Kegiatan Pemilihan Sampel Pada Kedua Kelompok Kegiatan Pre-test

pekerja yang diberikan penyuluhan, hanya saja pada saat peneliti menjelaskan isi leaflet yang berkaitan dengan dermatitis diisi dengan penyuluhan tentang bagaimana menerapkan cara bekerja yang aman pada pekerja kayu, yang tidak menjelaskan tentang penyebab dermatitis dan pencegahannya. d. Permohonan Izin Tahap permohonan izin penelitian ini dilakukan sehari sebelum dilakukannya penyuluhan dengan meminta izin kepada pemilik toko kayu atau perwakilan dari pekerjanya. e. Uji validitas dan reabilitas Sebelum pelaksanaan penelitian, dilaksanakan uji validitas dan reabilitas dari kuesioner penelitian yang akan digunakan. Uji kuesioner ini dilakukan pada pekerja proses finishing mebel kayu yang memiliki karakteristik sama dengan pekerja proses finishing mebel kayu yang ada di Kecamatan Ciputat Timur, yaitu pada pekerja proses finishing mebel kayu di daerah Pamulang Tangerang Selatan

4.5.2. Kegiatan Pemilihan Sampel Pada Kedua Kelompok

Kegiatan penyuluhan ini akan dilakukan di beberapa toko mebel kayu di Kecamatan Ciputat Timur Pekerja yang masuk kedalam sampel penelitian yaitu pekerja yang berumur 18 sampai 40 tahun dengan pendidikan terakhir maksimal SMP. Sample ditentukan berdasarkan random sampling, yaitu dengan langkah sebagai berikut : 1. Peneliti membuat kertas undian yang bertuliskan A Mendapatkan Penyuluhan terkait dermatitis dan B Mendapatkan penyuluhan tidak terkait dengan dermatitis. 2. Peneliti membuat kertas undian yang sama bertuliskan pembagian tempat area yang akan diteliti: a. Area Kertamukti sampai Ke Cirendeu b. Area Kampung Utan c. Area Rempoa d. Area Sebelum Pasar Jumat 3. Kertas undian yang berisi penyuluhan tersebut di gulung kecil dan di masukan ke dalam sebuah wadah kecil atau dapat berupa gelas plastik yang atasnya di tutup rapat dengan kertas dan di lubangi kecil dibagian permukaannya. 4. Kertas undian yang berisi area yang akan diteliti juga di gulung kecil dan di masukan ke dalam sebuah wadah kecil atau dapat berupa gelas plastik yang atasnya di tutup rapat dengan kertas dan di lubangi kecil dibagian permukaannya 5. Kedua gelas tersebut di kocok secara bersamaan untuk mengetahui area mana yang diberi intervensi dengan metode ceramah terkait dermatitis dan pemberian media leaflet dan yang satu area lagi diberi intervensi dengan media ceramah tidak terkait sama sekali tentang dermatitis dan tidak diberi media apapun. 6. Diketahui dari hasil pengocokan kertas pembagian area didapatkan bahwa area yang diberikan intervensi penyuluhan dengan media leaflet adalah area Kertamukti sampai ke Cirendeu dan area Sebelum Pasar Jum’at, begitu pun sebaliknya area yang tidak mendapatkan penyuluhan dengan media leaflet yaitu area Kampung Utan dan area Rempoa

4.5.3. Kegiatan Pre-test

Setelah dilakukan pemilihan kelpompok, pekerja finishing yang memenuhi kriteria inklusi diberi pengarahan dan selanjutnya dilakuka kegiatan pre- test. Pekerja yang menjadi responden diminta untuk mengisi data karakteristik responden nama, dan nomor telepon dan harus menjawab 20 pertanyaan seputar penyebab dermatitis dan pencegahannya yang terdapat pada kuesioner pre-test. Kegiatan ini akan berlangsung selama kurang lebih 10 menit.

4.5.4. Kegiatan Penyuluhan

Dokumen yang terkait

Pengaruh intervensi penyuluhan menggunakan media leaflet terhadap perubahan pengetahuan mengenai potensi bahaya dermatitis kontak dan pencegahannya pada pekerja Cleaning Service UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013

5 28 155

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Dermatitis Kontak pada Pekerja Proses Finishing Meubel Kayu di Wilayah Ciputat Timur Tahun 2012

5 44 160

Perubahan Pengetahuan Tentang Potensi Bahaya Larutan Penggumpal dan Pencegahan Dermatitis Dengan Intervensi Penyuluhan Antara Media Lembar Balik Dengan Media Leaflet Pada Pekerja Pabrik Tahu Di Kecamatan Ciputat Dan Ciputat Timur Tahun 2013

0 10 145

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN PENYULUHAN TENTANG GIZI SEIMBANG DENGAN Perbedaan Pengetahuan Remaja Sebelum Dan Sesudah Diberikan Penyuluhan Tentang Gizi Seimbang Dengan Menggunakan Media Video Di SMP Negeri 2 Kartasura.

0 3 18

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG OBAT SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN LEAFLET Perbedaan Tingkat Pengetahuan Tentang Obat Sebelum Dan Sesudah Pemberian Leaflet Pada Masyarakat Kabupaten Jepara.

0 3 11

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG OBAT SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN LEAFLET Perbedaan Tingkat Pengetahuan Tentang Obat Sebelum Dan Sesudah Pemberian Leaflet Pada Masyarakat Kabupaten Jepara.

1 5 16

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG OBAT SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN LEAFLET PADA Perbedaan Tingkat Pengetahuan Tentang Obat Sebelum Dan Sesudah Pemberian Leaflet Pada Masyarakat Desa Kupen Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung.

1 4 11

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG OBAT SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN LEAFLET PADA Perbedaan Tingkat Pengetahuan Tentang Obat Sebelum Dan Sesudah Pemberian Leaflet Pada Masyarakat Desa Kupen Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung.

0 6 17

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG OBAT SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN PADA IBU-IBU PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG OBAT SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN PADA IBU-IBU ANGGOTA DHARMA WANITA PERSATUAN KABUPATEN REMBANG.

0 0 14

PERBEDAAN PENGETAHUAN TENTANG OBAT ANTIDIARE SEBELUM DAN SESUDAH DIBERI PENYULUHAN PADA PERBEDAAN PENGETAHUAN TENTANG OBAT ANTIDIARE SEBELUM DAN SESUDAH DIBERI PENYULUHAN PADA MASYARAKAT DESA KARANGPELEM KECAMATAN KEDAWUNG KABUPATEN SRAGEN.

0 0 15