Analisis Determinan Pendapatan Usaha Rumah Makan Di Sekitar Universitas Sumatera Utara

(1)

ANALISIS DETERMINAN PENDAPATAN

USAHA RUMAH MAKAN DI SEKITAR

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

TESIS

Oleh

ARMAULIZA SEPTIAWAN

077 018 003/EP

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

S

E K O L A H

P A

S C

A S A R JA


(2)

ANALISIS DETERMINAN PENDAPATAN

USAHA RUMAH MAKAN DI SEKITAR

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Ekonomi Pembangunan pada

Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh

ARMAULIZA SEPTIAWAN

077 018 003/EP

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2009


(3)

Judul Tesis : ANALISIS DETERMINAN PENDAPATAN USAHA RUMAH MAKAN DI SEKITAR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Nama Mahasiswa : Armauliza Septiawan

Nomor Pokok : 077018003

Program Studi : Ekonomi Pembangunan

Mengetahui Komisi Pembimbing

(Prof. Dr.Lic.rer.reg Sirojuzilam, SE) (Drs. Rujiman, MA)

Ketua Anggota

Ketua Program Studi Direktur


(4)

Tanggal lulus : 1 September 2009 Telah diuji pada

Tanggal : 1 September 2009

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Lic.rer.reg. Sirojuzilam, SE

Anggota : 1. Drs. Rujiman, MA

2. Dr. Murni Daulay, M.Si

3. Dr. Rahmanta Tarigan, M.Si


(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul :

ANALISIS DETERMINAN PENDAPATAN USAHA RUMAH MAKAN DI SEKITAR

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA”.

Adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum dipublikasikan oleh siapapun sebelumnya. Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara benar dan jelas.

Medan, September 2009 Yang membuat pernyataan,

Armauliza Septiawan


(6)

ABSTRAK

Tujuan utama pada penelitian ini adalah untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha rumah makan di Sekitar Universitas Sumatera Utara.

Data yang dipergunakan pada penelitian ini yaitu data primer yang dikumpulkan langsung pada lapangan penelitian. Teknik penarikan sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu teknik sensus dengan mengambil 68 responden dari total populasi usaha rumah makan yang tersebar di sekitar Universitas Sumatera Utara di Kota Medan. Model analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah model ekonometrika yang menggunakan metode kuadrat terkecil (OLS).

Koefisien determinasi (R2) menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel

independen seperti Modal kerja, Kuas tempat, Jumlah Pekerja dan Jumlah Jam Operasional usaha rumah makan dapat menjelaskan variasi terhadap pendapatan usaha rumah makan di sekitar Universitas Sumatera Utara sebesar 70 persen dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain.

Oleh karena itu Uji F (secara bersama-sama) menunjukkan bahwa semua variabel bebas

dapat mempengaruhi variabel terikat secara signifikan kecuali variabel luas tempat.

Kata kunci : Modal Kerja, Luas Tempat, Jam Operasional Rumah Makan, Jumlah Pekerja dan Pendapatan Usaha Rumah Makan.


(7)

ABSTRACT

The main objective of this study is to know or distinguish factors which influence on the restaurants revenue all around the North Sumatera Utara University.

The data employed in this research is primary data which collected from the field. The sampling technique used is census sampling by taking 68 respondents from the total population of restaurants which spread all arround the North Sumatera University on Medan. The model used in this research is the econometric model which integrated method employed the Ordinary Least Square (OLS).

The coefficient of determination (R²) indicates that all the variables like; The working capital, The restaurant acre, Total employees and The Hours of restaurants operation can describe all variation in income received by the restaurants all arround the North Sumatera University as amount of 70 percent, meanwhile 30 percent isn’t inserted on this research model.

Therefore, the F-Test (all over the test) indicates, that all independent variables can influence on on the dependent variable significantly except the restaurants acre.

Key words : Working Capital, Restaurant Acre, Operational Hours of restaurants, Total employees and the restaurants revenue.


(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan hidayah dan karunia Nya,

karena dengan segala keterbatasan kemampuan, penulis dapat menyelesaikan studi magister dan penulisan tesis yang berjudul “ Analisis Determinan Pendapatan Usaha Rumah Makan di Sekitar Universitas Sumatera Utara”.

Dalam penulisan tesis ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan moril, masukan serta saran, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini tepat pada waktunya. Ucapan terima kasih khususnya penulis sampaikan kepada yang terhormat Bapak

Prof. Dr. Lic.re.reg. Sirojuzilam, SE dan Bapak Drs. Rujiman, MA atas kesediaanya

membantu dalam rangka memberikan bimbingan dan petunjuk kepada penulis demi kesempurnaan penulisan tesis ini, sehingga diperoleh hasil yang maksimal. Ucapan terima kasih yang tulus ikhlas juga penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Prof. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A(K) selaku Rektor Universitas Sumatera

Utara, atas kesempatan dan fasilitas yang telah diberikan kepada saya untuk mengikuti dan penyelesaikan pendidikan Program Magister.

2. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., M.Sc selaku Direktur, Prof. Dr. Ir. A. Rahim

Matondang, MSIE dan Dr. Pandapotan Nasution MPS selaku Wakil Direktur I dan II Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara atas kesempatan saya menjadi mahasiswa Program Magister pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Murni Daulay, M.Si selaku Ketua Program Studi Magister Ekonomi Pembangunan

Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara atas kesempatan saya untuk menyelesaikan pendidikan Program Magister.

4. Seluruh Dosen dan Guru Besar pada Program Studi Magister Ekonomi Pembangunan

Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

untuk menuntut ilmu di Magister Ekonomi Pembangunan Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, khusunya atas peran dan motivasi beliau sebagai orang tua bagi penulis.


(9)

6. Ibu Dra. Beri Nasution selaku Sekretaris Departemen Ilmu Administrasi FISIP USU dan orang tua bagi penulis beserta seluruh staf pengajar dan tenaga kependidikan yang telah banyak memberikan bantuan moril dalam rangka penulisan tesis ini.

7. Kepada rekan-rekan terdekat: Kakanda Faizal Eriza, S.Sos, MPS, H. Salam, Kakanda Drs.

Rajanami, M.Si serta rekan-rekan MEP USU Angkatan XII yang telah memberikan dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan studi ini.

Ucapan terima kasih secara khusus juga penulis sampaikan kepada Ayahanda Sadimin

Suradi dan Ibunda Rosmiati yang dengan penuh cinta kasih dan disertai do’a telah

membesarkan dan mendidik penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan studi seperti pada saat ini. Juga kepada curahan hati Sri Rahmawati Erza atas kesabaran, dorongan semangat dan kasih sayangnya, sehingga penulis tetap termotivasi untuk menyelesaikan studi ini.

Akhir kata penulis mengharapkan tesis ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat khususnya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di nusantara.

Medan, September 2009 Penulis


(10)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Armauliza Septiawan

Tempat dan tanggal lahir : Langsa 16 September 1982

Alamat

a. Alamat Kantor : Jl. Dr. A. Sofyan No. 1 Kampus USU Medan

20155

b. No. Telepon Kantor : 061- 8201652

c. No. Facsimile : 061- 8211965

d. Alamat Rumah : Jl. Luku I Gg. Waris No. 74 D Medan – 20155

e. No. Telepon Rumah/HP : 08116046442

f. E-mail :

Jabatan : Dosen Luar Biasa FISIP USU

Jurusan/Program Studi : Ilmu Administrasi Negara

Riwayat Pendidikan :

1. S1 FISIP USU Medan Tahun lulus 2006

2. S2 Magister Ekonomi Pembangunan SPs USU Tahun lulus 2009

Riwayat Mengajar :

1. Manajemen Publik Semester Ganjil/Genap

2. Manajemen Perubahan Semester Ganjil/Genap

Bahan Ajar yang pernah disusun :

1. Manajemen Sumber Daya Manusia tahun 2009 dibiayai PHK-1 USU


(11)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

RIWAYAT HIDUP ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 7

1.3. Tujuan Penelitian ... 8

1.4. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1. Produksi ... 10

2.1.1. Fungsi Produksi Cobb-Douglas ... 15

2.1.2. Kemudahan Fungsi Produksi Cobb Douglas ... 15

2.2. Pendapatan ... 17

2.2.1. Pendapatan pribadi dan pendapaten disposibel ... 18

2.2.2. Metode Pendapatan Nasional ... 20

2.2.3. Metode Pendapatan ... 21

2.2.4. Metode Pengeluaran/Penggunaan ... 22

2.3. Penelitian Terdahulu ... 23

2.4. Kerangka Pemikiran ... 25

2.5. Hipotesis Penelitian ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

3.1. Lokasi Penelitian ... 27


(12)

3.3. Jenis dan sumber data ... 29

3.4. Model Analisis ... 30

3.5. Variabel Penelitian ... 30

3.6. Defenisi Operasional ... 31

3.7. Metode Analisis ... 32

3.8. Test Uji Goodness of fit ... 34

3.9. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik ... 35

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 39

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 39

4.2. Karakteristik Responden ... 42

4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 45

4.4. Hasil Estimasi Model Penelitian ... 47

4.5. Uji Asumsi Klasik ... 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 58

5.1. Kesimpulan ... 58

5.2. Saran ... 60


(13)

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

4.1. Perkembangan Usaha Rumah Makan di Sekitar Lingkungan Universitas Sumatera Utara

40

4.2. Laju pertumbuhan Jumlah Rumah Makan 2005-2009 ... 41

4.3. Karakteristik Motivasi Pelaku Usaha... 42

4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Usia ... 43

4.5. Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan/Pendidikan Terakhir ... 44

4.6. Karakteristik Responden Menurut Jenis Pekerjaan ... 44

4.7. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Usaha yang Dilakukan ... 45

4.8. Hasil Pengujian Validitas Instrumen ... 46

4.9. Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen ... 47

4.10. Hasil Estimasi Model Penelitian ... 48

4.11. Hasil Pengujian Multikolinieritas ... 53

4.12. Hasil Pengujian Heterokedastisitas ... 54


(14)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

2.1. Perhitungan Pendapatan Pribadi dan Pendapatan Disposibel ... 19 3.1. Denah Lokasi Penelitian ... 28


(15)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Halaman

1. Data Penelitian Lapangan ... 63

2. Data Karakteristik Responden ... 65

3. Estimasi Model Penelitian ... 68

4. Printout PengujianAsumsi Klasik ... 69


(16)

ABSTRAK

Tujuan utama pada penelitian ini adalah untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha rumah makan di Sekitar Universitas Sumatera Utara.

Data yang dipergunakan pada penelitian ini yaitu data primer yang dikumpulkan langsung pada lapangan penelitian. Teknik penarikan sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu teknik sensus dengan mengambil 68 responden dari total populasi usaha rumah makan yang tersebar di sekitar Universitas Sumatera Utara di Kota Medan. Model analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah model ekonometrika yang menggunakan metode kuadrat terkecil (OLS).

Koefisien determinasi (R2) menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel

independen seperti Modal kerja, Kuas tempat, Jumlah Pekerja dan Jumlah Jam Operasional usaha rumah makan dapat menjelaskan variasi terhadap pendapatan usaha rumah makan di sekitar Universitas Sumatera Utara sebesar 70 persen dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain.

Oleh karena itu Uji F (secara bersama-sama) menunjukkan bahwa semua variabel bebas

dapat mempengaruhi variabel terikat secara signifikan kecuali variabel luas tempat.

