Manajemen Pembiayaan Pendidikan Study pengelolaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) dalam mensukseskan wajib belajar sembilan tahun di MTs. Sunwaanunnajah Pondok Aren Tangerang Selatan

mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif. 48 Dengan demikian, Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. 49 Pendekatan deskriptif bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat. 50 Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data dengan wawancara dan dokumentasi dari sekolah, dengan demikian setelah wawancara dan mendapat beberapa informasi berkaitan dengan hal yang diperlukan, penulis menganalisis informasi tersebut dan dicocokkan dengan data dokumentasi yang di dapat yang kemudian menarik kesimpulan. Dengan metode penelitian ini penulis berusaha menjelaskan secara rinci tentang pengelolaan dana BOS di MTs. Unwaanunnajah sebagai salah satu upaya untuk mensukseskan program wajib belajar Sembilan tahun.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah melalui : 1. Wawancara Interview yaitu sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara 51 Dalam hal ini interviu yang ingin penulis peroleh adalah bahasan mengenai pengelolaan dana BOS dan wajib belajar Sembilan tahun dengan cara melakukan Tanya jawab sejumlah pertanyaan-pertanyaan secara lisan kepada responden untuk memperoleh keterangan secara langsung dari responden. Penulis dalam hal ini mewawancarai kepala sekolah, kabag 48 Drs. S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta: Rineka Cipta, 2009 h.39 49 Drs.S. Margono,…. h.36 50 Drs. Jalaluddin Rakhmat, M. Sc Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : PT Rmaja Rosdakarya, 1999. h.22. 51 Prof. Dr Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002 h. 132 tata usaha, staf adminitrasi, komite sekolah dan 3 guru yang penulis acak berdasarkan usia mengajar dan jenis kelamin. 2. Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki dan mencari data mengenai benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, notulen rapat, surat kabar, transkrip dan sebagainya. 52 Data yang dikumpulkan adalah dokumen sekolah tentang dana BOS, mulai dari pengajuan, jumlah siswa yang menerima dana tersebut serta pengalokasian dana BOS dan laporan pertanggung jawabannya.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, beberapa guru, kepala bidang administrasi, komite sekolah dan tata usaha pada sekolah MTs. Unwaanunnajah Pondok Aren, Tangerang Selatan.

E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Pada dasarnya metode-metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif sekaligus juga adalah analisis data, dengan kata lain prosedur metodis sekaligus juga adalah strategi analisis data itu sendiri, sehigga proses pengumpulan data juga sekaligus adalah proses analisis data, dengan demikian proses pengumpulan data juga adalah proses analisis data. Karena itu setelah data dikumpulkan maka sesungguhnya sekaligus peneliti sudah menganalisis datanya. 53 Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara, dan lainnya untuk meningkatkan 52 Prof. Dr SuharsimiArikunto…. h. 135 dan 206 53 Prof. Dr. H. M. Burhan Bungin, S. Sos. M. Si, Penelitian Kualiatif : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya Jakarta : Kencana Prenada media group, 2007 hal. 78 pemahaman tentang kasus yang di teliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain. 54 Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data dengan wawancara dan dokumentasi dari sekolah, dengan demikian setelah wawancara dan mendapat beberapa informasi berkaitan dengan hal yang diperlukan, penulis menganalisis informasi tersebut dan dicocokkan dengan data dokumentasi yang di dapat yang kemudian menarik kesimpulan. 54 Prof,Dr.H.Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif pendekatan positivistic, rasionalistik,phenomenologik, dan realism metaphisik Yogyakarta: RAKE SARASIN, 1996. H.104 BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Profil MTs.S Unwaanunnajah

