Anoraga 2005 mengemukakan bahwa peranan kepemimpinan seorang dalam organisasi  adalah  sebagai  berikut:  pemimpin  sebagai  perencana,  pemimpin  sebagai
pembuat  kebijakan,  pemimpin  sebagai  ahli,  pemimpin  sebagai  pelaksana,  pemimpin sebagai pengendali, pemimpin sebagai teladan atau simbol, pemimpin sebagai tempat
menimpakan segala kesalahan, dan pemimpin sebagai pengganti peran anggota lain.
2.6. Kerangka Berpikir
Sumber  daya  manusia  merupakan  tulang  punggung  kehidupan  organisasi, keberhasilan  organisasi  secara  keseluruhan  sangat  bergantung  pada  kualitas  sumber
daya manusia yang dimiliki. Oleh karena itu organisasi perlu memiliki pegawai yang berkemampuan  tinggi  dan  berkembang  dengan  baik  untuk  mencapai  prestasi  kerja
yang tinggi. Menurut  Gomes  2003  bahwa  “prestasi  kerja  adalah  catatan  tentang  hasil-
hasil  yang  diperoleh  dari  fungsi-fungsi  pekerjaan  tertentu  atau  kegiatan  tertentu selama kurun waktu tertentu”.
Rivai 2006 menyatakan, bahwa prestasi  kerja adalah hasil kerja  yang dapat dicapai  oleh  seseorang  atau  kelompok  orang  dalam  suatu  perusahaan  sesuai
dengan  wewenang  dan  tanggung  jawab  masing-masing  dalam  upaya pencapaian tujuan perusahaan secara legal, tidak melanggar hukum dan tidak
bertentangan dengan moral atau etika. Adapun  faktor-faktor  yang  mempengaruhi  prestasi  kerja  pegawai  adalah
pendidikan,  keterampilan,  sikap  dan  etika,  tingkat  penghasilan  teknologi,  disiplin kerja serta lingkungan kerja Anoraga, 2005.
Universitas Sumatera Utara
Menurut  Singodimedjo  2000,  “Disiplin  kerja  adalah  sikap  kesediaan  dan kerelaan  seseorang  untuk  memahami  dan  mentaati  norma-norma  peraturan  yang
berlaku di sekitarnya”. Dalam kaitannya dengan pekerjaan, “disiplin kerja merupakan suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari organisasi
baik tertulis maupun tidak tertulis Nitisemito, 2000. Siswanto  2006  menyatakan  bahwa  disiplin  kerja  sebagai  suatu  sikap
menghormati,  menghargai,  patuh  dan  taat  terhadap  peraturan-peraturan  yang berlaku    baik  yang  tertulis  maupun  yang  tidak  tertulis  serta  sanggup
menjalankannya  dan  tidak  mengelak  menerima  sanksi-sanksi  apabila  ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.
Pegawai  yang  mempunyai  disiplin  tinggi  akan  mempercepat  pencapaian tujuan  organisasi,  sedangkan  disiplin  yang  rendah  akan  menjadi  penghalang  dan
memperlambat pencapaian tujuan organisasi. Seorang pemimpin yang  baik dikatakan efektif dalam kepemimpinannya jika
para bawahannya berdisiplin baik. Untuk memelihara dan meningkatkan kedisiplinan yang  baik  dalam  bekerja,  salah  satu  faktor  yang  menentukannya  adalah
kepemimpinan.  Husnan  2000  mendefinisikan  “Kepemimpinan  adalah  wewenang yang  dimiliki  oleh  seseorang  untuk  melakukan  pengorganisasian  terhadap  pegawai
yang dibawahinya”. Menurut  Hasibuan  2005  kepemimpinan  adalah  cara  seorang  pemimpin
mempengaruhi  perilaku  bawahannya,  agar  mau  bekerjasama  dan  bekerja  secara produktif  untuk  mencapai  tujuan  organisasi  dan  pelaksanaan  kepemimpinan
cenderung  menumbuhkan  kepercayaan,  partisipasi,  loyalitas  dan  internal  motivasi
Universitas Sumatera Utara
para  bawahan  dengan  cara  persuasif.  Hal  ini  diperoleh  karena  kecakapan, kemampuan dan perilaku.