Kata kunci : Modal Kerja, Luas Tempat, Jam Operasional Rumah Makan, Jumlah Pekerja dan Pendapatan Usaha Rumah Makan.


(17)

ABSTRACT

The main objective of this study is to know or distinguish factors which influence on the restaurants revenue all around the North Sumatera Utara University.

The data employed in this research is primary data which collected from the field. The sampling technique used is census sampling by taking 68 respondents from the total population of restaurants which spread all arround the North Sumatera University on Medan. The model used in this research is the econometric model which integrated method employed the Ordinary Least Square (OLS).

The coefficient of determination (R²) indicates that all the variables like; The working capital, The restaurant acre, Total employees and The Hours of restaurants operation can describe all variation in income received by the restaurants all arround the North Sumatera University as amount of 70 percent, meanwhile 30 percent isn’t inserted on this research model.

Therefore, the F-Test (all over the test) indicates, that all independent variables can influence on on the dependent variable significantly except the restaurants acre.

Key words : Working Capital, Restaurant Acre, Operational Hours of restaurants, Total employees and the restaurants revenue.


(18)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kampus adalah sebuah wahana bernuansa pendidikan sekaligus juga merupakan tempat berkumpulnya beragam latar belakang insan civitas akademika mulai dari latar belakang pendidikan yang berbeda hingga latar belakang daerah tempat asal mahasiswa tersebut datang. Hal ini ditempuh hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menuntut ilmu pada tingkat perguruan tinggi. Dengan kata lain, apabila dilihat dari segi penerimaan ataupun arus masuk input pada suatu universitas maka akan dapat disimpulkan bahwa dalam satu kali tahun ajaran lingkungan kampus mendapatkan input mahasiswa baru mencapai angka ribuan.

Di sisi lain, seiring dengan proses bertambahnya jumlah mahasiswa tersebut, maka dalam selang waktu seperti itu pula kegiatan konsumsi yang dilakukan mahasiswa juga ikut meningkat sedemikian rupa sehingga menjadikan lingkungan di sekitar kampus secara cepat menyerap investor untuk melakukan tindakan produksi. Hal ini merupakan akses dari pertumbuhan jumlah konsumen yang tentunya sangat diminati oleh pemilik-pemilik modal. Sedangkan rutinitas sehari-hari mahasiswa yang menuntut komponen insan akademika ini terus berada dalam lingkungan universitas, juga menjadi salah satu motivasi tumbuhnya berbagai pusat jajanan di sekitar lingkungan kampus Universitas Sumatera Utara.

Adapun fenomena seperti yang dijelaskan pada beberapa paragraf di atas yang selayaknya disebut sebagai pengkonsentrasian kegiatan Ekonomi justru menjadi suatu kajian yang menarik untuk diteliti. Beberapa aspek yang dapat dijelaskan secara ekonomi


(19)

seperti motif para pelaku ekonomi melakukan kegiatan ekonomi di sekitar kampus dengan tujuan menjembatani kebutuhan dana pendidikan melalui strategi mempekerjakannya. Hal ini sangat logis mengingat rekrutrnent yang diadakan dengan objek penerimaan pada lingkungan kampus tentu saja menghasilkan tenaga kerja dengan tingkat pendidikan yang memadai serta aspek pembiayaan upah yang relatif cukup bersaing.

Apabila ditinjau secara cermat, tingginya pengkonsentrasian aktivitas ekonomi tersebut juga berdampak pada pemanfaatan ruang yang intensif hingga meluas sampai kepada pemakaian badan jalan, karena mahalnya nilai lahan dan ketatnya persaingan bisnis dalam perekonomian lingkungan sekitar kampus. Sehingga secara lama-kelamaan, sudah menjadi fenomena yang wajar yakni apabila ada kegiatan ekonomi yang mengambil badan

jalan (ruang publik) sebagai pasar ekonominya. Hal yang demikian tersebut justru

membawa akses negative seperti kesehatan lingkungan bahkan keteraturan pola tata ruang yang sulit dikendalikan. Oleh karena itu, sudah sepantasnya pula pemerintah menetapkan perencanaan yang terintegrasi sehingga kampus yang didirikan sebagai ajang ilmiah tidak mendapatkan gangguan dalam keberlanjutan prosesnya untuk menghasilkan individu-individu yang mampu menjawab tantangan sumber daya manusia Indonesia.

Secara khusus ketertarikan penelitian ini justru terfokus pada daerah penelitian yang tersebar dalam batasan lingkungan Kampus Universitas Sumatera Utara yang merupakan salah satu Universitas Negeri terbesar di luar pulau jawa. Secara rutin Kampus Universitas Sumatera Utara setiap tahunnya merupakan salah satu favorit bagi masyarakat khususnya yang berdomisili di pulau Sumatera melanjutkan ke jenjang pendidikan setelah Sekolah Menengah Umum. Dengan kata lain selayaknya sebuah kampus besar, universitas negeri


(20)

ini juga tentu tidak terlepas dari adanya eksistensi fenomena konsentrasi dunia usaha seperti yang dijelaskan di atas.

Wilayah dimana terdapat perguran tinggi cenderung memiliki jumlah penduduk yang besar bila dibandingkan wilayah yang tidak terdapat kampus/perguruan tinggi. Demikian pula halnya dengan keberadaan kampus/perguran tinggi seperti Universitas Sumatera Utara, selain menimbulkan konsentrasi penduduk juga kegiatan turunannya untuk pemenuhan kebutuhan mahasiswa yang berasal dari luar wilayah Kota Medan khususnya

seperti pondokan, rumah makan, usaha photocopy, warung, toko dan lain-lain.

Pengkonsentrasian kegiatan tersebut menyebabkan permintaan akan lahan disekitar kampus/perguruan tinggi pun semakin besar. Mahasiswa yang sebagian besar berasal dari luar Kota Medan kebanyakan memilih tinggal dekat kampus tempat mereka belajar. Hal ini menyebabkan lahan terbuka milik masyarakat setempat kemudian beralih fungsi menjadi areal terbangun untuk memenuhi permintaan kebutuhan pondokan bagi mahasiswa yang tinggi dan meningkatkan nilai ekonomis dari lahan yang mereka miliki. Selain dilakukan oleh perorangan masyarakat setempat, hal ini ditangkap sebagai peluang bagi pengembang (developer) perumahan. Lokasi pembangunan perumahan yang berdekatan dengan kampus dianggap lebih mempunyai nilai jual yang dapat dilihat pada brosur yang ditawarkan karena target orientasi penjualan bukan saja bagi penduduk Kota Medan sendiri, tetapi lebih luas lagi seperti beberapa kota lainnya yang tersebar di Pulau Sumatera.

Selain itu realita keberadaan Kompleks Perumahan yang berlokasi di sekitar Universitas Sumatera Utara juga mengalami peningkatan dari segi kuantitas. Hal ini tentu saja lebih menambah banyaknya masyarakat yang berjarak tidak terlalu jauh dari kampus Universitas Sumatera Utara berpotensi menjadi konsumen dari pasar yang terbentuk akibat


(21)

adanya pengkonsentrasian dunia usaha. Dengan kata lain jarak yang masih dalam jangkauan masyarakat kompleks perumahan yang notabenenya berstatus ekonomi menengah keatas turut pula mendukung terkonsentrasinya dunia usaha yang berada di sekitar Kampus Universitas Sumatera Utara. Fenomena spesifik ini justru menambah ketertarikan penulis untuk mengangkatnya ke dalam sebuah kajian ilmiah selayaknya tesis.

Dalam hubungannya dengan tingkat pendapatan masyarakat yang memilih alternatif

untuk membuka suatu usaha seperti rumah makan di sekitar Universitas Sumatera Utara,

tentu saja memiliki beberapa karakteristik motivasi yang berbeda satu sama lain antara satu pelaku usaha dengan pelaku usaha yang lainnya. Motivasi ini dapat berbentuk memenuhi kebutuhan mahasiswa, mendekatkan usaha kepada konsentrasi pasar, posisi letak yang cukup strategis bahkan hanya sekedar ingin menciptakan suatu peluang usaha dalam skala kecil sekalipun. Hal ini membuktikan bahwa pusat-pusat jajanan seperti rumah makan yang berada di sekitar institusi pendidikan memiliki motif yang spesifik dibandingkan dengan usaha sejenis yang berada di pusat kota.

Mengutip dari sebuah bahasan artikel yang pernah dimuat dalam sebuah blog komunitas orang Medan ( dinyatakan sebagai berikut :

” Alternatif bagi mereka yang suka jajanan siang dan malam hari, disini banyak tempat untuk memanjakan alat pencernaan Anda dengan merasakan jenis masakan.

Mulai dari sea food (Pasir Putih), Mie Ayam (KQ-5) dan Mie Ayam Mahmud,

makanan seperti steak-steak-an (Steak and Shake), atau bisa nongkrong di Warung Ijo dengan menu yang unik seperti Nasi Goreng Gunung Merapi salah satunya, logo warung ini sekilas mirip seperti logo Starbuck. Dan sampai saat ini akan tumbuh lebih banyak lagi jajanan yang disajikan pada waktu siang, sore hari bahkan sampai malam hari. Kalau masalah harga, tak perlu menguras uang di dompet Anda. DR. Mansur Kampus USU, merupakan salah satu pusat jajanan yang tumbuh subur ”.


(22)

Informasi ini juga sekaligus memberikan penjelasan adanya dukungan bagi ”tumbuh subur”nya pusat jajanan seperti fasilitas rumah makan melalui ketersediaan berbagai layanan yang beragam. Sehingga selain faktor selera yang pada sebagian kalangan akademisi menganggapnya sebagai determinan terhadap permintaan itu sendiri, spesifikasi permintaan di rumah makan yang ada disekitar lokasi kampus Universitas Sumatera Utara juga didukung oleh jarak tempuh konsumen yang relatif dekat dengan kawasan tersebut serta konsentrasi penduduk sekitar yang cukup tinggi.

Sejalan dengan konsep pendapatan, berkembangnya Usaha Rumah Makan di sekitar kampus USU memiliki keterkaitan yang erat dengan konsentrasi konsumen yang secara nyata berdomisili atau yang memiliki aktivitas rutin di di Kampus USU tentunya akan lebih memilih membelanjakan uangnya pada usaha rumah makan yang juga berkonsentrasi di sekitar kampus dibandingkan dengan keinginannya membelanjakan uangnya untuk jenis barang yang sama pada pasar yang letaknya di pusat Kota Medan. Hal ini justru memberikan motivasi tersendiri bagi para pelaku usaha untuk mendapatkan keuntungan yang banyak dan tentu saja pendapatan masyarakatpun akan meningkat tajam. Akan tetapi apabila dilihat secara lebih mendalam, keberadaan keseluruhan usaha rumah makan yang ada tersebut belum sampai pada tingkat pendapatan usaha yang balance (Hasil bservasi awal peneliti; 2008). Warna pendapatan yang timpang masih dapat terlihat jelas khususnya antara rumah makan dengan modal peralatan yang relatif besar dengan pendapatan usaha rumah makan yang menggunakan modal peralatan terkategorisasi kecil. Dengan kata lain kekhawatiran akan ketimpangan pendapatan usaha yang terlalu melebar menjadi sangat penting untuk ditelaah dan dicari solusinya di masa yang akan datang.