Madrasah Tsanawiyyah Unwaanunnajah terletak di desa Pondok Pucung kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan. Bernaung pada yayasan Unwaanunnajah yang didirikan oleh KH. Ahmad Djusi. Di awali dengan berdirinya majelis Ta‟lim dan Madrasah Ibtidaiyyah pada tahun 1962, kemudian yayasan melanjutkan pembangunan Madrasah Tsanawiyyah pada tahun 1996. Di antara maksud dan tujuan awal didirikannya Madrasah Unwaanunnajah adalah mendukung program pemerintah tentang program wajib belajar Sembilan tahun yang mulai dicanangkan pada tahun 1994, membantu masyarakat agar mendapat kesempatan belajar pada pendidikan dasar Sembilan tahun khususnya di Kelurahan Pondok Pucung, dan untuk menerapkan pendidikan terpadu antara pendidikan umum dan pendidikan agama, serta dapat menciptakan pendidikan yang mudah, murah dan bermutu. Madrasah Unwaanunnajah mempunyai visi, misi dan tujuan sebagai berikut: a. Visi MTs Unwanunnajah “ Terbina dalam Akhlakul Karimah, Terunggul dalam Prestasi, Terpercaya di Masyarakat ” MTs Unwaanunnajah memilih visi ini untuk tujuan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek. Visi ini menjiwai warga Madrasah Tsanawiyah Unwaanunnajah untuk selalu mewujudkannya setiap saat dan berkelanjutan dalam mencapai tujuan madrasah. Sedangkan Misi Madrasah adalah sebagai berikut : a. Membina akhlak melalui ajaran agama dan keteladanan. b. Mengembangkan pengetahuan melalui pembelajaran dan bimbingan. c. Melaksanakan kerja sama dengan masyarakat dan lingungan sekolah untuk menjalin keharmonisan. d. Mengembangkan ilmu pengetahuan sesuai dengan perkembangan zaman. b. Misi MTs Unwanunnajah Pondok Aren Untuk mencapai visi tersebut, perlu dilakukan suatu misi berupa kegiatan jangka pendek, menengah dan jangka panjang dengan arah yang jelas. Berikut ini merupakan misi yang dirumuskan berdasarkan visi di atas. Penjabaran misi di atas meliputi: 1. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran Islam sesuai dengan Al- Qur‟an dan Sunnah, serta menjalankan budaya bangsa sehingga terbangun siswa yang kompeten, berakhlak mulia dan selalu meningkatkan Iman dan Taqwa kepada Allah SWT. 2. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif serta mendorong siswa mengenali potensinya masing-masing, agar siswa dapat berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki. 3. Mendorong lulusan yang berkualitas, berprestasi, berakhlak tinggi, dan dapat menerapkan ilmu pengetahuan mengabdi di lingkungan masyarakatnya. 4. Mampu beradaptasi pada setiap perkembangan dalam bidang pengetahuan dan teknologi, sesuai dengan perkembangan zaman. Misi merupakan kegiatan jangka panjang yang masih perlu diuraikan menjadi beberapa kegiatan yang memiliki tujuan lebih detil dan lebih jelas. Berikut ini jabaran tujuan yang diuraikan dari visi dan misi di atas. c. Tujuan MTs Unwaanunnajah Tujuan MTs Unwaanunnajah merupakan jabaran dari visi dan misi madrasah agar komunikatif dan bisa diukur sebagai berikut: 1. Unggul dalam kegiatan keagamaan dan kepedulian sekolah terhadap lingkungan masyarakat dan terciptanya susana sekolah yang nyaman. 2. Unggul dalam perolehan nilai UN, UAS dan UAM 3. Unggul dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama bidang agama, sain, dan matematika. 4. Unggul dalam lomba olah raga, kesenian, PMR, Paskibra, dan Pramuka. 5. Unggul dalam kebersihan dan penghijauan Madrasah. 