kuesioner  sebagai  alat  pengumpul  data  utama.  Sedangkan  perbedaannya  adalah variabel bebas yang diteliti adalah 2 dua, yaitu lingkungan kerja, dan disiplin kerja.
Sedangkan  pada  penelitian  ini  variabel  bebasnya  adalah  disiplin  kerja  dan pengawasan  kerja.  Hasil  penelitian  pada  hipotesis  pertama  menunjukkan  bahwa
lingkungan  kerja  dan  disiplin  kerja  secara  serempak  maupun  secara  parsial berpengaruh  signifikan  terhadap  prestasi  kerja,  dan  secara  parsial  yang  berpengaruh
paling dominan adalah disiplin kerja. Sedangkan hasil penelitian pada hipotesis kedua menunjukkan kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja.
2.2. Teori tentang Disiplin Kerja
2.2.1.   Pengertian dan Jenis-jenis Disiplin Kerja
Disiplin  berasal  dari  bahasa  latin  yaitu  diciplina  yang  berarti  latihan  atau pendidikan,  kesopanan,  dan  kerohanian  serta  pengembangan  tabiat.  Disiplin
menitikberatkan  pada  bantuan  kepada  pegawai  untuk  mengembangkan  sikap  yang baik  terhadap  pekerjaan  sehingga  akan  mempercepat  tercapainya  tujuan  organisasi.
Dalam  kaitannya  dengan  pekerjaan  Nitisemito  2000  menyatakan  bahwa  “Disiplin kerja  merupakan  suatu  sikap,  tingkah  laku  dan  perbuatan  yang  sesuai  dengan
peraturan dari organisasi baik tertulis maupun tidak tertulis”. Siswanto  2006  menyatakan  bahwa  “Disiplin  kerja  sebagai  suatu  sikap
menghormati, menghargai, patuh, dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak
mengelak  menerima  sanksi-sanksi  apabila  ia  melanggar  tugas  dan  wewenang  yang
Universitas Sumatera Utara
diberikan  kepadanya”.  Selanjutnya  menurut  Sutrisno  2009  bahwa  “Disiplin menunjukkan suatu kondisi atau sikap hormat yang ada pada diri karyawan terhadap
peraturan dan ketepatan perusahaan”. Selanjutnya, menurut Wursanto 2000  bahwa “
Disiplin adalah suatu ketaatan karyawan terhadap suatu aturan atau ketentuan yang berlaku  dalam  perusahaan  atas  dasar  adanya  suatu  kesadaran  atau  keinsyafan  bukan
adanya unsur paksaan”. Singodimedjo  2000  menyatakan  disiplin  adalah  sikap  kesediaan  dan
kerelaan  seseorang  untuk  memahami  dan  mentaati  norma-norma  peraturan    yang berlaku  disekitarnya”.  Kemudian,  menurut  Moekijat  2005  menyatakan  bahwa
“ Disiplin  adalah  kesanggupan  diri  menguasai  diri  yang  diatur”.  Sedangkan  menurut
Fathoni  2006  menyatakan  bahwa  “Disiplin  adalah  kesadaran  dan  kesediaan seseorang  mentaati  semua  peraturan  perusahaan  dan  norma-norma  sosial  yang
berlaku”.  Sedangkan  menurut  Heidjrachman  dan  Husnan  2000  bahwa  “Disiplin adalah  setiap  perorangan  dan  juga  kelompok  yang  menjamin  adanya  kepatuhan
terhadap  perintah  dan  berinisiatif  untuk  melakukan  suatu  tindakan  yang  diperlukan seandainya tidak ada perintah”.
Disiplin  adalah  tindakan  manajemen  untuk  memberikan  semangat  kepada pelaksanaan  standar  organisasi,  ini  adalah  pelatihan  yang  mengarah  pada  upaya
membenarkan dan  melibatkan pengetahuan-pengetahuan sikap dan perilaku pegawai sehingga ada kemauan pada diri pegawai untuk menuju pada kerja sama dan prestasi
yang  lebih  baik  Werther  dan  Davis,  2003.  Sedangkan  menurut  Sastrohadiwiryo 2003  menyatakan  bahwa  “disiplin  kerja  dapat  didefenisikan  sebagai  suatu  sikap
Universitas Sumatera Utara
menghormati, menghargai, patuh, dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik  yang  tertulis  maupun  tidak  tertulis  serta  sanggup  menjalankannya  dan  tidak
mengelak  untuk  menerima  sanksi-sanksinya  apabila  ia  melanggar  tugas  dan wewenang yang diberikan kepadanya”.
