dari hasil kerja, 3. Inisiatif: tingkat inisiatif selama menjalankan tugas pekerjaan khususnya dalam hal penanganan masalah-masalah yang timbul, 4. Kecakapan mental: tingkat kemampuan dan kecepatan dalam menerima instruksi kerja dan menyesuaikan dengan cara kerja serta situasi kerja yang ada, 5. Sikap: tingkat semangat kerja serta sikap positif dalam melaksanakan tugas pekerjaan, 6. Disiplin waktu dan absensi: tingkat ketepatan waktu dan tingkat kehadiran. Sedangkan Ruky 2001 menyatakan bahwa indikator prestasi kerja adalah sebagai berikut: 1. Kualitas kerja: kualitas kerja dilihat dari pemahaman tentang lingkup pekerjaan uraian tanggung jawab serta wewenang yang diemban, 2. Kuantitas kerja: kuantitas kerja ditunjukkan melalui hasil dan kecepatan dalam melaksanakan pekerjaan, Universitas Sumatera Utara 3. Konsistensi: konsistensi dilihat dari usaha untuk selalu mengembangkan kemampuan dan aktualisasi diri, memahami dan mengikuti instruksi yang diberikan, mempunyai inisiatif, kejujuran, kecerdasan, dan kehati-hatian. Berdasarkan pengertian dan uraian-uraian di atas, maka indikator-indikator dalam penilaian prestasi kerja adalah kualitas kerja, inisiatif, kehadiran, sikap, kerjasama, pengetahuan, tanggung jawab terhadap pekerjaan, pemanfaatan waktu, kemampuan memecahkan masalah.

2.4.5. Metode Penilaian Prestasi kerja