mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif.
48
Dengan demikian, Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
49
Pendekatan deskriptif bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu
secara faktual dan cermat.
50
Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data dengan wawancara dan dokumentasi dari sekolah, dengan demikian setelah wawancara dan
mendapat beberapa informasi berkaitan dengan hal yang diperlukan, penulis menganalisis informasi tersebut dan dicocokkan dengan data dokumentasi
yang di dapat yang kemudian menarik kesimpulan. Dengan metode penelitian ini penulis berusaha menjelaskan secara
rinci tentang pengelolaan dana BOS di MTs. Unwaanunnajah sebagai salah satu upaya untuk mensukseskan program wajib belajar Sembilan tahun.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah melalui :
1. Wawancara Interview yaitu sebuah dialog yang dilakukan oleh
pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara
51
Dalam hal ini interviu yang ingin penulis peroleh adalah bahasan mengenai
pengelolaan dana BOS dan wajib belajar Sembilan tahun dengan cara melakukan Tanya jawab sejumlah pertanyaan-pertanyaan secara lisan
kepada responden untuk memperoleh keterangan secara langsung dari responden. Penulis dalam hal ini mewawancarai kepala sekolah, kabag
48
Drs. S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta: Rineka Cipta, 2009 h.39
49
Drs.S. Margono,…. h.36
50
Drs. Jalaluddin Rakhmat, M. Sc Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : PT Rmaja Rosdakarya, 1999. h.22.
51
Prof. Dr Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002 h. 132
tata usaha, staf adminitrasi, komite sekolah dan 3 guru yang penulis acak berdasarkan usia mengajar dan jenis kelamin.
2. Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang
tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki dan mencari data mengenai benda-benda tertulis seperti buku-buku,
majalah, dokumen, notulen rapat, surat kabar, transkrip dan sebagainya.
52
Data yang dikumpulkan adalah dokumen sekolah tentang dana BOS, mulai dari pengajuan, jumlah siswa yang menerima dana tersebut serta
pengalokasian dana BOS dan laporan pertanggung jawabannya.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, beberapa guru, kepala bidang administrasi, komite sekolah dan tata usaha pada sekolah MTs.
Unwaanunnajah Pondok Aren, Tangerang Selatan.
E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Pada dasarnya metode-metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif sekaligus juga adalah analisis data, dengan kata lain prosedur
metodis sekaligus juga adalah strategi analisis data itu sendiri, sehigga proses pengumpulan data juga sekaligus adalah proses analisis data, dengan
demikian proses pengumpulan data juga adalah proses analisis data. Karena itu setelah data dikumpulkan maka sesungguhnya sekaligus peneliti sudah
menganalisis datanya.
53
Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara, dan lainnya untuk meningkatkan
52
Prof. Dr SuharsimiArikunto…. h. 135 dan 206
53
Prof. Dr. H. M. Burhan Bungin, S. Sos. M. Si, Penelitian Kualiatif : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya Jakarta : Kencana Prenada media group,
2007 hal. 78
pemahaman tentang kasus yang di teliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain.
54
Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data dengan wawancara dan dokumentasi dari sekolah, dengan demikian setelah wawancara dan
mendapat beberapa informasi berkaitan dengan hal yang diperlukan, penulis menganalisis informasi tersebut dan dicocokkan dengan data dokumentasi
yang di dapat yang kemudian menarik kesimpulan.
54
Prof,Dr.H.Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif pendekatan positivistic, rasionalistik,phenomenologik, dan realism metaphisik Yogyakarta: RAKE SARASIN, 1996.