Berdasarkan  pengertian  tersebut,  dapat  disimpulkan  bahwa  disiplin  kerja adalah suatu keadaan tertib di mana keadaan seseorang atau sekelompok orang  yang
tergabung  dalam  organisasi  tersebut  berkehendak  mematuhi  dan  menjalankan peraturan-peraturan  perusahaan  baik  yang  tertulis  maupun  tidak  tertulis  dengan
dilandasi  kesadaran  dan  keinsyafan  akan  tercapainya  suatu  kondisi  antara  keinginan dan kenyataan yang diharapkan agar para pegawai memiliki sikap disiplin yang tinggi
dalam bekerja sehingga prestasi kerjanya meningkat. Selanjutnya,  tujuan  disiplin  kerja  adalah  untuk  meningkatkan  efisiensi  kerja
semaksimal mungkin dengan cara mencegah pemborosan waktu dan energi. Disiplin kerja dibutuhkan untuk tujuan organisasi yang lebih jauh, guna menjaga efisiensi dan
mencegah  dan  mengoreksi  tindakan-tindakan  individu  dalam  itikad  tidak  baik terhadap kelompok. Sastrohadiwiryo 2003 menyatakan bahwa:
Secara  khusus  tujuan  disiplin  kerja  para  pegawai,  antara  lain:  1  Agar  para pegawai  menepati  segala  peraturan  dan  kebijakan  ketenagakerjaan  maupun
peraturan  dan  kebijakan  organisasi  yang  berlaku,  baik  tertulis  maupun  tidak tertulis,  serta  melaksanakan  perintah  manajemen  dengan  baik,  2  Pegawai
dapat  melaksanakan  pekerjaan  dengan  sebaik-baiknya  serta  mampu memberikan  pelayanan  yang  maksimum  kepada  pihak  tertentu  yang
berkepentingan  dengan  organisasi  sesuai  dengan  bidang  pekerjaan  yang diberikan kepadanya, 3 Pegawai dapat menggunakan, dan memelihara sarana
dan  prasarana,  barang  dan  jasa  organisasi  dengan  sebaik-baiknya,  4  Para pegawai dapat bertindak dan berpartisipasi  sesuai dengan  norma-norma  yang
Universitas Sumatera Utara
berlaku pada organisasi, 5 Pegawai mampu menghasilkan prestasi kerja yang tinggi  sesuai  dengan  harapan  organisasi,  baik  dalam  jangka  pendek  maupun
jangka panjang.
Selanjutnya, menurut Sutrisno 2009 menyatakan bahwa: Tujuan  disiplin  kerja  yang  baik  akan  tercermin  pada  suasana,  yaitu:
1  tingginya  rasa  kepedulian  karyawan  terhadap  pencapaian  tujuan perusahaan,  2  tingginya  semangat  dan  gairah  kerja  dan  inisiatif  para
karyawan  untuk  melaksanakan  pekerjaan,  3  besarnya  rasa  tanggung  jawab para  karyawan  untuk  melaksanakan  tugas  dengan  sebaik-baiknya,
4  berkembangnya  rasa  memiliki  dan  rasa  solidaritas  yang  tinggi  dikalangan karyawan, 5 meningkatnya efisiensi dan produktivitas kerja pada karyawan.
Berdasarkan  tujuan  disiplin  kerja  maka  disiplin  kerja  pegawai  harus ditegakkan dalam suatu organisasi. Tanpa dukungan disiplin pegawai yang baik, sulit
bagi  organisasi  untuk  mewujudkan  tujuannya.  Jadi,  kedisiplinan  adalah  kunci keberhasilan suatu perusahaanorganisasi untuk mencapai tujuannya.
2.2.2.   Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin kerja