55 Tujuan madrasah kami tersebut secara bertahap akan dimonitoring, dievaluasi, dan dikendalikan setiap kurun waktu tertentu, untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan SKL Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah yang dibakukan secara nasional, sebagai berikut: 1. Meyakini, memahami, dan menjalankan ajaran agama yang diyakini dalam kehidupan. 2. Memahami dan menjalankan hak dan kewajiban untuk berkarya dan memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab. 3. Berpikir secara logis, kritis, kreatif, inovatif dalam memecahkan masalah, serta berkomunikasi melalui berbagai media. 4. Menyenangi dan menghargai seni. 5. Menjalankan pola hidup bersih, bugar, dan sehat. 55 Kurikulum MTs. Unwaanunnajah. h.15 6. Berpartisipasi dalam kehidupan sebagai cerminan rasa cinta dan bangga terhadap bangsa dan tanah air. Selanjutnya, atas keputusan bersama guru dan siswa, SKL tersebut lebih kami rinci sebagai profil siswa MTs Unwanunnajah Pondok Aren sebagai berikut: 1. Mampu menampilkan kebiasaan sopan santun dan berbudi pekerti sebagai cerminan akhlak mulia dan iman taqwa. 2. Mampu mengaktualisasikan diri dalam berbagai seni dan olah raga, sesuai pilihannya. 3. Mampu mengoperasikan komputer aktif untuk program microsoft word, exel, dan desain grafis. 4. Mampu melanjutkan ke MASMASMK terbaik sesuai pilihannya melalui pencapaian target pilihan yang ditentukan sendiri. 5. Mampu bersaing dalam mengikuti berbagai kompetisi akademik dan non akademik di tingkat kecamatan, kodya, propinsi, dan nasional. 6. Mampu memiliki kecakapan hidup personal dan sosial kemasyarakatan Strategi MTs Unwaanunnajah Untuk mewujudkan Visi dan Misi di atas terdapat sejumlah strategi yang dilakukan yaitu: 1. Meningkatkan keikut sertaan seluruh komponen dalam pengenalan dan pengamalan ajaran agama baik dalam bidang Ubudiyah maupun Amaliyah dan akhlaqul karimah. 2. Meningkatkan kemampuan tenaga pendidik dan kependidikan dalam penguasaan materi , metode dan strategi pembelajaran. 3. Memperbanyak dan meningkatkan kemampuan tenaga pendidik dan kependidikan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi 4. Meningkatkan kinerja seluruh komponen untuk mencapai standard pelayanan minimal. 5. Mengaktifkan MGMP baik di tingkat madrasah maupun keikut sertaan di tingkat KKM. 6. Membangun jaringan dengan berbagai pihak yang berkompeten dan memiliki Visi dan Misi yang sama. 7. Menambah sarana dan prasarana pendukung. 8. Mengoptimalkan sarana dan prasarana yang ada. 9. Menggali dan mengembangkan sumber potensi dana baik yang terorganisir maupun insidental. Hingga saat ini MTs Unwaanunnajah mempunyai 7 ruang belajar, ruang kepala sekolah, ruang tata usaha, ruang guru. Dan beberapa sarana prasarana seperti ; lab. Computer, multi media, perpustakaan, mushollah, lapangansarana olah raga, kantin dan koperasi. Selain itu madrasah ini juga mempunyai kegiatan ekstra kulikuler yang diantaranya ; pramuka, marawis, paskibra, PMR, futsal, volley, muhadhoroh, kaligrafi, rohis, iqro dan seni baca Al-Quran. Dan Tenaga pengajar yang dimiliki Madrasah 95 persennya sudah S1 dan 75 persen tenaga pengajarnya mengajar sesuai dengan bidang akademiknya. Kurikulum Yang digunakan MTs Unwaanunnajah yaitu KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang disusun oleh MTs Unwaanunnajah. Pengembangan kurikulum MTs. Unwaanunnajah yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapain tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pegelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu standar isi SI dan standar kompetensi lulusan SKL merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.

