oleh sasaran tetapi yang lebih penting adalah evaluasi diri terhadap apa yang dilakukan penyuluh dalam memberikan penyuluhan mulai dari proses
menciptakan kesenangan, pengertian, dan proses perubahan pada sikap.
2.4.5. Media Pendidikan Kesehatan
2.4.5.1. Definisi Media Pendidikan Kesehatan
Media adalah alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan bahan pendidikan ataupun pengajaran. Media
penyuluhan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik itu
melalui media cetak, elektronik dan media luar ruang, sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat
berubah perilakunya kearah positif terhadap kesehatan Notoatmodjo,
2007.
Beberapa syarat umum yang harus dipenuhi dalam pemanfaatan media
pengajaran, yakni Rosyari, 2008 :
1.
Media pengajaran yang digunakan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
2.
Media pengajaran tersebut merupakan media yang dapat dilihat atau didengar.
3.
Media pengajaran yang digunakan dapat merespon siswa belajar.
4.
Media pengajaran harus sesuai dengan kondisi individu siswa.
5.
Media pengajaran tersebut merupakan perantara medium dalam proses pembelajaran siswa.
Seseorang dapat memperoleh pengetahuan melalui berbagai macam media atau alat bantu pendidikan di dalam proses pendidikannya.
Masing-masing media tersebut mempunyai intensitas yang berbeda-beda dalam mempersepsikan bahan pendidikan atau pengajaran. Edgar Dale
membagi alat bantu atau media promosi kesehatan menjadi 11 macam dan sekaligus menggambarkan tingkat intensitas tiap alat-alat tersebut
dalam sebuah kerucut Nototmodjo, 2007.
Gambar 2.2 Kerucut Pembelajaran Edgar Dale
Dari kerucut tersebut dapat dilihat bahwa lapisan yang paling dasar adalah benda asli dan yang paling atas adalah kata-kata. Hal ini
1. Kata-kata 2. Tulisan
3. Rekaman, Radio 4. Film
5. Televisi 6. Pameran
7. Field trip 8. Demonstrasi
9. Sandiwara 10. Benda tiruan
11. Benda asli
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11
menunjukkan bahwa dalam proses pendidikan benda asli mempunyai intensitas yang paling tinggi untuk mempersepsikan bahan pendidikan
atau pengajaran, sedangkan penyampaian bahan-bahan hanya dengan kata-kata saja sangat kurang efektif atau intensitasnya paling rendah.
2.4.5.2. Fungsi Media Pendidikan Kesehatan
Pada dasarrnya media hanya berfungsi sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar yakni berupa sarana yang dapat memberikan pengalaman
visual kepada siswa dalam rangka mendorong motivasi belajar, memperjelas, dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih
sederhana, konkrit, serta mudah dipahami. Dengan demikian media dapat berfungsi untuk mempertinggi daya serap dan retensi anak terhadap materi
pembelajaran Usman, 2002. Penelitian di bidang pendidikan menunjukkan bahwa kegiatan belajar
mengajar lebih efektif dan mudah bila dibantu dengan alat peraga. Pada saat ini media pendidikan mempunyai fungsi :
1. Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan membantu memudahkan mengajar bagi guru.
2. Memberikan pengalaman lebih nyata yang abstrak dapat menjadi konkrit.
3. Menarik perhatian siswa lebih besar jalannya pelajaran tidak membosankan.
4. Semua indera murid dapat diaktifkan. Kelemahan satu indera dapat diimbangi oleh kekuatan indera lainnya.
5. Lebih menarik perhatian. 6. Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya Usman, 2002.
2.4.5.3. Macam-Macam Media Pendidikan Kesehatan
Berdasarkan fungsinya sebagai penyalur pesan kesehatan, media dibedakan menjadi tiga, yaitu Machfoedz, 2007, Notoatmodjo, 2007, Depkes
RI, 2004. 1. Menurut bentuk umum penggunaannya
Penggolongan media penyuluhan berdasarkan penggunaannya, dapat dibedakan menjadi:
a. Bahan bacaan: modul, buku rujukanbacaan, folder, leaflet, majalah, dan lain sebagainya.
b. Bahan peragaan: poster tungal, poster seri. 2. Menurut cara produksi
Berdasarkan cara produksi, media penyuluhan dapat dikelompokkan menjadi beberapa, yaitu:
a. Media cetak Media ini mengutamakan pesan-pesan visual dan untuk menyampaikan
pesan- pesan kesehatan yang sangat bervariasi, biasanya terdiri dari gambaran sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna. Yang termasuk
dalam media ini adalah:
1. Booklet : media untuk menyampaikan pesan- pesan kesehatan dan bentuk buku, baik tulisan maupun gambar.
2. Leaflet : bentuk penyampaian informasi disampaikan melalui lembaran yang dilipat. Isi informasinya bisa dalam bentuk kalimat, gambar,
maupun kombinasi keduanya. 3. Flyer selebaran : sama seperti leaflet tetapi tidak dalam bentuk lipatan
4. Flip chart lembar balik penyampaian pesan atau informasi kesehatan dalam bentuk lembar balik. Biasanya dalam bentuk buku, dimana tiap
lembar halamannya berisi gambar peragaan dan dibaliknya berisi kalimat sebagai pesan atau informasi berkaitan dengan gambar tersebut.