H.104
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Profil MTs.S Unwaanunnajah
Madrasah Tsanawiyyah Unwaanunnajah terletak di desa Pondok Pucung kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan. Bernaung pada yayasan
Unwaanunnajah yang didirikan oleh KH. Ahmad Djusi. Di awali dengan berdirinya majelis Ta‟lim dan Madrasah Ibtidaiyyah pada tahun 1962, kemudian
yayasan melanjutkan pembangunan Madrasah Tsanawiyyah pada tahun 1996. Di antara maksud dan tujuan awal didirikannya Madrasah Unwaanunnajah
adalah mendukung program pemerintah tentang program wajib belajar Sembilan tahun yang mulai dicanangkan pada tahun 1994, membantu masyarakat agar
mendapat kesempatan belajar pada pendidikan dasar Sembilan tahun khususnya di Kelurahan Pondok Pucung, dan untuk menerapkan pendidikan terpadu antara
pendidikan umum dan pendidikan agama, serta dapat menciptakan pendidikan yang mudah, murah dan bermutu.
Madrasah Unwaanunnajah mempunyai visi, misi dan tujuan sebagai berikut:
a. Visi MTs Unwanunnajah
“ Terbina dalam Akhlakul Karimah, Terunggul dalam Prestasi, Terpercaya di Masyarakat
” MTs Unwaanunnajah memilih visi ini untuk tujuan jangka panjang,
jangka menengah dan jangka pendek. Visi ini menjiwai warga Madrasah
Tsanawiyah Unwaanunnajah untuk selalu mewujudkannya setiap saat dan berkelanjutan dalam mencapai tujuan madrasah.
Sedangkan Misi Madrasah adalah sebagai berikut : a.
Membina akhlak melalui ajaran agama dan keteladanan. b.
Mengembangkan pengetahuan melalui pembelajaran dan bimbingan. c.
Melaksanakan kerja sama dengan masyarakat dan lingungan sekolah untuk menjalin keharmonisan.
d. Mengembangkan ilmu pengetahuan sesuai dengan perkembangan
zaman. b.
Misi MTs Unwanunnajah Pondok Aren
Untuk mencapai visi tersebut, perlu dilakukan suatu misi berupa kegiatan jangka pendek, menengah dan jangka panjang dengan arah yang
jelas. Berikut ini merupakan misi yang dirumuskan berdasarkan visi di atas. Penjabaran misi di atas meliputi:
1. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran Islam sesuai dengan Al-
Qur‟an dan Sunnah, serta menjalankan budaya bangsa sehingga terbangun siswa yang kompeten, berakhlak mulia dan selalu
meningkatkan Iman dan Taqwa kepada Allah SWT. 2.
Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif serta mendorong siswa mengenali potensinya masing-masing, agar siswa dapat
berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki. 3.
Mendorong lulusan yang berkualitas, berprestasi, berakhlak tinggi, dan dapat menerapkan ilmu pengetahuan mengabdi di lingkungan
masyarakatnya. 4.
Mampu beradaptasi pada setiap perkembangan dalam bidang pengetahuan dan teknologi, sesuai dengan perkembangan zaman.
Misi merupakan kegiatan jangka panjang yang masih perlu diuraikan menjadi beberapa kegiatan yang memiliki tujuan lebih detil dan lebih jelas.
Berikut ini jabaran tujuan yang diuraikan dari visi dan misi di atas. c.
Tujuan MTs Unwaanunnajah Tujuan MTs Unwaanunnajah merupakan jabaran dari visi dan misi
madrasah agar komunikatif dan bisa diukur sebagai berikut: 1.
Unggul dalam kegiatan keagamaan dan kepedulian sekolah terhadap lingkungan masyarakat dan terciptanya susana sekolah yang nyaman.
2. Unggul dalam perolehan nilai UN, UAS dan UAM
3. Unggul dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama
bidang agama, sain, dan matematika. 4.
Unggul dalam lomba olah raga, kesenian, PMR, Paskibra, dan Pramuka. 5.
Unggul dalam kebersihan dan penghijauan Madrasah.
55
Tujuan madrasah kami tersebut secara bertahap akan dimonitoring, dievaluasi, dan dikendalikan setiap kurun waktu tertentu, untuk mencapai
Standar Kompetensi Lulusan SKL Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah yang dibakukan secara nasional, sebagai berikut:
1. Meyakini, memahami, dan menjalankan ajaran agama yang diyakini
dalam kehidupan. 2.