(23)

Dilatarbelakangi oleh permasalahan yang tergambar pada penjelasan fenomena konsentrasi rumah makan di sekitar lingkungan kampus diatas dan dihubungkan dengan pendapatan salah satu sektor usaha yang eksis seperti layaknya rumah makan merupakan kajian yang menarik sehingga penulis tertarik untuk menganalisis Determinan Pendapatan Usaha Rumah Makan di Sekitar Universitas Sumatera Utara.

1.2. Perumusan Masalah

1. Apakah Besarnya Modal Usaha berpengaruh pada Pendapatan Usaha Rumah Makan

di sekitar lingkungan Univ. Sumatera Utara ?

2. Apakah Luas Rumah Makan berpengaruh terhadap Pendapatan Usaha Rumah Makan

di sekitar lingkungan Univ. Sumatera Utara ?

3. Apakah Jumlah Pekerja berpengaruh padaPendapatan Usaha Rumah Makan di sekitar

lingkungan Univ. Sumatera Utara ?

4. Apakah Jumlah Jam Operasional berpengaruh pada Pendapatan Usaha Rumah Makan

di sekitar lingkungan Univ. Sumatera Utara ?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh besarnya modal usaha terhadap Pendapatan

Usaha Rumah Makan di sekitar lingkungan Universitas Sumatera Utara.

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Luas Rumah Makan terhadap Pendapatan

Usaha Rumah Makan di sekitar lingkungan Universitas Sumatera Utara.

3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Jumlah Pekerja terhadap Pendapatan Usaha


(24)

4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Jumlah Jam Operasional terhadap Pendapatan Usaha Rumah Makan di sekitar lingkungan Universitas Sumatera Utara.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Sebagai sumbangan pemikiran bagi pihak-pihak yang ingin mengetahui pengaruh

berbagai aspek penentu sebagai karakteristik pada konsentrasi aktivitas ekonomi terhadap Pendapatan usaha rumah makan di sekitar Univ. Sumatera Utara.

2. Sebagai masukan bagi pemerintahan Kota Medan bahkan Pemerintah Provinsi

Sumatera Utara dalam mengambil keputusan mengenai perencanaan pada wilayah yang memiliki konsentrasi aktivitas ekonomi secara regional.

3. Sebagai bahan acuan atau referensi untuk penelitian selanjutnya terutama yang

berminat meneliti fenomena konsentrasi kegiatan ekonomi baik dalam sudut pandang yang sama ataupun melalui perspektif yang berbeda.


(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Produksi

Dalam Proses produksi, perusahaan mengubah masukan (input), yang juga disebut sebagai faktor produksi (factors of production) termasuk segala sesuatunya yang harus

digunakan perusahaan sebagai bagian dari proses produksi, menjadi keluaran (output).

Misalnya sebuah pabrik roti menggunakan masukan yang mencakup tenaga kerja, bahan baku seperti; terigu, gula dan modal yang telah diinvestasikan untuk panggangan, mixer serta peralatan lain yang digunakan. Tentu saja setelah proses produksi berjalan akan menghasilkan produk berupa roti.

Pyndick (2001) menjelaskan bahwa hubungan antara masukan pada proses produksi dan hasil keluaran dapat digambarkan melalui fungsi produksi. Fungsi ini menunjukkan keluaran Q yang dihasilkan suatu unit usaha untuk setiap kombinasi masukan tertentu. Untuk menyederhanakan fungsi tersebut dapat dituliskan sebagai berikut :

Q = f{K, L}... 2.1

Persamaan ini menghubungkan jumlah keluaran dari jumlah kedua masukan yakni modal dan tenaga kerja.

Berdasarkan sifat kerjanya, tenaga kerja dibagi menjadi tenaga kerja rohani dan tenaga kerja jasmani. Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang menggunakan pikiran, rasa, dan karsa. Misalnya guru, editor, konsultan, dan pengacara. Sementara itu, tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang menggunakan kekuatan fisik dalam kegiatan produksi. Misalnya tukang las, pengayuh becak, dan sopir


(26)

Yang dimaksud dengan modal adalah barang-barang atau peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan proses produksi. Modal dapat digolongkan berdasarkan sumbernya, bentuknya, berdasarkan pemilikan, serta berdasarkan sifatnya. Berdasarkan sumbernya, modal dapat dibagi menjadi dua: modal sendiri dan modal asing. Modal sendiri adalah modal yang berasal dari dalam perusahaan sendiri. Misalnya setoran dari pemilik perusahaan. Sementara itu, modal asing adalah modal yang bersumber dari luar perusahaan. Misalnya modal yang berupa pinjaman bank

(

Berdasarkan bentuknya, modal dibagi menjadi modal konkret dan modal abstrak. Modal konkret adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses produksi. Misalnya mesin, gedung, mobil, dan peralatan. Sedangkan yang dimaksud dengan modal abstrak adalah modal yang tidak memiliki bentuk nyata, tetapi mempunyai nilai bagi perusahaan. Misalnya hak paten, nama baik, dan hak merek.

Berdasarkan pemilikannya, modal dibagi menjadi modal individu dan modal masyarakat. Modal individu adalah modal yang sumbernya dari perorangan dan hasilnya menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya. Contohnya adalah rumah pribadi yang disewakan atau bunga tabungan di bank. Sedangkan yang dimaksud dengan modal masyarakat adalah modal yang dimiliki oleh pemerintah dan digunakan untuk kepentingan umum dalam proses produksi. Contohnya adalah rumah sakit umum milik pemerintah, jalan, jembatan, atau pelabuhan.

Modal dibagi berdasarkan sifatnya: modal tetap dan modal lancar. Modal tetap adalah jenis modal yang dapat digunakan secara berulang-ulang. Misalnya mesin-mesin dan


(27)

bangunan pabrik. Sementara itu, yang dimaksud dengan modal lancar adalah modal yang habus digunakan dalam satu kali proses produksi. Misalnya, bahan-bahan baku.

Selanjutnya tenaga kerja merupakan faktor produksi insani yang secara langsung maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga kerja juga dikategorikan sebagai faktor produksi asli. Dalam faktor produksi tenaga kerja, terkandung unsur fisik, pikiran, serta kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja. Oleh karena itu, tenaga kerja dapat dikelompokan berdasarkan kualitas (kemampuan dan keahlian) dan berdasarkan sifat kerjanya.

Berdasarkan kualitasnya, tenaga kerja dapat dibagi menjadi tenaga kerja terdidik, tenaga kerja terampil, dan tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih. Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan tertentu sehingga memiliki keahlian di bidangnya, misalnya dokter, insinyur, akuntan, dan ahli hukum. Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang memerlukan kursus atau latihan bidang-bidang keterampilan tertentu sehingga terampil di bidangnya. Misalnya tukang listrik, montir, tukang las, dan sopir. Sementara itu, tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja yang tidak membutuhkan pendidikan dan latihan dalam menjalankan pekerjaannya. Misalnya tukang sapu, pemulung, dan lain-lain.

Berdasarkan perkembangan kegiatan produksi yang terjadi, terdapa berbagai kalangan yang kemudian menyebutkan adanya faktor lain seperti faktor kewirausahaan (entrepreneurship) yakni keahlian atau keterampilan yang digunakan seseorang dalam mengkoordinir faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Sebanyak dan sebagus apa pun faktor produksi alam, tenaga manusia, serta modal yang dipergunakan dalam proses produksi, jika dikelola dengan tidak baik, hasilnya tidak akan maksimal.


(28)

Cobb-Douglas adalah salah satu fungsi produksi yang paling sering digunakan dalam penelitian empiris. Fungsi ini juga meletakkan jumlah hasil produksi sebagai fungsi dari modal (capital) dengan faktor tenaga kerja (labour). Dengan demikian dapat pula dijelaskan bahwa hasil produksi dengan kuantitas atau jumlah tertentu akan menghasilkan taraf pendapatan tertentu pula. Secara sederhana fungsi produksi Cobb-Douglas tersebut dapat dituliskan sebagai berikut :

Q = ALαKβ ... 2.2

Dimana Q adalah output dan L dan K masing-masing adalah tenaga kerja dan barang modal. A, α (alpha) dan β (beta) adalah parameter-parameter positif yang dalam setiap kasus ditentukan oleh data. Semakin besar nilai A, barang teknologi semakin maju.

Parameter α mengukur persentase kenaikan Q akibat adanya kenaikan satu persen L

sementara K dipertahankan konstan. Demikian pula parameter β, mengukur persentase

kenaikan Q akibat adanya kenaikan satu persen K sementara L dipertahankan konstan. Jadi, α dan β masing-masing merupakan elastisitas output dari modal dan tenaga kerja. Jika α + β = 1, maka terdapat tambahan hasil yang konstan atas skala produksi; jika α + β > 1 terdapat tambahan hasil yang meningkat atas skala produksi dan jika α + β < 1 maka artinya terdapat tambahan hasil yang menurun atas skala produksi pada fungsi produksi Cobb-Douglas (Dominic Salvatore, 2008; 147).

Berdasarkan penjelasan fungsi produksi Cobb-Douglas di atas, dapat dirumuskan bahwa faktor-faktor penentu seperti tenaga kerja dan modal merupakan hal yang sangat penting diperhatikan terutama dalam upaya mendapatkan cerminan tingkat pendapatan suatu usaha produksi seperti usaha kecil. Ini berarti bahwa jumlah tenaga kerja serta modal


(29)

peralatang yang merupakan input dalam kegiatan produksi usaha kecil dapat memberikan beberapa kemungkinan tentang tingkat pendapatan yang mungkin diperoleh.

2.1.1. Fungsi Produksi Cobb Douglas

Banyak fungsi produksi lain yang mempunyai bentuk isoquant yang ekstrim adalah

fungsi produksi Cobb Douglas. Fungsi produksi ini menjadi terkenal setelah diperkenalkan oleh Cobb, C.W dan Douglas, P.H. pada tahun 1928 melalui artikelnya yang berjudul " A Theory of Production". Secara matematik fungsi produksi Cobb Douglas dapat ditulis dengan persamaan :

Q=AkaLb ...(2.3) Keterangan :

Q = Output K = Input Modal L = Input Tenaga Kerja

A = parameter effisiensi/koefisien teknologi

α = elastisitas input modal

β= elastisitas input tenaga kerja

Fungsi produksi Cobb Douglas dapat diperoleh dengan membuat linear persamaan (2.3) Sehingga menjadi :


(30)

Dengan meregres Persamaan ( 2.4) maka secara mudah akan diperoleh parameter effisiensi (A) dan elastisitas inputnya. Jadi, salah satu kemudahan fungsi produksi Cobb Douglas adalah secara mudah dapat dibuat linear sehingga memudahkan untuk mendapatkannya.

2.1.2. Kemudahan Fungsi Produksi Cobb Douglas

Menurut Soekartawi (1994;173), ada tiga alasan pokok mengapa fungsi produksi Cobb Douglas banyak dipakai oleh para peneliti :

1. Penyelesaian fungsi produksi Cobb Douglas relatif lebih mudah dibandingkan dengan

fungsi yang lain, misalnya lebih mudah ditransfer dalam bentuk linear.

2. Hasil pendugaan garis melalui fungsi produksi Cobb Douglas akan menghasilkan

koefisien regresi yang sekaligus juga menunjukkan besaran elastisitas.

