Dermatitis kontak yang terjadi di tangan bersifat persistent atau menetap karena kondisi yang mengharuskan pekerja kontak langsung dengan bahan
kimia. Untuk itu kondisi ini seharusnya para pekerja lebih bertindak hati-hati dalam melakukan aktivitas pekerjaannya. Pemeriksaan kesehatan secara rutin,
kebersihan perorangan personal hygiene, pemakaian alat pelindung diri APD, dan peningkatan pengetahuan pekerja dalam memelihara kesehatannya
adalah sangat penting Ernasari, 2012.
2.1.2. Penyebab Dermatitis Kontak
Salah satu penyebab dari dermatitis kontak akibat kerja yaitu bahan kimia yang kontak dengan kulit saat melakukan pekerjaan. Dermatitis kontak dapat
disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu Suma’mur, 1996:
1. Faktor fisik, seperti tekanan, kelembaban, panas, suhu dingin, sinar matahari, sinar X, dan sinar lainnya
2. Bahan-bahan berasal dari tanaman, seperti daun, ranting, getah, akar, umbi- umbian, bunga, buah, sayur, debu kayu, dan lainnya
3. Makhluk hidup, seperti bakteri, virus, jamur, serangga, cacing, dan kutu 4. Bahan-bahan kimia.
Salah satunya bahan kimia yang dilakukan pada pekerja proses finishing mebel kayu adalah wood filler untuk pendempulan, wood stain untuk
pewarnaan, sanding sealer untuk politur sebagai cat dasar, thinner dan spirtus sebagai bahan campuran, dan sanding melamic clear sebagai cat akhir untuk
pengkilapan. Bahan dasar dari bahan-bahan tersebut adalah resin nitrosellulosa
diasamkan dengan asam nitrat asam sulfat, melamine formaldehid fenol, alkyd glyserol asam phtalat, shellac kelenjar insekta dan pigmen.
Kemudian spirtus dan thinner yang digunakan sebagai bahan campuran mengandung methanol, xylen, toluene, butyl alcohol, butyl cellosove, isopropyl
alcohol. Bahan-bahan tersebut seperti formaldehid, asam nitrat, asam sulfat, xylen, dan toluen merupakan bahan yang berbahaya pada kulit karena dapat
menyebabkan iritasi pada kulit. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Afifah pada
pekerja proses finishing mebel kayu di Ciputat Timur tahun 2012 di dapatkan faktor yang berhubungan dengan kejadian dermatitis kontak adalah : usia rata-
rata 35 tahun, masa kerja rata-rata 7 tahun atau lebih, riwayat atopi, dan riwayat penyakit kulit sebelumnya. Pelaksanannya personal hygiene dan tidak
memakai APD berupa sarung tangan ini, tidak menjadi variable yang diteliti oleh Afifah dikarenakan homogen, akan tetapi kedua variable ini sangat
mempengaruhi untuk terjadinya kejadian dermatitis kontak pada pekerja proses finishing mebel kayu ini.
2.1.3. Pencegahan Dermatitis