B. Deskripsi Data

Dalam memperoleh data, penulis mengumpulkan dokumen-dokumen dan melakukan wawancara terhadap kepala sekolah, kepala tata usaha, staf administrasi, komite sekolah dan 3 orang guru. Maka penulis mendapatkan data sebagai berikut:  Deskripsi data berdasarkan wawancara tentang penerapan dana BOS: Bantuan Operasional Sekolah sudah diterima pihak Madrasah sejak tahun 2005, sejak itu pula pihak sekolah sudah mengetahui program BOS dan latar belakangnya. Hal in diungkapkan oleh kepala madrasah Bpk. H. Alam Syahruddin, S. Ag ; “Bantuan Operasioanal Sekolah adalah program pemerintah yang bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan di tingkat dasar, sehingga diharapkan program wajib belajar Sembilan tahun dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat. Program ini juga bertujuan untuk mensukseskan wajib belajar Sembilan tahun yang bermutu, dimana anak- anak yang berumur 7-15 tahun tidak ada lagi yang putus sekolah dan dapat merasakan pendidikan yang lebih baik DO…mahalnya biaya pendidikan dan semakin melonjaknya harga-harga kebutuhan pokok menjadi salah satu alasannya. MTs. Unwaanunnajah mendapatkan dana BOS mulai tahun ajaran 2005-2006, pada saat itu dana yang diterima persiswa sebesar Rp. 324.500siswatahun. Bagi yang tidak mampu biaya sekolah menjadi gratis. Karena dana BOS dianggap kurang untuk memenuhi kebutuhan anggaran sekolah dan jumlah siswa yang tidak mampu mencapai 25 persen dari total jumlah siswa di MTs. Unwaanunnajah, maka, dana yang diterima dikelola dengan cara subsidi silang, madrasah ini mempunyai tiga kriteria dalam pembiayaan sekolah; pertama, untuk siswa tidak mampu segala biaya sekolah dibebaskan. kedua, untuk siswa kurang mampu dikenakan biaya semampunya setiap bulan. dan yang ketiga, bagi siswa yang mampu dikenakan biaya sebesar Rp.60.000 perbulan. Dalam mekanisme penggunaan dana BOS diatur sepenuhnya oleh pemerintah melalui buku panduan yang dibagikan ke setiap sekolah- sekolah setiap tahunnya. Secara teknis pelaksanaan program BOS sudah mengacu pada buku panduan. Dana BOS disalurkan setiap tiga bulan sekali, besarnya dana yang diterima tergantung jumlah siswa yang ada di madrasah. Jumlahnya harus sesuai dengan data siswa jika tidak maka pihak sekolah akan mendapatkan sangsi dari pengawas. Dan dalam membuat pelaporan dana BOS MTs Unwaanunnajah melakukannya selama Tri Wulan . Pelaksanaan BOS di awasi oleh pemerintah, sekolah dan masyarakat. Pemerintah diwakili oleh Dinas Pendidikan Kabupatenkota dan kantor Kementerian Agama Kabupatenkota kepada madrasah yang dilakukan setiap tiga bulan sekali. Pengawasan sekolah dilakukan oleh komite sekolah dan pengawasan masyarakat dilakukan langsung oleh orang tua murid. Sejak adanya dana bantuan ini, kegiatan sekolah lebih banyak dan rutin dilakukan, sekolah juga lebih sering mengikuti lomba, kesejahteraan guru lebih meningkat, fasilitas belajar lebih memadai buku, dan daya belajar anak lebih tinggi, hingga dengan data yang ada nilai siswa dalam mencapai UN lebih baik.

C. Proses pengelolaan dana BOS

Di dalam pengelolaan dana ada beberapa hal yang harus di perhatikan yaitu; penerimaan, pengeluaran dan pertanggungjawaban. Penerimaan pembiayaan pendidikan madrasah dari sumber-sumber dana perlu dibukukan berdasarkan prosedur pengelolaan yang selaras dengan ketepatan yang disepakati, baik berupa konsep teoretis maupun peraturan pemerintah.