Memahami dan menjalankan hak dan kewajiban untuk berkarya dan memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab.
3. Berpikir secara logis, kritis, kreatif, inovatif dalam memecahkan
masalah, serta berkomunikasi melalui berbagai media. 4.
Menyenangi dan menghargai seni. 5.
Menjalankan pola hidup bersih, bugar, dan sehat.
55
Kurikulum MTs. Unwaanunnajah. h.15
6. Berpartisipasi dalam kehidupan sebagai cerminan rasa cinta dan bangga
terhadap bangsa dan tanah air. Selanjutnya, atas keputusan bersama guru dan siswa, SKL tersebut lebih
kami rinci sebagai profil siswa MTs Unwanunnajah Pondok Aren sebagai berikut:
1. Mampu menampilkan kebiasaan sopan santun dan berbudi pekerti
sebagai cerminan akhlak mulia dan iman taqwa. 2.
Mampu mengaktualisasikan diri dalam berbagai seni dan olah raga, sesuai pilihannya.
3. Mampu mengoperasikan komputer aktif untuk program microsoft word,
exel, dan desain grafis. 4.
Mampu melanjutkan ke MASMASMK terbaik sesuai pilihannya melalui pencapaian target pilihan yang ditentukan sendiri.
5. Mampu bersaing dalam mengikuti berbagai kompetisi akademik dan non
akademik di tingkat kecamatan, kodya, propinsi, dan nasional. 6.
Mampu memiliki kecakapan hidup personal dan sosial kemasyarakatan Strategi MTs Unwaanunnajah
Untuk mewujudkan Visi dan Misi di atas terdapat sejumlah strategi yang dilakukan yaitu:
1. Meningkatkan keikut sertaan seluruh komponen dalam pengenalan dan
pengamalan ajaran agama baik dalam bidang Ubudiyah maupun Amaliyah dan akhlaqul karimah.
2. Meningkatkan kemampuan tenaga pendidik dan kependidikan dalam
penguasaan materi , metode dan strategi pembelajaran. 3.
Memperbanyak dan meningkatkan kemampuan tenaga pendidik dan kependidikan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
4. Meningkatkan kinerja seluruh komponen untuk mencapai standard
pelayanan minimal.
5. Mengaktifkan MGMP baik di tingkat madrasah maupun keikut sertaan di
tingkat KKM. 6.
Membangun jaringan dengan berbagai pihak yang berkompeten dan memiliki Visi dan Misi yang sama.
7. Menambah sarana dan prasarana pendukung.
8. Mengoptimalkan sarana dan prasarana yang ada.
9. Menggali dan mengembangkan sumber potensi dana baik yang
terorganisir maupun insidental.
Hingga saat ini MTs Unwaanunnajah mempunyai 7 ruang belajar, ruang kepala sekolah, ruang tata usaha, ruang guru. Dan beberapa sarana
prasarana seperti ; lab. Computer, multi media, perpustakaan, mushollah, lapangansarana olah raga, kantin dan koperasi. Selain itu madrasah ini juga
mempunyai kegiatan ekstra kulikuler yang diantaranya ; pramuka, marawis, paskibra, PMR, futsal, volley, muhadhoroh, kaligrafi, rohis, iqro dan seni baca
Al-Quran. Dan Tenaga pengajar yang dimiliki Madrasah 95 persennya sudah S1 dan 75 persen tenaga pengajarnya mengajar sesuai dengan bidang
akademiknya. Kurikulum Yang digunakan MTs Unwaanunnajah yaitu KTSP
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang disusun oleh MTs Unwaanunnajah. Pengembangan kurikulum MTs. Unwaanunnajah yang
beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapain tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas
standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pegelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari
kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu standar isi SI dan standar kompetensi lulusan SKL merupakan acuan utama bagi satuan
pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
B. Deskripsi Data
Dalam memperoleh data, penulis mengumpulkan dokumen-dokumen dan melakukan wawancara terhadap kepala sekolah, kepala tata usaha, staf
administrasi, komite sekolah dan 3 orang guru. Maka penulis mendapatkan data sebagai berikut:
Deskripsi data berdasarkan wawancara tentang penerapan dana BOS: Bantuan Operasional Sekolah sudah diterima pihak Madrasah sejak
tahun 2005, sejak itu pula pihak sekolah sudah mengetahui program BOS dan latar belakangnya. Hal in diungkapkan oleh kepala madrasah Bpk. H.