3. Besaran elastisitas tersebut sekaligus menunjukkan tingkat besaran return to scale.

Hal senada dikemukakan oleh Yuyun Wirasasmita (1998;12) bahwa dengan menggunakan fungsi produksi Cobb Douglas dapat diketahui beberapa hal yang sama penting antara lain ;

1. Marginal Physical Product dari masing-masing input, yaitu perubahan pada output sebagai akibat perubahan - perubahan pada input. Pemahaman tentang marginal physical product penting untuk mengetahui produktivitas masing-masing faktor input. 2. Elastisitas output dari masing-masing faktor input, yaitu perubahan persentase dari

output sebagai akibat perubahan persentase dari faktor input. Parameter ini sangat penting terutama dalam usaha mengadakan perbaikan dari proses produksi atau


(31)

efisiensi dan juga untuk meramalkan misalnya dampak-dampak dari perubahan-perubahan dari faktor-faktor input.

3. Bagian dari faktor input, yaitu tenaga kerja dan modal dapat diketahui. Hal ini sangat penting karena setiap proses produksi mempunyai dampak yang berbeda-beda terhadap bagian-bagian tersebut. bagian-bagian dari input juga kita suatu proses perubahan bersifat. Dengan pengetahuan mengenai dapat mengetahui sejauh mana padat kerja atau pada modal.

2.2. Pendapatan

Pendapatan Nasional dapat diartikan sebagai produk nasional kotor atau GNP (Gross National Product) atau dapat juga berarti produk nasional bersih atau NNP (Net National Product). Akan lebih baik jika diketahui terlebih dahulu maksud dari masing – masing pengertian yang mengkaji masalah Pendapatan Nasional:

1. GNP (Gross National Bruto) Produk Nasional Bruto adalah nilai barang atau jasa yang diproduksi oleh suatu negara dalam suatu periode tertentu (satu tahun) yang diukur dengan satuan uang. Produk nasional bruto dihitung dengan menjumlahkan semua nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk Indonesia yang berada di Indonesia dan penduduk Indonesia yang berada di luar negeri.

2. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product/GDP) adalah nilai barang dan jasa ysng diproduksi oleh suatu negara dalam suatu periode tertentu yang dihitung dengan cara menjumlahkan semua hasil dari warga negara yang bersangkutan ditambah warga negara asing yang bekerja di negara yang bersangkutan.


(32)

Untuk Indonesia pada saat ini pada umumnya PDB(GDP) > PNB (GNP) Karena nilai barang dan khususnya jasa orang Indonesia yang bekerja di luar negeri pada umumnya dihargai lebih murah dibandingkan dengan orang asing.

2.2.1. Pendapatan Pribadi dan Pendapatan Disposibel

Pendapatan Pribadi dapat diartikan sebagai semua jenis pendapatan , termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan sesuatu kegiatan apa pun, yang diterima oleh penduduk suatu negara. Sedangkan Pendapatan Disposibel adalah pendapatan pribadi setelah dikurangi dengan pajak yang harus dibayar oleh peneriman pendapatan, nilai yang tersisa itulah yang dinamakan pendapatan disposibel.

Menghitung Pendapatan Pribadi dan Disposibel. Pendapatan pribadi diperoleh dari Pendapatan dikurangi dengan :

a.. Pembayaran untuk “social security”.

b. Keuntungan perusahaan yang tiadk dibagi untuk pendapatan nasional. c. Pembayaran pindahan perusahaan dan pemerintah.

Diumpamakan pendapatan nasional sebesar Rp. 56.000, sedangkan pembayaran untuk dana pengangguran sebesar Rp. 12.560, keuntungan perusahaan yang tidak dibagi sebesar Rp. 21.000, disamping itu juga diketahui bahwa Bunga pinjaman untuk konsumen dan pemerintah sebesar Rp. 11.750 dan pembayaran pindahan perusahaan dan pemerintah sebesar 22.125 , dengan pajak pendapatan sebesar 40%. Lihat perhitungan berikut :


(33)

Sumber : Pengantar Makro Ekonomi, 2002

Gambar 2.1. Perhitungan Pendapatan Pribadi dan Pendapatan Disposibel

2.2.2. Metode Pendapatan Nasional

Ada tiga metode untuk menghitung pendapatan nasional yang banyak digunakan oleh setiap negara, antara lain :

a. Metode Produksi. Metode produksi digunakan untuk menentukan besarnya pendapatan nasional dengan cara menjumlahkan nilai produksi yang dihasilkan oleh sektor – sektor produktif. Di Indonesia ada 9 sampai dengan 11 sektor yang merupakan lapangan pekerjaan (produktif), yaitu sebagai berikut :

1. Pertanian/agriculture.

2. Pertambangan dan penggalian minning and quarrying. 3. Industri pengolahan/ manufacturing industries.


(34)

5. Bangunan/constuction.

6. Perdagangan, restoran dan hotel / trade, restourant and hotel 7. Pengangkutan dan komunikasi / tranformation and communication.

8. Keuangan, persewaan bangunan dan jasa perusahaan/ finance, rent of building and bussines service.

9. Jasa – jasa / service.

Secara matematis, metode produksi dapat dituliskan dalam suatu persamaan sebagai berikut :

Dalam perhitungan ini dimungkinkan adanya perhitungan ganda, untuk menghindari terjadinya perhitungan ganda tersebut maka dilakukan dengan menjumlahkan nilai tambah atau value added dari masing – masing sektor produksi atau menjumlahkan nilai akhir dari hasil produksi sehingga persamaannya dapat ditulis sebagai berikut :

Hasil perhitungan dengan menggunakan pendekatan produksi sering disebut produk domestik bruto atau (gross domestic product).

2.2.3. Metode Pendapatan

Metode ini menjumlahkan semua pendapatan dari faktor – faktor produksi dalam perekonomian, yaitu manusia (tenaga kerja), modal, tanah dan skill. Bila


(35)

tenaga kerja menghasilkan upah (wages = W), modal menghasilkan bunga (interest =

I), tanah menghasilkan sewa (rent = R), dan skill menghasilkan entreprenuere

menghasilkan (profit = P) yang persamaan secara matematis adalah sebagai berikut :

Hasil perhitungan dengan menggunakan metode atau pendekatan pendapatan sering disebut dinamakan pendapatan nasional atau PN (national income).

2.2.4. Metode Pengeluaran/Penggunaan

Metode ini mencoba menghitung dengan menjumlahkan semua pengeluaran, baik yang dilakukan oleh rumah tangga konsumen ©, rumah tangga swasta/perusahaan (I),rumah tangga pemerintah (G) dan luar negeri Ekspor Netto (X - M). Yang secara matematis dinyatakan sebagai berikut :

Hasil perhitungan dengan menggunakan metode ini dinamakan dengan produk nasional bruto atau PNB (gross national product) III.

Adapun hubungan PNB, PN, Pendapatan Pribadi dan Pendapatan Disponsibel Pendapatan nasional adalah GNP dikurangi dengan penyusutan pajak tak langsung, bayaran pindahan perusahaan, dan kesalahan statistik ditambah dengan subsidi kepada perusahaan pemerintah.

Pendapatan Pribadi adalah semua jenis pendapatan, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan suatu kegiatan apapun yang diterima oleh penduduk suatu negara. Pendapatan Disposibel adalah pendapatan yang menjadi hak penduduk yang dapat dibelanjakan tanpa tanggungan yang menjadin kewajibannya (atau


(36)

pendapatan yang siap dibelanjakan. Dalam perhitungan pendapatan nasional dikenal dua harga yaitu pendapatan riil yang dihitung didasarkan pada harga yang berlaku (Hb) dalam perhitungan ini tidak diperhatikan adanya faktor harga secara umum/inflasi dan pendapatan nominal didasarkan pada harga konstan (Hk) memperhatikan faktor harga harga atau inflasi.

2.3. Penelitian Terdahulu

Pada bagian ini dijelaskan secara deskriptif tentang beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini adapun pada beberapa ringkasan penting penelitian sebelumnya yang

disajikan melalui paparan theoritical mapping yang mencakup Nama Peneliti, Tahun

Penelitian, Judul Penelitian, Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut serta ringkasan hasil penelitian-penelitian sebelumnya.

Sebuah Laporan penelitian yang dilakukan oleh Tim Peneliti Fakultas Pertanian Univ. Lampung (2006) mengkaji tentang konsumsi makanan dan pola konsumsi makanan jajanan mahasiswa Universitas Lampung (kasus pada mahasiswa univesitas lampung) menyatakan bahwa mahasiswa secara intens mengkonsumsi makanan yang telah tersedia baik di dalam lokasi kampus maupun lokasi di sekitar kampusnya. Hal ini disebabkan karena sebagian besar mahasiswa justru berdomisili di sekitar gedung kampus (Univ. Lampung) serta didorong oleh tingkat harga yang sangat sesuai dengan kondisi mahasiswa.

Hatane Samuel dan Foedjiawati yang merupakan staf pengajar di lingkungan Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra pada periode 2002


(37)

hingga 2003 meneliti tentang Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Pelayanan yang ada dengan menggunakan Studi Kasus Restoran The Prime Steak & Ribs Surabaya menyatakan bahwa kepuasan konsumen di The Prime Steak & Ribs sangat dipengaruhi oleh faktor atribut yang berhubungan dengan penjualan, perubahan harga, serta atribut yang berhubungan dengan produk (linked to product) mendapat penilaian yang cenderung baik, beberapa atribut masih mempunyai variasi penilaian yang tinggi, dan terdapat hubungan pengaruh positif yang signifikan antara kepuasan konsumen dengan layanan yang diberikan.

Melalui penelaahan terhadap hasil penelitian di atas (khususnya yang dilakukan oleh tim peneliti Univ Petra) penulis meyakini bahwa layanan yang mencakup berbagai atribut yang termasuk layanan yang cukup komplementer dapat pula diikutsertakan dalam penelitian tentang determinan pendapatan usaha rumah makan di sekitar lingkungan Universitas Sumatera Utara. Hal ini lebih diperkuat lagi dengan adanya asumsi bahwa mengamati unsur kepuasan konsumen justru dapat melihat peta permintaan yang mungkin terjadi.


(38)

2.4. Kerangka Pemikiran

Dalam melaksanakan penelitian digunakan kerangka pemikiran sebagai berikut :

Gambar 2.5. Kerangka Pemikiran Penelitian

Berdasarkan gambar 2.5. di atas dapat dijelaskan tentang kerangka berfikir penelitian ini. Pendapatan Usaha Rumah Makan di Sekitar Lingkungan Universitas Sumatera Utara (Variabel terikat) akan dipengaruhi oleh variabel besarnya modal, Luas rumah makan tersebut, Jumlah pekerja serta variabel Jumlah jam operasional rumah makan (Variabel bebas).

2.5. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan permasalahan, pendekatan teoritis serta informasi berbagai hasil kajian empiris yang telah dilakukan peneliti-peneliti sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian ini sebagai berikut :

1. Besarnya modal berpengaruh positif terhadap pendapatan usaha rumah makan di sekitar

Pendapatan Usaha RM Luas Rumah Makan

Jumlah Pekerja

Jumlah Jam Operasional Besarnya Modal


(39)

2. Luas rumah makan berpengaruh terhadap pendapatan usaha Rumah Makan di sekitar lingkungan kampus Univ. Sumatera Utara (ceteris paribus).