Disiplin  yang  baik  mencerminkan  besarnya  tanggung  jawab  seseorang terhadap  tugas-tugas  yang  diberikan  kepadanya.  Hal  ini  mendorong  keinginan
tercapainya  prestasi  kerja  yang  tinggi.  Oleh  karena  itu  setiap  pimpinan  selalu berusaha  agar  para  bawahannya  mempunyai  disiplin  yang  baik,  seorang  pimpinan
dikatakan  efektif  kepemimpinannya  jika  para  bawahannya  mempunyai  disiplin  yang baik.  Menurut  Sutarto  dalam  Sutrisno  2009  “Pendekatan  perilaku  berlandaskan
pemikiran  bahwa  keberhasilan  atau  kegagalan  pemimpin  ditentukan  oleh kepemimpinan  yang  bersangkutan”.  Apabila  kepemimpinan  dapat  diterima  oleh
sebagian  besar  pegawai,  maka  kepemimpinannya  akan  berhasil  dalam  upaya  untuk mencapai tujuan organisasi.
Handoko 2001  menyatakan bahwa “kepemimpinan merupakan kemampuan yang  dipunyai  seseorang  untuk  mempengaruhi  orang  lain  agar  bekerjasama  untuk
mencapai tujuan”. Kepemimpinan  berpengaruh  besar  pada  sumber  daya  manusia  dalam
organisasi  karena  dapat  menguatkan  atau  melemahkan  motivasi  orang-orang  yang dipimpin  dalam  suatu  misi  kerja.  Bila  motivasi  besar  dan  tertuju  kearah  yang  baik,
sesuai  dengan  rencana  organisasi,  maka  diharapkan  hasil  kerja  yang  dicapai  akan tinggi  dan  sumber  daya  manusia  yang  dipimpin  lebih  menurut  dan  berdisiplin
Anoraga, 2005.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Masry 2004 bahwa “pengawasan  adalah proses di mana pimpinan ingin mengetahui prestasi kerja pegawai.  Pengawasan bertujuan  untuk  mengevaluasi
bahwa  hasil  kerja  bawahan  sesuai  dengan  rencana,  perintah,  tujuan,  kebijakan  yang telah ditentukan”. Definisi ini tidak hanya terpaku pada apa yang direncanakan, tetapi
mencakup dan melingkupi tujuan organisasi, hal tersebut akan mempengaruhi sikap, cara,  sistem,  dan  ruang  lingkup  pengawasan  yang  akan  dilakukan  oleh  seorang
pimpinan. Menurut  Siagian  2007  bahwa  “Pengawasan  adalah  keseluruhan  upaya
pengamatan  pelaksanaan  kegiatan  operasional  guna  menjamin  bahwa  berbagai kegiatan  tersebut  sesuai  dengan  rencana  yang  telah  ditetapkan  sebelumnya”.
Sedangkan menurut Manulang 2004 menyatakan bahwa “Pengawasan adalah suatu proses  untuk  menetapkan  pekerjaan  apa  yang  sudah  dilaksanakan,  penilaiannya  dan
mengoreksi  bila  perlu  dengan  maksud  supaya  pelaksanaan  pekerjaan  sesuai  dengan rencana-rencana semula”.
Dengan  demikian,  pengawasan  kerja  penting  dilakukan  untuk  menjamin terealisasinya  semua  rencana  yang  telah  ditetapkan  sebelumnya  serta  pengambilan
tindakan  perbaikan  bila  diperlukan,  yakni    tindakan  yang  diambil  apabila  terjadi penyimpangan.  Tindakan  perbaikan  ini  membutuhkan  waktu  dan  proses  agar
terwujud untuk mencapai hasil yang diinginkanmenyesuaikan hasil pekerjaan sesuai dengan  standar  sehingga  pencapaian  hasil  yang  diharapkan  organisasi  mencapai
tujuan.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan  teori  yang  telah  dikemukakan  maka  kerangka  pemikiran  dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1. Kerangka Berpikir Hipotesis Pertama dan Kedua