Alam Syahruddin, S. Ag ; “Bantuan Operasioanal Sekolah adalah program pemerintah yang bertujuan untuk meringankan beban
masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan di tingkat dasar, sehingga diharapkan program wajib belajar Sembilan tahun dapat diakses oleh
semua lapisan masyarakat. Program ini juga bertujuan untuk mensukseskan wajib belajar Sembilan tahun yang bermutu, dimana anak-
anak yang berumur 7-15 tahun tidak ada lagi yang putus sekolah dan dapat merasakan pendidikan yang lebih baik DO…mahalnya biaya
pendidikan dan semakin melonjaknya harga-harga kebutuhan pokok menjadi salah satu alasannya.
MTs. Unwaanunnajah mendapatkan dana BOS mulai tahun ajaran 2005-2006, pada saat itu dana yang diterima persiswa sebesar Rp.
324.500siswatahun. Bagi yang tidak mampu biaya sekolah menjadi gratis.
Karena dana BOS dianggap kurang untuk memenuhi kebutuhan anggaran sekolah dan jumlah siswa yang tidak mampu mencapai 25
persen dari total jumlah siswa di MTs. Unwaanunnajah, maka, dana yang diterima dikelola dengan cara subsidi silang, madrasah ini mempunyai
tiga kriteria dalam pembiayaan sekolah; pertama, untuk siswa tidak mampu segala biaya sekolah dibebaskan. kedua, untuk siswa kurang
mampu dikenakan biaya semampunya setiap bulan. dan yang ketiga, bagi siswa yang mampu dikenakan biaya sebesar Rp.60.000 perbulan.
Dalam mekanisme penggunaan dana BOS diatur sepenuhnya oleh pemerintah melalui buku panduan yang dibagikan ke setiap sekolah-
sekolah setiap tahunnya. Secara teknis pelaksanaan program BOS sudah mengacu pada buku panduan.
Dana BOS disalurkan setiap tiga bulan sekali, besarnya dana yang diterima tergantung jumlah siswa yang ada di madrasah. Jumlahnya harus
sesuai dengan data siswa jika tidak maka pihak sekolah akan mendapatkan sangsi dari pengawas. Dan dalam membuat pelaporan dana
BOS MTs Unwaanunnajah melakukannya selama Tri Wulan . Pelaksanaan BOS di awasi oleh pemerintah, sekolah dan
masyarakat. Pemerintah diwakili oleh Dinas Pendidikan Kabupatenkota dan kantor Kementerian Agama Kabupatenkota kepada madrasah yang
dilakukan setiap tiga bulan sekali. Pengawasan sekolah dilakukan oleh komite sekolah dan pengawasan masyarakat dilakukan langsung oleh
orang tua murid. Sejak adanya dana bantuan ini, kegiatan sekolah lebih banyak dan
rutin dilakukan, sekolah juga lebih sering mengikuti lomba, kesejahteraan guru lebih meningkat, fasilitas belajar lebih memadai buku, dan daya
belajar anak lebih tinggi, hingga dengan data yang ada nilai siswa dalam mencapai UN lebih baik.
C. Proses pengelolaan dana BOS
Di dalam pengelolaan dana ada beberapa hal yang harus di perhatikan yaitu; penerimaan, pengeluaran dan pertanggungjawaban. Penerimaan
pembiayaan pendidikan madrasah dari sumber-sumber dana perlu dibukukan berdasarkan prosedur pengelolaan yang selaras dengan ketepatan yang
disepakati, baik berupa konsep teoretis maupun peraturan pemerintah.