3. Jumlah pekerja berpengaruh positif pada pendapatan usaha Rumah Makan di sekitar

lingkungan kampus Univ. Sumatera Utara (ceteris paribus).

4. Jumlah jam operasional rumah makan berpengaruh terhadap pendapatan usaha Rumah


(40)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian

Untuk lebih memperjelas lokasi penelitian tentang determinan permintaan yang terjadi khusus pada rumah makan yang memiliki izin disekitar kampus Universitas Sumatera Utara dalam radius ± 2 Kilo Meter, maka dijelaskan daerah batas wilayah penelitian yang terdiri dari :

1. Bagian Timur kampus terdiri dari seluruh rumah makan di Jalan Jamin Ginting yang

memanjang antara RS. Siti Hajar hingga Pasar III P. Bulan.

2. Bagian Barat kampus terdiri dari seluruh Rumah Makan yang ada di Jalan Pembangunan.

3. Bagian Utara kampus terdiri dari seluruh Rumah Makan yang ada di Jalan Dr. Mansur.

4. Bagian Selatan kampus terdiri dari seluruh Rumah Makan yang ada di Jalan Pasar I, Pasar II dan Pasar III P. Bulan.

Batas-batas wilayah penelitian di atas dapat lebih dijelaskan melalui denah lokasi penelitian berikut ini :


(41)

1

2

3

4 5

7

6

8

9 10 11

U

S

Gambar 3.1. Denah Lokasi Penelitian

Keterangan :

1. Jalan Pembangunan 2. Pintu IV USU 3. Pintu III USU 4. Jalan Dr. Mansur 5. Pintu II USU 6. Pintu I USU 7. Jalan Jamin Ginting 8. Biro Rektor USU 9. Pasar I P. Bulan 10. Pasar II P. Bulan 11. Pasar III P. Bulan


(42)

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian

Penelitian ini menggunakan populasi yang mencakup seluruh pemilik rumah makan yang ada di sekitar lingkungan Kampus Universitas Sumatera Utara dengan batas wilayah yang sudah ditentukan pada gambar 3.1 di atas yang berjumlah sebanyak 68 usaha rumah makan. Adapun seluruh rumah makan tersebut terletak pada jalan-jalan protokol yang ada di sekitar Universitas Sumatera Utara.

Adapun Teknik penentuan sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

dengan menggunakan metode Sensus. Penentuan sampel penelitian ini didasarkan atas

pertimbangan keseluruhan populasi penelitian ini dapat diobservasi secara pasti dengan tetap memperhatikan aspek biaya dan waktu yang tersedia. Dengan demikian, berdasarkan berbagai pandangan di atas dapatlah dipahami bahwa dalam penelitian ini ditetapkan sebanyak 68 usaha rumah makan yang letaknya di sekitar kampus Universitas Sumatera Utara atau seluruh populasi dijadikan sampel penelitian ini.

3.3. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data Primer yang diperoleh dari sejumlah responden yang merupakan pemilik usaha pada Rumah Makan yang berada di sekitar lingkungan Universitas Sumatera Utara. Data ini diperlukan untuk menganalisis determinan pendapatan Rumah Makan yang meliputi data: Pendapatan rumah makan, modal kerja yang dipakai, luas tempat rumah makan, jumlah orang yang bekerja di rumah makan dan jumlah jam operasional rumah makan tersebut.


(43)

3.4. Model Analisis

Untuk melihat dan menganalisis determinan permintaan di Rumah Makan sekitar Univ. Sumatera Utara dalam hal ini digunakan fungsi sebagai berikut :

Y = f { MK, LT, JP, JO} ... (3.1) Dan dispesifikasikan ke dalam model analisis ekonometrika sebagai berikut :

Log Y = + log MK + logLT + log JP+ log JO + µ (3.2)

Dimana :

= Konstan

- = Koefisien

Y = Pendapatan Usaha Rumah Makan (Rp/Bln)

MK = Modal Kerja (Rp/Bln)

LT = Luas Tempat (

JP = Jumlah Pekerja (Orang)

JO = Jumlah Jam Operasional (Jam/Bln)

3.5. Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel sebagaimana terdapat pada persamaan diatas, dimana variabel - variabel tersebut diharapkan mampu menjelaskan atau menjawab permasalahan serta tujuan yang diinginkan dalam penelitian ini. Untuk menganalisis determinan pendapatan usaha Rumah Makan di sekitar Kampus USU maka sebagai variabel bebas yakni Modal Kerja (MK), Luas Tempat (LT), Jumlah Pekerja (JP) dan Jumlah Jam Operasional (JO) sedangkan sebagai variabel terikat (independent variabel) yang disertakan dalam menganalisis determinan pendapatan usaha Rumah Makan yakni; pendapatan usaha rumah makan (Y).


(44)

3.6. Defenisi Operasional

Untuk memudahkan pemahaman terhadap istilah dan variabel yang digunakan dalam penelitian ini perlu diberikan batasan operasional sebagai berikut :

1. Modal Kerja adalah seluruh sumber daya dana yang digunakan untuk peralatan agar usaha yang ditekuni dapat dijalankan. Dalam penelitian ini ditetapkan dengan satuan Rupiah.

2. Luas Tempat adalah besarnya ukuran areal yang digunakan untuk usaha. Dalam

penelitian ini ditetapkan dengan satuan Meter persegi.

3. Jumlah Pekerja adalah keseluruhan personal yang bekerja pada rumah makan. Pada penelitian ini dijelaskan dengan satuan orang.

4. Jumlah Jam Operasional adalah keseluruhan waktu yang digunakan usaha rumah

makan untuk beroperasi setiap harinya. Dalam penelitian ini ditetapkan pada satuan jam.

5. Pendapatan Usaha Rumah Makan adalah seluruh pendapatan bersih yang dihasilkan

dari menjalankan usaha. Dalam penelitian ini dinyatakan dalam satuan Rupiah.

3.7. Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan Metode Ordinary Least Square (OLS). Hal ini digunakan untuk melihat elastisitas Variabel Independen terhadap Variabel Dependen Penelitian ini. Dan sebagai alat analisis untuk mengolah data adalah dengan menggunakan program Eviews versi 5,1.


(45)

3.7.1. Uji Validitas Data

Perlu dibedakan antara hasil penelitian yang valid dan yang reliable. Hasil penelitian yang valid bila tedapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Kalau data yang terkumpul tidak

mencerminkan seperti objek yang sebenarnya maka hasil penelitian tidak valid.

Selanjutnya hasil penelitian yang reliabel adalah bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda, artinya apabila pada masa yang lalu bagus maka sekarang dan hari esok pun harus bagus. Dalam memperoleh validitas dan reliabilitas data ini haruslah

melalui instrumen yang valid yaitu dengan alat ukur yang valid. Demikian dengan

instrumen yang reliabel yang berarti instrumen yang dapat menghasilkan hasil yang sama dalam beberapa kali pegukuran. (Sugiono, 2000).

Uji validitas data dapat dilakukan terhadap pengujian validitas konstruksi, validitas isi dan validitas eksternal. Validitas konstruksi adalah aspek-aspek yang akan diukur berlandaskan teori tertentu. Hal ini dapat dikonsultasikan dengan para ahlinya. Setelah pengujian dilakukan kepada ahli kemudian akan dilanjutkan kepada anggota sampel sekitar 30 orang. Pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan mengkorelasikan antar score item instrument. Apabila korelasinya rendah dan tidak signifikan maka instrumen dianggab tidak valid. Uji validitas ini dapat diukur dengan teknik korelasi product moment.

Sedangkan pengujian validitas isi adalah membandingkan antara isi instrumen dengan isi materi seperti seorang dosen memberi ujian di luar pelajaran yang ditetapkan, berarti instrumen ujian tersebut tidak valid. Pengujian ini dapat dilakukan kepada para ahli. Sedangkan validitas eksternal adalah cara membandingkan antara kriteria yang ada


(46)

pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan. Hal ini dapat dilakukan dengan menguji cobakan kepada sampel, kalau ditemukan perbedaan yang terlalu mencolok maka instrumen harus disesuaikan.

3.7.2. Uji Reliabilitas Data

Pengujian reliabilitas digunakan untuk menguji hasil pengukuran angket dapat dilakukan baik secara eksternal maupun internal. Secara ekternal dilakukan dengan test-retest, equivalen dan gabungannya. Test-retest dilakukan dengan cara mencobakan instrumen beberapa kali kepada responden, jadi dalam hal ini instrumennya sama, respondennya sama dan waktunya yang berbeda. Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi antara percobaan pertama dan yang berikutnya. Bila koefisien positif dan signifikan maka instrumen tersebut dinyatakan reliable. Sedangkan dengan pendekatan equivalen adalah pernyataan yang secara bahasa berbeda tetapi maksudnya sama. Pengujian reliabilitas instrumen untuk ini dapat dilakukan dengan cara mengkorelasikan hasil data yang diperoleh dari responden yang sama, waktunya sama, tetapi instrumennya berbeda. Pengujian validitas dan reliabilitas ini akan dilakukan sebelum melakukan penelitian yang sebenarnya.

3.8. Test Uji Goodness of fit

Estimasi terhadap model dilakukan dengan menggunakan metode enter yang tersedia pada program statistik Eviews versi 5,1. koefisien yang dihasilkan dapat dilihat pada output regresi berdasarkan data yang dianalisis untuk kemudian diinterpretasikan serta dilihat signifikansi tiap-tiap variabel yang diteliti.


(47)

Pengujian statistik dilakukan dengan menggunakan uji statistik Uji-t (t-test) dan Uji - F (F-test). Uji - t dimaksudkan untuk mengetahui signifikasi variabel secara partial, sementara Uji - F mengetahui signifikasi statistik secara serentak, Uji R2 bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kekuatan variabel bebas menjelaskan variabel terikat.

3.9. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

Ada beberapa permasalahan yang bisa terjadi dalam model regresi linier, yang secara statistik permasalahan tersebut dapat mengganggu model yang telah dilakukan, bahkan dapat menyesatkan kesimpulan yang diambil dari persamaan yang terbentuk. Untuk itu maka perlu melakukan uji penyimpangan asumsi klasik.

3.9.1. Uji Multikolinieritas

Interprestasi persamaan regresi linier secara implisit bergantung pada asumsi bahwa variabel-variabel bebas dalam persamaan tersebut tidak saling berkorelasi. Jika dalam sebuah persamaan terdapat multikolinieritas akan menimbulkan beberapa akibat, untuk itu perlu pendeteksian multikolinieritas dengan besaran-besaran regresi yang di dapat, yakni :

a. Variasi besar (dari taksiran OLS)

b. Interval kepercayaan lebar (karena variasi besar maka standar error besar

sehingga interval kepercayaan lebar).

c. Uji t (t-rasio) tidak signifikan, suatu variabel bebas yan signifikan baik secara substansi maupun secara statistik jika dibuat regresi sederhana, bisa tidak signifikan karena variasi besar akibat kolinieritas. Bila standar error terlalu besar


(48)

maka besar pula kemungkinan taksiran koefesien regresi (α1 – α4) tidak signifikan.

d. R2 tinggi tetapi tidak banyak variabel yang signifikan dari Uji t

e. Terkadang nilai taksiran koefesien yang didapat akan mempunyai nilai yang tidak sesuai dengan substansi, sehingga dapat menyesatkan interprestasi

Dengan menggunakan program Eviews versi 5,1, ada atau tidaknya gejala multikolinearitas pada model analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan membandingkan nilai R² Model dengan nilai R² menurut persamaan berikut :

1) LOG MK = a + b Log LT + c Log JP + d Log JO 2) LOG LT = a + b Log MK + c Log JP + d Log JO 3) LOG JP = a + b Log LT + c Log MK + d Log JO 4) LOG JO = a + b Log LT + c Log JP + d Log MK

Apabila R² menurut persamaan diatas tidak ada yang lebih besar dari R² model, maka model yang dipalao bebas dari pelanggaran multikolinieritas.