5. Rubric atau tulisan- tulisan pada surat kabar atau majalah yang berkaitan dengan kesehatan
6. Poster : media cetak berisi pesan- pesan informasi kesehatan yang biasanya di tempel di tembok- tembok, di tempat- tempat umum atau di
kendaraan umum. 7. Foto yang mengungkapkan informasi- informasi kesehatan
Ada beberapa kelebihan media cetak ini antara lain: tahan lama, mencakup banyak orang, biaya rendah, dapat dibawa kemana-mana, tidak
perlu listrik, mempermudah pemahaman dan dapat meningkatkan gairah belajar. Tetapi media ini juga memiliki kelemahan yaitu tidak dapat
menstimulir efek gerak dan efek suara, dan mudah terlipat.
b. Media elektronika Media ini merupakan media yang bergerak dan dinamis, dapat dilihat
dan didengar dan penyampaiannya melalui alat bantu elektronika. Yang termasuk dalam media ini adalah: televisi, radio, film, video film, CD dan
VCD. Seperti halnya media cetak, media elektronik ini juga memiliki kelebihan antara lain: lebih mudah dipahami, lebih menarik, sudah dikenal
masyarakat, bertatap muka, mengikut sertakan seluruh panca indera, penyajian dapat dikendalikan dan diulang-ulang, serta jangkauannya relatif
besar. Selain itu pula keuntungan penyuluhan dengan media film dan video adalah dapat memberikan realita yang mungkin sulit direkam kembali oleh
mata dan pikiran sasaran, dapat memacu diskusi mengenai sikap dan perilaku, efektif untuk sasaran yang jumlahnya relatif kecil dan sedang, dapat
dipakai untuk belajar mandiri dan penyesuaian oleh sasaran, dapat dihentikan ataupun dihidupkan kembali, serta setiap episode yang dianggap penting
dapat diulang kembali, mudah digunakan dan tidak memerlukan ruangan yang gelap. Kelemahan dari media ini adalah: biaya lebih tinggi, sedikit
rumit, perlu listrik dan alat, perlu persiapan, perlu penyimpanan dan perlu keterampilan untuk mengoperasikannya.
c. Media luar ruang Media ini menyampaikan pesannya di luar ruang, bisa melalui media cetak
maupun elektronik, misalnya: papan reklame, spanduk, pameran, banner dan televisi layar lebar. Kelebihan dari media ini adalah lebih mudah dipahami,
lebih menarik, sebagai informasi umum dan hiburan, bertatap muka,
mengikut sertakan seluruh panca indera, penyajian dapat dikendalikan dan jangkauannya relatif besar. Kelemahan dari media ini antara lain: biaya lebih
tinggi, sedikit rumit, perlu listrik dan alat, perlu persiapan, perlu penyimpanan dan perlu keterampilan untuk mengoperasikannya.
2.4.5.4. Pesan dalam Media Pendidikan Kesehatan
Menurut Depkes RI 2004, Pesan adalah terjemahan dari tujuan komunikasi ke dalam ungkapan atau kata yang sesuai untuk khalayak
sasaran. Pesan dalam suatu media harus efektif dan kreatif, untuk itu pesan harus memenuhi hal-hal sebagai berikut:
a. Perhatian dalam memerintah Kembangkan suatu ide atau pesan pokok yang merefleksikan strategi desain
suatu pesan. Bila terlalu banyak ide, hal tersebut akan membingungkan khalayak sasaran dan mereka akan mudah melupakan pesan tersebut.
b. Pesan yang jelas , mudah dipahami dan sederhana Pesan haruslah mudah, sederhana, dan jelas. Pesan yang efektif harus
memberikan informasi yang relevan dan baru bagi khalayak sasaran. Bila pesan dalam media diremehkan oleh sasaran, secara otomatis pesan tersebut
gagal. c. Pesan yang dimuat haruslah terpecaya
Pesan harus dapat dipercaya, tidak bohong, dan terjangkau. Seperti masyarakat percaya cuci tangan menggunakan sabun dapat mencegah
penyakit diare, dan untuk itu harus dibarengi bahwa harga sabun terjangkau dan mudah didapat di daerah tempat tinggalnya.
d. Menghasilkan Manfaat Pesan yang dimuat haruslah menghasilkan suatu pesan yang dapat
menguntungkan bagi seseorang, sehingga hasil pesan diharapkan akan memberikan manfaat. Misalnya khalayak sasaran termotivasi membuat
jamban, karena mereka akan memperoleh keuntungan di mana anaknya tidak terkena penyakit diare.
e. Konsisten Pesan harus konsisten, artinya bahwa sampaikan satu pesan utama di media
apapun secara berulang, misal di poster, stiker, dll, tetapi maknanya akan tetap sama jangan sampai maknanya berbeda.
f. Pesan dalam suatu media harus bisa menyentuh akal dan rasa. Komunikasi yang efektf tidak hanya sekedar memberi alasan teknis semata, tetapi juga
harus menyentuh nilai-nilai emosi dan membangkitkan kebutuhan nyata. g. Pesan yang ada di dalam media lebih mendorong untuk mengajak agar kita
ikut melakukan sesuatu.
2.4.6. Media Leaflet