2.4.Pendidikan Kesehatan 2.4.1
Definisi Pendidikan Kesehatan
Menurut WHO, pendidikan kesehatan merupakan proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatannya. Untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna baik fisik, mental, dan sosial, masyarakat harus mampu mengenal dan mewujudkan
aspirasinya, kebutuhannya, dan mampu mengubah atau mengatasi
lingkungannya Notoatmodjo, 2007.
Pendidikan kesehatan adalah upaya mempengaruhi masyarakat agar menghentikan perilaku berisiko tinggi dan menggantikannya dengan perilaku
aman atau berisiko rendah Depkes RI, 2004. Pendidikan kesehatan merupakan salah satu metode yang biasa
digunakan dalam Promosi kesehatan yang penekanannya pada perubahan perbaikan perilaku melalui peningkatan kesadaran, dan upaya pemeliharaan
dan peningkatan kesehatan. dibawah ini menjelaskan tentang metode dan media yang membantu dalam proses pendidikan kesehatan.
2.4.2 Metode Pendidikan Kesehatan
Metode pendidikan kesehatan dibagi menjadi: 1. Metode pendidikan individual
Dalam pendidikan kesehatan, metode pendidikan yang bersifat individual ini digunakan untuk membina perilaku baru atau membina seseorang yang
mulai tertarik kepada suatu perubahan perilaku atau inovasi. Misalnya
membina seorang ibu yang baru saja menjadi akseptor atau seorang ibu hamil yang sedang tertarik terhadap imunisasi TT karena baru saja
memperoleh atau mendengarkan penyuluhan kesehatan. Pendekatan yang digunakan agar ibu tersebut menjadi akseptor lestari atau ibu hamil tersebut
segera minta imunisasi, adalah pendekatan secara perorangan. Perorangan disini tidak hanya berarti harus hanya kepada ibu-ibu yang
bersangkutan, tetapi mungkin juga kepada suami atau keluarga ibu tersebut. Dasar digunakannya pendekatan ini karena setiap orang mempunyai
masalah atau alasan berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan atau perilaku baru tersebut. Agar petugas kesehatan mengetahui dengan tepat
serta dapat membantunya maka perlu menggunakan metode cara ini. Bentuk pendekatan ini, antara lain: bimbingan dan penyuluhan guidance
and counceling, wawancara interview. 2. Metode pendidikan kelompok
Harus diingat besarnya kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal dari sasaran. Untuk kelompok yang besar, metodenya akan lain dengan
kelompok kecil. Efektivitas suatu metode akan tergantung pula pada besarnya sasaran pendidikan. Metode pendidikan kelompok dibagi menjadi:
a. Kelompok besar Kelompok besar adalah apabila peserta promosi kesehatan lebih
dari 15 orang. Metode yang baik untuk kelompok besar yaitu ceramah dan seminar
b. Kelompok kecil Apabila peserta kegiatan kurang dari 15 orang biasanya kita sebut
kelompok kecil. Metode-metode yang cocok untuk kelompok kecil ini antara lain:
1 Diskusi kelompok Agar semua kelompok dapat bebas berpartisipasi dalam diskusi,
formasi duduk peserta diatur sedemikian rupa agar dapat saling berhadapan satu sama lain. Pemimpin diskusi juga duduk diantara
peserta sehingga tidak menimbulkan kesan ada yang lebih tinggi. Pemimpin diskusi harus memberikan pancingan-pancingan pertanyaan
untuk memulai diskusi terkait dengan topik yang dibahas. Agar terjadi diskusi yang hidup maka pemimpin diskusi harus mengarahkan dan
mengatur jalannya diskusi agar semua orang dapat kesempatan berbicara dan tidak menimbulkan dominasi dari salah seorang peserta.
2 Curah pendapat brain storming Metode ini merupakan modifikasi metode diskusi kelompok.
Prinsipnya sama dengan metode diskusi kelompok. Bedanya pada permulaannya pemimpin kelompok memancing dengan satu masalah
dan kemudian tiap peserta memberikan jawaban-jawaban atau tanggapan curah pendapat. Tanggapan atau jawaban-jawaban tersebut
ditampung dan ditulis dalam flipchart atau papan tulis. Sebelum semua peserta mencurahkan pendapatnya, tidak boleh diberi komentar oleh
siapapun. Baru setelah semua anggota mengeluarkan pendapatnya, tiap anggota dapat mengomentari, dan akhirnya terjadi diskusi.
3 Bola salju snow balling Kelompok dibagi dalam pasangan-pasangan 1 pasang 2 orang
kemudian dilontarkan suatu pertanyaan atau masalah. Setelah lebih kurang 5 menit maka tiap 2 pasang bergabung menjadi satu. Mereka
tetap mendiskusikan masalah tersebut, dan mencari kesimpulannya. Kemudian tiap-tiap pasang yang telah sudah beranggotakan 4 orang ini
bergabung lagi dengan pasangan lainnya dan demikian seterusnya sehingga akhirnya akan terjadi diskusi seluruh anggota kelompok.
4 Kelompok kecil buzz group Kelompok dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil buzz group
kemudian diberi suatu permasalahan yang sama atau tidak sama dengan kelompok lain. Kemudian masing-masing kelompok mendiskusikan
permasalahan tersebut dan selanjutnya hasil dari tiap kelompok didiskusikan kembali serta disimpulkan.
5 Memainkan peranan role play Dalam metode ini beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai
pemegang peran tertentu dan mereka memperagakan peran tersebut. 6 Permainan simulasi simulation game
Metode ini merupakan gabungan antara role play dengan diskusi kelompok. Pesan-pesan kesehatan disajikan dalam beberapa bentuk
permainan seperti permainan monopoli.
3. Metode pendidikan massa Metode
pendidikan pendekatan
massa cocok
untuk mengkomunikasikan pesan-pesan kesehatan yang ditujukan kepada
masyarakat. Oleh karena sasaran pendidikan ini bersifat umum, dalam arti tidak membedakan golongan umur, jenis kelamin, pekerjaan status sosial
ekonomi, tingkat pendidikan, dan sebagainya, maka pesan-pesan kesehatan yang akan disampaikan harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat
ditangkap oleh massa tersebut. Pendekatan ini biasanya digunakan untuk menggugah awareness atau kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi,
dan belum begitu diharapkan untuk sampai pada perubahan perilaku. Namun demikian bila kemudian dapat berpengaruh terhadap perubahan
perilaku juga merupakan hal yang wajar. Pada umumnya bentuk pendekatan cara massa ini tidak langsung. Biasanya dengan menggunakan atau
melalui media massa. Metode yang cocok untuk pendekatan massa : ceramah umum public speaking , pidato- pidato diskusi tentang kesehatan
melalui media, simulasi, tulisan- tulidsan di majalah atau koran, billboard. Notoatmodjo, 2007.
2.4.3. Model Pendidikan Kesehatan