3.9.2. Uji Heterokedastisitas

Untuk mendapatkan model terbaik, yaitu yang mempunyai daya penjelas yang tinggi dan mempunyai daya kemampuan untuk memprediksi yang baik, maka model tersebut harus bebas dari masalah heterokesdatisitas, multikolinearitas, ketidaknormalan data, dan autokorelasi. Uji ini dilakukan atas variabel yang digunkan dalam menguji hipotesis kedua yang menggunakan regresi linear.

Salah satu asumsi pokok dalam model regresi linear klasik adalah homokedastisitas atau varian yang sama. Salah satu metode yang dapat digunakan ada


(49)

tidaknya heterokedastisitas dalam satu varian error term suatu model regresi adalah metode Park. Heterokedastisitas dan Uji white dalam penelitian ini dideteksi dengan uji white heterocedasticity.

3.9.3. Uji Normalitas Data

Pengujian Normalitas Data bertujuan untuk mengetahui apakah suatu variabel normal atau tidak. Normal disini dalam arti mempunyai distribusi data yang normal. Normal atau tidaknya berdasar patokan distribusi normal dari data dengan mean dan standar deviasi yang sama. Jadi uji normalitas pada dasarnya yakni melakukan perbandingan antara data yang kita miliki dengan data berdistribusi normal yang memiliki mean dan standar deviasi yang sama dengan data yang kita pakai.

Data yang mempunyai distribusi yang normal merupakan salah satu syarat dilakukannya parametric-test. Untuk data yang tidak mempunyai distribusi normal tentu

saja analisisnya harus menggunakan non parametric test. Selain itu data yang

mempunyai distribusi secara normal berarti mempunyai sebaran yang normal pula. Dengan profil data semacam ini maka data tersebut dianggap bisa mewakili populasi.

Untuk mengetahui apakah data yang kita miliki normal atau tidak, secara kasat mata kita bisa melihat histogram dari data yang dimaksud, apakah membentuk kurva normal atau tidak.Tentu saja cara ini sangat subyektif.

Uji normalitas data yang digunakan di sini adalah uji Jarque Bera. Tahap uji Jarque Bera dengan menggunakan Eviews secara ringkas adalah sebagai berikut :

a. Formulasi hipotesis Ho : distribusi ut normal


(50)

HA : distribusi ut tidak normal

b. Menentukan tingkat signifikansi (a) c. Menentukan kriteria pengujian


(51)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Kampus USU Padang Bulan sebagai kampus utama berlokasi di Keluarahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru. Kampus ini mulai digunakan sejak tahun 1957, sebelumnya beberapa Fakultas di lingkungan USU menggunakan sejumlah gedung yang tersebar di kota Medan termasuk di antaranya berlokasi di Jalan Seram, Jalan Cik Ditiro, Jalan Sempali, dan Jalan Gandhi. Kampus Padang Bulan yang pada awalnya terdapat di pinggiran kota Medan, kemudiaan dengan perkembangan kota Medan sehingga sekarang berada di tengah-tengah kota. Kampus ini memiliki luas sekitar 122 Ha, dengan zona akademik seluas sekitar 100 Ha yang berada ditengahnya.

Kampus Padang Bulan dapat dicapai dengan mudah baik dari pusat kota maupun dari bandar udara. Jarak kampus dengan pusat kota (Lapangan Merdeka) sekitar 15 km yang dapat ditempuh dengan menggunakan taksi selama sekitar 20 menit atau dengan bus mini angkutan kota selama sekitar 30 menit. Jarak kampus dengan bandar udara Polonia Internasional Airport sekitar 6 km yang dapat ditempuh dengan menggunakan taksi selama sekitar 15 menit.


(52)

4.1.1. Perkembangan Usaha Rumah Makan di Sekitar Lingkungan Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.1. Perkembangan Usaha Rumah Makan di Sekitar Lingkungan Universitas Sumatera Utara

No Tahun Jumlah Rumah Makan

1 2004 16

2 2005 29

3 2006 40

4 2007 56

5 2008 66

6 2009 68

Jumlah 68

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2008

Berdasarkan pada penjelasan Tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa pada tahun 2004 jumlah rumah makan yang ada disekitar Kampus USU (sesuai gambar 3.1 di atas) sebanyak 16 rumah makan. Pada tahun 2005 jumlah rumah makan tersebut bertambah menjadi 29 buah dan pada tahun 2006 jumlah ini bertambah menjadi40 buah. Beberapa perkembangan tentang jumlah ini terus bertambah menjadi 56 rumah makan pada tahun 2007 dan periode setahun kemudian yakni tahun 2008 menjadi 66 rumah makan.selanjutnya perkembangan jumlah rumah makan ini masih terus bertambah menjadi 68 rumah makan.

4.1.2. Laju Pertumbuhan Jumlah Rumah Makan Di Sekitar Kampus USU

Tabel 4.2. Laju Pertumbuhan Jumlah Rumah Makan 2005-2009

Tahun Tingkat Pertumbuhan

2004-2009 81.20%

2005-2006 84.60%

2006-2007 145.00%

2007-2008 62.50%

2009 20.00%

Rata-rata 78,6 %


(53)

Dapat dijelaskan pula melalui Tabel 4.2. di atas mengenai Laju pertumbuhan Jumlah Rumah Makan 2005-2009. Pada selang waktu 2004-2005 laju pertumbuhan jumlah rumah makan yang ada di sekitar lingkungan kampus Universitas Sumatera Utara mencapai 81,2 persen. Pada selang waktu tahun 2005 – 2006 naik menjadi 84,6 persen. Pada tahun 2006 – 2007 laju pertumbuhan naik lagi menjadi 145 % sekaligus menjadi tingkat pertumbuhan jumlah rumah makan tertinggi pada kurun waktu 5 tahun terakhir. Hal ini membuktikan bahwa minat masyarakat berinvestasi pada sektor rumah makan di sekitar lingkungan kampus USU meningkat tajam. Di selang waktu 2007 – 2008 pertumbuhan ini melemah kembali menjadi 62,5 persen dan pada tahun 2008 – 2009 menjadi 20 persen saja. Dengan demikian, berdasarkan keterangan responden tersebut diketahui pada selang waktu 5 tahun terakhir rata-rata laju pertumbuhan rumah makan di sekitar kampus USU adalah 78,6 persen.

4.2. Karakteristik Responden

4.2.1. Motivasi Pelaku Usaha Rumah Makan

Tabel 4.3. Karakteristik Motivasi Pelaku Usaha

Kriteria Motivasi Frekwensi Persentase

(%)

Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa

10 14.71

Orientasi Pasar 7 10.29

Letaknya Strategis 33 48.53

Pendapatan yang lebih tinggi 13 19.12

Membuka Usaha Kecil 5 7.35

Total 68 100

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2008

Berdasarkan penjelasan pada Tabel 4.2 di atas diketahui bahwa motif para pelaku usaha rumah makan di sekitar Universitas Sumatera Utara paling dominan adalah karena daerah


(54)

Motivasi mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi sebanyak 13 orang atau 19,12 persen, motivasi orientasi pasar dijawab sebanyak 7 orang atau 14,71 persen dan sedangkan motivasi reponden melakukan usaha rumah makan di sana sebanyak 5 orang atau 7,35 persen menjawab ingin membuka suatu usaha kecil serta motivasi untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa sebanyak 10 orang atau 14,71 persen.

4.2.2. Karakteristik Usia Responden

Tabel 4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Usia

Kelas usia Frekwensi Persentase

(%)

21 – 30 Tahun 0 0.0

31 – 40 Tahun 11 16.2

41 – 50 Tahun 34 50.0

51 – 60 Tahun 23 33.8

61 – 70 Tahun 0 0.0

Total 68 100

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2008

Pada tabulasi jawaban responden di atas dapat dijelaskan bahwa responden paling dominan berusia 41 sampai dengan 50 tahun sebanyak 34 orang atau 50 persen. Selanjutnya responden berusia 31 s.d 40 tahun sebanyak 11 orang atau 16,2 persen. Responden yang berusia pada 51 – 60 tahun sebanyak 23 orang atau 33,8 persen.


(55)

4.2.3. Karakteristik Tingkat Pendidikan Responden

Tabel 4.5. Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan/ Pendidikan Terakhir

Pendidikan terakhir Frekwensi Persentase

(%)

SMP 12 17.6

SMU 17 25.0

Diploma/S1 32 47.1

Pascasarjana 7 10.3

Total 68 100

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2008

Pada tabulasi jawaban responden di atas dapat dijelaskan bahwa responden dengan tingkat pendidikan terakhir paling dominan adalah pada tingkat diploma dan Strata 1 yakni sebanyak 32 orang atau 47,1 persen. Selanjutnya responden berpendidikan terakhir SMP sebanyak 12 orang atau 17,6 persen, responden yang berpendidikan terakhir SMU sebanyak 17 orang atau 25 persen dan responden yang berpendidikan terakhir sampai ke tingkat pascasarjana sebanyak 7 orang atau 10,3 persen.

4.2.4. Karakteristik Pekerjaan Responden

Tabel 4.6. Karakteristik Responden Menurut Jenis Pekerjaan

Jenis Pekerjaan Frekwensi Persentase

(%)

Pegawai Negeri Sipil 6 9.0

Karyawan/Pegawai Swasta 23 34.0

Wira Usaha 39 57.0

Total 68 100

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2008

Pada tabulasi jawaban responden di atas dapat dijelaskan bahwa responden yang bekerja sebagai wira usaha paling dominan yakni sebanyak 39 orang atau 57,0 persen. Selanjutnya responden pegawai negeri sipil sebanyak 6 orang atau 9,0 persen, responden yang pegawai swasta sebanyak 23 orang atau 34 persen.


(56)

4.2.5. Karakteristik RespondenStatus Kepemilikan Usaha

Tabel 4.7. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Usaha yang Dilakukan

Status kepemilikan Usaha Jlh. Responden Persentase

(%)

Milik Sendiri 22 32,0

Usaha Keluarga/ Firma 28 41,0

PT 18 27,0

Total 68 100

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2008

Pada tabulasi jawaban responden di atas dapat dijelaskan bahwa status usaha yang ditekuni responden paling dominan adalah usaha keluarga/ firma yaitu sebanyak 41 persen atau 28 responden. Selanjutnya status usaha yang ditekuni responden berstatus PT sebanyak 18 responden atau 27 persen dan usaha yang ditekuni responden berstatus milik sendiri yaitu sebanyak 22 orang atau 32,0 persen.

4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas bisa diartikan sebagai mengukur apa yg seharusnya diukur serta sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsi pengukurannya tahap ini dilakukan agar data yg diperoleh bisa relevan/sesuai dengan tujuan diadakannya pengukuran tersebut (Alhusin, 2001)

Berdasarkan pada pengujian awal terhadap 30 orang responden, Uji validitas dilakukan

dengan mengukur korelasi antara variabel/ item dengan skor total variabel. Cara mengukur

validitas konstruk yaitu dengan mencari korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan

skor total menggunakan rumus teknik korelasi product moment yang dapat dijelaskan pada


(57)

Tabel 4.8. Hasil Pengujian Validitas Instrumen

Item/ Materi yang Diuji

Nilai Korelasi Product Moment

Keterangan

Modal Kerja 0,525** Signifikan pada α=1%

Luas Tempat 0,604** Signifikan pada α=1%

Jumlah Pekerja 0,433* Signifikan pada α=5%

Jumlah Jam Operasional

0,852** Signifikan pada α=1%

Pendapatan Rumah Makan

0,829** Signifikan pada α=1%

Sumber : Lampiran I

Pada Tabel 4.8. diatas dapat dijelaskan tentang masing-masing nilai korelasi product

moment dari setiap item yang diuji. Melalui hasil printout penghitungan Eviews Versi 5,1 tersebut dihasilkan bahwa tidak ada nilai korelasi item terhadap total skornya menunjukkan lebih kecil daripada 0,3 atau r < 0,3. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrument pengukuran yang dipakai pada penelitian ini valid.

Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran relatif konsisten dari waktu ke waktu (Alhusin, 2001).

Dalam penelitian ini dihasilkan analisis uji reliabilitas dengan mencari nilai Alfa Cronbach dengan bantuan Eviews Versi 5,1 dan dihasilkan sebagai berikut :

Tabel 4.9. Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen

Item/ Materi yang Diuji

Nilai Alfa Cronbach Keterangan

Modal Kerja 0,762

Luas Tempat 0,598

Jumlah Pekerja 0,559

Jumlah Jam Operasional 0,655 Pendapatan Rumah Makan 0,551 Instrumen Reliabel


(58)

Sedangkan untuk mengetahui item tersebut reliable atau tidak, dilihat pada nilai alpha

dicocokkan dengan nilai table r product moment untuk n = 30 dan α = 5% adalah 0,388 .

Ternyata, alpha lebih besar dari r table, artinya signifikan/ reliable.

4.4. Hasil Estimasi Model Penelitian

Untuk mengetahui pegaruh variabel bebas (Modal kerja, Luas tempat, Jumlah Pekerja dan Jumlah Jam operasional) terhadap variabel terikat (Pendapatan Rumah Makan di sekitar Universitas Sumatera Utara) dilakukan dengan menggunakan model regresi linear berganda. Hasil estimasi tersebut ditunjukkan pada tabel 4.10 sebagai berikut ;

Tabel 4.10 Hasil Estimasi Model Penelitian

Variabel Koefisien Std.Error t-statistics Prob

Konstanta 5.524452 0.956759 5.774133 0.0000

Log MK 0.273268 0.071186 3.838762 0.0003

Log LT 0.083144 0.114532 0.725940 0.4706

Log JP 0.490695 0.115600 4.244760 0.0001

Log JO 0.542707 0.311480 1.742347 0.0863

Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian, Tahun 2009

Berdasarkan hasil estimasi yang ditunjukkan pada tabel di atas, maka hasilnya dapat diperoleh sebagai berikut ;

Log Yrm = 5,524 + 0,273 log MK + 0,083 Log LT + 0,490 Log JP

t- Statistics = (3,838)*** (0,725) (4,244)*** + 0,542 Log JO

t- Statistics = (1,742)*


(59)

Keterangan : ***) Signifikan pada α = 1% *) Signifikan pada α = 10%

Berdasarkan hasil estimasi di atas diketahui bahwa koefisien determinasi (R2) sebesar 0.703 yang bermakna bahwa variabel independen Modal Kerja, Luas Tempat, Jumlah Pekerja dan Jumlah Jam operasional mampu menjelaskan variasi pada pendapatan rumah makan sebesar 70,3 % dan sisanya sebesar 29,7 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam modal estimasi penelitian ini.

Dilihat dari nilai F-statistik yaitu sebesar 37.278 yang signifikan pada tingkat keyakinan 99 % atau α = 1 %, berarti bahwa secara secara bersama-sama (simultan) variabel Modal Kerja, Luas Tempat, Jumlah Pekerja dan Jumlah Jam operasional mempengaruhi variabel Pendapatan Usaha rumah makan di sekitar Universitas Sumatera Utara.

Berdasarkan uji partial Uji t-statistik (uji secara partial) dapat diketahui variabel-variabel mana yang berpengaruh secara signifikan terhadap Pendapatan Usaha rumah makan di sekitar Universitas Sumatera Utara. Pada jumlah sampel (n)= 68, variabel bebas (k)=5. Dengan demikian k = 5 dijumpai Degree of Freedom (DF) = 68 - 5 = 63. Pada DF = 63 dijumpai t-tabel pada pengujian dua ekor; α = 0.05 : 2 sebesar α = 0.025 sebesar 1,980 dan α = 0.05 adalah 1,658. Berikut hasil uji-t pada masing-masing variabel independen.

4.4.1. Variabel Modal Kerja

Berdasarkan hasil estimasi dihasilkan bahwa variabel modal kerja (MK) berpengaruh positif terhadap variabel pendapatan usaha rumah makan disekitar lingkungan USU. Hal ini berarti bahwa semakin besar modal kerja yang digunakan maka akan meningkatkan pendapatan usaha rumah makan. Nilai koefisien regresi Modal kerja yang didapat yakni sebesar 0,273 yang berarti


(60)

rumah makan sebesar 27,3 persen, ceteris paribus. Selanjutnya diperoleh nilai t-hitung variabel Modal Kerja sebesar 3.838 lebih besar dibandingkan 1.980 yang bermakna bahwa variabel

Modal kerja berpengaruh signifikan (pada ; α = 1 %) terhadap pendapatan rumah makan di

sekitar Univ. Sumatera Utara.

4.4.2. Variabel Luas Tempat

Berdasarkan hasil estimasi dihasilkan bahwa variabel Luas Tempat (LT) berpengaruh positif terhadap variabel pendapatan usaha rumah makan disekitar lingkungan USU. Hal ini berarti bahwa semakin besar Luas Tempat yang digunakan maka akan meningkatkan pendapatan usaha rumah makan. Nilai koefisien regresi Luas Tempat yang didapat yakni sebesar 0,083 yang berarti bahwa setiap peningkatan Luas Tempat sebesar 1 persen maka akan meningkatkan pendapatan rumah makan sebesar 8,3 persen, ceteris paribus. Selanjutnya diperoleh nilai t-hitung variabel Luas Tempat sebesar 0.725 lebih kecil dibandingkan 1.980 yang bermakna bahwa variabel Luas Tempat tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan rumah makan di sekitar Univ. Sumatera Utara. Hal ini menambah keyakinan penulis bahwa variabel luas tempat juga senantiasa membutuhkan adanya dukungan kelengkapan fasilitas serta kenyamanan yang ditawarkan oleh rumah makan yang diteliti. Di samping itu secara sederhana dapat pula dijelaskan bahwa variabel luas tempat belum terlalu beimplikasi pada pendapatan usaha rumah makan di sekitar Universitas Sumatera Utara, hal ini sangat dimungkinkan karena masih banyaknya pengunjung rumah makan yang menggunakan kendaraan yang belum memerlukan areal parkir yang sangat luas.


(61)

4.4.3. Variabel jumlah Pekerja

Berdasarkan hasil estimasi dihasilkan bahwa variabel Jumlah Pekerja (JP) berpengaruh positif terhadap variabel pendapatan usaha rumah makan disekitar lingkungan USU. Hal ini berarti bahwa semakin banyak Jumlah Pekerja yang digunakan maka akan meningkatkan pendapatan usaha rumah makan. Nilai koefisien regresi Jumlah Pekerja yang didapat yakni sebesar 0,490 yang berarti bahwa setiap peningkatan Jumlah Pekerja sebesar 1 persen maka akan meningkatkan pendapatan rumah makan sebesar 49 persen, ceteris paribus. Selanjutnya diperoleh nilai t-hitung variabel Luas Tempat sebesar 4.245 lebih besar dibandingkan 1.980 yang

bermakna bahwa variabel Jumlah Pekerja berpengaruh signifikan (pada ; α = 1 %) terhadap

pendapatan rumah makan di sekitar Univ. Sumatera Utara.

4.4.4. Variabel jumlah Jam Operasional

Berdasarkan hasil estimasi dihasilkan bahwa variabel Jumlah jam operasional (JO) berpengaruh positif terhadap variabel pendapatan usaha rumah makan disekitar lingkungan USU. Hal ini berarti bahwa semakin banyak Jumlah jam operasional yang digunakan maka akan meningkatkan pendapatan usaha rumah makan. Nilai koefisien regresi Jumlah jam operasional yang didapat yakni sebesar 0,542 yang berarti bahwa setiap peningkatan Jumlah jam operasional sebesar 1 persen maka akan meningkatkan pendapatan rumah makan sebesar 54,2 %, ceteris paribus. Selanjutnya diperoleh nilai t-hitung variabel Luas Tempat sebesar 1.742 lebih besar dibandingkan 1.658 yang bermakna bahwa variabel Jumlah Pekerja berpengaruh signifikan (pada ; α = 10 %) terhadap pendapatan rumah makan di sekitar Univ. Sumatera Utara.

Salah satu kemudahan menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas yakni koefisien regresi yang dihasilkan pada tiap-tiap variable juga menggambarkan elastisitas variable tersebut.


(62)

yang diteliti tidak ada yang memiliki koefisien > 1, oleh karena itu hal ini menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas yang dimasukkan pada model analisis adalah inelastic.

Kemudahan menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas lainnya juga dapat dijelaskan selanjutnya mengenai analisis skala usaha. Berdasarkan hasil estimasi juga dapat diketahui tahap/ skala usaha yang berhubungan dengan pendapatan rumah makan di sekitar Kampus Univ.

Sumatera Utara. Kegiatan usaha yang dilakukan dapat dikategorikan kepada tahap increase

return to scale (IRS) atau konstan ditambahkan Koefisien regresinya adalah lebih besar dari 1

(6,209 > 1). Hal ini sekaligus juga menggambarkan suatu fenomena yang menarik yakni

mengasumsikan bahwa pasar yang terjadi merupakan suatu pasar persaingan sempurna dimana output yang dihasilkan cenderung homogen dengan pendapatan rata-rata sebesar Rp. 15.832.500,- Setiap bulannya.

4.5. Uji Asumsi Klasik

Mempertimbangkan bahwa dalam model regressi yang ingin dicapai adalah Best Linear Unbiased Estimator (BLUE) dan ada kalanya sering dijumpai dalam model regresi (terutama regresi linear berganda) berbagai masalah terutama pelanggaran terhadap asumsi klasik, maka dalam penelitian ini dilakukan pengujian asumsi klasik berupa multikolinearitas dan heterokedastisitas

4.5. l. Uji Multikollinearitas

Dari hasil pengujian multikolinearitas diantara masing-masing variabel independen dapat dilihat hasilnya sebagai berikut ;


(63)

Tabel 4.11. Hasil Pengujian Multikolinearitas

Model Estimasi Nilai R2

LOG MK = a + b Log LT + c Log JP + d Log JO 0,572

LOG LT = a + b Log MK + c Log JP + d Log JO 0,676

LOG JP = a + b Log LT + c Log MK + d Log JO 0,554

LOG JO = a + b Log LT + c Log JP + d Log MK 0,511

Berdasarkan nilai R2 antar variabel bebas dalam regresi parsial di atas menunjukkan bahwa nilainya lebih kecil daripada nilai R2 ( 0,703) dari hasil regresi model awal. Berdasarkan kepada rule of thumb menunjukkan bahwa tidak ditemukan adanya multikolinearitas.

4.5.2. Uji Heterokedastisitas

Dalam regresi berganda salah satu asumsi yang harus dipenuhi agar estimasi parameter

dalam model tersebut bersifat BLUE adalah var (ut) σ2(konstan), semua varian mempunyai

variansi yang sama. Pada kasus-kasus tertentu variansi ui kadang-kadang tidak konstan dan

berubah-ubah.

Berdasarkan hasil estimasi uji white heterocedasticity test diperoleh besarnya nilai Obs* R-Squared sebesar 1.225695 dan bila dibandingkan dengan nilai x2 Tabel sebesar 90,5 pada tingkat signifikansi α = 5%, maka dapat disimpulkan bahwa nilai Obs*Squared lebih kecil dan nilai x2 Tabel (Obs*Rsquared). Selain itu nilai probability yang diperoleh juga lebih besar dari alfa (0,987 > 0,05).Dengan demikian, hasil uji dengan menggunakan white heterocedasticity test tidak ditemukan masalah heterokedastisitas dalam model yang digunakan.


(64)

Tabel 4.12. Hasil Pengujian Heterokedastisitas White Heteroskedasticity Test:

F-statistic 0.141452 Probability 0.987704

Obs*R-squared 1.225695 Probability 0.975597

Sumber: Analisis Data Penelitian, Tahun 2009

Maka dapat disimpulkan bahwa dalam model estimasi pada penelitian ini tidak mengalami gejala heteroskedastisitas.

4.5.3. Uji Normalitas

Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui normal apa tidaknya faktor pengganggu yang dapat diketahui melalui tampilan box plot yang dihasilkan melalui analisis kenormalan sebaran faktor penggangu dibandingkan dengan garis normal yang ada. Hasil analisis uji normalitas penelitian ini diperoleh melaui uji JB-test. Uji ini menggunakan hasil

estimasi residual dan Chi-Square Probability Distribution. Hasil estimasi yang dilakukan

dengan uji JB test dapat dilihat pada lampiran.

Berdasarkan hasil estimasi JB test pada lampiran, diperoleh besarnya nilai

Jarque-Bera normality test statistic sebesar 1,241 dan bila dibandingkan dengan nilai x2 Tabel sebesar 90,5 pada tingkat α = 5%, maka dapat disimpulkan bahwa nilai JB test lebih kecil dan nilai x2 Tabel. Selanjutnya dapat pula diketahui berdasarkan nilai probability yang lebih besar dari alfa 0,05 yaitu 0,537. Hal ini berarti bahwa model yang digunakan dalam analisis tersebut mempunyai residual atau faktor pengganggu yang berdistribusi normal yang tidak dapat ditolak.


(65)

4.5.4. Uji Linearitas

Asumsi linieritas menyatakan bahwa hubungan antar variabel yang hendak dianalisis itu mengikuti garis lurus. Jadi peningkatan atau penurunan kuantitas di satu variabel, akan diikuti secara linear oleh peningkatan atau penurunan kuantitas di variabel lainnya.

Korelasi produk momen dan turunannya, mengasumsikan hubungan antar variabelnya bersifat linear. Jika ternyata pola hubungannya tidak linear, maka teknik korelasi produk momen akan cenderung melakukan underestimasi kekuatan hubungan antara dua variabel. Jadi sangat mungkin sebenarnya kedua variabel memiliki hubungan yang kuat tetapi diestimasi oleh produk momen sebagai tidak ada hubungan atau memiliki hubungan yang lemah, hanya karena pola hubungannya tidak linear.

Uji linieritas ini dilakukan untuk mengetahui apakah spesifikasi model yang digunakan adalah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan dalam model berbentuk linear atau tidak. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Ramsey (Ramsey-Regression Specification Error Test). Benar atau tidaknya spesifikasi model analisis yang digunakan diputuskan berdasarkan hipotesis berikut :

Ho ; F* > F-Tabel maka spesifikasi model adalah benar diterima Ha ; F* < F-Tabel maka spesifikasi model adalah tidak benar diterima.

Tabel 4.13. Hasil Pengujian Linieritas Ramsey RESET Test:

F-statistic 6.868902 Probability 0.011017

Log likelihood ratio 7.144783 Probability 0.007518

Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian, Tahun 2009

Berdasarkan hasil pengujian RESET Test menggunakan Eviews diperoleh nilai F*


(66)

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan spesifikasi model yang digunakan pada penelitian ini adalah benar dapat diterima.


(1)

Notasi Keterangan Alternatif pilihan

K1 Karakter motivasi melakukan usaha 1. Memenuhi Kebutuhan mahasiswa 2. Orientasi terhadap pasar

3. Letak yang strategis

4. Pendapatan yang lebih tinggi 5. Keinginan membuka peluang usaha

K2 Karakteristik Usia 1. 21-30 tahun

2. 31-40 tahun 3. 41-50 tahun 4. 51-60 tahun 5. 61-70 tahun K3 Karakteristik tingkat pendidikan responden 1. SMP

2. SMU 3. Diploma/S1 4. Pascasarjana

K4 Jenis Pekerjaan Responden 1. Pegawai Negeri Sipil 2. Karyawan/Pegawai Swasta 3. Wira Usaha

K5 Karakteristik status usaha 1. Milik Sendiri

2. Usaha Keluarga/Firma 3. PT/Perseroan


(2)

L A M P I R A N    

  E S T I M A S I   M O D E L   P E N E L I T I A N  

Dependent Variable: PENDAPATAN Method: Least Squares

Date: 07/28/09 Time: 15:16 Sample: 2001 2068

Included observations: 68

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 5.524452 0.956759 5.774133 0.0000

MODALKERJA 0.273268 0.071186 3.838762 0.0003 LUASTEMPAT 0.083144 0.114532 0.725940 0.4706 JUMLAHPEKERJA 0.490695 0.115600 4.244760 0.0001 JAMOPERASIONAL 0.542707 0.311480 1.742347 0.0863 R-squared 0.702990 Mean dependent var 6.872191 Adjusted R-squared 0.684132 S.D. dependent var 0.349878 S.E. of regression 0.196639 Akaike info criterion -0.344209 Sum squared resid 2.436014 Schwarz criterion -0.181010 Log likelihood 16.70309 F-statistic 37.27846 Durbin-Watson stat 1.538361 Prob(F-statistic) 0.000000


(3)

L A M P I R A N    

P R I N T   O U T   P E N G U J I A N   A S U M S I   K L A S I K  

Dependent Variable: MODALKERJA Method: Least Squares

Date: 07/28/09 Time: 15:33 Sample: 2001 2068

Included observations: 68

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 7.162248 1.421601 5.038158 0.0000

LUASTEMPAT 0.872864 0.168944 5.166587 0.0000 JUMLAHPEKERJA 0.282617 0.199891 1.413857 0.1623 JAMOPERASIONAL -0.356829 0.545123 -0.654584 0.5151 R-squared 0.572751 Mean dependent var 8.238294 Adjusted R-squared 0.546708 S.D. dependent var 0.410391 S.E. of regression 0.316106 Akaike info criterion 0.711377 Sum squared resid 1.598765 Schwarz criterion 0.910523 Log likelihood -3.113765 F-statistic 5.341570 Durbin-Watson stat 2.298966 Prob(F-statistic) 0.009654

Dependent Variable: LUASTEMPAT Method: Least Squares

Date: 07/28/09 Time: 15:36 Sample: 2001 2068

Included observations: 68

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -1.758216 1.020810 -1.722373 0.0898

JUMLAHPEKERJA 0.518417 0.108252 4.789007 0.0000 JAMOPERASIONAL 0.271220 0.338253 0.801826 0.4256 MODALKERJA 0.337197 0.065265 5.166587 0.0000 R-squared 0.676799 Mean dependent var 2.074309 Adjusted R-squared 0.649733 S.D. dependent var 0.604805 S.E. of regression 0.234448 Akaike info criterion 0.113694 Sum squared resid 0.879457 Schwarz criterion 0.312840


(4)

Log likelihood 2.863061 F-statistic 36.81390 Durbin-Watson stat 1.741293 Prob(F-statistic) 0.000000

Dependent Variable: JUMLAHPEKERJA Method: Least Squares

Date: 07/28/09 Time: 15:38 Sample: 2001 2068

Included observations: 68

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -1.127536 1.024910 -1.100131 0.2754

JAMOPERASIONAL -0.051689 0.336746 -0.153494 0.8785 MODALKERJA 0.107171 0.075800 1.413857 0.1623 LUASTEMPAT 0.508884 0.106261 4.789007 0.0000 R-squared 0.554424 Mean dependent var 0.676838 Adjusted R-squared 0.541819 S.D. dependent var 0.444262 S.E. of regression 0.176691 Akaike info criterion -0.451967 Sum squared resid 0.499518 Schwarz criterion -0.252821 Log likelihood 8.519672 F-statistic 34.70528 Durbin-Watson stat 1.380385 Prob(F-statistic) 0.000000

Dependent Variable: JAMOPERASIONAL Method: Least Squares

Date: 07/28/09 Time: 15:39 Sample: 2001 2068

Included observations: 68

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 2.676899 0.188300 14.21611 0.0000

MODALKERJA -0.018638 0.028473 -0.654584 0.5151 JUMLAHPEKERJA -0.007120 0.046383 -0.153494 0.8785 LUASTEMPAT 0.036671 0.045734 0.801826 0.4256 R-squared 0.511481 Mean dependent var 2.594603 Adjusted R-squared 0.491316 S.D. dependent var 0.502625 S.E. of regression 0.224040 Akaike info criterion 0.022870 Sum squared resid 0.803101 Schwarz criterion 0.222016 Log likelihood 3.771303 F-statistic 26.54311


(5)

Durbin-Watson stat 2.200545 Prob(F-statistic) 0.000002

Ramsey RESET Test:

F-statistic 6.868902 Probability 0.011017


(6)

White Heteroskedasticity Test:

F-statistic 0.141452 Probability 0.987704

Obs*R-squared 1.225695 Probability 0.975597

Test Equation:

Dependent Variable: RESID^2 Method: Least Squares Date: 07/30/09 Time: 05:51 Sample: 1901 1968

Included observations: 68

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.175078 1.001005 -0.174902 0.8639

MK 0.435533 0.911651 0.477741 0.6408

MK*LT -0.171836 0.466612 -0.368262 0.7186 MK*JP -0.169890 0.714402 -0.237807 0.8157

MK*JO 0.081844 0.545276 0.150097 0.8830

LT -0.082418 1.017245 -0.081021 0.9367

LT*JP 0.086205 0.331714 0.259877 0.7990

R-squared 0.061285 Mean dependent var 0.045560 Adjusted R-squared -0.371968 S.D. dependent var 0.184738 S.E. of regression 0.216386 Akaike info criterion 0.045712 Sum squared resid 0.608698 Schwarz criterion 0.394219 Log likelihood 6.542875 F-statistic 0.141452 Durbin-Watson stat 2.111111 Prob(F-statistic) 0.987704